Saat Mimpi Tak Dapat Diraih

by - Januari 18, 2022

pic source: pixabay.com

Pernah merasakan sedihnya ketika apa yang diharapkan gak dapat diraih? Saya cukup sering mengalami ini. Sepanjang usia, entah sudah berapa puluh (atau ratus?) kali saya mengalami hal ini. Entah sudah berapa banyak penolakan yang saya rasakan.

Harus saya akui, saya bukanlah orang yang mudah mendapatkan sesuatu. Semua yang saya peroleh saat ini, harus melalui perjuangan panjang yang gak hanya sekali saya lakukan. Ketika menginginkan sesuatu, saya gak pernah mendapatkannya dalam sekali coba, saya baru akan mendapatkan apa yang saya inginkan setelah beberapa kali mencoba.

Saya ingat, setelah tamat kuliah, entah ada berapa surat lamaran kerja yang saya layangkan kepada perusahaan yang sedang membuka lowongan pada saat itu. Beberapa dari surat lamaran saya mendapat tanggapan, saya dipanggil untuk melakukan tes dan wawancara. Sedangkan beberapa lainnya gak ada kabar sama sekali.

Namun entah apa yang salah dengan diri ini hingga saya jarang banget lolos tes. Saya baru diterima bekerja setelah berbulan-bulan melakoni hal ini tanpa lelah. Dan sayangnya pekerjaan yang saya dapatkan dengan susah payah itu hanya saya jalani tiga bulan saja. Capek dan terlunta-lunta di kampung orang membuat saya mengambil keputusan untuk pulang ke kampung halaman sendiri.

Setela tiba di kampung halaman, saya baru diterima bekerja di salah satu perusahaan pembiayaan setelah hampir dua tahun menjadi pengangguran berdasi. Padahal sejak pulang, saya gak pernah lelah memasukan lamaran ke hampir semua perusahaan yang sedang membuka lowongan di kampung halaman. Saking lamanya jadi pengangguran, saya sampai malu banget pada orang tua. Udahlah dikuliahin jauh-jauh, setelah jadi sarjana masih pula jadi beban mereka.

Baca Juga: Contoh Surat Resign

Hal yang sama juga berlaku pada tes CPNS. Sepuluh tahun saya berjuang untuk mendapatkan NIP. Saya ingat, saya ikutan seleksi CPNS mulai dari tahun 2009, dan baru dinyatakan lolos pada tahun 2019. Saya mengikuti tes CPNS hingga enam kali dan baru dinyatakan lolos pada kesempatan keenam di usia ke-35 tahun. Bagi yang suka melamar CPNS pasti udah tahu apa arti usia 35 tahun itu.

Lalu bagaimana dengan kisah asmara? Ini pun gak luput dari perjuangan dan jatuh bangun. Beberapa kali saya mengalami kegagalan sebelum akhirnya dipertemukan dengan suami.

Itu hanya beberapa kisah kegagalan yang saya alami. Masih banyak kegagalan lain yang jika dituliskan akan sangat panjang deretannya. Kegagalan demi kegagalan ini melatih hati saya hingga terbiasa menerima penolakan. Saking seringnya gagal, hati saya udah gak sakit lagi ketika mendapat kegagalan. Ya, saya gak bisa bohong, sebagai manusia, saat kenyataan gak sesuai harapan pasti ada rasa kecewa namun itu gak bertahan lama. Tanpa butuh waktu lama, saya bisa bangkit kembali dan move on menjalani hari seolah gak ada apa-apa. 

Tapi berbeda dengan kegagalan diri sendiri, rupanya hati saya gak kuat bila melihat orang yang saya sayangi mendapatkan kegagalan. Hati saya sedih banget saat mengetahui suami ditolak usulan pengajuan sertifikat pendidiknya dengan alasan ia belum lama menjadi PNS dan SK magangnya juga gak berlaku. Saya patah hati melihat suami yang terdiam ketika menerima berita dari operator dapodik yang menginput dan mengajukan datanya.

Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama. Beberapa tahun lalu, suami juga gagal menjadi kandidat koordinator Kabupaten Pendamping PKH. Yang paling menyedihkan, ia bahkan gak lolos berkas, hiks. Kesedihan yang teramat dalam membuat saya gak tega memandang wajahnya.

Saya hanya berharap, semoga rasa patah hati saya kali ini akan secepatnya sembuh dan berganti dengan kebahagiaan. Seperti dulu, suami gak jadi koordinator tapi akhirnya lolos ketika tes CPNS. Semoga kali ini Tuhan berkenan mengganti rasa patah hati ini dengan hal yang lebih baik, amiiin.

You May Also Like

9 Comments

  1. Wih perjuangannya luar biasa bangett, dari tahun 2009 loh.. setelah 10 tahun baru bisa diterima, keren. Aku kemaren juga daftar tapi ternyata gak boleh beda ya walaupun sama gelarnya.. Jadi gak dapet deh

    BalasHapus
  2. Kesabaran memang berbuah manis ya kak, dan sesuatu yang diperjuangkan dengan tidak mudah akan terasa lebih nikmat hasilnya. Sukses kak

    BalasHapus
  3. Salut sama Mbak Ira yang punya sifat pantang menyerah. Apakah dirimu seorang plegmatis, Mbak? Aku kayaknya udah nggak bermimpi lagi ikut CPNS karena saingan di Jawa nih ngeriiii bok, xixxii padahal aslinya pengen hidup bebas tanpa beban aja sekarang.
    Bener banget, setiap ada kegagalan, Allah sudah menciptakan keindahan di balik semua ini.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ya kak, setelah berjuang sekian lama, akhirnya bisa lolos menjadi PNS juga. Iya memang, saya pun kadang seperti itu, jika menginginkan sesuatu harus melalui proses yang berliku dan berbelit, harus dengan perjuangan ekstra untuk mendapatkannya. Terkadang saya juga heran dengan orang-orang yang dengan mudahnya bisa mendapatkan sesuatu.

    BalasHapus
  5. Semangat Kak, InsyaAllah dikasih yang terbaik.
    yakin pasti sudah disiapkan sesuatu yang baik unuk Kakak dan Suami, semoga segera mendapatkan kabar baiknya, Aamiin :)

    BalasHapus
  6. Harus belajar sama mbak Ira nih tentang jangan pernah menyerah. Meskipun kegagalan itu selalu menghampiri. Pasti ada hal Bai dibalik ini mbak.

    BalasHapus
  7. Aku mau bilang "Kak Ira KEREN LUAR BIASA."
    Aku hanya sekali mengikuti tes CPNS dan belum tahu makna perjuangan dan kegagalan, aku buru-buru ganti haluan akan cita-citaku.

    Selalu saja aku pesimis dengan jalan yang aku pilih sehingga memilih jalanan yang mulus, yang tidak mengalami gelombang.

    Sungguh sedikit tempaan yang kuterima.
    Karena aku sering sekali hanya mencoba sekali terus gagal, aku gak mau terluka lagi sehingga mencari hal lain yang kira-kira aku mampu dan aku bisa.

    Kabar buruknya, terkadang aku bisa melakukannya, tapi aku gak suka.
    Huhu...

    Sungguh kesedihan, kesenangan itu adalah ketetapan Allah.
    Begitupun dengan keberhasilan.

    Janji Allah gak pernah meleset, kak.
    "Barangsiapa bersungguh-sungguh, pasti mendapatkan."

    Salut banget sama GRIT kak Ira.

    BalasHapus
  8. salut mbak sama perjuangan dan kesabarannya. InsyaAllah bakal mendapat balasan yang setimpal dari Allah. ngomongin soal PNS aku juga dulu sempat 5 atau 6 kali ikutan tes pns sebelum akhirnya diterima di tempat kerja yang sekarang. dan memang perjuangan banget ya buat bisa lulus PNS itu mengingat saingannya ribuan

    BalasHapus
  9. Perjuangan yang luar biasa nih, Mba Irawati. Kayak temenku juga, ikut tes CPNS 7x baru lolos kemarin tahun 2020 di usia 31 tahun.

    Kalau saya, test sekali gagal, udah, belum mau daftar lagi. Semoga saja masih ada kesempatan buat saya untuk ikut test CPNS dan berhasil.

    BalasHapus

Bikin acar dari kedondong
Setelah dibaca, minta komennya dong! 😉