Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure

Setelah lebih sebulan gak bikin tulisan a day in my life, hari ini saya hadir kembali, gaes, yeay! Hari ini sebenarnya saya capek banget dan malam ini pengennya langsung rebahan gak mau begadang, tapi karena pengen (juga) mengabadikan kegiatan hari ini di blog ini, jadilah saya bela-belain nulis walau mata udah gak bersahabat alias udah ngantuk banget. Ayoo mata, melek bentar yaa, biarkan saya selesaiin tulisan ini dulu baru kita istirahat.

Baca Juga: A Day In My Life; Kamis 22/09/2022

Loh kok bisa sibuk di hari Jumat? Gak salah bila ada pertanyaan seperti ini. Fyi aja nih yaa, biasanya Jumat menjadi hari yang santai banget buat ASN kayak saya. Santainya itu dimulai dari bebasnya kita memilih pakaian yang dikenakan ke kantor, semua ASN dibebasin mau pake baju apa aja (asal sopan dong yaa). Dan biasanya setiap hari Jumat itu suasana kantor selalu lengang karena gak banyak aktivitas yang bisa dikerjakan. Jadi kalo udah Jumat, bawaannya udah pengen cepat-cepat jam pulang aja dan sesegera mungkin menikmati weekend, hahaha jangan ditiru yaa 🙈

Tapi Jumat kali ini berbeda. Hari ini kami lumayan sibuk. Apa pasal? Kantor kami diminta oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara untuk membantu pelaksanaan kegiatan mereka. Mulai hari ini hingga tanggal 28 nanti mereka akan menggelar kegiatan Pasar Murah. Sejak diminta untuk membantu, kami telah mempersiapkan beberapa hal, salah satunya adalah membuat undangan untuk acara pembukaan. Alhamdulillah baik pembuatan undangan maupun pendistribusiannya udah beres di H-1 pelaksanaan kegiatan.

Baca Juga: A Day In My Life; Senin 03/10/2022

Acara ini dijadwalkan akan dilaksanakan di 2 tempat yakni di Kecamatan Gu dan di Kecamatan Mawasangka Timur. Di lokasi pertama, kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Bupati Buton Tengah, namun karena beliau punya kegiatan lain yang gak kalah penting, akhirnya beliau digantikan oleh Bapak Sekretaris Daerah Buton Tengah.

Pukul 08.00 WITA saya tiba di kantor. Sembari menunggu rekan yang lain untuk bersama-sama ke lokasi kegiatan, saya sempatin untuk sarapan dulu soalnya di rumah gak sempat sarapan. Saya gak mau di tengah-tengah acara nanti perut meronta-ronta minta diisi, walau di sana tentu disiapkan juga kotak makanan.


Alhamdulillah acara pembukaan di lokasi pertama berjalan lancar. Pukul 10.00 WITA, Bapak Sekretaris Daerah resmi membuka acara Pasar Murah di Kecamatan Gu. Warga sangat antusias dengan adanya kegiatan ini. Mereka merasa terbantu karena harga sembako yang ditawarkan di sini memang lebih murah dibanding harga di pasar. Di tengah naiknya harga BBM yang diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan bahan pokok lainnya, pelaksanaan pasar murah ini sangat membantu. Warga berbondong-bondong membeli kebutuhan mereka.

Ba'da Jumat, sekitaran pukul 13.00 WITA, saya menjadi penunjuk jalan bagi rombongan dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara bertolak menuju lokasi kedua yakni Kecamatan Mawasangka Timur menggunakan mobil. Di belakang kami ada mobil rombongan dari Dinas Pangan Buton Tengah.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, mobil kami sampai juga di Kantor Kecamatan Mawasangka Timur. Kedatangan kami disambut antusias oleh Camat dan jajarannya serta warga yang sejak tadi menunggu. Acara pembukaan Pasar Murah di Kecamatan Mawasangka Timur ini dilakukan oleh Kepala Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah. Usai pembukaan, warga yang sebelumnya udah menunggu, langsung berbelanja.




Menyaksikan antusiasme warga dalam berbelanja membuat saya bahagia. Betapa perbedaan harga yang kami berikan ternyata sangat berarti dan sangat membantu mereka. Harapan saya, semoga kegiatan-kegiatan yang berorinetasi pada kepentingan masyarakat seperti ini lebih sering lagi dilakukan. Saya juga berharap, kedepannya, kegiatan Pasar Murah ini bisa dilaksanakan di banyak tempat, bukan cuman dua aja seperti saat ini.

Baca Juga: A Day In My Life; Selasa 18/10/2022

Usai menyaksikan warga berbelanja kebutuhan pokok mereka, dilanjutkan dengan menikmati hidangan yang disuguhkan pihak Kecamatan, pukul 16.00 WITA, kami memohon diri untuk pulang. Saya tiba di rumah pukul 17.00 WITA. 

Setibanya di rumah saya langsung mandi, dan melanjutkan kegiatan saya sebagai ibu rumah tangga mengerjakan kegiatan domestik seperti ibu-ibu lainnya. Dan hingga di jam sekarang, saat anak-anak udah tidur, tubuh saya udah lelah, mata udah ngantuk banget, tapi masih kekeuh pengen nulis artikel ini. Jadilah hingga kini saya masih melek menyelesaikan artikel ini sebelum akhirnya benar-benar istrirahat agar tenaga bisa pulih dan memulai aktivitas kembali keesokan harinya. 

Demikian kegiatan saya hari ini, kegiatan seorang ASN sekaligus blogger yang masih terus belajar untuk konsisten ngeblog. Kalo mau jujur, sebenarnya saya malu menyebut diri sebagai blogger. Blogger Perempuan lain kiprahnya udah melalang buana kemana-mana, ada yang jadi penulis beken, pembicara andal, menjadi Narasumber Literasi Digital, youtuber dan masih banyak lagi. Prestasinya juga gak perlu dipertanyakan. Sedangkan saya? Masih segini-gini aja, belum kemana-mana. Duh! Saya cuman berharap, semoga saya juga bisa mengikuti jejak mereka.

Share
Tweet
Pin
Share
13 Comments
Review Aulia Lulur Sutera

Tinggal selama kurang lebih dua minggu di rumah sakit membuat tubuh saya kurang perawatan baik perawatan wajah maupun perawatan badan. Kulit ini rasanya kusam banget dan bersisik semua. Sepertinya jika masih harus tinggal beberapa hari lagi, mungkin kulit saya bakalan berubah jadi kayak kulit ikan kali saking bersisiknya kulit ini, huhuhu 😭

Baca Juga: 1 Minggu Terakhir di Bulan Oktober

Makanya saat pulang ke rumah, hal pertama yang saya lakukan adalah perawatan. Pengennya sih perawatan seluruh badan di salon, mulai dari luluran, creambath hingga manicure dan pedicure untuk melemaskan otot-otot ini, sekalian me time namun apa daya kondisi belum memungkinkan untuk melakukan itu, jadilah tak ada rotan akar pun jadi alias perawatan sendiri aja di rumah.

Jadi saat ke supermarket beberapa hari lalu, saya mengambil beberapa produk perawatan dari etalase toko. Salah satunya adalah lulur yang akan saya review ini yang fotonya ada di awal tulisan ini. Ya, nama lulurnya adalah Aulia Lulur Sutera varian bengkoang (kalo gak salah, lulur dari Aulia ini memiliki tiga varian; bengkoang, goat's milk dan rice extract).

Aulia Lulur Sutera (Bengkoang)
Ukuran: 1000 gram (1 Kg)
BPOM: NA 18210701437
Harga: Rp. 42.000,-


Kemasan

Seperti yang terlihat, kemasannya dibungkus plastik dengan zip lock. Saat hendak mengambil lulurnya, saya gak kesulitan membuka kemasannya. Pun dengan zip lock-nya yang langsung nempel saat ditutup usai mengambil lulurnya. Menurut saya kemasannya lumayan OK. Walau sebenarnya saya lebih suka bila kemasannya dalam bentuk pot aja biar lebih praktis, apalagi ini untuk ukuran 1 kg, kayaknya cocok bila ditaruh dalam wadah berbentuk pot atau jar, namun bila melihat harganya yang terjangkau banget, rasanya agak berlebihan juga bila menginginkan yang lebih, hehehe 😄. Untuk menyiasatinya, lulur yang akan saya pakai saya tuang ke wadah lain yang lebih kecil sedangkan sisa lulurnya saya biarin di dalam plastiknya. 

Review Aulia Lulur Sutera
kemasannya besar banget, euy!

Oh iyaa, setelah saya googling, ternyata lulur ini juga punya kemasan jar yang lebih kecil ukurannya. Buat yang gak suka kemasan plastik, boleh pilih kemasan jar ini.

Di kemasan juga udah tertera lumayan banyak info tentang produknya mulai dari ingredients, No BPOM, cara pakai, masa PAO (period after opening), expired date, produsen, penjelasan singkat tentang lulur ini.

Tekstur & Aroma

Untuk tekstur lulurnya, mirip dengan lulur lain pada umumnya cuman ini agak lebih encer dari lulur yang selama ini saya pakai. Butiran scrubnya juga lebih kecil dan lebih halus jadi saat diratakan dan digosok ke kulit gak terasa sakit sedikit pun walau gosoknya sekuat tenaga, hehehe 😄

Review Aulia Lulur Sutera

Review Aulia Lulur Sutera

Untuk aromanya juga saya suka dan gak ganggu di hidung saya yang lumayan sensitif ini. Usai luluran, kulit terasa halus dan wangi jadinya saya makin pede dekat dengan suami dan anak-anak 🥰.

Cara Pakai

Gosok perlahan dan pjat lembut ke seluruh tubuh, bilas dengan air. Dapat digunakan setiap hari sebagai pengganti sabun.

Review

Awal-awal membelinya, saya menggunakan lulur ini setiap hari sebagai pengganti sabun untuk menghempaskan kulit mati yang udah tebal banget dan hasilnya OK banget. Kulit mati penyebab kulit kusam langsung terhempas manja. Setelah memakainya kulit jadi terasa lebih bersih dan cerah. Saya semakin suka karena usai memakainya kulit saya juga terasa lembap walau gak dipakein body lotion dan wanginya juga tahan lama 👍🏻.

Baca Juga: Review Hanasui Milky Lotion

Saat ini, saya gak lagi memakainya sebagai pengganti sabun, melainkan tiga kali seminggu atau saat merasa kulit sedang butuh dibersihkan secara ekstra. Jujur aja, rasanya puas banget, dengan harga Rp. 42.000,-, (ukuran 1 kg) lulur ini melebihi ekspektasi saya. Kalo varian bengkoang yang saya pakai ini udah habis (entah kapan habisnya, hehehe), saya berencana membeli varian lainnya juga.

Buat teman-teman blogger dari seluruh penjuru tanah air, mulai dari blogger Aceh, Blogger Semarang, blogger Kalimantan, Blogger Papua, beauty blogger, Blogger Kesehatan, lifestyle blogger atau mungkin blogger tekno pun yang saat ini sedang mencari lulur dengan harga minim namun bisa memberikan hasil maksimal,  Aulia Lulur Sutera ini highly recommended untuk dicoba 👍🏻


Share
Tweet
Pin
Share
12 Comments

Beberapa hari ini di fyp tiktok saya berseliweran viti seorang ibu yang bernama Momzi. Memang apa sih isi video ibu ini hingga membuat saya tergerak untuk menuliskannya di blog ini? Jadi alasan saya menulis cerita tentang ibu ini adalah agar kita semua bisa mengambil pelajaran dari kasus yang dialaminya.

Jadi gini ceritanya, gaes. Momzi ini sedang berseteru dengan Dewi Perssik (DP). Loh kok bisa? Sini saya kasih tahu (duh saya kok berasa jadi host acara gosip yaa? Hahaha 🤣🙈). Jadi kasus ini masih kelanjutan dari kasus KDRT pada wanita yang dialami Lesti Kejora beberapa waktu lalu. Ditengarai si Momzi adalah fans Leslar yang gak suka dengan video-video yang dibuat oleh DP yang kecewa terhadap keputusan Lesti yang mencabut laporan polisi atas dugaan kasus KDRT yang dilakukan suaminya, Rizky Billar. Menurut DP, harusnya Lesti jangan kayak gitu, Rizky haruslah diberi pelajaran agar ia jera.

Momzi yang gerah dengan video-video DP langsung membuat video tandingan yang berisi hinaan terhadap DP. Oh iyaa, sebenarnya bukan cuman si Momzi ini yang gak suka dengan video DP sih, ada beberapa ibu (fans leslar) lain yang juga gak terima dan bikin viti serupa dengan kalimat yang gak pantes diucapkan dan sangat merendahkan DP yang jika diteliti lebih lanjut bisa masuk dalam kategori kekerasan verbal dan boleh banget diproses secara hukum. Dan good, DP udah melaporkan beberapa dari mereka ke polisi. Ada yang langsung menghilang usai dilaporkan, ada juga yang langsung nyesal dan minta maaf dengan wajah terkulai lemas.

Tapi saya gak akan membahas mereka itu, yang ingin saya bahas saat ini adalah si Momzi ini karena di antara semuanya, dialah yang paling berisik dan paling berani nantangin. Doi rajin banget bikin video, dan semakin ditanggapi oleh DP dia semakin menjadi-jadi, membuat orang yang menontonnya makin gregetan dengannya. Awalnya DP diam aja, tapi lama-lama terpancing juga. Akhirnya DP memutuskan untuk melaporkan ibu ini ke polisi. 

Dari kasus Momzi dan DP ini ada banyak banget pelajaran yang bisa diambil, namun satu yang ingin saya garis bawahi adalah saat bermedia sosial kita tuh wajib menjadi netijen yang cerdas. Be a smart netijen! Karena sedikit aja kita "kepeleset", kita bisa jadi penghuni bui. Ketikan jari dan kalimat yang kita keluarkan bisa jadi boomerang bila kita gak hati-hati.

Jujur aja, menyaksikan perseteruan DP dan Momzi ini membangkitkan kenangan saya beberapa tahun lalu yang hampir aja dipolisikan salah satu teman facebook. Doi merasa tersinggung dan gak terima dengan status no mention yang saya buat. Dia dan keluarganya langsung datang ke kantor untuk mengadukan saya pada pimpinan saya. Selain itu, doi juga ngancem akan memukul saya (lebih tepatnya mengeroyok karena dia mengajak teman-temannya), hahaha saya langsung screenshoot dong ancaman tersebut dan langsung ngancam balik akan melaporkannya juga. Doi pikir saya bakalan takut dengan ancamannya. Saya suka senyum-senyum sendiri kalo ingat kejadian itu.

Tapi dari kejadian itu saya belajar banyak hal. Bahwa ternyata apa yang kita ucapkan/tuliskan itu bisa aja disalahartikan dan menyakiti orang lain yang membaca/mendengarnya. Saya merasa bersyukur mengalami kejadian itu karena hal tersebut menjadi titik balik saya dalam bermedsos. Sejak saat itu saya jadi hati-hati banget dalam membuat status di medsos. Sebelum membuat status, saya mikirin efek jangka panjang apa yang timbul dari status yang akan saya buat. Sejak saat itu, saya jadi jarang banget pasang status di facebook kecuali menebarkan berita bahagia atau share link tulisan blog.

Saat ini, saya masih terus belajar untuk menjadi smart netijen, saya berusaha untuk bijak bersosmed dengan melakukan beberapa hal ini:

👉🏻 Menghindari posting atau share sesuatu yang bersifat SARA, kekerasan, pornografi dan hal-hal mengganggu lainnya

👉🏻 Berusaha untuk selalu menggunakan bahasan yang baik dan sopan'

👉🏻 Berusaha untuk gak share berita yang belum jelas kebenarannya atau berita hoax. Saya selalu berusaha untuk mencari tahu kebenaran suatu berita sebelum membagikannya (saring sebelum sharing)

👉🏻 Memutuskan untuk gak posting status yang bersifat sangat pribadi.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

Lalu apakah usaha saya untuk menjadi smart netijen selalu berjalan mulus? Oh tentu tidak, Marimar! Sebagai manusia, kadang muncul rasa narsis dari dalam jiwa ini untuk pamer-pamer atau posting hal yang sifatnya pribadi banget, namun kemudian saya sadar, apa yang bakalan saya dapat dari hal tersebut? Akhirnya pamer-pamernya cukup di dalam hati aja, hahaha 😂

Lalu bagaimana kelanjutan kasus Momzi dan DP? Saya kurang tahu gimana kelanjutan kasus ini, namun saya berharap semoga kasus ini berakhir damai. Sedih rasanya menyaksikan orang harus berurusan dengan hukum karena masalah dari main sosmed.

Yuk bisa yuk kita menjadi netijen cerdas! Kita tetap bisa kok bersenang-senang tanpa perlu menyakiti orang lain 💪😊

Share
Tweet
Pin
Share
20 Comments

Tak terasa, hari ini tepat sebelas hari anak kedua kami menjadi penghuni rumah sakit. Bila sebelumnya dia dirawat di RSUD Buton Tengah, kali ini kami sudah berada di Siloam Hospital Buton, di Kota Baubau. Si kesayangan ini dirujuk ke sini karena sejak hari pertama hingga hari kedelapan dirawat di RSUD Buteng, kondisinya belum ada perubahan, demamnya belum turun juga. Makanya dokternya memutuskan untuk merujuknya agar bisa mengetahui apa penyebab si demam yang rasanya betah banget tinggal lama-lama di tubuh kesayangan kami ini.

Baca Juga: 1 Minggu Terakhir di Bulan Oktober 2022

Maka pada hari Rabu sore lalu, kami resmi menjadi pasien di sini. Ditempatkan di ruangan I-3, kami harus mulai membiasakan diri dengan keadaan dan suasana di sini karena menurut dokter, sepertinya kami akan lama tinggal di sini karena dari hasil pemeriksaan, anak kedua kami ini menderita radang paru atau pneumonia. .

Menemani anak yang sedang sakit di rumah sakit membuat saya sadar bahwa kesehatan adalah hal yang sangat mahal harganya. Sebagai orang tua, melihat anak sakit rasanya berat banget. Seandainya sakitnya bisa dipindahkan, biar saya aja yang memikul rasa sakit itu agar anak saya bisa menikmati keseharian tanpa harus merasa sakit dan gak berdaya.

Momen yang paling menyakitkan adalah ketika melihatnya kejang. Ingin rasanya saya melakukan sesuatu namun yang terjadi saya hanya diam dan gak bisa berbuat apa-apa. Saya cuman pasrah sembari berdoa menyaksikan tubuh mungil anak saya kaku dan bergetar hebat di atas ranjang UGD. Syukurlah setelah ditangani dokter dan perawat, kejangnya perlahan mereda dan akhirnya berhenti.

Sejak hari pertama dirawat hingga hari ini terasa sangat berat. Wajah saya seolah menua dalam kurun waktu singkat. Saya seperti lupa pada diri sendiri karena pikiran saya kusut dan terlalu fokus pada anak. Hah, skincare-an? Kegiatan apa itu? Bisa cuci muka aja udah alhamdulillah banget. Wajah ini udah terlihat kusam banget karena jarang dibersihkan. Berat badan juga ikutan menyusut karena makan jadi gak teratur.

Syukurlah, di hari ke sebelas ini keadaan anak saya mulai membaik. Demamnya udah turun. Suhu tubuhnya gak pernah menyentuh angka 38º celcius lagi. Antibiotik yang sebelumnya diberi via infus, kini mulai diberikan secara oral. Kata dokter, bila keadaannya terus membaik, gak lama lagi kami boleh pulang ke rumah. Doakan semoga terus membaik yaa, amiiiin 😇🤲

Di hari kesebelas ini, pikiran saya mulai terbuka dan tiba-tiba merasa tersentil. Betapa selama ini saya hanya fokus pada kesedihan dan lupa pada banyaknya nikmat yang kami dapatkan. Ya Allah, maafkan hambaMu yang kurang bersyukur ini. Setelah saya ingat-ingat, selama anak kami dirawat, banyak banget sahabat yang peduli.

Saat tahu anak kami sakit, beragam bantuan kami terima dari para sahabat berhati mulia ini. Banyaknya kebaikan yang mereka beri kepada kami membuat saya malu karena selama ini udah banyak mengeluh. Rasa-rasanya kebaikan yang kami terima datang tanpa henti dari berbagai arah. Dari lubuk hati saya yang terdalam, saya haturkan terimakasih tak terhingga kepada para sahabat yang udah meluangkan waktu datang berkunjung memberi semangat, doa dan materi yang rasanya sulit untuk kami balas. Memang benar yaa, dalam setiap cobaan, pasti ada hikmah yang bisa dipetik.

Menyadari hal ini, sepertinya ada baiknya bila saya mencoba membuat jurnal syukur untuk mencatat kebaikan yang saya dapatkan, sekecil apapun itu. Dengan membuat jurnal syukur ini, saya akan belajar menghargai kebaikan-kebaikan yang saya terima, sekecil apapun nilainya. Ini akan membantu saya lebih mudah bersyukur dan gak gampang mengeluh. Ya, sebenarnya, bila kita eh saya mau sedikit aja membuka hati dan membuang ego, saya pasti sangat mudah menemukan kebaikan yang selama ini tertutupi oleh rasa suudzon dan egois.

Hari ini, hari ke-11 kami di rumah sakit, saya mulai terbiasa dengan suasana di sini. Saya yang awalnya gak nyaman dengan kunjungan rutin dokter dan perawat, mulai membuka diri kepada mereka. Untuk kegiatan ngeblog juga udah mulai mencoba untuk aktif kembali dan langkah pertama yang saya lakukan adalah menulis artikel ini.

Di hari ke-11 ini, saya berharap keadaan anak saya semakin membaik, tubuhnya semakin kuat, demamnya gak muncul-muncul lagi dan berat badannya semakin meningkat agar kami bisa secepatnya pulang ke rumah. Aamiiin! 😇🤲



*pic source: pixabay.com

Share
Tweet
Pin
Share
11 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ▼  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ▼  November (4)
      • A Day In My Life; Jumat 25/11/2022
      • Review Aulia Lulur Sutera (Bengkoang)
      • Be a Smart Netijen!
      • Hari Ke-11 di Rumah Sakit
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates