Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure

Saya baru sadar, ternyata udah lama banget gak buat tulisan a day in my life, dan mumpung belum tidur, saya coba rangkum kegiatan saya hari ini dalam sebuah artikel ahh, kan lumayan bisa jadi satu tulisan a day in my life, hehehe


Hari ini adalah hari yang lumayan padat dibanding dua hari sebelumnya di minggu kedua bulan Februari 2023 ini. Sejak pagi saya udah wara-wiri kesana kemari menuntaskan kegiatan yang udah saya agendakan sebelumnya.

Hari ini saya bangun tidur agak telat. Kaget banget, saat melihat jam udah hampir pukul 07.00 WITA. Nyawa yang biasanya sulit dikumpulin saat baru bangun tidur, pagi tadi langsung on dong. Segera saya siapin sarapan buat anak kedua dan menyuapinya. Setelah itu saya langsung ke kamar mandi dan bersiap-siap ke kantor. 

Baca Juga: A Day In My Life; Jumat 25/11/2022

Karena bangunnya telat, tiba di kantor juga pasti telat. Saya baru tiba di kantor hampir pukul 09.00 WITA. Usai melakukan finger print dan menyimpan laptop di meja kerja saya, segera saya ke kantor pos untuk mengirim laporan yang udah saya selesaikan beberapa hari lalu ke Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara. Setelah kurang lebih lima belas menit berada di kantor pos, tujuan saya selanjutnya adalah ke Pasar Tradisional Lakudo. Fyi, saya adalah enumerator harga pangan Kabupaten Buton Tengah yang bertugas memantau harga komoditas pangan. Karena hari ini adalah hari pasar, maka saya wajib ke pasar untuk mendata harga yang nantinya akan saya input di website panel harga pangan.

Hampir satu jam saya berada di pasar, bertemu para penjual untuk menanyakan harga komoditas pangan. Alhamdulillah para pedagang sangat kooperatif memberikan data yang saya butuhkan. Dan saya senang karena harga-harga lumayan stabil. Yang mengalami sedikit kenaikan hanyalah cabai merah keriting.

salah satu sudut pasar yang sempat saya abadikan

Pulang dari pasar, masih ada agenda lain yang mesti saya selesaikan. Saya harus ke Bank BRI Unit Lombe untuk mengambil buku tabungan dan ATM yang dikirimkan Badan Pangan Nasional. Nomor rekening dari buku tabungan dan ATM yang akan saya ambil inilah yang saya gunakan sebagai tempat untuk menerima honor saya sebagai enumerator.

Dan untuk mengambil itu, saya harus ke Lombe, Kecamatan Gu. Jarak antara Kecamatan Lakudo (tempat tinggal sekaligus kantor saya berada di Lakudo ini) ke Kecamatan Gu adalah kurang lebih 9 km. Saya langsung on the way ke Lombe diantar tukang ojek langganan.

Sayangnya, saat bertemu customer service dan menanyakan apakah butab dan atm saya udah tiba? Jawaban yang saya terima sangat mengecewakan karena kedua benda tersebut belumlah tiba, huhuhu 😩. Saya diminta untuk menitipkan nomor handphone agar ketika buku tabungan dan kartu ATM itu tiba, mereka langsung menghubungi saya untuk datang mengambilnya.

Baca Juga: A Day In My Life; Senin 03/10/2022

Pukul 11.45 saya tiba kembali di kantor. Segera saya input data harga pangan yang udah saya peroleh tadi di website harga pangan. Selanjutnya mengerjakan pekerjaan lain yang belum sempat saya selesaikan kemarin.

Pukul 12.30 saya pulang ke rumah untuk beristirahat sekaligus makan siang dan baru kembali ke kantor pukul 13.30. Dan karena udah gak ada kerjaan yang harus diselesaikan, kegiatan saya selanjutnya adalah nonton tiktok dan scroll-scroll medsos sambil sesekali bergosip ria eh ngobrol dengan rekan kerja, hehehe 😄. Pukul 16.00 WITA kami melakukan apel sore dan setelahnya pulang ke rumah masing-masing.

Setibanya di rumah, saya langsung mandi dan bermain bersama anak. Pukul 19.30 anak-anak udah beres makan dan saya bersiap untuk membuka laptop dan nonton drama korea, tapi suami ngajakin saya ke supermarket untuk cuci mata. Diajakin ke sana jelas saya gak nolak dong, kapan lagi diajak belanja seperti ini kan yaa, hahaha 😝

Saya pun bersiap untuk lets go ke Andaba Star, nama supermarket yang hendak kami kunjungi, satu-satunya supermarket yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Usai membeli apa yang hendak dibeli, kami pun memutuskan untuk pulang. Saya melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda yakni nonton drama korea, tapi kemudian ingat masih ada utang blogwalking ke blog teman-teman. Biar gak banyak waktu tersia-siakan, saya pun menyelesaikan kewajiban untuk berkunjung ke blog teman-teman, biar besok bisa ikutan ngelist lagi.

Baca Juga: Lapar Mata

Hingga sampailah di pukul 23.00. Saya baru kepikiran untuk mendokumentasikan kegiatan hari ini dengan menuliskannya menjadi artikel yang sedang kalian baca ini. Rencananya setelah publish artikel ini, saya akan ke kamar mandi untuk membersihkan muka, pipis sebelum akhirnya beristirahat agar tubuh kembali fit beraktivitas keesokan harinya.

Demikianlah rangkaian kegiatan saya hari ini. Lumayan capek, tapi tetap menyenangkan karena saya enjoy menjalaninya, hehehe. Btw, kegiatan apa yang udah kalian lakukan hari ini? Bagi ceritanya di kolom komen yaa 😉

Share
Tweet
Pin
Share
28 Comments

Setiap saya membagikan cerita tentang keseharian saya di blog ini, gak sedikit teman-teman yang memuji karena saya tetap aktif nulis padahal punya tiga anak dan tetap ngantor setiap hari. Saya hanya bisa menjawab semua itu bisa terjadi karena saya memiliki support system yang baik mulai dari suami yang pengertian dan gak pernah melarang saya melakukan apapun yang saya mau, kondisi rumah yang santai dan tentu karena memiliki mertua yang sangat pengertian. Fyi, saat ini saya dan suami masih tinggal di rumah mertua.

Baca Juga: Me and My Mom In Law

Dalam menjalani kehidupan saya sebagai working mom, sebenarnya saya itu jarang banget melakukan kegiatan rumah tangga seperti masak, nyuci baik cuci piring maupun cuci baju, nyapu dan kegiatan rumah tangga lainnya, kegiatan rumah tangga yang rutin saya lakukan cuman menyetrika, seminggu sekali. Jadi setelah pulang kantor, yang saya lakukan adalah bersih-bersih badan, main sebentar dengan anak kemudian melakukan hobi saya nonton atau nulis sebelum akhirnya istirahat untuk kembali beraktivitas keesokan harinya.

Dalam hal mengurus anak, suami sangat banyak membantu, dia selalu turun tangan mengurusi keperluan anak-anak. Bila saya gak bisa atau sedang gak sempat melakukannya, biasanya dia yang selalu menggantikan. Suami juga gak ribet masalah makanan. Dia makan apapun yang tersaji di meja makan, kalo pun makanannya gak ada dia akan segera keluar untuk beli makanan jadi atau pesan makanan secara online.

Selain suami yang sangat banyak membantu, mengurus anak juga dibantu mertua. Anak ketiga kami yang baru berusia dua tahun itu bahkan tidurnya udah sama mertua. Doi udah gak mau tidur bareng kami dan maunya cuman sama oma aja, jadi sehari-harinya yaa banyakan sama omanya dibanding sama saya. Jadi waktu saya memang agak lumayan banyak lowong. Sayangnya saya sering didera rasa malas jadinya waktu banyak saya habiskan untuk leyeh-leyeh sambil nonton tiktok atau drama korea.

Baca Juga: Live Tiktok yang Annoying

Ahh jadi ingat saat awal-awal jadi ibu. Suamilah yang lebih telaten ngurus anak. Saya yang sebelumnya gak pernah suka dengan anak kecil apalagi sampe akrab dengan bayi, kaget banget dengan kehadiran anak kami. Sebagai new mom, saya ketakutan menggendong bayi, jadilah si bayi selalu rewel ketika saya gendong. Melihat saya yang kaku kayak kanebo kering, pelan-pelan suami mengajari saya cara menggendong bayi agar si bayi nyaman dan bagaimana mengurus bayi dengan baik hingga saya jadi luwes dan si bayi anteng saat saya gendong.

Saat melahirkan anak kedua dan ketiga pun suami yang paling banyak berperan. Masa-masa awal setelah lahiran, dialah yang lebih banyak begadang, membuat susu dan mengganti popok. Oh iyaa, ketiga anak kami gak ASI eksklusif karena entah mengapa ASI saya susah banget keluarnya, padahal udah coba beragam cara, jadilah anak-anak dibantu sufor.

Sebelum memutuskan menikah, saya dan suami memang mendiskusikan banyak hal, diantaranya adalah setelah menikah saya gak mau diminta untuk berhenti bekerja. Saya juga ngomong bahwa saya adalah perempuan yang gak bisa dipaksa dalam melakukan sesuatu dan saya bukanlah perempuan yang bisa diandalkan dalam mengurus rumah. Bila dia keberatan dengan semua itu, saya gak akan mau menikah dan saya persilakan dia mencari wanita lain. Alhamdulillah ternyata dia gak keberatan, hehehe 😄

Baca Juga: Nasehat Buat Adik-Adik Perempuan yang Belum Bertemu Jodohnya

Setelah menikah, punya anak dan merasakan banyak asam garam kehidupan rumah tangga, saya merasa bersyukur karena langkah yang saya ambil saat pacaran ternyata benar. Saya sulit membayangkan, gimana jadinya bila sebelum nikah saya gak pernah berdiskusi dengan calon suami tentang semua yang saya mau dan hal-hal yang harus kami ketahui tentang pribadi masing-masing dan setelah nikah saya baru tahu ternyata dia adalah lelaki yang suka memaksakan kehendak, suami yang bossy dan pengennya cuman dilayani aja. Kehidupan rumah tangga seperti itu pasti akan sangat berat dan saya kayaknya gak bakalan sanggup menjalaninya karena membayangkannya aja udah ngeri.

Baca Juga: Hempaskan KDRT Sejak Belum Menikah

Karena itulah, menyamakan persepsi sebelum nikah itu penting banget. Menikah bukanlah perkara mudah dan cuman cinta-cintaan doang. Menikah bukanlah sekadar menghalalkan yang haram atau sebagai cara menghindari zina, tapi pernikahan adalah hal yang sangat kompleks, jadi sebelum memutuskan untuk masuk ke gerbangnya, pastikan kita udah "kenal baik" dengan calon pasangan kita.

Menurut saya, dalam pernikahan seharusnya hubungan itu adalah relasi bukan majikan dan pembantunya, bukan pula raja dan hamba sahayanya. Kedudukan suami dan istri itu setara, gak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Karena itulah, segala pekerjaan rumah tangga itu harusnya jadi tanggung jawab berdua, gak ada pengkotak-kotakan tugas, misal tugas suami cuman mencari nafkah aja sedangkan istri tugasnya di rumah ngurus anak dan semua pekerjaan rumah tangga.

Baca Juga: 7 Ciri Lelaki yang Tidak Boleh Dijadikan Suami

Duh, ini kok jadi kemana-mana yaa pembahasannya, udah keluar banget dari judul, hehehe. Jadi sebenarnya apa sih inti dari tulisan ini? Yang ingin saya katakan adalah, lingkungan keluarga yang hangat dan relasi yang baik dengan suami adalah kunci kebahagiaan seorang istri. Udah, gitu aja inti dari tulisan ini, wkwkwkwk 😂

Daripada makin kemana-mana dan makin ngawur, sepertinya tulisan ini saya cukupkan sampai disini aja deh yaa, sampai jumpa di tulisan lainnya!

Share
Tweet
Pin
Share
21 Comments

Beberapa hari lalu beranda medsos dan fyp tiktok saya dipenuhi berita pernikahan Mikha Tambayong dan Deva Mahendra. Jujur aja, karena udah lama banget gak ngikutin perkembangan berita selebriti tanah air, saya jadi gak tau kalo Mikha dan Deva ini pacaran. Makanya pas dengar berita pernikahan mereka saya lumayan kaget, hehehe 😄.

Baca Juga: Haruskah Kisah Percintaan Diumbar di Medsos?

Layaknya pasangan yang saling mencintai sedang mengikat janji sehidup semati, wajah keduanya memancarkan aura kebahagiaan dan melihat aura kebahagiaan itu, saya pun ikut merasa bahagia. Memang benar yaa, kebahagiaan itu menular. Spontan saya ikut mendoakan semoga pernikahan mereka bahagia lahir batin, langgeng hingga maut memisahkan 🤲.

Namun di tengah-tengah berita bahagia ini, ada yang menggilitik saya. Apakah gerangan? Ada yang bisa menebaknya? Kalo gak ada, baiklah akan saya beritahu.

Di antara banyaknya orang yang menyebar foto dan video pernikahan yang dipenuhi aura bahagia ini, masih ada juga netijen maha benar yang mempertanyakan hal gak penting. Entah apa yang ada di pikiran orang-orang ini hingga mempertanyakan hal yang harusnya gak perlu dipertanyakan.

Coba tebak, hal apakah yang dipertanyakan para netijen kepo dan merasa paling benar ini? Yap, kalian benar. Yang dipertanyakan adalah AGAMA Mikha Tambayong. Mereka kepo dong, apakah saat menikah itu Mikha masih beragama nasrani ataukah udah ikut keyakinan Deva 🤦‍♀️.

Saya serius bertanya, apakah yang ada di pikiran orang-orang ini? Kok bisa mereka mempertanyakan hal se-pribadi itu? Woyyyy, agama itu urusan masing-masing orang dengan Tuhannya. Kalian gak pantas tau dan mempertanyakannya. Mau Mikha menikah beda agama kek, mau mualaf dan nikah secara islam kek, itu bukan urusan kalian. 

Emangnya kenapa kalo Mikha dan Deva nikah beda agama? Apa urgensinya mereka harus menjawab pertanyaan kalian? Emang kalian Tuhan? Kalo emang mereka nikah beda agama, kalian mau bilang bahwa pernikahan itu gak sah di mata Tuhan, gitu? Ckckck, jadi netijen kok kurang kerjaan banget. Mikha dan Deva itu gak peduli pada pandangan dan pendapat kalian, stop merasa jadi orang penting karena kalian itu bukan siapa-siapa.

Emang gak bisa yaa ikutan mendoakan aja tanpa perlu mempertanyakan agamanya apa. Gak bisa yaa ikutan bahagia saat melihat orang lain bahagia? Kenapa suka banget memperkeruh suasana yang baik-baik aja? 

orang bahagia gini kok masih juga diganggu dengan pertanyaan kepo

Jujur aja, saya kadang bingung dengan sebagian netijen Indonesia yang kepo banget dengan privasi orang lain. Suka banget mempertanyakan hal yang gak ada sangkut pautnya dengan hidup mereka. Beberapa yang suka mereka tanyakan antara lain agama, alasan orang lain belum nikah, alasan orang lain gak mau punya anak, jumlah penghasilan dan beberapa hal pribadi lainnya. Semua ini semakin menarik bila objeknya adalah selebriti, seolah semua hal yang berkaitan dengan selebriti itu harus disebar dan diketahui khalayak 😥.

Baca Juga: Basa Basi Busuk

Dan yang menjengkelkan adalah ketika mereka udah diberi jawaban oleh si artis dan jawabannya gak sesuai dengan yang mereka inginkan, mereka protes lagi. Mereka menyalahkan alasan yang mendasari pengambilan keputusan itu. Misal ada yang ambil keputusan untuk child free alias gak mau punya anak (seperti kasus Rina Nose), si netijen maha benar ini akan mulai mencaci dan menyalahkan keputusan itu. Mereka heran kok bisa ada orang yang udah nikah tapi gak mau punya anak, padahal Rina Nose udah jelas-jelas memberitahukan alasannya bahwa dirinya gak sanggup. Tapi menurut netijen itu adalah alasan yang mengada-ada. Ckckck benar-benar bikin emosi emang si netijen ini 😠.

Kembali ke masalah keyakinan Mikha Tambayong..

Ternyata Mikha bukanlah satu-satunya artis yang dipertanyakan agamanya. Ketika saya iseng-iseng coba ketik nama Nicholas Saputra di kolom pencarian google, agama Nic juga menjadi hal yang paling banyak dicari di laman pencarian. Rasa ingin tahu terhadap agama apa yang dianut Nic lebih besar daripada rasa ingin tahu terhadap siapa istri Nicholas. Benar-benar membagongkan 🥴.

saat saya mengetik nama Mikha Tambayong & Nicholas Saputra di kolom pencarian google

Agar gak suka ikut campur urusan pribadi orang lain, netijen ini harus diberi kesadaran bahwa mereka tuh bukan siapa-siapa yang harus tahu semua hal pribadi orang lain atau selebriti. Mempertanyakan agama orang lain itu gak sopan, sama halnya dengan menanyakan gaji atau penghasilan orang lain. Apalagi urusan agama ini adalah urusan sensitif yang gak ada sangkut pautnya dengan kemaslahatan umat. Ia adalah hal prinsip yang gak boleh dicampuri dan memilih keyakinan sesuai dengan hati nurani adalah hak asasi setiap manusia yang dilindungi oleh negara dan undang-undang.

Memang gak bakalan ada habisnya kalo ngikutin kemauan netijen maha benar ini. Ahh kejadian ini mengingatkan saya pada pernikahan Jonas Rivano dan Asmirandah beberapa tahun lalu. Saat itu terjadi kehebohan karena setelah Jonas Rivano mualaf dan menikahi Asmirandah secara islam, keduanya kembali melakukan pernikahan secara nasrani di gereja. Publik dibuat gempar oleh hal ini, merasa kedua sejoli ini mempermainkan agama. Plot twist, Jonas dan Andah akhirnya mengaku bahwa Asmiranda-lah yang murtad dan memilih mengikuti keyakinan Jonas. Mereka berdua menikah di gereja dan karenanya publik sangat marah merasa dibohongi. Keduanya langsung di-blacklist karena menurut netijen, mereka berdua telah menista dan mempermainkan agama.

Setelah saya pikir-pikir lagi, saya menduga saat itu Jonas dan Asmirandah mengambil keputusan seperti itu mungkin aja untuk menghindari caci maki netijen, namun naas bagi mereka berdua ternyata rencana gak berjalan mulus. Yang terjadi justru sebaliknya, keduanya malah menjadi bulan-bulanan netijen.

Baca Juga: Ketika Lisan Lebih Tajam dari Pedang

Wahayyy netijen budiman nan maha benar, please stop ikut campur masalah prinsip orang lain. Kalian gak perlu tahu alasan orang lain memilih keyakinan yang sesuai hati nuraninya. Belajarlah menerima perbedaan, gak selamanya yang kalian anggap benar itu juga akan dianggap sama oleh orang lain. Yuk belajar menghargai keputusan orang lain, yuk!

Akhir kata, saya ingin mengucapkan "Happy Wedding, Mikha Tambayong & Deva Mahenda" Semoga kalian berdua selalu dilimpahi kebahagiaan dalam menjalani bahtera rumah tangga, langgeng hingga maut memisahkan, amiiin 🤲😇.

Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments


Duh judulnya yaa, sok-sokan pakai bahasa inggris segala, hahaha. Gak papa lah yaa, biar terdengar keren gitu loh, wkwkwkwk 😂🤣

Lalu kok tiba-tiba kepikiran buat nulis dengan tema ini, Non? Apakah tulisan ini akan berisi kekejaman ibu mertua? Ataukah akan berisi curhatan saya yang dizholimi ibu mertua? Ohh tentu tidak keduanya, Esmeralda. Saya memilih menulis dengan tema ini karena merasa ini tema yang lumayan asyik untuk ditulis. Loh kok bisa gitu? Yaa karena hubungan saya dengan mami (panggilan untuk mama mertua) sangat baik jadi saya bisa bercerita tentang beliau secara luwes dan apa adanya, hehehe

Bagi saya, mami adalah ibu terbaik setelah mama (ibu kandung saya). Beliau sangat memahami saya hingga gak pernah nuntut apa-apa dan karena inilah saya gak pernah merasa tertekan menjalani peran sebagai seorang menantu. Perlakuan mami pada saya tetap sama sejak awal menikah hingga saat ini.

Jadi ingat saat awal-awal bikin akun tiktok, di fyp sering muncul video-video menantu yang berkonflik dengan ibu mertuanya. Konfliknya gak tanggung-tanggung, mulai dari si menantu mendapat fitnahan keji dari mertua dan ipar hingga penganiayaan yang berujung pelaporan ke polisi dan kaburnya si menantu ke luar kota meninggalkan suaminya karena udah gak tahan dengan perlakuan ibu mertuanya. Sungguh video yang bikin bergidik. Kalo saya belum nikah dan sering nonton video dengan tema seperti ini, besar kemungkinan saya bakalan jadi orang yang takut nikah atau kalo pun mau menikah, saya bakalan pilih calon suami yang gak punya orang tua lagi alias yatim piatu biar gak punya mertua. Takut euy, punya mertua serem gitu, hiyyy 😓

Baca Juga: KDRT Lesti Kejora

Karena gak pernah mendapat perlakukan seperti itu (duh, amit-amit semoga jangan pernah yaa), saya pun kaget, ternyata ada yaa ibu mertua kayak gitu di dunia nyata ini, kirain yang kayak gitu adanya cuman di sinetron aja.

Dan seiring berjalannya waktu, mata saya pun semakin terbuka, ternyata ada banyak ibu mertua (dan ipar) yang seperti itu. Kejadian memilukan terkait hubungan ibu mertua dan menantunya baru aja terjadi awal Januari lalu.

Jadi awal tahun 2023 ini, saat saya sedang duduk santai di ruang tamu, sayup-sayup terdengar berita di televisi terkait meninggalnya seorang wanita muda. Setelah diselidiki, ternyata penyebab kematiannya adalah karena dibun*h suaminya dan dalam melakukan aksinya, si suami dibantu oleh ibu dan kakaknya alias ibu mertua dan kakak ipar korban. Saat mendengar berita ini saya sedih banget, apalagi pemicu kejadian itu ternyata hanyalah masalah sepele yaitu karena si istri ini gak mau membuatkan kopi untuk suaminya, ckckck 😭

Bila dipikir-pikir, memang agak pelik hubungan ibu mertua dan menantu perempuan ini. Sepertinya si ibu mertua ini menganggap anak laki-lakinya adalah segalanya hingga mereka merasa pantas untuk menyakiti istri anaknya. Mereka gak ikhlas si anak berbagi hati dengan wanita lain. Mungkinkah kehadiran si menantu membuat mereka merasa diduain? 🤔

Para mertua ini seolah gak mau tahu atau gak peduli kalo si menantu ini juga anak dari orang tua yang sangat menyayanginya. Bahwa si menantu ini adalah manusia yang juga perlu dijaga hatinya. Yang mereka pikirkan cuman perasaan diri sendiri aja.

Bagaimana dengan mertua saya? Saya ingat saat pertama kali bertemu (saat itu saya dan suami masih pacaran), mami langsung memeluk saya. Pelukannya terasa hangat. Mendapatkan pelukan seperti itu membuat saya tenang. Hati saya terasa nyaman dan sejak saat itu saya akhirnya mantap menjalani hubungan ke arah yang lebih serius. Sejak bertemu calon mertua, saya gak ragu lagi memutuskan menikah karena saya merasa diterima di keluarganya ❤️.

Saya juga semakin yakin menikah dengan suami karena berdasarkan testimoni teman saya (yang kebetulan menjadi teman sekantor mami), mami adalah perempuan yang berpikiran terbuka dan gak kolot. Beliau bukan orang yang gampang terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di luar sana 👍.

Baca Juga: Alasan Saya Memilih Jadi Working Mom

Saya semakin sayang pada mami setelah mengenalnya lebih dekat.  Mami adalah tipikal wanita mandiri yang teguh memegang prinsip. Beliau juga sangat penyayang dan gak tegaan pada orang lain. Bila ada anggota keluarga yang sedang kesusahan, beliau dengan suka rela menawarkan bantuan. Mami juga sangat sayang pada anak-anak, gak heran anak-anak saya sangat dekat dengan beliau. Anak ketiga saya bahkan lebih lengket pada omanya dibanding pada saya dan papanya.

Lebih sebelas tahun menjalani peran sebagai istri anaknya, mami gak pernah menuntut saya untuk menjadi menantu yang sempurna. Beliau sangat tahu batasan dan gak pernah ikut campur dalam kehidupan rumah tangga kami. Ahh jadi ingat awal-awal punya anak, saya sempat kabur dari rumah karena marah pada suami. Saat itu ibu mertualah yang memohon maaf atas kesalahan anaknya, dengan penuh kelembutan beliau meminta saya pulang ke rumah. Saya akhirnya luluh dan mau pulang ke rumah, hehehe 😄🤭

Layaknya hubungan yang ada up and down-nya, hubungan saya dengan mami pun seperti itu. kadang-kadang ada rasa yang mengganjal di hati, tapi itu gak berlangsung lama, kalau udah dibicarakan semua akan kembali seperti semula. 

Saya berharap, kelak saat anak-anak saya udah nikah dan punya istri, saya bisa menjadi mertua yang seperti mami. Mertua yang sayang pada menantu seperti layaknya sayang kepada anak sendiri, mertua yang mengayomi, mertua yang mandiri dan gak menyusahkan anak-anak. Saya juga akan membebaskan menantu untuk memilih profesi yang mau ditekuninya. Kalo menantu pengen jadi ibu rumah tangga namun tetap ingin punya penghasilan sendiri dari pekerjaan sebagai Editor Freelance, misalnya, saya akan dukung, tapi kalo menantu ingin menjadi wanita karir, saya juga akan tetap dukung. Mau jadi Penulis Buku juga oke aja, asalkan si menantu bahagia dan sayang pada anak saya.

mami yang masih cantik di usia senjanya 😍

^^

Itulah sepenggal cerita tentang saya dan ibu mertua. Saya menulis ini gak bermaksud membandingkan ibu mertua saya dengan ibu mertua di luar sana. Tujuan saya menulis ini murni hanya untuk berbagi cerita aja. Maafkan bila ada kalimat yang mungkin menyinggung yaa 🙏🏻

Share
Tweet
Pin
Share
19 Comments

Sempat bingung mau kasih judul apa untuk artikel ini. Saking bingungnya saya sampe googling loh judul apa yang bagus dan "ngena" dengan maksud yang saya mau. Entahlah, saya akhir-akhir ini kok kesulitan untuk menginterpretasikan apa yang saya rasakan/pikirkan yaa? Huhuhu saya seringkali kesulitan mencari padanan kata yang cocok untuk menyampaikan maksud dan tujuan saya.

Dan setelah lumayan lama berpikir akhirnya terpilihlah judul ini. Oh iyaa, untuk saya, langkah pertama yang saya lakukan sebelum menulis di blog adalah membuat judul artikelnya dulu. Setelah judul udah ada, baru kemudian mulai menulis. Biasanya kalo judulnya udah ada baru deh mulai lancar nulisnya, kalo judulnya belum nemu, saya kesulitan untuk mulai menulis. Adakah juga teman-teman yang seperti ini? Atau saya doang yang kayak ini?

Baca Juga: 4 Kebiasaan blogger pemula

Jadi kali ini saya ingin menuliskan beberapa hal yang sebenarnya pengeeen banget saya lakukan tapi saya takut untuk melakukannya/mulai melakukannya. Fyi aja, saya adalah orang yang gigih dan pantang menyerah, tapi ada hal-hal tertentu yang walau udah menguatkan hati sedemikian rupa, tapi saya tetap gak bisa melakukannya. Nah, hal-hal yang akan saya tuliskan ini adalah hal yang dimaksud. Hal-hal apakah gerangan? Berikut ada 3 hal yang ingin banget saya lakukan tapi rasanya takut untuk melakukannya:

👉🏻 Belajar Mengendarai Sepeda Motor (lagi)

Pertama kali belajar mengendarai motor adalah tahun 2015 lalu tapi sampe saat ini belum berhasil juga. Saat itu anak saya baru satu dan dialah yang menyemangati agar saya bisa, namun ternyata semangat yang diberikannya itu gak mampu membawa saya menjadi pengendara motor yang andal, hahaha 😂. Dan tahun lalu saya mulai belajar lagi tapi kemudian trauma karena saat belajar saya nyaris masuk ke dalam lubang yang ada di depan rumah. Sejak kejadian traumatis itu, saya udah putus harapan untuk belajar, padahal saya pengen banget bisa pandai mengendarai motor agar kemana-mana gak perlu bergantung sama orang lain lagi.

Kalo udah pandai mengendarai motor sendiri saya gak perlu minta antar pada suami untuk mengantar saya. Jujur aja, capek banget rasanya bergantung pada orang lain walau itu suami sendiri. Kasian rasanya meminta suami untuk ngantar saya sedangkan saat itu doi sedang capek karena baru pulang ke rumah atau sedang sibuk dengan kegiatannya sendiri. Kadang-kadang saya juga naik ojek (saya udah punya tukang ojek langganan), tapi lama-lama kok yaa pengeluaran untuk ojek ini jadi banyak juga 🤦‍♀️.

Baca Juga: Menabung setiap hari? Insyaallah bisa!

Saya benar-benar pengen belajar naik motor tapi saya takut. Takut jatuh dan kemudian luka atau cedera berat. Itulah yang selalu membayangi saya ketika hendak belajar naik motor, jadilah saya ketakutan dan gemetaran, akhirnya saya gak bisa-bisa. Ditambah lagi saya gak pandai mengendarai sepeda, makin sulitlah saya belajar karena menurut orang-orang yang mengajari saya, orang yang udah mahir mengendarai sepeda cenderung akan lebih mudah mengendarai motor karena keseimbangan tubuhnya udah bagus. Yaa, harus saya akui, keseimbangan saya saat belajar membawa motor memang payah.

Suami menawarkan untuk mengajari saya mengendarai mobil, tapi saya gak mau. Saya pengennya belajar naik motor aja, tapi yaa itu tadi ketakutan saya sangat besar hingga mengalahkan rasa ingin tahu saya. Adakah yang bisa memberi solusi terkait masalah ini? Tolong sarannya dong teman-teman agar saya bisa mengalahkan ketakutan saat belajar naik motor.

👉🏻 Pakai Menstrual Cup

Keinginan untuk pakai menstrual cup ini sebenarnya udah lumayan lama, yakni sejak beberapa bulan setelah melahirkan anak kedua tahun 2019 lalu. Saya juga udah sempat melihat-lihat beberapa merk menstrual cup yang dijual di ecommerce dan dimasukin ke keranjang belanja, udah baca/nonton beberapa review dari orang-orang yang udah pakai juga. Tapi saat keinginan udah bulat, ehh ternyata saya hamil dong. Jadilah keinginan itu akhirnya terkubur.

Baca Juga: Saya Beruban

Dan setelah anak ketiga berusia dua tahun, keinginan untuk pakai menstrual cup ini muncul kembali, tapi rupanya mental saya perlu penguatan lagi. Keberanian saya yang dulunya sangat besar kini menguap entah kemana padahal saya udah gak nyaman banget pakai pembalut setiap kali haid. Saya juga merasa sangat bersalah karena jadi penghasil sampah pembalut, namun masalahnya adalah rasa takut yang gak bisa dibendung ini, huhuhu 😭

👉🏻Pakai Retinol

Di usia cantik alias 35+ ini, kulit wajah saya boleh dibilang mengalami banyak masalah mulai dari bintik hitam yang semakin menyebar, pori-pori yang semakin membesar, komedo yang semakin gak malu memperlihatkan diri dan kerutan-kerutan halus yang semakin banyak. Dengan masalah sekompleks ini, rasanya wajah saya butuh skincare yang lebih nampol.

Dan setelah menonton banyak video tiktok yang membahas tentang permasalahan wajah, saya akhirnya tahu solusi untuk semua masalah ini yakni pakai retinol. Retinol adalah jawaban atas permasalahan wajah yang saya sebutkan tadi. Dan saya jadi tertarik pengen mencoba keampuhan retinol ini. Sayangnya, masih menurut video yang saya tonton di tiktok, selain memiliki manfaat yang bagus banget buat kulit wajah, pemakaian retinol juga bisa menimbulkan efek samping yang gak main-main, kalo dalam bahasa perskincare-an disebut purging.

Baca Juga: Kebiasaan buruk yang bisa merusak kulit

Nah, saya takut dengan purging ini. Saya takut nanti wajah saya jadi lebih parah kerusakannya akibat purging yang ditimbulkan dari pemakaian retinol. Walau dijelaskan bahwa yang mengalami purging adalah yang sebelumnya pakai skincare abal-abal, tapi entah mengapa saya tetap ketakutan dan membuat saya gak siap untuk mencoba. 

^^

Itulah 3 (tiga) hal yang pengen banget saya lakukan tapi gak berani saya realisasikan. Saya berharap ketakutan yang menjadi penghalang untuk mewujudkan tiga hal itu bisa saya taklukan. Saat ini saya sedang berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa dan mampu melakukan ketiganya. Fighting, Ira! 💪🏻

Share
Tweet
Pin
Share
28 Comments


Adakah yang tahu apa makna dari judul artikel ini? Mata kok lapar? Yang lapar itu bukannya perut yaa?? Tapi saya yakin pembaca pasti udah paham lah yaa, yang saya maksud lapar mata ini adalah sebuah peribahasa.


Lapar mata adalah kondisi dimana ada keinginan untuk memenuhi hasrat makan atau membeli barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Seringnya dilakukan tanpa pemikiran yang matang sehingga muncul penyesalan setelahnya.


Siapa yang kayak gini? Terus terang aja, saya sering nih kayak gini, lapar mata dan biasanya gak bisa dibendung, huhuhu 😭. Tapi lapar matanya saya tuh bukan di makanan melainkan di barang-barang, misal pakaian, sepatu, tas atau barang-barang lain yang unik dan lucu. Kalo untuk makanan, saya gak terlalu ngebet sangat berbeda dengan benda-benda yang saya sebut tadi.

Kapan sih biasanya saya diserang lapar mata? Bisa kapan aja, misal saat sedang jalan ke mall dan ketemu barang yang menurut saya lucu dan harganya masih bisa dijangkau, auto langsung diambil dan dimasukin ke keranjang belanja walau barang tersebut gak saya butuhkan. Saat memasukkan barang tersebut ke troli, saya membenarkan tindakan yang saya lakukan dengan berpikir bahwa barangnya nanti tetap bakalan kepake, kok 😥.

Baca Juga: Beda Standar

Lapar mata juga sering saya alami ketika belanja bulanan ke supermarket. Saat pulang ke rumah dan membongkar barang belanjaan, ada aja barang yang sebelumnya gak direncanakan untuk dibeli tiba-tiba nyempil di antara barang kebutuhan bulanan kami, ckckck 🤦‍♀️. 

Saya juga sering diserang lapar mata ketika nonton live di shopee dan tiktok shop, atau saat sedang windows shopping ke tokopedia dan ecommerce lainnya. Saya lumayan sering beli barang karena tergiur harganya yang murah padahal gak butuh-butuh amat. Entahlah, saat melihatnya, barang-barang tersebut rasanya saya butuh semua, namun setelah tiba di tangan saya, ternyata barang serupa udah duduk manis di lemari. 

Saya sadar, kebiasaan lapar mata ini adalah kebiasaan buruk. Kebiasaan ini memiliki bahasa keren yang disebut impulsive buying atau pembelian yang dilakukan secara impulsif alias tiba-tiba dan gak terencana. Bila sering dilakukan, kebiasaan ini akan sangat berbahaya bagi keuangan keluarga.

Kalo gak salah ingat, saya pernah membaca artikel yang ditulis seorang  Blogger Bandung yang sayangnya saya lupa namanya, tentang kebiasaan membeli barang secara impulsif ini. Menurut beliau, kebiasaan ini bisa banget dihilangkan asalkan pelakunya menyadari bahwa kebiasaan ini adalah kebiasaan buruk. Karena bacanya udah lumayan lama, saya lupa apa aja isi tulisan beliau, yang melekat di ingatan saya hanyalah kalimat bahwa kebiasaan buruk ini bisa dihilangkan asal pelakunya sadar dan mau berubah.

Saya pun mencari tahu lebih banyak tentang kebiasaan impulsive buying ini. Ternyata ada beberapa faktor yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan kebiasaan ini, diantaranya:

👉🏻 Gemar berbelanja

👉🏻Merasa sayang untuk melewatkan kesempatan yang didapat atau merasa takut rugi bila tidak memanfaatkan kesempatan untuk membeli sebuah barang di saat barang tersebut sedang diskon, misalnya

👉🏻 Kurangnya pengetahuan tentang perencanaan keuangan

Bila melihat ketiga motivasi ini, sepertinya yang menjadi motivasi saya lapar mata adalah poin kedua. Entahlah, saat diserang lapar mata, saya selalu merasa harus membeli barang yang saya sukai karena takut barang tersebut dibeli orang lain dan saya gak punya kesempatan lagi untuk memilikinya. Saya juga merasa, ini adalah saat yang tepat untuk membeli sebuah barang karena harganya yang miring banget, belum tentu saya bisa mendapatkan barang tersebut dengan harga semurah ini di kesempatan berikutnya. Sungguh pemikiran yang ceroboh dan sangat berbahaya bagi dompet.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari godaan kenikmatan sesaat impulsive buying ini? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

👌🏻 Lakukan perencanaan keuangan dengan baik dan matang

👌🏻 Buat anggaran belanja

👌🏻 Buat daftar belanja atau pengeluaran tetap

👌🏻 Identifikasi kebutuhan dan keinginan

👌🏻 Bijak memanfaatkan produk keuangan ketika berbelanja, misal pembayaran menggunakan kartu kredit atau pay later.

Harus saya akui, perencanaan keuangan keluarga kami memang belum bagus dan saya juga belum rutin membuat daftar belanja dan pengeluaran tetap keluarga kami. Mumpung masih di awal tahun, sepertinya saya mesti mencoba beberapa cara di atas agar cash flow keuangan keluarga kami bisa sehat dan bisa menghindarkan diri ini dari godaan syaiton yang terkutuk eh lapar mata.

Setelah saya buka aplikasi ecommerce dan menghitung total pengeluaran belanja barang yang saya pikir saya butuhkan namun ternyata gak butuh-butuh amat itu selama tahun 2022 kemarin, saya langsung kaget dong karena nilainya lumayan besar 😱.

Sepertinya perencanaan keuangan keluarga udah gak bisa dtawar dan harus segera dilakukan nih, bila ditunda lagi, saya takut kembali melakukan kesalahan yang sama. Daripada memakai uang untuk belanja hal-hal gak penting yang nantinya disesali, mending uangnya ditabung atau dibuat perencanaan lain misal liburan bersama keluarga tercinta ke tempat wisata impian dengan nginap di hotel berbintang. Pengalaman selama liburan bisa saya tulis di blog. Saya juga bisa menulis Review Hotel tempat kami menginap di blog. Sekali liburan bisa menghasilkan beberapa artikel.

Baca Juga: Daftar Kota di Indonesia yang Pernah Saya Kunjungi

**

Itulah sekelumit uneg-uneg tentang kebiasaan saya yang sering lapar mata. Saya berharap, di tahun yang baru ini kebiasaan buruk ini perlahan-lahan bisa saya hilangkan, apalagi tahun ini rencananya kami mulai melanjutkan pembangunan rumah yang sempat tertunda 💪🏻.

Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments

Memang ada yaa kebiasaan yang kita pikir baik ternyata malah memberikan efek sebaliknya bagi tubuh kita? Adaaa dong dan terus terang aja saya juga baru tahu tentang hal ini.

Setelah rajin nonton video di tiktok yang membahas tentang kesehatan, saya baru ngeh dan kemudian sadar ada beberapa kebiasaan itu yang sering banget saya lakukan yang efeknya gak bagus buat tubuh. Memangnya kebiasaan apakah gerangan?

Ini nih beberapa kebiasaan tersebut

🚫 Mandi Air Hangat

Siapa nih yang suka mandi air hangat? Saya adalah salah satu orang yang lebih menyukai mandi pakai air hangat dibanding pakai air biasa (air dalam suhu normal, red). Menurut saya, mandi air hangat itu menyenangkan sekaligus menenangkan. Otot-otot yang sebelumnya kaku menjadi rileks. Mandi air hangat juga mampu memperbaiki mood saya yang sedang kurang bagus. Makanya setiap hari saya selalu mandi pakai air hangat.

Ternyata apa yang saya lakukan ini salah, gaes. Mandi air hangat gak boleh terlalu sering dilakukan karena kurang baik bagi kesehatan kulit. Terlalu sering mandi air hangat dapat menyebabkan kulit kering dan pori-pori membesar karena air hangat mengganggu fungsi kelenjar minyak pada kulit yang berfungsi sebagai pelembab alami. Selain itu, mandi air hangat juga dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi gak seimbang.

🚫 Minum Jus Secara Berlebihan

Siapa nih yang lebih suka minum jus dibanding makan buah secara utuh? Ternyata minum jus secara berlebihan itu gak bagus buat kesehatan loh karena dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah yang membuat kita berpotensi terkena diabetes, apalagi bila jus-nya ditambahkan pula pemanis misal gula, sirup atau kental manis, duh makin banyak tuh kandungan gulanya, yang mana hal ini akan berakibat kurang bagus juga buat kulit.

Karena itu kita gak boleh terlalu sering meminumnya. Selain itu buah yang di-jus juga akan kehilangan serat alaminya karena itu disarankan agar kita lebih baik mengonsumsi buah secara utuh dibanding buah yang dijadikan jus. Mengonsumsi buah dengan jumlah yang cukup akan membuat kulit terlihat lebih segar dan sehat.

Baca Juga: Berat Badan yang Mulai Meresahkan

🚫 Luluran Setiap Hari

Menurut saya, luluran adalah salah satu kegiatan menyenangkan. Saat menggosokkan lulur ke badan, rasanya sisik dan kulit mati langsung terhempas manja sehingga kulit menjadi lebih bersih, halus dan lembut. Namun kegiatan menyenangkan ini rupanya gak boleh dilakukan setiap hari (walau ada juga produk lulur yang mengklaim bahwa produknya bisa digunakan setiap hari tapi saya tetap gak recommended) karena dapat menghilangkan kelembaban alami kulit sehingga membuat kulit kering, lapisan kulit menjadi lebih tipis dan mudah iritasi.

Lalu berapa kali penggunaan lulur yang direkomendasikan? Lulur sebaiknya digunakan dua kali seminggu buat yang memiliki kulit kombinasi dan normal dan satu kali seminggu buat yang memiliki kulit sensitif.

🚫 Mandi Terlalu Lama

Gak cuman mandi air hangat yang kurang bagus, ternyata mandi terlalu lama juga gak bagus buat kesehatan kulit. Sama seperti luluran yang terlalu sering, mandi yang terlalu lama akan membuat kulit kering dan mudah iritasi. Selain itu terlalu lama berendam di air akan membuat kita masuk angin, apalagi bila tinggalnya di daerah pegunungan atau yang beriklim dingin.

~~

Itulah beberapa kebiasaan yang selama ini sering dilakukan yang dipikir baik ternyata memberi efek gak baik buat tubuh dan kulit kita. Kita sebaiknya mengurangi melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut, namun yang paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh adalah melakukan hal-hal berikut ini:

👍 Jangan begadang

👍 Konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh kita

👍 Konsumsi makanan bergizi

👍 Rutin berolahraga

👍 Tetap berpikiran positif

👍 Bila perlu, minum multivitamin untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh

 


Share
Tweet
Pin
Share
9 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates