Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure


Duh judulnya yaa, sok-sokan pakai bahasa inggris segala, hahaha. Gak papa lah yaa, biar terdengar keren gitu loh, wkwkwkwk 😂🤣

Lalu kok tiba-tiba kepikiran buat nulis dengan tema ini, Non? Apakah tulisan ini akan berisi kekejaman ibu mertua? Ataukah akan berisi curhatan saya yang dizholimi ibu mertua? Ohh tentu tidak keduanya, Esmeralda. Saya memilih menulis dengan tema ini karena merasa ini tema yang lumayan asyik untuk ditulis. Loh kok bisa gitu? Yaa karena hubungan saya dengan mami (panggilan untuk mama mertua) sangat baik jadi saya bisa bercerita tentang beliau secara luwes dan apa adanya, hehehe

Bagi saya, mami adalah ibu terbaik setelah mama (ibu kandung saya). Beliau sangat memahami saya hingga gak pernah nuntut apa-apa dan karena inilah saya gak pernah merasa tertekan menjalani peran sebagai seorang menantu. Perlakuan mami pada saya tetap sama sejak awal menikah hingga saat ini.

Jadi ingat saat awal-awal bikin akun tiktok, di fyp sering muncul video-video menantu yang berkonflik dengan ibu mertuanya. Konfliknya gak tanggung-tanggung, mulai dari si menantu mendapat fitnahan keji dari mertua dan ipar hingga penganiayaan yang berujung pelaporan ke polisi dan kaburnya si menantu ke luar kota meninggalkan suaminya karena udah gak tahan dengan perlakuan ibu mertuanya. Sungguh video yang bikin bergidik. Kalo saya belum nikah dan sering nonton video dengan tema seperti ini, besar kemungkinan saya bakalan jadi orang yang takut nikah atau kalo pun mau menikah, saya bakalan pilih calon suami yang gak punya orang tua lagi alias yatim piatu biar gak punya mertua. Takut euy, punya mertua serem gitu, hiyyy 😓

Baca Juga: KDRT Lesti Kejora

Karena gak pernah mendapat perlakukan seperti itu (duh, amit-amit semoga jangan pernah yaa), saya pun kaget, ternyata ada yaa ibu mertua kayak gitu di dunia nyata ini, kirain yang kayak gitu adanya cuman di sinetron aja.

Dan seiring berjalannya waktu, mata saya pun semakin terbuka, ternyata ada banyak ibu mertua (dan ipar) yang seperti itu. Kejadian memilukan terkait hubungan ibu mertua dan menantunya baru aja terjadi awal Januari lalu.

Jadi awal tahun 2023 ini, saat saya sedang duduk santai di ruang tamu, sayup-sayup terdengar berita di televisi terkait meninggalnya seorang wanita muda. Setelah diselidiki, ternyata penyebab kematiannya adalah karena dibun*h suaminya dan dalam melakukan aksinya, si suami dibantu oleh ibu dan kakaknya alias ibu mertua dan kakak ipar korban. Saat mendengar berita ini saya sedih banget, apalagi pemicu kejadian itu ternyata hanyalah masalah sepele yaitu karena si istri ini gak mau membuatkan kopi untuk suaminya, ckckck 😭

Bila dipikir-pikir, memang agak pelik hubungan ibu mertua dan menantu perempuan ini. Sepertinya si ibu mertua ini menganggap anak laki-lakinya adalah segalanya hingga mereka merasa pantas untuk menyakiti istri anaknya. Mereka gak ikhlas si anak berbagi hati dengan wanita lain. Mungkinkah kehadiran si menantu membuat mereka merasa diduain? 🤔

Para mertua ini seolah gak mau tahu atau gak peduli kalo si menantu ini juga anak dari orang tua yang sangat menyayanginya. Bahwa si menantu ini adalah manusia yang juga perlu dijaga hatinya. Yang mereka pikirkan cuman perasaan diri sendiri aja.

Bagaimana dengan mertua saya? Saya ingat saat pertama kali bertemu (saat itu saya dan suami masih pacaran), mami langsung memeluk saya. Pelukannya terasa hangat. Mendapatkan pelukan seperti itu membuat saya tenang. Hati saya terasa nyaman dan sejak saat itu saya akhirnya mantap menjalani hubungan ke arah yang lebih serius. Sejak bertemu calon mertua, saya gak ragu lagi memutuskan menikah karena saya merasa diterima di keluarganya ❤️.

Saya juga semakin yakin menikah dengan suami karena berdasarkan testimoni teman saya (yang kebetulan menjadi teman sekantor mami), mami adalah perempuan yang berpikiran terbuka dan gak kolot. Beliau bukan orang yang gampang terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di luar sana 👍.

Baca Juga: Alasan Saya Memilih Jadi Working Mom

Saya semakin sayang pada mami setelah mengenalnya lebih dekat.  Mami adalah tipikal wanita mandiri yang teguh memegang prinsip. Beliau juga sangat penyayang dan gak tegaan pada orang lain. Bila ada anggota keluarga yang sedang kesusahan, beliau dengan suka rela menawarkan bantuan. Mami juga sangat sayang pada anak-anak, gak heran anak-anak saya sangat dekat dengan beliau. Anak ketiga saya bahkan lebih lengket pada omanya dibanding pada saya dan papanya.

Lebih sebelas tahun menjalani peran sebagai istri anaknya, mami gak pernah menuntut saya untuk menjadi menantu yang sempurna. Beliau sangat tahu batasan dan gak pernah ikut campur dalam kehidupan rumah tangga kami. Ahh jadi ingat awal-awal punya anak, saya sempat kabur dari rumah karena marah pada suami. Saat itu ibu mertualah yang memohon maaf atas kesalahan anaknya, dengan penuh kelembutan beliau meminta saya pulang ke rumah. Saya akhirnya luluh dan mau pulang ke rumah, hehehe 😄🤭

Layaknya hubungan yang ada up and down-nya, hubungan saya dengan mami pun seperti itu. kadang-kadang ada rasa yang mengganjal di hati, tapi itu gak berlangsung lama, kalau udah dibicarakan semua akan kembali seperti semula. 

Saya berharap, kelak saat anak-anak saya udah nikah dan punya istri, saya bisa menjadi mertua yang seperti mami. Mertua yang sayang pada menantu seperti layaknya sayang kepada anak sendiri, mertua yang mengayomi, mertua yang mandiri dan gak menyusahkan anak-anak. Saya juga akan membebaskan menantu untuk memilih profesi yang mau ditekuninya. Kalo menantu pengen jadi ibu rumah tangga namun tetap ingin punya penghasilan sendiri dari pekerjaan sebagai Editor Freelance, misalnya, saya akan dukung, tapi kalo menantu ingin menjadi wanita karir, saya juga akan tetap dukung. Mau jadi Penulis Buku juga oke aja, asalkan si menantu bahagia dan sayang pada anak saya.

mami yang masih cantik di usia senjanya 😍

^^

Itulah sepenggal cerita tentang saya dan ibu mertua. Saya menulis ini gak bermaksud membandingkan ibu mertua saya dengan ibu mertua di luar sana. Tujuan saya menulis ini murni hanya untuk berbagi cerita aja. Maafkan bila ada kalimat yang mungkin menyinggung yaa 🙏🏻

Share
Tweet
Pin
Share
19 Comments

Sempat bingung mau kasih judul apa untuk artikel ini. Saking bingungnya saya sampe googling loh judul apa yang bagus dan "ngena" dengan maksud yang saya mau. Entahlah, saya akhir-akhir ini kok kesulitan untuk menginterpretasikan apa yang saya rasakan/pikirkan yaa? Huhuhu saya seringkali kesulitan mencari padanan kata yang cocok untuk menyampaikan maksud dan tujuan saya.

Dan setelah lumayan lama berpikir akhirnya terpilihlah judul ini. Oh iyaa, untuk saya, langkah pertama yang saya lakukan sebelum menulis di blog adalah membuat judul artikelnya dulu. Setelah judul udah ada, baru kemudian mulai menulis. Biasanya kalo judulnya udah ada baru deh mulai lancar nulisnya, kalo judulnya belum nemu, saya kesulitan untuk mulai menulis. Adakah juga teman-teman yang seperti ini? Atau saya doang yang kayak ini?

Baca Juga: 4 Kebiasaan blogger pemula

Jadi kali ini saya ingin menuliskan beberapa hal yang sebenarnya pengeeen banget saya lakukan tapi saya takut untuk melakukannya/mulai melakukannya. Fyi aja, saya adalah orang yang gigih dan pantang menyerah, tapi ada hal-hal tertentu yang walau udah menguatkan hati sedemikian rupa, tapi saya tetap gak bisa melakukannya. Nah, hal-hal yang akan saya tuliskan ini adalah hal yang dimaksud. Hal-hal apakah gerangan? Berikut ada 3 hal yang ingin banget saya lakukan tapi rasanya takut untuk melakukannya:

👉🏻 Belajar Mengendarai Sepeda Motor (lagi)

Pertama kali belajar mengendarai motor adalah tahun 2015 lalu tapi sampe saat ini belum berhasil juga. Saat itu anak saya baru satu dan dialah yang menyemangati agar saya bisa, namun ternyata semangat yang diberikannya itu gak mampu membawa saya menjadi pengendara motor yang andal, hahaha 😂. Dan tahun lalu saya mulai belajar lagi tapi kemudian trauma karena saat belajar saya nyaris masuk ke dalam lubang yang ada di depan rumah. Sejak kejadian traumatis itu, saya udah putus harapan untuk belajar, padahal saya pengen banget bisa pandai mengendarai motor agar kemana-mana gak perlu bergantung sama orang lain lagi.

Kalo udah pandai mengendarai motor sendiri saya gak perlu minta antar pada suami untuk mengantar saya. Jujur aja, capek banget rasanya bergantung pada orang lain walau itu suami sendiri. Kasian rasanya meminta suami untuk ngantar saya sedangkan saat itu doi sedang capek karena baru pulang ke rumah atau sedang sibuk dengan kegiatannya sendiri. Kadang-kadang saya juga naik ojek (saya udah punya tukang ojek langganan), tapi lama-lama kok yaa pengeluaran untuk ojek ini jadi banyak juga 🤦‍♀️.

Baca Juga: Menabung setiap hari? Insyaallah bisa!

Saya benar-benar pengen belajar naik motor tapi saya takut. Takut jatuh dan kemudian luka atau cedera berat. Itulah yang selalu membayangi saya ketika hendak belajar naik motor, jadilah saya ketakutan dan gemetaran, akhirnya saya gak bisa-bisa. Ditambah lagi saya gak pandai mengendarai sepeda, makin sulitlah saya belajar karena menurut orang-orang yang mengajari saya, orang yang udah mahir mengendarai sepeda cenderung akan lebih mudah mengendarai motor karena keseimbangan tubuhnya udah bagus. Yaa, harus saya akui, keseimbangan saya saat belajar membawa motor memang payah.

Suami menawarkan untuk mengajari saya mengendarai mobil, tapi saya gak mau. Saya pengennya belajar naik motor aja, tapi yaa itu tadi ketakutan saya sangat besar hingga mengalahkan rasa ingin tahu saya. Adakah yang bisa memberi solusi terkait masalah ini? Tolong sarannya dong teman-teman agar saya bisa mengalahkan ketakutan saat belajar naik motor.

👉🏻 Pakai Menstrual Cup

Keinginan untuk pakai menstrual cup ini sebenarnya udah lumayan lama, yakni sejak beberapa bulan setelah melahirkan anak kedua tahun 2019 lalu. Saya juga udah sempat melihat-lihat beberapa merk menstrual cup yang dijual di ecommerce dan dimasukin ke keranjang belanja, udah baca/nonton beberapa review dari orang-orang yang udah pakai juga. Tapi saat keinginan udah bulat, ehh ternyata saya hamil dong. Jadilah keinginan itu akhirnya terkubur.

Baca Juga: Saya Beruban

Dan setelah anak ketiga berusia dua tahun, keinginan untuk pakai menstrual cup ini muncul kembali, tapi rupanya mental saya perlu penguatan lagi. Keberanian saya yang dulunya sangat besar kini menguap entah kemana padahal saya udah gak nyaman banget pakai pembalut setiap kali haid. Saya juga merasa sangat bersalah karena jadi penghasil sampah pembalut, namun masalahnya adalah rasa takut yang gak bisa dibendung ini, huhuhu 😭

👉🏻Pakai Retinol

Di usia cantik alias 35+ ini, kulit wajah saya boleh dibilang mengalami banyak masalah mulai dari bintik hitam yang semakin menyebar, pori-pori yang semakin membesar, komedo yang semakin gak malu memperlihatkan diri dan kerutan-kerutan halus yang semakin banyak. Dengan masalah sekompleks ini, rasanya wajah saya butuh skincare yang lebih nampol.

Dan setelah menonton banyak video tiktok yang membahas tentang permasalahan wajah, saya akhirnya tahu solusi untuk semua masalah ini yakni pakai retinol. Retinol adalah jawaban atas permasalahan wajah yang saya sebutkan tadi. Dan saya jadi tertarik pengen mencoba keampuhan retinol ini. Sayangnya, masih menurut video yang saya tonton di tiktok, selain memiliki manfaat yang bagus banget buat kulit wajah, pemakaian retinol juga bisa menimbulkan efek samping yang gak main-main, kalo dalam bahasa perskincare-an disebut purging.

Baca Juga: Kebiasaan buruk yang bisa merusak kulit

Nah, saya takut dengan purging ini. Saya takut nanti wajah saya jadi lebih parah kerusakannya akibat purging yang ditimbulkan dari pemakaian retinol. Walau dijelaskan bahwa yang mengalami purging adalah yang sebelumnya pakai skincare abal-abal, tapi entah mengapa saya tetap ketakutan dan membuat saya gak siap untuk mencoba. 

^^

Itulah 3 (tiga) hal yang pengen banget saya lakukan tapi gak berani saya realisasikan. Saya berharap ketakutan yang menjadi penghalang untuk mewujudkan tiga hal itu bisa saya taklukan. Saat ini saya sedang berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa dan mampu melakukan ketiganya. Fighting, Ira! 💪🏻

Share
Tweet
Pin
Share
28 Comments


Adakah yang tahu apa makna dari judul artikel ini? Mata kok lapar? Yang lapar itu bukannya perut yaa?? Tapi saya yakin pembaca pasti udah paham lah yaa, yang saya maksud lapar mata ini adalah sebuah peribahasa.


Lapar mata adalah kondisi dimana ada keinginan untuk memenuhi hasrat makan atau membeli barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Seringnya dilakukan tanpa pemikiran yang matang sehingga muncul penyesalan setelahnya.


Siapa yang kayak gini? Terus terang aja, saya sering nih kayak gini, lapar mata dan biasanya gak bisa dibendung, huhuhu 😭. Tapi lapar matanya saya tuh bukan di makanan melainkan di barang-barang, misal pakaian, sepatu, tas atau barang-barang lain yang unik dan lucu. Kalo untuk makanan, saya gak terlalu ngebet sangat berbeda dengan benda-benda yang saya sebut tadi.

Kapan sih biasanya saya diserang lapar mata? Bisa kapan aja, misal saat sedang jalan ke mall dan ketemu barang yang menurut saya lucu dan harganya masih bisa dijangkau, auto langsung diambil dan dimasukin ke keranjang belanja walau barang tersebut gak saya butuhkan. Saat memasukkan barang tersebut ke troli, saya membenarkan tindakan yang saya lakukan dengan berpikir bahwa barangnya nanti tetap bakalan kepake, kok 😥.

Baca Juga: Beda Standar

Lapar mata juga sering saya alami ketika belanja bulanan ke supermarket. Saat pulang ke rumah dan membongkar barang belanjaan, ada aja barang yang sebelumnya gak direncanakan untuk dibeli tiba-tiba nyempil di antara barang kebutuhan bulanan kami, ckckck 🤦‍♀️. 

Saya juga sering diserang lapar mata ketika nonton live di shopee dan tiktok shop, atau saat sedang windows shopping ke tokopedia dan ecommerce lainnya. Saya lumayan sering beli barang karena tergiur harganya yang murah padahal gak butuh-butuh amat. Entahlah, saat melihatnya, barang-barang tersebut rasanya saya butuh semua, namun setelah tiba di tangan saya, ternyata barang serupa udah duduk manis di lemari. 

Saya sadar, kebiasaan lapar mata ini adalah kebiasaan buruk. Kebiasaan ini memiliki bahasa keren yang disebut impulsive buying atau pembelian yang dilakukan secara impulsif alias tiba-tiba dan gak terencana. Bila sering dilakukan, kebiasaan ini akan sangat berbahaya bagi keuangan keluarga.

Kalo gak salah ingat, saya pernah membaca artikel yang ditulis seorang  Blogger Bandung yang sayangnya saya lupa namanya, tentang kebiasaan membeli barang secara impulsif ini. Menurut beliau, kebiasaan ini bisa banget dihilangkan asalkan pelakunya menyadari bahwa kebiasaan ini adalah kebiasaan buruk. Karena bacanya udah lumayan lama, saya lupa apa aja isi tulisan beliau, yang melekat di ingatan saya hanyalah kalimat bahwa kebiasaan buruk ini bisa dihilangkan asal pelakunya sadar dan mau berubah.

Saya pun mencari tahu lebih banyak tentang kebiasaan impulsive buying ini. Ternyata ada beberapa faktor yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan kebiasaan ini, diantaranya:

👉🏻 Gemar berbelanja

👉🏻Merasa sayang untuk melewatkan kesempatan yang didapat atau merasa takut rugi bila tidak memanfaatkan kesempatan untuk membeli sebuah barang di saat barang tersebut sedang diskon, misalnya

👉🏻 Kurangnya pengetahuan tentang perencanaan keuangan

Bila melihat ketiga motivasi ini, sepertinya yang menjadi motivasi saya lapar mata adalah poin kedua. Entahlah, saat diserang lapar mata, saya selalu merasa harus membeli barang yang saya sukai karena takut barang tersebut dibeli orang lain dan saya gak punya kesempatan lagi untuk memilikinya. Saya juga merasa, ini adalah saat yang tepat untuk membeli sebuah barang karena harganya yang miring banget, belum tentu saya bisa mendapatkan barang tersebut dengan harga semurah ini di kesempatan berikutnya. Sungguh pemikiran yang ceroboh dan sangat berbahaya bagi dompet.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari godaan kenikmatan sesaat impulsive buying ini? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

👌🏻 Lakukan perencanaan keuangan dengan baik dan matang

👌🏻 Buat anggaran belanja

👌🏻 Buat daftar belanja atau pengeluaran tetap

👌🏻 Identifikasi kebutuhan dan keinginan

👌🏻 Bijak memanfaatkan produk keuangan ketika berbelanja, misal pembayaran menggunakan kartu kredit atau pay later.

Harus saya akui, perencanaan keuangan keluarga kami memang belum bagus dan saya juga belum rutin membuat daftar belanja dan pengeluaran tetap keluarga kami. Mumpung masih di awal tahun, sepertinya saya mesti mencoba beberapa cara di atas agar cash flow keuangan keluarga kami bisa sehat dan bisa menghindarkan diri ini dari godaan syaiton yang terkutuk eh lapar mata.

Setelah saya buka aplikasi ecommerce dan menghitung total pengeluaran belanja barang yang saya pikir saya butuhkan namun ternyata gak butuh-butuh amat itu selama tahun 2022 kemarin, saya langsung kaget dong karena nilainya lumayan besar 😱.

Sepertinya perencanaan keuangan keluarga udah gak bisa dtawar dan harus segera dilakukan nih, bila ditunda lagi, saya takut kembali melakukan kesalahan yang sama. Daripada memakai uang untuk belanja hal-hal gak penting yang nantinya disesali, mending uangnya ditabung atau dibuat perencanaan lain misal liburan bersama keluarga tercinta ke tempat wisata impian dengan nginap di hotel berbintang. Pengalaman selama liburan bisa saya tulis di blog. Saya juga bisa menulis Review Hotel tempat kami menginap di blog. Sekali liburan bisa menghasilkan beberapa artikel.

Baca Juga: Daftar Kota di Indonesia yang Pernah Saya Kunjungi

**

Itulah sekelumit uneg-uneg tentang kebiasaan saya yang sering lapar mata. Saya berharap, di tahun yang baru ini kebiasaan buruk ini perlahan-lahan bisa saya hilangkan, apalagi tahun ini rencananya kami mulai melanjutkan pembangunan rumah yang sempat tertunda 💪🏻.

Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments

Memang ada yaa kebiasaan yang kita pikir baik ternyata malah memberikan efek sebaliknya bagi tubuh kita? Adaaa dong dan terus terang aja saya juga baru tahu tentang hal ini.

Setelah rajin nonton video di tiktok yang membahas tentang kesehatan, saya baru ngeh dan kemudian sadar ada beberapa kebiasaan itu yang sering banget saya lakukan yang efeknya gak bagus buat tubuh. Memangnya kebiasaan apakah gerangan?

Ini nih beberapa kebiasaan tersebut

🚫 Mandi Air Hangat

Siapa nih yang suka mandi air hangat? Saya adalah salah satu orang yang lebih menyukai mandi pakai air hangat dibanding pakai air biasa (air dalam suhu normal, red). Menurut saya, mandi air hangat itu menyenangkan sekaligus menenangkan. Otot-otot yang sebelumnya kaku menjadi rileks. Mandi air hangat juga mampu memperbaiki mood saya yang sedang kurang bagus. Makanya setiap hari saya selalu mandi pakai air hangat.

Ternyata apa yang saya lakukan ini salah, gaes. Mandi air hangat gak boleh terlalu sering dilakukan karena kurang baik bagi kesehatan kulit. Terlalu sering mandi air hangat dapat menyebabkan kulit kering dan pori-pori membesar karena air hangat mengganggu fungsi kelenjar minyak pada kulit yang berfungsi sebagai pelembab alami. Selain itu, mandi air hangat juga dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi gak seimbang.

🚫 Minum Jus Secara Berlebihan

Siapa nih yang lebih suka minum jus dibanding makan buah secara utuh? Ternyata minum jus secara berlebihan itu gak bagus buat kesehatan loh karena dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah yang membuat kita berpotensi terkena diabetes, apalagi bila jus-nya ditambahkan pula pemanis misal gula, sirup atau kental manis, duh makin banyak tuh kandungan gulanya, yang mana hal ini akan berakibat kurang bagus juga buat kulit.

Karena itu kita gak boleh terlalu sering meminumnya. Selain itu buah yang di-jus juga akan kehilangan serat alaminya karena itu disarankan agar kita lebih baik mengonsumsi buah secara utuh dibanding buah yang dijadikan jus. Mengonsumsi buah dengan jumlah yang cukup akan membuat kulit terlihat lebih segar dan sehat.

Baca Juga: Berat Badan yang Mulai Meresahkan

🚫 Luluran Setiap Hari

Menurut saya, luluran adalah salah satu kegiatan menyenangkan. Saat menggosokkan lulur ke badan, rasanya sisik dan kulit mati langsung terhempas manja sehingga kulit menjadi lebih bersih, halus dan lembut. Namun kegiatan menyenangkan ini rupanya gak boleh dilakukan setiap hari (walau ada juga produk lulur yang mengklaim bahwa produknya bisa digunakan setiap hari tapi saya tetap gak recommended) karena dapat menghilangkan kelembaban alami kulit sehingga membuat kulit kering, lapisan kulit menjadi lebih tipis dan mudah iritasi.

Lalu berapa kali penggunaan lulur yang direkomendasikan? Lulur sebaiknya digunakan dua kali seminggu buat yang memiliki kulit kombinasi dan normal dan satu kali seminggu buat yang memiliki kulit sensitif.

🚫 Mandi Terlalu Lama

Gak cuman mandi air hangat yang kurang bagus, ternyata mandi terlalu lama juga gak bagus buat kesehatan kulit. Sama seperti luluran yang terlalu sering, mandi yang terlalu lama akan membuat kulit kering dan mudah iritasi. Selain itu terlalu lama berendam di air akan membuat kita masuk angin, apalagi bila tinggalnya di daerah pegunungan atau yang beriklim dingin.

~~

Itulah beberapa kebiasaan yang selama ini sering dilakukan yang dipikir baik ternyata memberi efek gak baik buat tubuh dan kulit kita. Kita sebaiknya mengurangi melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut, namun yang paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh adalah melakukan hal-hal berikut ini:

👍 Jangan begadang

👍 Konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh kita

👍 Konsumsi makanan bergizi

👍 Rutin berolahraga

👍 Tetap berpikiran positif

👍 Bila perlu, minum multivitamin untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh

 


Share
Tweet
Pin
Share
9 Comments

Dua hari ini di fyp tiktok saya dipenuhi video warga tiktok yang ramai-ramai memberikan pendapatnya terhadap video seorang remaja Singapura yang bernama Zoe. Jadi si Zoe ini membagikan video yang berisi kebahagiaannya karena baru aja mendapatkan hadiah dari ayahnya berupa sebuah tas Charles & Keith yang ia beri judul "my first luxury bag".

Yang jadi masalah adalah, ternyata video Zoe ini viral dan mendapat banyak komen dari netijen. Namun komen yang muncul bukanlah komen yang berisi ucapan selamat atas hadiah yang diperolehnya melainkan komen-komen negatif yang menjatuhkan mental. Menurut netijen yang maha benar, merk tas yang didapat Zoe itu bukanlah luxury bag, dan mereka juga bilang lebih tepatnya mengejek bahwa reaksi Zoe itu terlalu berlebihan untuk tas sekelas Charles & Keith.

Baca Juga: Whats In My bag (Tas Kantor)

Zoe yang mendapatkan komen julid itu pun memberikan klarifikasinya. Ia mengatakan bahwa bagi dia, tas yang didapatkan itu adalah tas mewah karena untuk mendapatkan tas itu, ayahnya harus menabung dalam waktu yang cukup lama. Buat Zo dan keluarganya, nilai $80 (harga tas itu) adalah nilai yang sangat besar. Makanya ketika mendapatkan hadiah dengan nominal sebesar itu dia bahagia banget.

Melihat fenomena (FENOMENA) yang dialami Zoe ini, saya pun sadar bahwa selama ini saya cukup sering melihat kejadian seperti ini di sekitar saya. Walau belum pernah mengalami apa yang dialami Zoe, tapi beberapa kali saya menyaksikan hal serupa.

Saya jadi ingat saat masih jadi karyawan beberapa tahun lalu. Ada seorang rekan, sebut aja Tom, yang "alergi" dengan barang-barang murah karena menurutnya barang seperti itu pasti gak bagus kualitasnya jadi semua barang yang dipakainya adalah barang branded dan mahal.

Sebagai penyuka barang murah (namun gak murahan), saya maklum banget dengan prinsip rekan tersebut. Bagi saya, gak papa dia gak mau beli barang murah, toh selama ini doi gak pernah mengejek kami yang suka barang dengan harga murah. Doi juga selalu memuji barang murah yang kami beli dan selalu kagum saat tahu ternyata kualitas barang dengan harga murah itu ada juga yang bagus dan tahan lama saat dipakai walau tentu aja dia tetap gak pernah tertarik untuk membeli barang murah tersebut.

Yang jadi masalah adalah, ada seorang rekan yang lain, sebut aja Jerry, yang selalu ngejek apa yang dibeli Tom. Menurut Jerry, barang yang dibeli Tom itu selalu ada kekurangannya, entah dari warna yang kurang oke, bentuknya yang kurang bagus atau hal-hal lainnya. Hal ini membuat Tom insecure dan jadi gak percaya diri.

Baca Juga: Ketika Lisan Lebih Tajam dari Pedang

Mengapa yaa, kok selalu ada orang seperti Jerry dan para netijen maha benar yang komen di video Zoe itu 🤔. Bukankah harusnya saat melihat orang bahagia kita juga bisa ikut merasakan kebahagiaan itu? Kalo memang gak suka dengan kebahagiaan yang dibagikan, yaa gak perlu diungkapkan cukup ditahan dalam hati aja. Toh kebahagiaan mereka juga gak akan mengurangi kebahagiaan kita.

Lalu apakah selama ini saya selalu ikut berbahagia saat orang lain membagikan kebahagiaannya? Jujur aja, saya juga kadang gak suka melihat orang pamer kebahagiaannya, apalagi pada saat melihat itu kondisi saya sedang terpuruk dan apa yang dibagikan itu adalah hal yang menjadi impian saya juga, tapi saya gak pernah kepikiran untuk komen menjatuhkan di status yang dibagikan teman itu. Yang saya lakukan adalah langsung buru-buru swipe beranda agar status teman itu segera berlalu dan berganti dengan status teman-teman yang lain. Dalam hati gak pernah kepikiran untuk hate comment karena saya gak ingin mengganggu kebahagiaannya. 

Baca Juga: Be a Smart Netijen!

Menurut saya, bila saya sedih atau gak suka melihat orang lain bahagia, masalahnya bukan di orang yang berbagi kebahagiaan itu tapi ada di hati saya. Makanya saya gak mau orang lain tahu, cukup saya sendiri aja yang tahu. Sembari berusaha melakukan usaha lebih untuk bisa mencapai apa yang dicapai orang itu (kalo memang keberhasilan yang dibagikan itu adalah impian saya juga), tapi kalo kebahagiaan yang dibagikan itu menurut saya adalah hal receh dan biasa aja, saya juga gak bakalan ngejek karena saya sadar bahwa standar kebahagiaan orang itu memang berbeda. Hal ini juga berlaku untuk rasa sakit karena standar penerimaan terhadap rasa sakit setiap orang itu juga berbeda.

Baca Juga: Saat Mimpi Tak Dapat Diraih

Kembali ke kasus Zoe..

Lalu apa yang terjadi dengan Zoe? Rupanya video viralnya itu sampai juga ke telinga pihak Charles & Keith dan pihak C&K langsung mengapresiasinya. Zoe dan ayahnya diundang makan siang bersama para founder C&K dan melakukan tur di kantor C&K. Gak cuman itu, follower Zoe yang awalnya hanya 400 kini udah mencapai >150K. Wow, saya yakin Zoe pasti gak nyangka akan mengalami hal ini.

saya yakin followersnya pasti masih akan bertambah

Dari kasus Zoe ini ada banyak pelajaran yang bisa diambil, diantaranya:

👍🏻 Jangan mengukur segala hal pakai standar kita. Ingatlah, setiap orang memiliki standar berbeda dalam segala hal, salah satunya adalah standar kebahagiaan

👍🏻 Jangan merendahkan orang lain hanya karena pandangannya berbeda dengan kita

👍🏻 Tahan jari dan mulut. Sebelum memberikan pendapat, pikirin dulu apakah pendapat yang akan kita berikan itu bermanfaat atau malah melukai

👍🏻 Kalo memang gak suka dengan kebahagiaan orang lain, baiknya diam aja atau bila perlu langsung hide atau blokir aja orangnya

Itulah opini saya terkait kasus Zoe yang sedang trending di tiktok. Sebenarnya pengen juga bisa memberikan opini pakai video, tapi saya bukanlah orang yang suka bicara di depan kamera, saya juga bukan orang yang mahir membuat video, jadi opininya saya tuliskan di blog aja, hehehe 😄

Teman-teman blogger, adakah yang juga mengikuti kasus Zoe ini? Pemilik Blog Sunglow Mama apakah juga mengikuti kasus ini? 😉

Share
Tweet
Pin
Share
27 Comments

Flashback ke jaman SMA di tahun 2000-an, ada sabun batang pencuci muka yang banyak banget peminatnya soalnya setelah memakainya wajah jadi lebih cerah dan kinclong. Ada yang bisa tebak sabun apakah gerangan? Yap kalian benar, gak lain dan gak bukan si sabun fenomenal tersebut adalah sabun pepaya. Kalo gak salah, sabun pepaya itu berasal dari Filipina, dan lagi-lagi kalo gak salah mereknya adalah RDL (lupa euy, soalnya udah lama banget).

Sabun pepaya ini diminati oleh banyak wanita mulai dari remaja hingga ibu-ibu. Sayangnya karena harganya yang cukup mahal, saat itu wajah saya gak ikut "mencicipi" sabun berwarna orange ini. Saya baru bisa memakai sabun ini saat duduk di bangku kuliah. Dan saya langsung suka saat memakainya walau wajah memang terasa ketarik dan agak kering usai memakainya.

Baca Juga: Review Aulia Lulur Sutera Bengkoang

Setelah sekian lama gak pakai sabun pencuci muka ini lagi, siapa yang menyangka, saat ke supermarket beberapa waktu lalu saya nemu sabun pepaya dengan merk berbeda dan dalam bentuk berbeda pula, bukan lagi berbentuk sabun batang melainkan dalam bentuk tube. Gak pake mikir saya langsung masukin ke keranjang belanja dong. Dan tada..  ini nih penampakannya


Papaya By Mamaya Brightening Face Wash
Netto 100 g
BPOM NA 18191232176
Harga Rp. 19.000,-


Packaging

Sama seperti face wash pada umumnya, Papaya by Mamaya Brightening Face Wash ini juga dikemas dalam bentuk tube dengan tutup fliptop. Seperti yang terlihat, dari perpaduan warnanya yang putih dan orange yang khas banget, udah bisa ditebak kalo ini adalah sabun pepaya, hehehe

Review Papaya by Mamaya Brightening Face Wash

Klaim Produk

Pembersih dan pencerah wajah yang lembut dan mudah dibilas dengan kandungan alami ekstrak papaya dan teratai salju sebagai pelembut, serta vitamin C, vitamin E dan kojid acid sebagai pencerah dan multivitamin untuk kulit, membersihkan kulit meninggalkan perasaan nyaman serta tidak menyumbat pori-pori.

Baca Juga: Review Hanasui Milky Lotion

Tekstur & Aroma

Face wash ini memiliki tekstur krim atau gel yaa? (saya agak bingung nih, hehehe) bening berwarna orange. Tekstur krimnya lebih padat dari facewash yang biasa saya pakai selama ini.

Review Papaya by Mamaya Brightening Face Wash

Wanginya mengingatkan saya pada wangi sabun pepaya batangan yang saya pakai saat kuliah dulu. Wangi ini membangkitkan kenangan saat saya masih jadi anak kost, hehehe. Makanya waktu cuci muka jadi agak lama karena saya dipaksa flashback ke masa lalu. Untungnya saat pakai sabun pepaya batangan itu saya jomblo, gak kebayang kalo saat itu saya punya pacar kayaknya saat memakai facewash ini saya bakalan teringat mantan, hahaha 😅😛

Ingredients

Lauric Acid, Myristic Acid, Palmitic Acid,Stearic Acid,Glyceryl Monostearate,Potassium Hydroxide,Disodium Edta, Glycerin,Glycol Distearate,Sodium Laureth Sulfate,Cocamide Mea, Laureth-10,Carica Papaya Extract, Saussurea Involucrata Extract, Kojic Acid, Ascorbic Acid, Tocopheryl Acetat, Ci 16255, Fragrance, Aqua, Propylparaben, Methylparaben, Potassium Cocoate.

Review Papaya by Mamaya Brightening Face Wash

Waktu & Cara Pakai

Gunakan pada wajah yang basah lalu bilas dengan air bersih. Saya menggunakannya dua kali sehari pada pagi dan malam hari.

Review Setelah Menggunakan Produknya

Setiap kali memakai sabun pencuci muka, merek apapun itu, saya gak pernah memiliki ekspektasi lebih. Yang saya pikirkan, sabun pencuci muka fungsinya yaa membersihkan wajah dari kotoran. Saya gak pernah berharap setelah memakai pencuci muka kulit bakalan langsung cerah dan semua permasalahan wajah akan teratasi karena menurut saya, untuk mendapatkan wajah yang sehat, kita membutuhkan paket skincare yang lengkap, gak cuman pencuci muka aja.

Baca Juga: Review Scarlett Brightly Essence Toner

Jadi saat memakai face wash dari papaya by mamaya ini saya gak punya ekspektasi macam-macam. Tapi apa yang saya dapatkan di face wash ini sesuai dengan yang saya pikirkan. Setelah cuci muka, wajah saya terasa lebih bersih. Setelah memakainya wajah saya juga gak kering dan ketarik-tarik seperti saat memakai sabun pepaya batangan yang saya pakai saat kuliah dulu. Setelah memakainya juga gak muncul masalah lain misal kulit wajah jadi berminyak atau tumbuh bruntusan jadi saya asumsikan kalo saya cocok dengan produk ini. Oh iyaa, satu lagi yang membuat saya suka adalah busanya lumayan banyak jadi gak perlu banyak-banyak saat memakainya. Cukup sebesar biji jagung, wajah udah terasa bersih. 

Saya cukup puas dengan hasil yang saya dapatkan. Dengan harga Rp. 19.000,- saya bisa mendapatkan sabun pencuci muka ukuran 100 gram yang bisa dipakai dalam waktu yang cukup lama.


Adakah yang juga memakai sabun pencuci muka ini? Bagi ceritanya di kolom komentar yaa 😊

Share
Tweet
Pin
Share
17 Comments

Setelah menuliskan pencapaian Banua Mayana Waira di tahun 2022, saya jadi tergerak pengen menulis resolusi blog ini untuk tahun 2023. 

Jujurly, saya agak takut pasang target terhadap blog ini (karena semangat saya yang angin-anginan, kadang kencang kadang kendor), tapi saya mencoba untuk menantang diri sendiri dengan membuat artikel ini, kali aja setelah menuliskannya saya jadi tertantang untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi goals blog ini di tahun 2023 ini.

Lalu apa aja yang menjadi goal blog ini di tahun 2023? Gak usah banyak-banyak, targetnya cukup 3 aja, yaitu:

💪 100.000 Views Pertama

Ini benaran masang target setinggi ini? Yaa benaran dong, ah. Bulan Juni nanti, usia blog ini udah dua tahun. Saya ingin di usianya yang kedua, blog ini udah memiliki views yang lumayan. Lalu apa usaha yang akan saya lakukan untuk mencapai target ini? Yang kepikiran saat ini adalah lebih rajin lagi ikutan blogwalking (BW). Selain mempererat silaturahmi, blogwalking terbukti mampu menaikkan pageviews blog kita. Tahun 2022 kemarin, saya udah lumayan rajin ikutan BW dan memang terbukti pageviews blog ini naik lumayan drastis, walau mendekati akhir tahun intensitas ikut BW jadi menurun karena anak kedua sakit dan banyak kesibukan kantor di akhir tahun yang gak bisa ditinggalkan.

Baca Juga: 10.000 Views Pertama

Selain BW, tentu saya juga berusaha agar tetap mendapatkan views organik dari pengunjung lain yang mengetikkan kata kunci di laman pencarian google. Tahun ini saya harus mulai serius menulis artikel dengan memasukkan kata kunci yang banyak dicari pengunjung. Bila selama ini nulisnya sesuka hati gak mikirin ini itu, mulai sekarang setiap nulis, sebisa mungkin saya mulai memperhatikan hal-hal pendukung lainnya agar artikel yang saya tulis bisa nangkring di page one google. Saya harus rajin mencari tahu dan menggali ilmu seo agar tujuan ini gak cuman jadi wacana semata.

Saya berharap, menjelang akhir tahun nanti target ini udah bisa tercapai. Tolong di-aminkan, gaes! Amiiin 🤲

💪 6 Artikel per Bulan

Selama tahun 2022, saya gak masang target apa-apa. Saat men-TLD-kan blog ini awal tahun lalu, yang ada di pikiran saya, nulis dua artikel per bulan udah Alhamdulillah banget, makanya saya pilih domain dengan harga paling murah, soalnya gak mau rugi udah bayar harga domain mahal-mahal tapi nulisnya malas, hahaha 🙈. Rupanya perkiraan saya meleset, artikel yang saya hasilkan jauh melebihi ekspektasi. Bangga banget pada diri sendiri yang udah mampu menulis sebanyak itu 🥰.

Tahun ini, saya gak ingin malu-malu lagi pasang target. Saya ingin bisa publish minimal 6 artikel per bulan, jadi saat akhir tahun bisa menghasilkan >70 artikel. Saya berharap dengan artikel sebanyak ini bisa mendongkrak jumlah views blog ini. Saya juga berharap pengunjung bisa betah berlama-lama membaca artikel di blog ini karena banyak pilihan artikel yang tersedia untuk dibaca.

Di tahun 2023 ini, saya juga menambah 2 kategori yakni HONEST REVIEW dan BEAUTY & HEALTHY. Harapan saya, dengan bertambahnya dua kategori ini saya jadi makin semangat untuk membuat artikel review produk apapun yang saya gunakan yang mana hal ini tentu aja akan menambah jumlah artikel yang publish di blog ini. Sempat kepikiran juga mau tambah kategori Belajar Spritualitas (kebetulan saat ini sedang agak lumayan rajin baca-baca buku tentang spiritual) tapi kemudian saya sadar kalo blog ini bukanlah Blog Tentang Spiritualitas melainkan blog dengan tema suka-suka alias Lifestyle Blog, jadi untuk saat ini biarlah cukup segitu aja kategori yang ada, hehehe 😁

💪 Naikin DA, PA & DR 

Domain Authority (DA), Page Authority (PA) dan Domain Rating (DR) blog ini di tahun 2022 kemarin sungguh amat memprihatinkan. Rendahnya nilai ketiga hal ini membuat saya gak berani dan keder duluan untuk daftar job yang banyak dibagikan di grup-grup. Lah gimana mau berani daftar, syarat utamanya aja udah gak bisa saya penuhi, huhuhu 😩


nilai DR yang sungguh sangat memprihatinkan 😭

Karena itulah di tahun 2023 ini saya akan berusaha untuk menaikkan nilai DA, PA dan DR blog ini. Gak usah tinggi-tinggi, nilai DA cukup jadi belasan, nilai PA cukup 30-an sekian dan DR bisa mencapai 10 udah Alhamdulillah banget.

Baca Juga: Domain Baru di Tahun Baru

Saya tahu, untuk menaikkan ketiga hal ini tentu butuh usaha yang lebih besar, tapi Insyaallah saya akan coba lakukan. Saya ingin blog ini menjadi blog yang memiliki performa baik, gak cuman di mata pembaca namun juga di mata mesin pencari alias google.

^^

Itulah 3 goals yang ingin dicapai blog ini di tahun 2023 ini. Dan saya sadar banget, untuk mencapai goals ini saya harus meluangkan banyak waktu untuk belajar, berusaha dan tentu aja butuh ssupport system yang baik dari lingkungan dan orang-orang terdekat. Semangat berjuang, Ira! Yakinlah usaha yang kamu lakukan gak akan sia-sia 🤗

Share
Tweet
Pin
Share
22 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates