Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure

 


Akhir tahun lalu, saya check out TTS (Teka Teki Silang - red) di toko orens. Entah mengapa, saya kangen isi TTS sebagai perintang waktu. Saya pengen mengulang melakukan hal yang dulunya saya suka banget ini agar otak yang rasanya udah males diajak mikir ini bisa bekerja lagi, hahaha 😂

Selain itu, saya pengen sedikit rehat dari ketergantungan terhadap smartphone yang rasanya semakin hari semakin tinggi dan susah dikendalikan. Akhir-akhir ini, semakin banyak waktu yang saya habiskan untuk buka handphone scrolling medsos. Berjam-jam dalam sehari saya pakai untuk melakukan hal unfaedah itu hingga ngaruh ke kesehatan saya. 

Karena keseringan natap layar handphone, tulang alis terasa sakit, saya juga jadi sering sakit kepala. Awalnya saya gak ngeh bahwa sering munculnya sakit kepala itu dikarenakan sering buka handphone, nantilah setelah curhat pada salah satu rekan di kantor, saya dapat jawabannya. Menurut rekan tersebut, bisa jadi yang saya rasakan itu akibat dari keseringan natap layar hape karena ia pun mengalami hal serupa. Katanya, ia selalu merasa pusing dan sakit kepala kalo kelamaan natap layar hape.

Lalu saya pun berusaha mulai mengurangi intensitas membuka hape. Lah kok bener, setelah beberapa jam gak buka handphone rasa sakit di tulang alis perlahan berkurang. Setelah saya terusin kok jadi enakan. Maka saya pun mengamini bahwa benar, sakit tulang alis dan sakit kepala yang saya rasakan itu karena kebanyakan nonton hape

Tapi bagaimana caranya agar bisa mengalihkan kebiasaan yang udah bertahun-tahun saya lakukan itu? Awalnya saya berpikir untuk berkebun menanam sayuran di pekarangan belakang rumah. Saya yakin, dengan berkebun pasti akan mengurangi intensitas memegang handphone, namun kemudian saya sadar gak mungkin bisa melakukan itu karena rumah kami belum dipagar. Kalo saya berkebun, sapi dan kambing (yang entah siapa pemiliknya) akan berpesta pora menikmati tanaman saya, huhuhu 😓

Dan tiba-tiba saya kepikiran untuk isi TTS. Tanpa menunggu lama, mulailah saya mencari penjual TTS di pasar. Sayangnya di Kabupaten Buton Tengah ini udah gak ada yang jual TTS. Sepertinya hanya ada di Baubau yang jual, namun daripada repot-repot ke sana dengan menghabiskan waktu, tenaga dan uang, kayaknya mending beli di toko orens aja deh, hahaha. Saat itu juga langsung co 20 buku TTS 😄


Setelah menunggu beberapa hari, tibalah paket berisi 20 buku TTS yang saya pesan itu. Saya langsung buka dan isi TTSnya saat itu juga. Dan coba tebak apa yang terjadi? Tanpa saya sadari, mata ini langsung berkaca-kaca dong. Entah mengapa, kenangan saat isi TTS di masa lalu muncul satu persatu.

Saat masih sekolah, mengisi TTS adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan selain membaca buku yang saya pinjam dari perpustakaan atau majalah yang saya pinjam dari teman. Dulu, minimal dua buku TTS yang saya beli setiap bulan. Saya sisihkan uang jajan untuk membelinya dan kemudian mengisinya saat pulang sekolah. Rasanya bahagiaaa banget melihat kotak-kotak yang saling bersambung itu terisi jawaban. Ada kepuasan batin saat menjawab dengan benar atas pertanyaan yang diberikan. Kalo gak salah ingat, saya udah mengisi TTS sejak kelas 3 SMP.

Saya ingat, saat cuti hamil dan melahirkan anak pertama, saya sempat dilanda stress. Iyaa, saya stress karena kelamaan cuti. Rasanya bosan banget tinggal di rumah selama itu. Saat anak tidur, saya bingung harus ngapain. Mau tidur kok malas, sedangkan kalo mau internetan saat itu jaringan internet di tempat kami masih timbul tenggelam. Sosmed juga belum se-booming sekarang dan tentu saja karena keterbatasan kuota internet saya hanya bisa membuka sosmed sesekali saja yakni pada tengah malam. Selain karena jaringan internet agak mendingan di jam segitu juga biar lebih hemat, hahaha 😅. Kala itu, TTS -lah yang menjadi penyelamat jiwa ini dari rasa stres dan akhirnya bisa enjoy menghabiskan masa cuti hingga tiba saatnya ngantor kembali. 


Mungkin teman-teman ada yang bertanya, "Apa sih yang membuat saya suka TTS?" Hmmm apa yaa? Kalo gak salah ingat, kesukaan saya pada TTS dimulai saat berlibur di rumah Naina (nenek). Saat ngubek-ngubek buku-buku cerita yang disimpan Iyma (kakak mama) di atas lemari, ketemulah saya dengan sebuah buku TTS usang, sepertinya itu punya papa. Iyma memang punya kebiasaan suka menyimpan buku-buku di atas lemari. Saya yang saat itu hobby membaca, langsung penasaran melihat buku yang sampulnya agak unik dan berbeda dari buku lainnya itu. Setelah dibuka, saya mulai memahami bahwa itu bukan buku bacaan melainkan buku yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya ada di kolom-kolom yang diberi nomor.

Saya pun penasaran. Mencoba menjawab pertanyaan yang ada dan mencocokannya dengan jawaban yang tertera di kolom-kolom bernomor itu. Rasanya senaaang banget saat tahu jawaban saya sama seperti yang tertulis di dalam kolom (yang telah diisi papa). Lalu mulailah saya mencoba mengisi kolom-kolom yang belum terjawab dan akhirnya semakin pengen untuk beli bukunya.

Sejak saat itu, saya mulai menyukai TTS. TTS sangat membantu memperbanyak kosa kata sinonim yang saya pelajari di sekolah. Rasanya bangga banget saat lebih dulu mengetahui sinonim dari sebuah kata yang ditanyakan guru dibanding teman-teman yang lain 🤩

Karena sering melihat kakaknya isi TTS, akhirnya adik-adik saya pun jadi ikutan suka juga pada TTS. Mereka yang awalnya hanya mengisi buku TTS bekas saya, akhirnya tertarik untuk beli buku sendiri dan mengisinya. Hasilnya? Mereka lebih jago menjawab pertanyaan dibanding kakaknya ini 😂

Kini, setelah mulai rutin mengisi TTS lagi, intensitas scrolling medsos udah sangat jauh berkurang. Sakit tulang alis dan sakit kepala pun rasanya semakin jarang. Semoga kebiasaan baik ini bisa terus terjaga, apalagi sekarang ada niatan untuk kembali serius ngeblog, semoga makin jarang deh scroll medsos dan ecommerce (biar makin gak sering check out barang-barang lucu tapi gak penting juga). Ayooo semangat, Ira! 💪

Share
Tweet
Pin
Share
14 Comments

Lama gak posting rangkuman kegiatan harian dalam a day in my life. Dan mumpung hari ini adalah hari yang lumayan berkesan dan sangat menyenangkan, udah selayaknya diabadikan dalam sebuah artikel biar nanti bisa dibaca kapan-kapan di lain hari, hehehe 😄

Hari ini adalah hari yang sangat berkesan bagi saya dan rekan-rekan di kantor. Setelah berbulan-bulan menunggu dan beberapa kali tertunda, akhirnya hari ini terlaksana jua acara "Temu Kangen Dinas Pangan bersama Bapak Drs. H. Burhanuddin" yang mana beliau adalah Kepala Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah yang telah purnabakti akhir Maret lalu.

Acara hari ini adalah acara perpisahan kami dengan beliau. Seyogyanya, acara ini dilaksanakan sesaat sebelum atau sesaat setelah beliau purnabakti, namun karena sesuatu dan lain hal, akhirnya acara yang telah diagendakan pun harus diundur terus. Alhamdulillah, akhirnya hari ini terlaksana juga kegiatan yang udah lama direncanakan ini. Dan tempat yang kami pilih adalah Pantai Nirwana di Kota Baubau.

Baca Juga: A Day In My Life; Selasa 07/05/2024

Hari ini saya bangun lumayan pagi dan langsung beraktivitas, cuci piring, cuci baju, siapin sarapan Rayyan. Selesai semua itu, saya pun sarapan lalu siap-siap ke kantor karena saya janjian bertemu dengan pak kepala bidang distribusi dan cadangan pangan di kantor pukul 08.00 WITA. Rencananya, saya dan bapak akan berboncengan naik motor menuju pelabuhan wamengkoli dan naik kapal feri menuju Baubau. Namun saat kami berdua udah di kantor dan siap-siap berangkat, Pak Plt. Kepala Dinas menelpon dan meminta kami menunggu agar bisa jalan bersama-sama beliau naik mobil dinas. 

Sembari menunggu Pak Plt. Kadis tiba di kantor, saya balik dulu ke rumah untuk menjemur pakaian yang masih ada dalam mesin cuci. Saya juga ngobrol-ngobrol santai dengan suami. Saya agak canggung berduaan dengan pak kabid di kantor, jadi mumpung jarak rumah dan kantor hanya sepelemparan batu, saya putuskan untuk pulang ke rumah aja 😃

Setelah kurang lebih satu jam menunggu, akhirnya pak Plt tiba di kantor dan kami pun langsung otw Pelabuhan Wamengkoli dan menyeberang ke Baubau. Pukul 12.00 WITA semua personil Dinas Pangan telah berkumpul di Pantai Nirwana. Beberapa pensiunan Dinas Pangan yang diundang juga udah hadir dan gak lama kemudian Bapak Burhanuddin bersama keluarga juga tiba di tempat.

Sebagian wanita sibuk menyiapkan konsumsi yang telah dibawa dari rumah rekan-rekan yang tinggal di Baubau, sebagian lelaki sibuk bakar-bakar ikan dan ayam sedangkan sebagian lainnya sedang sibuk menyiapkan acara yang sebentar lagi dimulai.



Pukul 12.30 WITA, acara pun dimulai. Diawali dengan pembukaan oleh MC yang tak lain adalah kepala bidang ketersediaan dan kerawanan pangan, Ibu Sarsina. Dilanjutkan dengan sepatah kata dari Bapak Plt. Dinas Pangan dan kemudian kami mendengarkan sambutan dan wejangan dari Bapak Kepala Dinas yang telah purnabakti. Beliau memberikan banyak nasehat dan wejangan terkait apa yang sebaiknya dilakukan dalam sebuah organisasi. Bapak juga memberi tips menjadi ASN yang baik bagi teman-teman honorer khususnya yang mendaftar CPNS dan PPPK tahun ini. Sungguh nasehat yang sangat berguna bagi kami, terutama bagi kami staf yang masih memiliki perjalanan karir yang panjang.

Sesi berikutnya adalah penyerahan cenderamata dari Dinas Pangan, dari masing-masing bidang dan dari pribadi/kelompok staf kepada Bapak Burhanuddin. Setelah itu dilanjutkan dengan makan siang.


hadiahnya kecil, tapi semoga bermanfaat buat Bapak 😁

Usai makan siang acara masih berlanjut yakni games atau lomba yang telah disiapkan panitia diantaranya lomba joget, lomba memasukkan kelereng di dalam botol, lomba tebak kata dan beberapa lomba lain yang sayangnya sebagian dari kami gak bisa mengikutinya (termasuk saya) karena harus balik ke Buton Tengah. Kami harus pulang naik kapal feri jam 16.00 Wita untuk menghindari kemalaman di jalan karena waktu tempuh untuk balik ke rumah masing-masing lumayan lama.

Pukul 18.00 Wita saya tiba di rumah dan langsung mandi. Setelah itu makan malam, skincare-an dan siap-siap istirahat. Sayangnya, walau badan ini udah lelah dan mata ini udah ngantuk tapi saya gak bisa terlelap juga. Pikiran saya kemana-mana dan akhirnya saya putuskan untuk mengabadikan momen hari ini lewat tulisan ini. Semoga aja setelah publish artikel ini saya bisa terlelap dan bangun dengan kondisi fit besok pagi.

Baca Juga: Kebiasaan yang Kurang Baik Bagi Kulit

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengucapkan Selamat menikmati masa purnabakti, Pak. Selamat menikmati waktu bersama keluarga tercinta. Sehat selalu dan tetap produktif mengisi keseharian. Terimakasih telah menjadi atasan yang bijaksana, atasan yang memberi tauladan, atasan yang tegas, disiplin dan berlaku adil terhadap semua staf dan bawahan Bapak. Terimakasih atas semuanya, semoga kita bisa kembali bertemu dan bersendagurau seperti hari ini 🙏

Satu lagi, buat teman-teman yang saat ini sedang berjuang melamar kerja baik di perusahaan maupun di pemerintahan, bolehlah menerapkan tips melamar kerja dari shinbi house.

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments


Pada dasarnya saya adalah orang yang susah melupakan sesuatu, khususnya dalam perkara asmara, ahahay 😛. Saat memutuskan untuk jatuh cinta, saya akan bucin dan susah melepaskan orang yang saya cintai itu. Dan mungkin karena itulah, sebelum menikah saya gak punya banyak mantan. Mantan pacar saya hanya 2 orang dan 1 orang lagi adalah cidaha alias cinta dalam hati alias cinta yang gak pernah terungkap sampai saat ini dan kemungkinan orang yang saya taksir itu gak pernah tahu kalo saya menaruh hati padanya, hahaha 🙈

Saya ingat, saat pertama kali pacaran saya menyerahkan hati saya seutuhnya. Ckckck, padahal saat itu masih kelas 2 SMA, hahaha 🤦‍♀️. Kami pacaran hanya 6 bulan namun butuh waktu bertahun-tahun untuk melupakannya. Cinta monyet masa remaja yang sangat berkesan, yang rasanya lucu juga jika diingat saat ini.

Setelah putus dengan my first love tersebut, ada beberapa yang berusaha "mendekat" namun hati saya seperti mati. Saya tolak secara halus dan berterus terang kepada mereka bahwa saya masih mencintai mantan dan mengharapkannya kembali. Iyaa, saya memang sebucin itu, hahaha 🙈. Seandainya ada penulis lepas yang ingin menulis buku tentang perempuan setia dan susah move on dari masa lalu, sepertinya saya bersedia jadi nara sumber yang diambil kisahnya 🤣

Hati saya baru terbuka dan mau menerima orang baru saat ada seseorang yang entah mengapa saat tanpa sengaja memandangnya hati saya merasa tenang dan.... berdebar. Iyaa, kalian gak salah baca, jantung saya berdebar padahal saat itu kami baru pertama kali berjumpa dan sialnya, ternyata kami tinggal di rumah kost yang sama. Doi inilah yang menjadi cinta dalam hati saya 🙈

Doi yang saya taksir adalah sosok pendiam. Yang bikin saya suka selain rasa tenang dan berdebar di saat pertama kali berjumpa, adalah sifat pendiam dan kecerdasannya. Diam-diam, tanpa diketahui olehnya saya menaruh hati. Rasa suka pada si lelaki pendiam ini lambat laun membuat perasaan saya kepada si cinta pertama memudar.

Lega rasanya bisa melupakan si mantan, namun hati saya kembali berjuang karena si pendiam ini bukanlah sosok yang mau berpacaran (saya tahu tentang ini dari sahabatnya). Baginya, pacaran adalah perbuatan sia-sia dan dia gak mau membuang-buang energi untuk melakukannya. Jadilah perasaan saya bertepuk sebelah tangan dan terpendam dalam hati aja. Saya takut mengungkapkan rasa, selain karena tabu juga karena udah tahu pasti ditolak, huhuhu 😢

Bertahun-tahun berlalu dan tibalah saat ini, di mana usia saya udah gak muda lagi dan saya pun udah menikah dan punya anak. Bagaimana perasaan saya ketika bertemu mantan dan si lelaki pendiam yang dulunya sangat saya cintai itu? Hmmmm, rasanya biasa aja. Yang ada, saya malah merasa malu ketika mengingat masa-masa bucin dulu 😛

Baca Juga: Saya Pelupa

Setelah melewati jatuh bangun mencintai dan susah melupakan, kini saya sadar bahwa semua rasa yang dulunya WOW itu, pada akhirnya akan terasa biasa aja. Kini saya bisa ngobrol santai dengan mantan layaknya ngobrol dengan teman-teman yang lain. Padahal bila mengingat masa-masa bucin dulu, sepertinya saya gak akan pernah bisa seperti ini.

Mungkinkah karena saat ini saya udah menemukan sosok yang tepat untuk saya cintai selamanya? Cinta pada suami dan anak-anak yang begitu besar sehingga gak ada lagi celah di hati saya untuk orang lain 😍. Belum lagi saat ini kesibukan makin padat jadi udah gak ada tenaga mikirin hal remeh.

Kini saya sadar, ternyata bukan cuman bucin aja yang memudar tapi rasa benci pun sama. Sebenci apapun kita pada seseorang di masa lalu, waktu bisa mengikis rasa benci itu. Dulu, ada seseorang yang saya benci karena suka membully saya. Bertahun-tahun saya selalu menghindar bertemu dengannya karena saat bertemu bukan hanya rasa sakit melainkan rasa benci juga.

Namun siapa sangka, setelah sekian lama gak pernah bertemu, beberapa waktu lalu Tuhan mempertemukan kami. Surprisingly, saya gak lagi merasakan kebencian itu. Hal yang saya takutkan gak terjadi, malahan saya bisa mengajaknya ngobrol santai layaknya teman lama yang baru ketemu. Saya akui, saya memang belum bisa melupakan perlakuan buruknya di masa lalu tapi rasa benci saya kepadanya udah menghilang. Alhamdulillah.

Rupanya memang benar, gak ada yang abadi di dunia ini termasuk rasa yang awalnya kita pikir sangat luar biasa. Saya yang dasarnya susah melupakan sesuatu, seiring berjalannya waktu ternyata bisa move on juga. Kini, nalar saya udah jalan sehingga selalu berpikir logis dan gak mudah lagi diperdaya perasaan sendirii 😂

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments



Siapakah di sini yang punya kebiasaan menghayal? Bila pertanyaan itu diajukan maka saya akan langsung unjuk tangan dan menjawab bahwa saya adalah orang yang suka menghayal. Sejak kecil, menghayal menjadi kebiasaan menyenangkan yang rutin saya lakukan sebelum tidur. Entah mengapa, dulu saya gak bakalan bisa tidur bila belum menghayal. Saya bingung, apakah ini kebiasaan baik atau malah sebaliknya? Hmmm.. 🤔

Lalu apa aja yang jadi bahan hayalan saya? Jawabannya adalah banyak hal. Dan karena saya sadar itu adalah hayalan, jadi tentu aja hal yang manis dan indah dong yaa, hahaha 😄. Saking banyaknya hal yang saya hayalkan, saya bahkan udah lupa apa aja yang dulu pernah saya hayalkan namun yang sulit terlupa karena sangat berkesan adalah saya suka menghayal punya pacar tampan idola banyak wanita. Hahaha, dulu saya memang selebay itu 🙈😄. Maklumlah gaes, sebelum negara api menyerang, saya juga penyuka sinetron dan drama. Dulu, saya bahkan bisa memberi tahu rekomendasi drama seri favorit yang sedang in dan digemari. 

Kebiasaan menghayal masih berlanjut hingga saya selesai kuliah (masa-masa nganggur). Menghayal menjadi teman yang menghibur ketika saya gak kunjung mendapatkan pekerjaan. Menghayal juga membuat saya lupa pada rasa sedih karena putus cinta. Menghayal menjadi semacam terapi yang membuat saya tetap "waras" saat keadaan sedang gak baik-baik aja.

Kebiasaan menghayal baru sedikit berkurang setelah saya mulai bekerja. Rupaya kesibukan di kantor lumayan menyita waktu hingga membuat saya lelah dan langsung tidur begitu merebahkan kepala di bantal pada malam hari. Tapi ini hanya sementara karena gak lama kemudian, kebiasaan menghayal itu kembali rutin saya lakukan.

Lalu apakah semua hayalan saya terwujud? Jawabannya jelas gak lah yaa. Ada beberapa hayalan absurd yang memang cukup jadi hayalan aja, gak perlu-perlu banget jadi kenyataan, namun ada juga hayalan yang terwujud. Tapi ada satu hayalan absurd yang terwujud loh yaitu hayalan punya pacar idola banyak cewek, walau waktu pacarannya gak lama, hahaha. Dan si doi itulah my first love, ahahahay 😝

Bagi saya, selain menyenangkan, menghayal menjadi obat penawar saat saya jatuh dan terpuruk karena putus cinta. Mau curhat sama teman rasanya malu karena harus mengungkapkan kebucinan saya, belum lagi sahabat yang mau saya curhati ini ternyata juga punya masalah yang lumayan pelik, rasanya gak tega bila dalam keadaan seperti itu masih harus saya bebani dengan curhat tentang masalah saya yang mungkin gak ada seujung kuku dari masalahnya.

Lagi pula, menghayal itu gratis dan bisa dilakukan di mana aja (walau tentu saya paling sering melakukannya di kamar saat hendak tidur) tanpa perlu mengeluarkan effort yang besar, tiba-tiba jiwa jadi lebih semangat, hehehe. Murah, praktis dan gak perlu menahan malu karena gak akan ada yang tahu. Sungguh solusi brilian untuk orang introvert seperti saya.

Lalu apakah kebiasaan menghayal ini masih saya tekuni sampai saat ini? Jawabannya adalah iya, tapi frekuensinya udah sangat jauh berkurang. Hayalan yang saya tahu gak mungkin jadi nyata yang sampe sekarang masih sering terlintas di benak saya adalah saya melihat senyum bahagia papa ketika melihat anak-anaknya telah berhasil mewujudkan mimpinya. Saya berhayal papa sering datang berkunjung dan nginap di rumah saya dan melakukan hobby-nya menanam sayur dan buah-buahan di halaman belakang rumah saya. Ahh walau saya tahu itu gak mungkin jadi nyata tapi setiap kali menghayalkan itu saya pasti bahagia. Alfatihah buat Papa 🤲

Hayalan saya yang lain adalah membayangkan semua cita-cita kami menjadi nyata, misalnya bisa jalan-jalan ke luar negeri sekeluarga, liburan bersama suami ke Bali, Lombok, Raja Ampat dan tempat-tempat indah lain di Indonesia, umroh atau haji sekeluarga dan beberapa hal yang indah-indah lainnya. Semoga hayalan atau lebih tepat bila disebut cita-cita ini bisa terwujud di saat yang tepat, amiiin yaa Allah 🤲

Baca Juga: Saat Mimpi Tak Dapat Diraih

Saya gak tahu kapan kebiasaan menghayal ini akan hilang karena saya memang gak punya rencana untuk menghilangkannya. Saya suka dan gak pernah merasa bosan melakukannya, hehehe 🙈. Bagaimana mungkin saya berhenti melakukan hal yang saya sukai?

Tapi ngomong-ngomong, kayaknya seru yaa kalo dibuat film dengan tema hobby menghayal ini. Kalo ada, saya pasti bakalan nonton filmnya, hehehe. Atau udah pernah ada film maker indonesia yang bikin film dengan tema ini? Tolong kasih tahu judul fimnya dong kalo ada, gak cuman film Indonesia aja, film dari negara lain juga gak papa asal temanya sama 😁

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments






Alhamdulillah, di usianya yang ke-3 tahun kurang enam hari akhirnya blog ini bisa menghasilkan 100 artikel juga, yeay! 🎉. Jujur aja, saya bangga dengan diri sendiri karena di tengah kemalasan akut yang udah melanda selama bertahun-tahun saya ternyata masih mampu menghasilkan 100 artikel receh nir faedah di blog yang udah banyak sarang laba-labanya ini 😂

Baca Juga: Blog Baru Lagi

Sebenarnya agak malu menuliskan hal ini karena bila dibandingkan dengan blog lain yang seumuran, pencapaian jumlah artikel blog ini udah pasti tertinggal jauh, namun saya menuliskan ini bukan untuk membuat perbandingan. Saya menulis ini sebagai bentuk rasa syukur dan apresiasi terhadap diri sendiri. Di tengah kemalasan akut yang menyerang saya, ternyata saya masih mampu menulis, huhuhu sungguh ku terharu 😳 

Jujur aja, bisa mencapai artikel sebanyak ini gak pernah terbayangkan sebelumnya. Makanya ketika berada di posisi ini saya nyaris gak percaya. Saat membuka dashboard blog dan melihat jumlah artikel yang terpublish udah 99, saya langsung terkejut dan gak percaya namun kemudian buru-buru menulis artikel ini agar jumlahnya genap 100.

Lalu ingatan saya mulai mundur ke belakang. Saya ingat, tujuan awal membuat blog ini adalah untuk menjalin silaturahmi dengan teman blogger yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari blogger Sulawesi seperti saya, Blogger Surabaya, Blogger Kalimantan, blogger dari Sumatera hingga blogger Papua dan tentu saja teman blogger yang tersebar di seluruh pulau jawa.

Baca juga: Lama Hiatus Kemana Aja?

Saya juga ingat, tahun lalu saya udah bertekad untuk semangat dan pengen konsisten mengisi blog ini dan dua blog yang lain, saking semangatnya saya sampe buatin kalender ngeblog agar semua blog bisa terisi dengan baik namun faktanya, di bulan Maret keluarga kami dilanda ujian yang nyaris gak bisa kami lalui yang akhirnya membuat saya kembali ke titik nol. Ujian yang rasanya sampe hari ini masih membuat saya sedih dan gak ikhlas menjalaninya. Sampe saat ini saya belum sanggup menuliskannya di blog karena rasanya terlalu berat dan sakit. Insyaallah kalo udah siap, mungkin akan saya tuliskan di blog, tapi belum tahu kapan waktunya.

Yaa, setelah melalui ujian itu, akhirnya saya sadar bahwa manusia hanya bisa berencana dan Tuhan jualah yang akan menentukan mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Kini saya hanya bisa berharap semoga semangat saya bisa kembali lagi seperti dulu, semangat ngeblog dan rajin blogwalking lagi agar saya gak malu menyebut diri blogger. Jujur aja, dua tahun terakhir saya sebenarnya malu menyebut diri blogger karena merasa gak maksimal mengisi blog.

Tapi, saya gak ingin terlalu larut dalam kesedihan. Saya harus bangkit dan mulai menulis lagi walau tulisan yang saya hasilkan itu banyakan tulisan receh yang unfaedah. Semoga dengan mulai menulis lagi, rasa sedih yang saya rasakan sejak Maret tahun lalu bisa perlahan-lahan terobati dan berganti dengan kebahagiaan. Mungkin saya harus lebih banyak membaca dan blogwalking agar mendapat ide tulisan di blog ini.

Di pertengahan tahun ini, saya ingin mulai konsisten menulis lagi agar nanti bisa menghasilkan banyak artikel sehingga saya bisa menelurkan artikel ke-200, ke-300 dan seterusnya di blog ini. Ayoo Ira, kamu pasti bisa! 💪

Sebelum mengakhiri artikel ini, saya pengen bilang pada diri sendiri. 

Terimakasih, karena udah bertahan di tengah kesedihan, Ira. Kamu adalah wanita kuat. Jika ingin bersedih, bersedihlah namun tetap ingat untuk bangkit dan melakukan yang terbaik. Ketahuilah, rasa sedih, frustasi dan terpuruk adalah hal biasa yang juga dirasakan manusia lain tapi jangan larut terlalu dalam. Sekarang mungkin udah saatnya bangkit, melangkah dan mulai memperbaiki semuanya. Dan untuk rasa malas yang juga udah terlalu lama bergelayut, mungkin udah saatnya dihempas manja. Ayoo mulai semuanya dengan semangat baru 💪🏻


Akhir kata, selamat yaa, Ira. Blogmu ini akhirnya bisa menghasilkan 100 artikel. Semoga setelah ini blog ini akan menghasilkan banyak artikel lain yang tidak hanya berisi curahan hatimu namun juga artikel yang bermanfaat  untuk orang lain. Fighting, Ira! 💪🏻


Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Yuhuiii kembali lagi dengan tulisan tentang thrifting, hahaha. Artikel ini adalah lanjutan dari artikel tempo hari. Di artikel itu saya bilang akan menuliskan kekurangan beli barang thrift, namun kali ini saya gak hanya akan menulis kekurangannya aja tapi masih ditambah lagi dengan tips-tips yang saya terapkan saat membeli barang thrift agar mendapatkan barang yang bagus, berkualitas namun dengan harga murah.

Baiklah, untuk mempersingkat waktu (tsah 😅) kita masuk saja pada topik pertama yakni kekurangan membeli barang thrift. Apa sajakah itu? Beberapa kekurangan beli barang thrift yang saya rasakan adalah:

👉 Tampilan barangnya tidak 100% seperti yang kita mau (seperti barang baru)

Namanya juga barang bekas, pasti ada bekas pakai dari pemilik terdahulu jadi kita gak boleh berharap barangnya memiliki kualitas 100% seperti yang kita mau. Sebagus-bagusnya barang thrift, pasti ada minusnya, bahkan yang masih ada tag-nya sekalipun, bila diperhatikan dengan seksama, pasti ada aja kekurangannya, entah warnanya mulai pudar atau ada reject misal bolong atau noda setitik.

👉 Butuh effort yang lebih besar sebelum memakainya

Setelah membeli baju thrift, ada banyak langkah yang harus dilakukan sebelum memakaianya dibanding saat membeli baju baru.  Bila membeli baju/pakaian baru, sebelum dipakai, kita cukup mencuci dengan cara merendam dan dikucek-kucek manja atau langsung dimasukkan ke mesin cuci lalu disetrika dan langsung dipakai. Sangat berbeda saat kita membeli pakaian thrift, sebelum dipakai, kita wajib merendamnya dengan air panas terlebih dahulu supaya kuman-kumannya mati, dipakaikan penghilang noda lalu diteruskan dengan mencucinya seperti mencuci pakaian biasa, setelah itu masih harus disetrika lagi agar lebih afdol. Tahapan pencuciannya lebih panjang dibanding membeli baju baru.  Jadi bisa disimpulkan, membeli barang thrift harus siap dengan kerempongannya yaa cyiiint, hahaha 😂

👉 Butuh ketelitian ekstra

Saat memilih barang thrift, kita diwajibkan untuk teliti. Emang sih, saat belanja barang baru pun kita harus teliti, namun membeli barang thrift, ketelitiannya harus lebih ditingkatin lagi, hehehe. Teliti melihat warna baju, apakah warnaya masih pekat ataukah udah sedikit pudar, teliti memperhatikan apakah ada noda (kalo ada noda, apakah noda tersebut bisa hilang atau permanen?), teliti melihat jangan sampe ada yang robek atau lepas jahitan. Sangat berbeda ketika membeli baju baru yang udah pasti good condition.

Baca juga: Lapar mata

👉 Barang yang dibeli belum tentu asli

Bila kita pandai memilih, kita akan mendapatkan barang-barang bermerk dengan harga sangat miring di thrifting. Namun semua itu gak menjamin apakah barang bermerk tersebut adalah asli. Ini berlaku untuk barang-barang fashion seperti sepatu dan tas. Walau di produknya udah tertulis jelas merk dan nomor serinya, namun pedagang thrift biasanya gak bisa menjamin barang yang dijual tersebut authentic, biasanya mereka cuman bilang asli dari bal. Namun meski begitu, menurut saya, barang kawe di thrifting (apalagi dari luar), kualitasnya jauh lebihh bagus dan bakalan tetap awet dipakai dalam jangka waktu lama dibanding barang imitasi yang diproduksi lokal yang dijual dengan harga murah. 

sepatu hitam hak tahu merk dusto yang saya beli secara online seharga 50K

Itulah beberapa kekurangan membeli barang thrifting menurut saya.  Namun jika dicompare dengan harganya yang jauh lebih murah, rasanya kekurangan ini masih bisa ditolerir lah yaa, hehehe 😁✌

Lalu hal-hal apa sajakah yang saya lakukan untuk mendapatkan barang thrift kualitas bagus dengan harga murah? Berikut ini beberapa hal yang saya lakukan:

💧 Beli pada penjual yang sedang bongkar bal baru

Bila ingin mendapatkan barang thrift yang masih bagus dan berkualitas, biasanya saya beli saat penjualnya bongkar bal (karung tempat menyimpan barang thrift) baru. Saat bal baru dibuka biasanya barang-barangnya itu masih banyak yang bagus dan bila beruntung kita bia mendapatkan barang like new. Kita masih punya banyak pilihan barang yang bisa dibeli. Kekurangan membeli saat bongkar bal baru adalah harganya  masih lumayan mahal alasannya karena penjual belum balik modal.

 💧 Beli pada penjual terpercaya

Saya selalu membeli thrifting pada toko yang kredibilitasnya oke. Ini yang saya lakukan saat membeli barang thrift secara online. Saat berbelanja di toko orens atau toko hitam, saya pilih penjual yang reputasinya oke, hal ini bisa dikenali dari jumlah penontonnya saat live dan juga interaksi obrolan saat live sedang berlangsung. Apabila penontonnya terlihat akrab dengan penjual akan meningkatkan rasa percaya saya kepada tokonya. Membaca obrolan antar penonton atau penonton dengan host itu bisa menjadi pengobat stress, apalagi bila obrolannya kocak, jadi makin betah deh nontonnya 😃. Ada beberapa penjual thrift di ecommerce yang recommended, yang barang-barangnya bagus dan harganya murah 👍

💧 Beli pada penjual yang sedang sale

Ini yang paling sering saya lakukan karena harga barangnya udah terjun bebas. Barang yang dijual ini biasanya udah sisa (namun masih banyak yang bagus). Dijual murah karena penjual udah balik modal dan udah bongkaran bal baru lagi. Ibarat kata, barang-barang ini dijual untuk ngosongin stok. Biasanya, barangnya dijual dengan cara digelar di atas tikar/terpal (kalo di pasar tradisional) jadi pembeli bisa duduk santai memilih barang yang disukai. Jujur aja, saya lebih suka memilih dengan cara duduk santai seperti ini dibanding harus berdiri melihat-lihat barang yang digantung atau dipajang di etalase.

murah meriah tapi tetap keren dipakai 😀

Itulah beberapa kekurangan barang thrifting sekaligus tips and trick yang biasa saya lakukan untuk mendapatkan barang thrifting kualitas bagus oke dengan harga miring. 

Dan ngomong-ngomong tentang thrifting, ada funfact yang ingin saya ungkapkan di kesempatan ini yakni sebenarnya saya merasa malu dan tidak percaya diri untuk menulis tentang kebiasaan nge-thrift ini, namun karena banyak content creator di tiktok yang suka membuat konten tentang kebiasaan mereka nge-thrift, akhirnya saya terinspirasi untuk membuat konten serupa, bedanya mereka buat dalam bentuk video, sedangkan saya sebagai seorang lifestyle blogger membuat konten dalam bentuk artikel, hehehe😃 

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates