Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure


Pandemi Covid yang melanda dunia beberapa waktu lalu telah mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Yang paling saya rasakan adalah berubahnya kehidupan perekonomian banyak orang di sekeliling saya dari kehidupan sebelumnya.

Saat pandemi, saya menyaksikan banyak teman-teman mengambil langkah yang sebelumnya gak disangka-sangka. Gak satu dua orang teman saya memutuskan menekuni bisnis rumahan alias menjadi pelaku UMKM. Iya, teman-teman "banting setir" menjadi pengusaha kecil. Selama masa covid, mereka memanfaatkan media sosialnya (facebook) untuk menjajakan "hasil karya" mereka.

Saya sempat kepo dan bertanya pada beberapa teman yang "banting setir" tersebut. Mencari tambahan penghasilan karena hilangnya pekerjaan suami dan melihat peluang bisnis yang menjanjikan menjadi alasan mereka mengambil jalan itu.

Jujur aja, saya salut banget pada teman-teman yang berani mengambil langkah ini karena sampai saat ini saya belum berani mengambil langkah seperti mereka. Saya masih takut memulai untuk berbisnis karena takut gagal. Padahal harusnya gak boleh gitu yaa. Harusnya, kalo ada niat, segera lakukan dan insyaallah pasti akan ada jalan asal kita sungguh-sungguh berusaha. Mungkin saat ini kesempatan saya baru sebatas menjadi konsumen mereka tapi siapa tahu suatu saat saya juga akan menjadi seperti mereka? Jalan hidup seseorang kadang gak bisa ditebak, kan? hehehe 😁

Berikut beberapa bisnis yang ditekuni teman-teman saya di medsos selama pandemi dan masih bertahan hingga kini:

- Kuliner

Gak bisa dipungkiri, di daerah tempat tinggal saya, bisnis makanan alias kuliner menjadi bisnis yang paling menjanjikan selama pandemi lalu. Beragam jenis makanan dijajakan mulai dari jajanan dan gorengan seperi kue lapis, pisang dan ubi goreng, jalankote (pastel) hingga nasi goreng dan ayam lalapan. Minuman pun beragam mulai dari es kelapa muda, es cendol, es dawet, bubur kacang ijo, es teler hingga pisang ijo. Menyaksikan jajanan pasar dan minuman yang dijual membuat saya teringat pada bulan ramadan karena biasanya saya baru bisa melihat jajanan dan minuman tersebut dijual secara bersamaan di bulan ramadan. Saat pandemi lalu, gak perlu menunggu ramadan untuk menikmati semua itu karena semuanya dijajakan setiap hari di medsos oleh teman-teman saya.

Bahkan ada sahabat saya yang awalnya cuman hobby aja membuat kue dan bolu, sejak pandemi lalu dia memutuskan untuk mengembangkan sayap membuka pesanan kue tart dan buket bunga sebagai kartu ucapan selamat pada perayaan hari-hari besar nasional. Kini pelanggannya semakin banyak dan usahanya semakin maju.

buket bunga yang saya pesan dari teman yang saya maksud


- Pernak-pernik

Gak cuma di bidang kuliner, beberapa teman juga memutuskan untuk membuka usaha pernak-pernik. Salah satu rekan, memutuskan untuk membuka usaha dengan memanfaatkan hobbynya yang suka membuat pernak pernik. Dia gak nyangka, ternyata hobby-nya itu bisa dimonetisasi alias mendatangkan pundi-pundi rupiah yang bisa menggendutkan rekening banknya, hehehe. Saat membawa hasil karyanya ke kantor, banyak teman-teman yang tertarik dan membeli. Adapun hasil karyanya adalah gantungan handphone, cincin, kalung gelang dan beberapa pernak-pernik lain. 

Hasil karya rekan saya ini gak kalah bagus dari oleh-oleh yang biasanya saya dapatkan dari teman yang baru pulang traveling dari kota-kota wisata yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Saya yakin, bila diseriusi, misalnya dengan menambah modal untuk usahanya ini, teman saya bisa mendapatkan omset yang lebih besar dari yang saat ini dia dapatkan.

Dan setelah melihatnya, saya yang juga nyambi sebagai blogger, jadi tertarik ingin menggali potensi lain yang saya miliki dan kemudian mengembangkannya menjadi usaha yang menghasilkan. Mba Travel Blogger Medan, apakah gak tertarik mengembangkan potensi yang dimiliki kemudian mencoba usaha yang bisa menghasilkan kayak gini? Yuk sama-sama kita mencoba 😉

Baca Juga: Nabung Setiap Hari? Insyaallah Bisa!

- Fashion

Salah satu teman SMA saya juga membuka usaha fashion yaitu menjual busana muslim mulai dari kaos kaki, legging, gamis dan tunik kaki hingga hijab. Dia  mendesain sendiri hijab yang dijualnya dan hasilnya memang terlihat lebih eksklusif. Usahanya ini sudah memiliki pelanggan tetap yang bukan cuman dari Kota Baubau saja melainkan dari beberapa kabupaten di sekitarnya.

**

Itulah beberapa jenis usaha yang dijalankan oleh teman-teman saya selama masa pandemi lalu dan usaha tersebut masih bertahan hingga kini. Saya ikut bahagia melihat progress usaha mereka yang semakin maju.

Seminggu yang lalu saya bertemu teman SMA yang punya usaha fashion yang saya tulis di atas. Dia berbagi cerita tentang perjalanan usahanya, bahwa usaha yang dirintisnya tersebut tidak akan semaju sekarang bila tidak mendapatkan dukungan dana dari Bank BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menurutnya, tambahan modal dari Bank BRI adalah salah satu yang membuat usahanya bisa sebesar dan sesukses sekarang. Dia juga bercerita bahwa sekarang BRI sudah lebih maju dibanding saat kami masih sekolah dulu karena sudah ada Digitalisasi BRI.

Mendengar ceritanya, saya pun teringat dengan rekan saat masih bekerja di perusahaan pembiayaan dulu. Rekan tersebut juga mendapatkan bantuan dana melalui KUR dari Bank BRI dan kini ia telah berhasil membuka showroom mobil bekas yang cukup besar di Kota Baubau.

Baca Juga: Contoh Surat Resign

Melihat perkembangan pesat usaha dua orang yang saya kenal setelah mendapatkan dukungan modal dari BRI, saya simpulkan bahwa kalimat "BRI Untuk Indonesia" itu memang nyata adanya. Bank BRI adalah Pahlawan UMKM karena BRI memberdayakan Ultra Mikro dan UMKM Indonesia. 

Keren nih BRI! Teruslah membantu pengusaha UMKM Indonesia! 💪

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments



Kurang Lebih empat tahun lalu, wajah adik lelaki saya membengkak dan menghitam. Saya kaget karena saat terakhir bertemu dengannya, kondisi wajahnya tidaklah seperti itu. Saat saya tanya mengapa wajahnya bisa begitu? Dia juga tidak tahu jawabannya. Yang dia katakan adalah sejak wajahnya seperti itu, ia juga mulai sering mati rasa, bahkan saat jarinya luka dan tersengat api, ia tidak merasakan sakit.

Jawabannya membuat saya khawatir. Saya langsung menyarankan agar ia segera ke dokter tapi saat itu saya bingung menyarankan ke dokter apa. Saya cuman bilang agar ia segera ke puskesmas untuk memeriksakan kondisinya. Ia tak menolak tapi juga tidak mengiyakan. Saya asumsikan, ia mungkin sedang berpikir harus ke dokter apa.

Baca Juga: Minyak Gosok Andalan

Beberapa hari berikutnya, ia minta ditemani ke dokter spesialis kulit dan kelamin (SPKK). Saya heran kok ke dokter kulit? Ia cuman menjawab bahwa sepertinya yang bisa mendiagnosa penyakitnya adalah dokter SPKK. Dan benar saja, setelah memeriksa dan mewawancarai adik saya, dokter mendiagnosa adik saya terkena kusta. Beliau langsung merujuknya melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa, dan setelah hasil labnya keluar, memang benar adik saya positif terkena kusta.

Jujur saja, saat pertama kali mendengarnya terkena kusta, hati saya menangis. Kok bisa adik saya yang pembersih, rajin perawatan (bahkan ia lebih rajin perawatan kulit dibanding saya), punya impian untuk traveling keliling Indonesia harus terkena penyakit ini? Penyakit yang memiliki stigma buruk di masyarakat? Huhuhu. Dan seperti yang saya duga, adik saya sangat terpukul. Apalagi dokter menyatakan bahwa ia harus menjalani pengobatan secara rutin selama setahun. Membayangkannya saja sudah membuat mentalnya down, sedih dan takut.

Dokter SPKK langsung memberi rujukan untuk mengambil obat kusta di salah satu puskesmas di Kota Baubau. Dalam menjalani pengobatannya, saya melihat perjuangan adik saya yang lumayan berat. Syukurlah di puskesmas tempatnya mengambil obat ia bertemu perawat dan pengelola program kusta yang friendly dan hangat. Setiap adik saya datang mengambil obat, si perawat selalu memberi semangat agar adik saya sabar menjalani pengobatannya. Si perawat juga menjelaskan hal-hal tidak mengenakkan yang akan terjadi di tubuh adik saya selama menjalani pengobatan sehingga ketika hal tidak mengenakkan itu dialami, adik saya sudah tahu dan tidak panik. Sungguh si perawat sangat berperan penting dalam perjalanan pengobatan kusta adik saya.

Si perawat juga menenangkan hati adik saya saat adik saya mengalami perlakuan kurang menyenangkan dari atasan dan rekan-rekannya di kantor. Si perawat mengatakan bahwa mereka itu belum teredukasi mengenai penyakit kusta. Ia meminta adik saya untuk tetap sabar dan terus semangat menjalani perawatan. Si perawat berkata bahwa hal buruk itu tidak akan terjadi selamanya karena usai setahun menjalani pengobatan, insyaallah penyakitnya akan sembuh dan semua akan kembali baik-baik saja.

Mendengar cerita adik saya tentang perawat yang mendampinginya membuat saya terharu dan tenang. Saya semakin yakin adik saya akan tegar menjalani pengobatan dan pada akhirnya sembuh dari kusta karena didampingi oleh perawat yang andal.

Dan setelah perjuangan panjang melelahkan, adik saya berhasil menyelesaikan pengobatannya dan dinyatakan sembuh oleh dokter. Wajah yang sebelumnya menghitam dan membengkak perlahan-lahan membaik hingga akhirnya warna kulit dan kondisinya kembali seperti semula dan alhamdulillah kini ia telah menikah dan memiliki anak.

Setelah membersamai perjalanan adik saya dalam menjalani pengobatan kusta, saya berkesimpulan bahwa selain semangat, kesabaran dan kegigihan pasien, perawat dan pengelola program kusta memegang peranan penting dalam pengobatan dan penyembuhan pasien kusta. Angkat topi buat para perawat dan pengelola program kusta, kalian adalah pahlawan.

Ratna Indah Kurniawati, Melawan Dusta Kusta

pic source: youtube wartabromo tv


Dan ngomong-ngomong tentang perawat dan pengelola program kusta, saya juga mengenal satu sosok yang sangat menginspirasi, Namanya adalah Ratna Indah Kurniawati, seorang perawat di Puskesmas Grati Pasuruan yang sejak tahun 2008 mendedikasikan diri untuk merawat pasien kusta sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait fakta dan mitos tentang penyakit kusta.

Data WHO yang menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar jumlah kasus kusta di dunia membuat Ratna semakin termotivasi untuk mengedukasi masyarakat. Beliau tidak hanya mengedukasi secara teori, tapi juga melakukan hal yang menyentuh sisi emosi masyarakat. Selain memberikan bantuan pengobatan dan pengetahuan kepada penderita kusta, Ratna juga melakukan pendekatan sosial, salah satunya dengan berkunjung ke rumah-rumah warga mengajak mereka berkumpul dan memberi edukasi tentang kusta. Ratna bahkan tak segan makan bareng dengan penderita kusta, beliau menjelaskan bahwa penularan kusta itu tidak instan layaknya penularan flu.

pic source: youtube wartabromo tv


Tidak hanya itu, Ratna juga membimbing para penderita kusta agar dapat hidup mandiri. Ia memberikan pelatihan dan motivasi agar mereka memiliki usaha sendiri. Salah satu orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) yang kini sudah berhasil hidup mandiri adalah Pak Amat yang menderita kusta sejak tahun 1997. Pak Amat kehilangan jari-jarinya akibat penyakit kusta yang membuatnya hanya bisa bekerja serabutan dan menggantungkan hidup pada orang tuanya. Syukurlah, berkat bimbingan Ratna, Pak Amat kini punya usaha sendiri yakni beternak jangkrik. Dari usahanya ini, ia bisa menghasilkan 26 kg jangkrik setiap bulan yang bisa dijual dengan harga Rp. 20rb – Rp. 30rb per kg.

Menurut Ratna, banyak orang yang berlaku diskriminatif pada penderita kusta karena minimnya edukasi. Masih banyak orang yang belum paham bahwa penularan kusta tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan perlu waktu bertahun-tahun. Stigma buruk masyarakat terhadap kusta memang jadi pe er untuk kita semua. Masih banyak masyarakat bahkan yang berpendidikan tinggi (salah satunya atasan adik saya) yang menganggap kusta sebagai penyait kutukan dan penderitanya harus dikucilkan.

Dibutuhkan kerjasama dari pemerintah, berbagai elemen seperti masyarakat yang terdiri dari beragam profesi, serta komunitas agar edukasi tentang kusta dapat menyentuh semua kalangan, karena sama seperti kita, penderita kusta dan OYPMK juga berhak mendapat perlakukan yang sama. Penderita kusta bisa sembuh, hidup normal dan terus berdaya.

Sebagai blogger, kita juga bisa menulis artikel tentang edukasi kusta ini. Saya yakin, bila blogger seluruh Indonesia bersatu dimulai dari blogger Aceh, Blogger Semarang, Blogger Sulawesi, Blogger Kalimantan hingga blogger Papua menulis tentang kusta, akan semakin banyak masyarakat yang ngeh dan sadar bahwa penderita penyakit ini butuh dukungan kita semua.
Share
Tweet
Pin
Share
8 Comments


Adakah yang tahu apa makna dari judul artikel ini? Mata kok lapar? Yang lapar itu bukannya perut yaa?? Tapi saya yakin pembaca pasti udah paham lah yaa, yang saya maksud lapar mata ini adalah sebuah peribahasa.


Lapar mata adalah kondisi dimana ada keinginan untuk memenuhi hasrat makan atau membeli barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Seringnya dilakukan tanpa pemikiran yang matang sehingga muncul penyesalan setelahnya.


Siapa yang kayak gini? Terus terang aja, saya sering nih kayak gini, lapar mata dan biasanya gak bisa dibendung, huhuhu 😭. Tapi lapar matanya saya tuh bukan di makanan melainkan di barang-barang, misal pakaian, sepatu, tas atau barang-barang lain yang unik dan lucu. Kalo untuk makanan, saya gak terlalu ngebet sangat berbeda dengan benda-benda yang saya sebut tadi.

Kapan sih biasanya saya diserang lapar mata? Bisa kapan aja, misal saat sedang jalan ke mall dan ketemu barang yang menurut saya lucu dan harganya masih bisa dijangkau, auto langsung diambil dan dimasukin ke keranjang belanja walau barang tersebut gak saya butuhkan. Saat memasukkan barang tersebut ke troli, saya membenarkan tindakan yang saya lakukan dengan berpikir bahwa barangnya nanti tetap bakalan kepake, kok 😥.

Baca Juga: Beda Standar

Lapar mata juga sering saya alami ketika belanja bulanan ke supermarket. Saat pulang ke rumah dan membongkar barang belanjaan, ada aja barang yang sebelumnya gak direncanakan untuk dibeli tiba-tiba nyempil di antara barang kebutuhan bulanan kami, ckckck 🤦‍♀️. 

Saya juga sering diserang lapar mata ketika nonton live di shopee dan tiktok shop, atau saat sedang windows shopping ke tokopedia dan ecommerce lainnya. Saya lumayan sering beli barang karena tergiur harganya yang murah padahal gak butuh-butuh amat. Entahlah, saat melihatnya, barang-barang tersebut rasanya saya butuh semua, namun setelah tiba di tangan saya, ternyata barang serupa udah duduk manis di lemari. 

Saya sadar, kebiasaan lapar mata ini adalah kebiasaan buruk. Kebiasaan ini memiliki bahasa keren yang disebut impulsive buying atau pembelian yang dilakukan secara impulsif alias tiba-tiba dan gak terencana. Bila sering dilakukan, kebiasaan ini akan sangat berbahaya bagi keuangan keluarga.

Kalo gak salah ingat, saya pernah membaca artikel yang ditulis seorang  Blogger Bandung yang sayangnya saya lupa namanya, tentang kebiasaan membeli barang secara impulsif ini. Menurut beliau, kebiasaan ini bisa banget dihilangkan asalkan pelakunya menyadari bahwa kebiasaan ini adalah kebiasaan buruk. Karena bacanya udah lumayan lama, saya lupa apa aja isi tulisan beliau, yang melekat di ingatan saya hanyalah kalimat bahwa kebiasaan buruk ini bisa dihilangkan asal pelakunya sadar dan mau berubah.

Saya pun mencari tahu lebih banyak tentang kebiasaan impulsive buying ini. Ternyata ada beberapa faktor yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan kebiasaan ini, diantaranya:

👉🏻 Gemar berbelanja

👉🏻Merasa sayang untuk melewatkan kesempatan yang didapat atau merasa takut rugi bila tidak memanfaatkan kesempatan untuk membeli sebuah barang di saat barang tersebut sedang diskon, misalnya

👉🏻 Kurangnya pengetahuan tentang perencanaan keuangan

Bila melihat ketiga motivasi ini, sepertinya yang menjadi motivasi saya lapar mata adalah poin kedua. Entahlah, saat diserang lapar mata, saya selalu merasa harus membeli barang yang saya sukai karena takut barang tersebut dibeli orang lain dan saya gak punya kesempatan lagi untuk memilikinya. Saya juga merasa, ini adalah saat yang tepat untuk membeli sebuah barang karena harganya yang miring banget, belum tentu saya bisa mendapatkan barang tersebut dengan harga semurah ini di kesempatan berikutnya. Sungguh pemikiran yang ceroboh dan sangat berbahaya bagi dompet.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari godaan kenikmatan sesaat impulsive buying ini? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

👌🏻 Lakukan perencanaan keuangan dengan baik dan matang

👌🏻 Buat anggaran belanja

👌🏻 Buat daftar belanja atau pengeluaran tetap

👌🏻 Identifikasi kebutuhan dan keinginan

👌🏻 Bijak memanfaatkan produk keuangan ketika berbelanja, misal pembayaran menggunakan kartu kredit atau pay later.

Harus saya akui, perencanaan keuangan keluarga kami memang belum bagus dan saya juga belum rutin membuat daftar belanja dan pengeluaran tetap keluarga kami. Mumpung masih di awal tahun, sepertinya saya mesti mencoba beberapa cara di atas agar cash flow keuangan keluarga kami bisa sehat dan bisa menghindarkan diri ini dari godaan syaiton yang terkutuk eh lapar mata.

Setelah saya buka aplikasi ecommerce dan menghitung total pengeluaran belanja barang yang saya pikir saya butuhkan namun ternyata gak butuh-butuh amat itu selama tahun 2022 kemarin, saya langsung kaget dong karena nilainya lumayan besar 😱.

Sepertinya perencanaan keuangan keluarga udah gak bisa dtawar dan harus segera dilakukan nih, bila ditunda lagi, saya takut kembali melakukan kesalahan yang sama. Daripada memakai uang untuk belanja hal-hal gak penting yang nantinya disesali, mending uangnya ditabung atau dibuat perencanaan lain misal liburan bersama keluarga tercinta ke tempat wisata impian dengan nginap di hotel berbintang. Pengalaman selama liburan bisa saya tulis di blog. Saya juga bisa menulis Review Hotel tempat kami menginap di blog. Sekali liburan bisa menghasilkan beberapa artikel.

Baca Juga: Daftar Kota di Indonesia yang Pernah Saya Kunjungi

**

Itulah sekelumit uneg-uneg tentang kebiasaan saya yang sering lapar mata. Saya berharap, di tahun yang baru ini kebiasaan buruk ini perlahan-lahan bisa saya hilangkan, apalagi tahun ini rencananya kami mulai melanjutkan pembangunan rumah yang sempat tertunda 💪🏻.

Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments

Memang ada yaa kebiasaan yang kita pikir baik ternyata malah memberikan efek sebaliknya bagi tubuh kita? Adaaa dong dan terus terang aja saya juga baru tahu tentang hal ini.

Setelah rajin nonton video di tiktok yang membahas tentang kesehatan, saya baru ngeh dan kemudian sadar ada beberapa kebiasaan itu yang sering banget saya lakukan yang efeknya gak bagus buat tubuh. Memangnya kebiasaan apakah gerangan?

Ini nih beberapa kebiasaan tersebut

🚫 Mandi Air Hangat

Siapa nih yang suka mandi air hangat? Saya adalah salah satu orang yang lebih menyukai mandi pakai air hangat dibanding pakai air biasa (air dalam suhu normal, red). Menurut saya, mandi air hangat itu menyenangkan sekaligus menenangkan. Otot-otot yang sebelumnya kaku menjadi rileks. Mandi air hangat juga mampu memperbaiki mood saya yang sedang kurang bagus. Makanya setiap hari saya selalu mandi pakai air hangat.

Ternyata apa yang saya lakukan ini salah, gaes. Mandi air hangat gak boleh terlalu sering dilakukan karena kurang baik bagi kesehatan kulit. Terlalu sering mandi air hangat dapat menyebabkan kulit kering dan pori-pori membesar karena air hangat mengganggu fungsi kelenjar minyak pada kulit yang berfungsi sebagai pelembab alami. Selain itu, mandi air hangat juga dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi gak seimbang.

🚫 Minum Jus Secara Berlebihan

Siapa nih yang lebih suka minum jus dibanding makan buah secara utuh? Ternyata minum jus secara berlebihan itu gak bagus buat kesehatan loh karena dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah yang membuat kita berpotensi terkena diabetes, apalagi bila jus-nya ditambahkan pula pemanis misal gula, sirup atau kental manis, duh makin banyak tuh kandungan gulanya, yang mana hal ini akan berakibat kurang bagus juga buat kulit.

Karena itu kita gak boleh terlalu sering meminumnya. Selain itu buah yang di-jus juga akan kehilangan serat alaminya karena itu disarankan agar kita lebih baik mengonsumsi buah secara utuh dibanding buah yang dijadikan jus. Mengonsumsi buah dengan jumlah yang cukup akan membuat kulit terlihat lebih segar dan sehat.

Baca Juga: Berat Badan yang Mulai Meresahkan

🚫 Luluran Setiap Hari

Menurut saya, luluran adalah salah satu kegiatan menyenangkan. Saat menggosokkan lulur ke badan, rasanya sisik dan kulit mati langsung terhempas manja sehingga kulit menjadi lebih bersih, halus dan lembut. Namun kegiatan menyenangkan ini rupanya gak boleh dilakukan setiap hari (walau ada juga produk lulur yang mengklaim bahwa produknya bisa digunakan setiap hari tapi saya tetap gak recommended) karena dapat menghilangkan kelembaban alami kulit sehingga membuat kulit kering, lapisan kulit menjadi lebih tipis dan mudah iritasi.

Lalu berapa kali penggunaan lulur yang direkomendasikan? Lulur sebaiknya digunakan dua kali seminggu buat yang memiliki kulit kombinasi dan normal dan satu kali seminggu buat yang memiliki kulit sensitif.

🚫 Mandi Terlalu Lama

Gak cuman mandi air hangat yang kurang bagus, ternyata mandi terlalu lama juga gak bagus buat kesehatan kulit. Sama seperti luluran yang terlalu sering, mandi yang terlalu lama akan membuat kulit kering dan mudah iritasi. Selain itu terlalu lama berendam di air akan membuat kita masuk angin, apalagi bila tinggalnya di daerah pegunungan atau yang beriklim dingin.

~~

Itulah beberapa kebiasaan yang selama ini sering dilakukan yang dipikir baik ternyata memberi efek gak baik buat tubuh dan kulit kita. Kita sebaiknya mengurangi melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut, namun yang paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh adalah melakukan hal-hal berikut ini:

👍 Jangan begadang

👍 Konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh kita

👍 Konsumsi makanan bergizi

👍 Rutin berolahraga

👍 Tetap berpikiran positif

👍 Bila perlu, minum multivitamin untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh

 


Share
Tweet
Pin
Share
9 Comments

Mumpung baru masuk tahun baru 2023, nulis artikel ini kayaknya cocok banget, hehehe. Fyi, salah satu yang menjadi keinginan terbesar saya tahun ini adalah pengen lebih rajin dan lebih serius lagi ngeblog di tiga blog yang saya miliki.

Jujur aja, pada tahun 2022 lalu fokus saya hanya di blog ini aja sedang dua blog lainnya jadi terbengkalai dan gak terurus. Saya jadi merasa bersalah banget pada kedua blog saya yang lain. Makanya demi menjaga semangat dan agar tercipta keadilan bagi ketiga blog saya, akhirnya tercetuslah ide yang sangat brilian dari dalam kepala ini yaitu membuat kalender ngeblog seperti yang tertera pada judul artikel ini, hahaha 😄

Baca Juga: Banua Mayana Waira di Tahun 2022

Sebenarnya saya sempat bingung mau publish artikel ini di mana. Pengennya sih dipublish di blog utama, tapi karena saya perkirakan artikelnya gak bakalan sampe 500 kata, jadilah saya publish di sini aja. Oh iyaa, buat yang belum tahu, di blog utama saya punya standar minimal jumlah kata dalam setiap artikel yang tayang. Artikel yang tayang di sana minimal memuat 500 kata (walau ada beberapa case yang gak bisa dihindari, ada juga artikel yang terbit gak sampe 500 kata, tapi jumlahnya dikit banget). Jadi kalo gak sampe 500 kata, besar kemungkinan artikelnya bakalan tayang di sini atau di blog Tulatulana Anaana Makesa alias my second blog.

Back to Kalender Ngeblog 2023..

Jadi seperti yang saya tulis di atas bahwa tujuan saya membuat kalender ini adalah untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh blog saya. Saya ingin, di tahun 2023 ini jumlah artikel yang terpublikasi di masing-masing blog itu gak jomplang banget jumlahnya, beda-beda tipislah jumlahnya antara blog yang satu dengan blog yang lainnya.

Dan dengan membuat kalender ini, itu berarti saya harus siap untuk publish artikel setiap hari. Saya harus mengerahkan tenaga untuk mencari ide sehingga bisa menyangkan satu artikel setiap hari. Apakah saya akan sanggup melakukannya? Hmmm saya agak ragu sih, tapi saya akan berusaha untuk mamatuhi apa yang saya buat ini. Saya harus konsekwen dengan jadwal yang saya buat 💪🏻

Baca Juga: 2 Bulan Tidak Update Blog, Ini yang Saya Lakukan

Berikut adalah kalender ngeblog saya di tahun 2023


Untuk orang yang semangatnya angin-anginan kayak saya, membuat jadwal seperti ini adalah hal yang berat banget, tapi saya ingin keluar dari zona nyaman dan ingin menguji diri sendiri, seberapa komitkah saya dengan jadwal yang udah saya buat? Mohon doanya agar saya diberi kekuatan untuk dapat menyelesaikan tantangan ini yaa 😁
Share
Tweet
Pin
Share
26 Comments
pic source: pixabay.com

Pada tahun 2012 lalu, mertua menjadi salah satu korban penipuan yang dilakukan oknum yang mengatasnamakan salah satu bank plat merah. Uang belasan juta dalam rekening ludes seketika. Cerita bermula saat beliau mendapatkan sms dari oknum penipu yang mengatasnamakan BRI (saya sebut aja yaa nama banknya). Isi smsnya mengabarkan bahwa ibu mertua adalah salah satu pemenang undian yang diadakan bank BRI. Entah mengapa mertua bisa percaya begitu aja dengan sms itu hingga mau aja "disetir" oleh penipu itu ke ATM dan mentransfer semua isi rekeningnya ke rekening si penipu. 

Jauh sebelum ibu mertua mengalami kejadian nahas itu, salah satu sahabat saya juga pernah mengalami hal serupa. Uang tabungan dalam rekeningnya habis gak bersisa. Sahabat saya sampe stres berat dan jatuh sakit memikirkan uangnya yang hilang, takut mengabari orang tuanya karena udah pasti bakalan dimarahin habis-habisan. 

Dua kejadian yang menimpa orang terdekat tersebut membuat saya sangat berhati-hati dalam bertransaksi keuangan, khususnya di bidang perbankan, bahkan setelah 19 tahun menjadi nasabah bank. Gak papa deh dibilang parno-an, dari pada keselamatan data perbankan saya yang dipertaruhkan. Lebih baik parno daripada sembrono yang mengakibatkan kerugian pada diri sendiri.

Rasa paranoid membuat saya jadi lebih waspada saat melakukan transaksi keuangan. Salah satu contohnya, misalnya saat hendak masuk ke ATM, saya selalu memastikan di luar gak ada orang yang mengikuti. Bila bertransaksi di ATM centre yang mana di situ mesin ATMnya lebih dari satu, saya memilih bertransaksi di mesin ATM yang paling ujung. Saking waspadanya, saya lebih suka antre dan jadi yang terakhir menggunakan mesin ATM karena gak mau ada orang di belakang saya yang mungkin aja menyaksikan saya bertransaksi. Saya juga rutin mengganti PIN ATM demi menghindari skimming yang bisa aja terjadi. 

Seiring waktu berganti, zaman pun berubah. Kini, transaksi perbankan gak cuman terbatas pada penarikan uang di mesin ATM atau teler aja. Saat ini transaksi keuangan bisa dilakukan dalam genggaman kita hanya lewat ponsel yang kita miliki. Aplikasi perbankan seperti sms banking, mobile banking dan internet banking semakin mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.

Namun kemudahan ini rupanya berbanding lurus dengan kreativitas para penjahat siber di luar sana. Mereka pun gak mau kalah. Beragam cara mereka lakukan demi bisa mencuri dan membobol rekening nasabah salah satunya dengan melakukan pencurian data-data nasabah.

Kita sebagai nasabah dituntut agar lebih pandai dan bijak agar transaksi yang kita lakukan aman. Kita harus menjadi nasabah bijak agar terhindar dari kejahatan siber yang mengintai. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari kejahatan siber di dunia perbankan:

✅ Jangan pernah membagikan data-data pribadi

Data pribadi yang dimaksud adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama ibu kandung, nomor kartu keluarga, nomor NPWP juga email (dan sandinya)

✅ Jangan membuka aplikasi perbankan menggunakan wifi umum

Bukan cuman aplikasi perbankan yang gak boleh dibuka saat menggunakan wifi umum tetapi juga buka sosmed kita. Lebih baik waspada dari pada data-data kita jadi santapan para penjahat di luar sana 

✅Jangan menggunakan hari-hari spesial kita sebagai PIN ATM atau password pada aplikasi perbankan kita

Jangan gunakan tanggal lahir, tanggal pernikahan atau tanggal-tanggal spesial lain sebagai pin ATM atau password pada aplikasi perbankan kita. Gunakanlah password yang mudah diingat namun cukup sulit ditebak oleh orang lain

✅ Rutin mengganti PIN dan password

Rutin mengganti PIN dan kata sandi juga bisa menjadi salah satu cara untuk menghidanri kejahatan siber

✅ Lindungi gadget kita

Jangan biarkan orang lain memegang gadget kita. Kita bisa menggunakan pin, password atau finger print untuk membukanya. Saat hilang pun, yang menemukan gadget kita juga gak akan semudah itu untuk membuka dan melihat semua aplikasi yang ada di gadget kita

✅ Jangan jadi orang kepo

Orang kepo identik dengan rasa ingin tahu berlebihan, jadi bila ada yang mengirim link-link berita di WAG, biasanya llink-nya langsung dibuka. Kita gak pernah tahu apakah link tersebut aman ataukah spam atau virus yang bisa meretas gadget kita. So, agar lebih aman, abaikan link tersebut atau segera hapus.

Gak ada yang bisa melindungi diri kita dari para penjahat di luar sana selain diri sendiri. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Maka sebelum hal buruk seperti kejahatan siber menimpa kita, ada baiknya kita melindungi diri dengan melakukan beberapa hal di atas.

Saat ini, pihak bank juga gak tinggal diam dengan maraknya penjahat siber ini. Salah satu bank yang peduli pada keamanan data nasabahnya adalah BRI. Bank terbesar yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini mulai mengoptimalkan layanan digitalnya dengan menghadirkan penyuluh digital yang memiliki tiga tugas utama antara lain mengajak atau mengajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital sehingga digital savvy (melek teknologi digital), mengajari masyarakat untuk melaksanakan transaksi secara digital serta mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan digital.

pic source: https://digital.bri.co.id/

Semoga dengan hadirnya penyuluh digital ini semakin banyak masyarakat yang sadar dan aware pada keselamatan datanya, sehingga gak ada lagi kita dengar berita memilukan tentang nasabah yang kehilangan saldo di rekening tabungannya.

Share
Tweet
Pin
Share
43 Comments
pic source: pixabay.com


Sebelum memutuskan berhijab pada tahun 2011 lalu, saya sering mendengar curhatan teman yang udah lebih dulu berhijab tentang masalah rambutnya. Menurut teman saya, setelah berhijab kondisi rambutnya gak lagi sama seperti saat sebelum mengenakan hijab. Ada beberapa masalah yang timbul yang sebelumnya gak pernah ia alami.

Lalu ketika mengenakan hijab, ternyata saya pun mengalami masalah serupa. Berikut beberapa masalah rambut yang dialami teman saya yang juga saya alami saat berhijab:

💔 Rambut Lepek
Sepertinya rambut lepek menjadi masalah yang banyak dialami wanita berhijab yaa. Bukan cuman saya dan teman yang saya ceritakan di awal, tapi rekan saya yang berhijab di kantor juga mengalami hal ini. Rambut lepek terasa mengganggu banget dan sukses membuat saya gak nyaman.

💔 Rambut Berketombe
Selain rambut lepek, munculnya ketombe juga menjadi masalah yang sering dialami wanita berhijab. Penyebab munculnya ketombe salah satunya adalah penggunaan hijab di saat rambut masih lembap atau basah. Kulit kepala lembap adalah lahan subur tempat tumbuhnya Malassezia atau jamur penyebab gatal dan ketombe.

💔 Rambut Berminyak
Rambut lepek dan berminyak adalah perpaduan yang seringkali muncul pada wanita berhijab. Berdasarkan survey yang dilakukan Ipsos pada tahun 2018 lalu, suhu kulit kepala wanita berhijab di Indonesia lebih panas 0,5°C dibanding wanita yang gak berhijab. Kadar pH kulit kepala hijabers Indonesia juga lebih rendah 20RH, sehingga kulit kepala menjadi lebih gampang berkeringat. Belum lagi jika wanita menggunakan bahan hijab yang kurang bisa menyerap keringat plus panas-panasan. Gak mengherankan bila rambut wanita berhijab menjadi berkeringat dan lepek.

💔 Rambut Rapuh dan Rontok
Seperti rambut lepek, masalah rambut rontok juga seolah gak bisa dipisahkan dari wanita berhijab. Hampir semua wanita berhijab mengalaminya. Penyebabnya beragam, salah satunya adalah ketombe.

💔 Rambut Bau Apek
Hal lainnya ini juga jadi masalah rambut wanita berhijab yang sering terjadi adalah bau apek. Bau apek ini bisa terjadi karena dua hal yaitu kondisi rambut atau kondisi lingkungan. Rambut lembap aja sebenarya gak akan menimbulkan bau apek namun mengenakan hijab saat rambut masih basah ditambah lagi beberapa hari gak keramas, hal inilah yang menjadi penyebab rambut berbau apek.

Lalu faktor lingkungan juga berpengaruh banget dan dapat menjadi penyebab munculnya bau apek pada rambut. Kita yang kemana-mana menggunakan angkutan umum, banyak beraktivitas di luar ruangan dan terkena matahari secara langsung, asap dan debu jalanan berpotensi bikin rambut bau.

Suhu panas bisa mendorong produksi minyak di kulit kepala. Setelah itu, keringat muncul. Bakteri di kulit kepala akan mengurai keringat menjadi asam. Ketika minyak alami, keringat, hijab yang lembap, dan polutan bergabung, hasilnya adalah bau apek.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi 5 masalah rambut tersebut? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

🧕 Segera melepas hijab ketika tiba di rumah. Setelah seharian rambut tertutup hijab, biarkanlah ia beristirahat dan terkena udara segar

🧕 Jangan menggunakan hijab saat rambut masih basah atau lembab. Saat memakai hijab, pastikan rambut benar-benar kering saat kita mengenakan hijab

🧕 Makan makanan bergizi. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen karena selain baik untuk kulit, kolagen juga bagus untuk kesehatan rambut.

🧕Saat mengenakan hijab, jangan mengikat rambut dengan karet karena dapat menyiksa batang rambut. Bila mengikat rambut, gunakanlah scrunchie. Dan bila sedang di rumah, biarkanlah rambut terurai agar akar rambut bisa bernafas lega.

🧕 Rajin keramas. Kulit kepala yang bersih akan membuat kita lebih nyaman. Saat keramas, pilihlah shampoo dan conditioner sesuai dengan kondisi rambut kita.

**

Itulah 5 masalah rambut yang sering dialami wanita berhijab sekaligus solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Apakah kalian juga pernah mengalami 5 masalah rambut di atas?

Share
Tweet
Pin
Share
7 Comments
pic source: pixabay.com

Hari Senin tanggal 28 Juni 2021 lalu saya dan rekan-rekan (yang lolos screening kesehatan) melakukan vaksinasi tahap pertama. Senang banget rasanya, setelah sekian lama menunggu kepastian jadwal, kantor kami akhirnya dapat jadwal juga. Yeay! 🎉

Berbeda dengan rekan yang kebanyakan masih takut melakukan vaksin, saya merasa sangat antusias. Gimana gak antusias, saya takut banget dengan virus ini, di rumah ada lansia dan bayi yang rentan terpapar dari kami yang setiap hari diharuskan keluar rumah dan bertemu banyak orang. Saya ingin banget segera divaksin agar bisa melindungi orang-orang yang saya sayangi yang gak bisa divaksin.

Saking antusianya, agar kondisi saya fit saat divaksin keesokan harinya, malam sebelum vaksin saya tidur lebih cepat dan bangunnya juga lebih pagi dari hari biasanya. Usai apel pagi, saya dan rekan segera bertolak menuju puskesmas terdekat.

Saat tiba di puskesmas, belum banyak orang yang mendaftar. Kami segera menuju ke loket untuk bertanya, oleh petugas loket kami diarahkan untuk mengisi form pendaftaran. Setelah mengisi form, kami diminta menunggu sebelum akhirnya satu per satu dipanggil untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah oleh perawat dan screening kesehatan oleh dokter di puskesmas tersebut.

Setelah dinyatakan layak vaksin oleh dokter, saya (dan rekan) diminta untuk menandatangani surat persetujuan vaksin. Dokter juga memberitahu jenis vaksin yang akan disuntikkan pada kami dan semua yang melakukan vaksinasi pada hari itu, yakni jenis Vaksin Sinovac. Setelah itu dipersilakan menuju kursi berikutnya untuk divaksin oleh bidan yang biasa memvaksin anak saya di posyandu.

Lalu gimana rasanya disuntik vaksin? Hmmm gimana yaa? Biasa aja sih. Mungkin karena saya udah lama menantikan vaksinasi ini jadi saat disuntik saya gak merasakan apa-apa. Prosesnya cepat banget. Rasanya lebih sakit suntik KB dibanding suntik vaksin covid-19 ini karena jarum yang digunakan adalah jarum yang biasa dipakai untuk imunisasi bayi.


kami sudah divaksin. kamu kapan? 😁

Setelah vaksin kami belum diperbolehkan pulang. Kami diminta untuk duduk di kursi yang disediakan selama 30 menit, tujuannya untuk melihat reaksi tubuh setelah menerima vaksin. Kesempatan ini kami gunakan untuk foto-foto dan posting fotonya di medsos 😂 

Sama seperti suami, Alhamdulillah saya gak merasakan efek vaksin seperti yang dirasakan orang-orang, misalnya jantung berdebar, nafsu makan meningkat, ngantuk yang berkepanjangan, demam dan beragam efek lain. Saya hanya merasa sedikit pegal di lengan beberapa jam setelah vaksin namun rasa pegalnya berangsur hilang setelah saya istirahat.

Berikut beberapa hal yang saya dan suami lakukan sebelum divaksin:
🌻 Tidur lebih awal dari hari-hari biasanya agar bangun pagi lebih segar
🌻 Sebelum tidur, minum suplemen
🌻 Jangan lupa sarapan
🌻 Setelah vaksin, istirahat yang cukup

Dengan melakukan 4 hal di atas, Alhamdulillah kondisi kami setelah vaksin baik-baik saja, gak merasakan efek yang mengganggu kesehatan.

Vaksin tahap kedua saya rencananya akan dilakukan pada tanggal 26 Juli 2021 ini. Namun karena di tanggal tersebut bertepatan dengan waktu prajabatan, rencananya saya baru akan melakukan vaksin tahap dua setelah pulang dari prajabatan. Hal ini sudah saya tanyakan pada dokter, apakah bisa vaksin tahap kedua diundur dari tanggal yang ditetapkan? Dokter menjawab bisa. 

Itulah sekilas cerita tentang pengalaman saya melakukan vaksinasi covid-19 tahap satu menggunakan vaksin sinovac. Apakah kamu sudah mendapat vaksinasi covid-19 juga? Bila sudah, yuk ceritakan pengalamanmu di kolom komen, tapi bila belum, segera daftarkan dirimu ke pelayanan kesehatan terdekat atau via online di laman vaksin.loket.com atau di aplikasi Peduli Lindungi 😊


Share
Tweet
Pin
Share
11 Comments

 
Awal bulan Maret tahun 2021 ini saya mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja setelah lebih dari sepuluh tahun mengabdi sebagai seorang staf administrasi. Gimana rasanya resign? Hmmm gimana yaa? Yang jelas pasti sedihlah soalnya harus ninggalin rekan-rekan yang udah seperti saudara sendiri.
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates