Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure


Yuhuuuu kembali lagi di artikel a day in my life. Sebenarnya agak ragu mau nulis tentang a day in my life hari ini, khawatir pembaca bosan karena minggu lalu saya juga nulis dengan tema ini, tapi setelah saya pikir-pikir lagi, kan kegiatan yang saya lakukan hari ini gak sama dengan minggu lalu, jadi kayaknya gak papa lah yaa, hehehe 😄

Baca juga: A day in my life; Rabu 22/03/2023

Lalu apa aja kegiatan saya hari ini?

Hari Rabu ini adalah hari yang lumayan sibuk. Hari ini Tim Satgas Pangan hendak mengadakan operasi pasar di pasar tradisional di salah satu kecamatan di Kabupaten Buton Tengah yakni Kecamatan Mawasangka. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan harga bahan pangan pokok agar gak terjadi inflasi di daerah kami.

beberapa anggota tim satgas pangan dari dinas pangan kabupaten buton tengah

Kecamatan Mawasangka dipilih menjadi tempat pertama yang dikunjungi oleh Satgas Pangan karena menurut data, di sana telah terjadi kenaikan harga bahan pokok yang lumayan signifikan dibanding kecamatan lain yang ada di Buton Tengah selama bulan ramadan ini.

Kegiatan operasi pasar hari ini rencananya akan dipimpin oleh Bapak Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Buton Tengah, namun rupanya beliau gak bisa hadir bersama kami karena pagi tadi kakak ipar beliau meninggal dunia. Akhirnya disepakati kegiatan ini dilakukan oleh anggota tim satgas aja. Saya diminta untuk ikut turun ke pasar bersama Tim Satgas Pangan yang berasal dari beberapa dinas itu.

Pukul 08.30 WITA kami meninggalkan Kecamatan Lakudo yang merupakan ibukota Kabupaten Buton Tengah menuju Kecamatan Mawasangka. Jarak antara Kecamatan Lakudo ke Kecamatan Mawasangka kurang lebih 60 km. Kami menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dengan kecepatan lumayan, hehehe.

Saat tiba di sana, rupanya anggota satgas dari dinas lain udah ada yang lebih dulu tiba. Setelah menunggu anggota tim yang lain kurang lebih setengah jam, kami akhirnya masuk ke pasar. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah distributor beras dan telur. Kami menanyakan berapa harga beras dan telur saat ini dan rupanya memang benar, terjadi kenaikan yang lumayan signifikan yang disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat namun pasokan yang ada kurang banyak. Hukum permintaan dalam ekonomi berlaku, semakin tinggi permintaan terhadap suatu barang, maka harga barang tersebut juga akan meningkat.





Selanjutnya kami mulai bertanya kepada pedagang eceran yang menjual bahan pangan lainnya. Rupanya untuk harga bahan pangan lain seperti cabe-cabean, bawang-bawangan, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, daging ayam, ikan dan udang masih stagnan harganya, belum ada kenaikan berarti.

Baca juga: Berat badan yang mulai meresahkan

Kurang lebih dua jam lamanya tim satgas keliling pasar. Usai kepala dinas melakukan wawancara dengan wartawan terkait kegiatan hari ini, kami putuskan untuk kembali ke kantor. Saat meninggalkan pasar Mawasangka, kondisi langit mulai mendung dan di tengah perjalanan ke Lakudo, hujan mulai turun dengan derasnya. Langit menghitam dan air hujan turun laksana ditumpahkan dari atas langit sana dan saat kami tiba di kantor, hujan belum juga reda.

Setibanya di kantor, sebenarnya saya ingin langsung pulang ke rumah dan gak lanjut ngantor lagi karena hari ini saya memang tugas luar, namun karena hujan belum reda juga, saya akhirnya membatalkan rencana kepulangan itu dan menetap di kantor hingga jam pulang sembari berusaha menyelesaikan beberapa laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas untuk diajukan ke bendahara agar segera cair di rekening masing-masing pelaku perjalanan dinas.

Baca juga: Serba serbi tugas luar (TL)

Gak terasa waktu telah menunjukkan pukul 15.00 WITA dan itu berarti waktunya pulang kantor. Walau cuaca masih gerimis, saya putuskan untuk tetap pulang ke rumah, karena kebetulan jarak kantor dan rumah memang gak terlalu jauh, gak papa lah basah-basahan dikit asalkan bisa beristirahat nyaman di rumah, hehehe

Setibanya di rumah saya langsung mandi dan main bersama anak. Untuk buka puasa, kami putuskan untuk beli takjil aja, kebetulan banyak banget teman yang jual takjil. Beli takjil adalah solusi untuk orang-orang malas bikin takjil seperti saya. Sembari menunggu waktu berbuka, saya sempatkan diri untuk blogwalking ke blog teman-teman.

Baca juga: Kebiasaan yang dilakukan blogger pemula

Hari ini saya juga bahagia karena selepas shalat maghrib tadi kurir mengantarkan paket belanja online yang udah lama saya tunggu kedatangannya. Alhamdulillah barang yang saya beli sesuai ekspektasi, yeay! 🤩

Sekarang waktu menunjukkan pukul 21.00 WITA saatnya saya menuliskan kegiatan hari ini dalam sebuah blogpost yang saat ini sedang kalian baca. Rencananya, usai publish artikel ini saya siap-siap ke kamar mandi untuk bersih-bersih, skincare-an dan lanjut tidur agar bisa bangun sahur tepat waktu esok dini hari.

Demikian a day in my life hari ini, sampai ketemu di tulisan a day in my life di hari dan kesempatan lainnya 😉

Share
Tweet
Pin
Share
26 Comments

Kurang lebih seminggu lalu mama mertua pulang setelah kurang lebih dua minggu melaksanakan ibadah umroh di tanah suci Mekkah. Sesaat setelah tiba di rumah, mami langsung membagikan oleh-oleh yang beliau bawa dari sana kepada kami semua.

Baca juga: Me & my mom in law

Seluruh anggota keluarga terutama keluarga inti seperti anak, menantu dan cucu diberi oleh-oleh. Keponakan dan tetangga gak ketinggalan kecipratan

Lalu oleh-oleh apa aja yang saya dapatkan dari mami? Agak lumayan banyak yang saya dapatkan, semua udah saya abadikan dalam foto berikut


🧬 Air Zam-zam

Saat pembagian oleh-oleh dari mereka yang baru pulang dari tanah suci entah itu haji ataupun umroh, air zam-zam sepertinya menjadi oleh-oleh wajib yang dibawa pulang untuk dibagikan kepada keluarga yaa, gak terkecuali mertua saya. Dalam perjalanan umrohnya, beliau memberi saya satu botol air zam-zam. Banyak yang bilang air zam-zam mengandung banyak manfaat. Saat mertua memberi saya air ini, beliau meminta saya untuk meminumnya dan mencuci muka menggunakan air yang dipercayai memiliki banyak berkah ini.

🧬 Abaya

Selain air zam-zam, mertua juga memberi sebuah abaya berwarna hitam. Mungkin mertua sengaja membelikan ini agar saya gak membeli baju lebaran lagi, hehehe. Saya suka abayanya, sepertinya akan saya gunakan saat lebaran nanti, saat pergi shalat IED di lapangan.

🧬 Sajadah

Mertua juga memberi sebuah sajadah berwarna khaki yang telah diukir nama saya. Senang banget mendapat sajadah ini. Rencananya sajadah ini akan saya bawa ke kantor untuk dipakai shalat dzuhur ketika gak sempat pulang istirahat dan shalat di rumah.

🧬 Jilbab segi empat

Oleh-oleh berikutnya adalah jilbab segi empat yang bisa dipakai bolak balik. Bahan jilbabnya mengkilap dan ringan namun gak menerawang saat dipakai. Rencananya jilbab ini akan saya pakai ke kantor setiap hari rabu saat saya memakai pakaian hitam putih.

🧬 Tasbih

Tasbih berwarrna hitam pun menjadi salah satu oleh-oleh yang saya dapatkan. Tasbih ini saya pakai setiap habis shalat wajib

🧬 Cokelat

Permen cokelat juga menjadi buah tangan yang saya terima dari perjalanan mami ke tanah suci. Cokelatnya enak, namun saya gak kuat memakannya. Bukan karena gak suka tapi saya memang gak bisa makan makanan yang terlalu manis. Bila terlalu banyak makan yang manis, tenggorokan akan sakit dan saya bisa batuk, so daripada endingnya nyesek mendingan saya batasi sejak awal, hehehe. Cokelatnya saya taroh di freezer biar keras, sesekali bila ingin makan, saya ambil satu.

🧬 Parfum

Saya dapat dua botol parfum. Entah kapan akan dipakai karena sampai saat ini saya masih nyaman pakai splash cologne yang udah lama saya pakai itu. Parfum ini saya simpan, mungkin suatu saat akan saya gunakan, tapi belum tahu kapan.

🧬 Eye liner, kajal celak mata & henna kuku

Saya juga mendapatkan eye liner pensil, celak mata dan henna kuku. Ketiganya belum saya gunakan. Biarlah ketiganya saya simpan dulu, mungkin suatu saat nanti akan saya pakai.

Baca Juga: Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

🧬 Gelang emas imitasi

Oleh-oleh berikutnya adalah gelang berwarna emas yang sangat mengkilat. Sepertinya gelang ini cocok digunakan saat akan ke pesta sebagai aksesoris untuk memperindah tampilan tangan. Bila digunakan sehari-hari, saya takut dibegal maling, hehehe 😂

🧬 Minyak Evoo (Extra Virgin Olive Oil)

Oleh-oleh terakhir adalah satu botol minyak evoo. Saat saya googling, minyak ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Saya belum tahu akan saya pakai untuk apa minyak ini namun saya senang banget bisa mendapat oleh-oleh ini 🤩

gak sempat difoto bersama oleh-oleh lain

Itulah beberapa oleh-oleh yang saya dapatkan dari mami saat beliau melakukan perjalanan umroh kemarin. Ini adalah perjalanan pertama beliau mengunjungi Baitullah dan beliau berharap bisa kembali lagi ke sana.

Mendengar cerita mami tentang kekhusyukan beribadah di sana, diam-diam saya melangitkan doa semoga saya dan suami juga bisa menjadi salah satu tamu Allah yang diberi kesempatan untuk merasakan nikmatnya beribadah di sana, amiiin 😇🤲🏻


Share
Tweet
Pin
Share
40 Comments

Saya awali hari ini dengan penuh semangat. Bangun pagi langsung nyiapin makanan untuk anak kedua dilanjutkan dengan siap-siap ke pasar untuk belanja keperluan ramadan besok sekaligus mau survey harga kebutuhan pokok untuk kemudian saya input ke website panel harga pangan. Input harga pangan adalah tugas rutin saya sebagai Enumerator Harga Pangan Kabupaten Buton Tengah yang saya lakukan setiap hari.

Baca Juga: A day in my life, Rabu 22/02/2023

Berbeda dengan hari rabu biasanya, hari ini pasar terlihat rame banget. Sepertinya orang-orang yang sebelumnya malas ke pasar, hari ini pada rajin datang, mungkin karena besok puasa kali yaa, jadi mereka merasa perlu untuk berbelanja kebutuhan makan sahur dan berbuka nanti.

Datang ke pasar adalah hal yang cukup menyenangkan bagi saya karena selain berbelanja kebutuhan harian dan melakukan survey harga, ada satu kegiatan lain yang menarik untuk dilakukan yakni singgah di penjual RB alias pakaian preloved yang saat ini sedang #trending itu, yap saya adalah salah satu orang yang suka membeli barang preloved mulai dari pakaian, sepatu dan juga tas. Menurut saya, asalkan kita pintar milihnya, barang preloved itu bagus-bagus dan kualitasnya juga oke jadi bisa dipake dalam waktu lama 👍🏻

Pakaian preloved di pasar lakudo dijual dengan harga yang ramah banget di kantong ibu-ibu, terutama ibu-ibu perhitungan kayak saya, hahaha. Kameja dengan merk ternama dengan kondisi yang masih oke banget ditawarkan dengan harga Rp. 10.000,- sampai Rp. 30.000,- aja. Celana kantor dan celana jins juga lumayan murah, dengan merogoh kocek Rp. 100.000,-  kita udah bisa bawa pulang dua sampai empat lembar celana kantor atau celana jins, bahkan kadang-kadang bila sedang beruntung kita bisa mendapatkan 3 lembar celana seharga Rp. 50.000,- aja, benar-benar murah meriah 🤑

Pulang dari pasar saya langsung atur barang belanjaan. Sayur dan ikan yang dibeli saya taroh di kulkas dan freezer setelah sebelumnya udah dibersihkan dan ditaroh ditempatnya masing-masing. Setelah semuanya beres saya langsung mandi soalnya pulang dari pasar badan keringatan, rasanya gak nyaman harus lanjut beraktivitas dengan kulit yang lengket kayak gitu, lagian di pasar juga ketemu banyak orang jadi memang udah seharusnya saya mandi sih yaa soalnya pulang dari pasar kan saya harus berinteraksi dengan anak-anak jadi badan harus bersih, jangan sampe kuman dan bakteri yang saya bawa dari pasar menjadi penyebab inveksi bagi mereka.

Baca juga: Pengalaman melakukan vaksin booster

Setelah mandi saya langsung buka laptop, menginput daftar harga yang udah saya dapat tadi ke website panel harga pangan dilanjutkan dengan blogwalking ke blog teman-teman plus ngedraft tipis-tipis untuk tiga blog saya.

Siangnya, ba'da dzuhur saya tidur siang hingga pukul 16.00 WITA, kemudian mandi sore untuk siap-siap ziarah kubur. Oh iyaa, walau kami orang yang agak jarang melakukan ziarah kubur, namun di waktu-waktu tertentu seperti saat ini atau saat idul fitri kami selalu menyempatkan diri berkunjung ke makam orang-orang yang kami cintai yang udah lebih dulu meninggalkan dunia ini.

Namun saat sedang siap-siap, langit mulai mendung dan gak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Melihat langit yang hitam dan hujan sederas itu, saya pesimis akan cepat reda namun rupanya saya salah, setengah jam kemudian hujannya mulai reda. Gak mau menyia-nyiakan kesempatan, saya dan suami langsung otw ke TPU yang jaraknya cuman 500-an meter dari rumah. Alhamdulillah selama ziarah kubur hujan berhenti, hujannya baru turun kembali setelah kami tiba di rumah.

Baca juga: Mendung

Malam harinya seluruh keluarga ngumpul dan makan malam bersama di rumah. Malam ini kami juga melakukan shalat taraweh pertama. Rencananya malam ini saya gak mau begadang karena gak mau telat bangun sahur perdana esok dini hari. Usai mempublish artikel ini saya mau skincare-an lalu siap-siap tidur.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ramadan bagi teman-teman muslim yang menjalankannya, mohon maaf lahir dan batin semoga di bulan yang suci ini kita mampu melakukan kebaikan secara maksimal agar dapat menjadi insan yang bersih saat menyambut hari nan fitri nanti, amiiin 😇🙏🏻


Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments

Sebelum ada yang bertanya siapa gerangan si Lina Mukherjee ini, akan saya beritahukan kepada kalian semua, gaes. Doi adalah salah satu artis tiktok yang sosoknya tuh kontroversial bukan karena prestasi yang ia torehkan melainkan karena body dan cara berpakaiannya yang menurut banyak orang "di luar batas kewajaran". 

Baca juga: Sosok unik dan lucu yang muncul di fyp tiktok saya

Pertama kali sosoknya muncul di fyp tiktok saya dengan pakaiannya yang "yaa gitu deh", saya shock dan bertanya-tanya, kok bisa ada orang seberani ini tampil di publik dengan pakaian yang gak pantas seperti itu? Saya bingung, apakah gak ada orang di sekitarnya yang mengingatkannya bahwa cara berpakaiannya itu gak lazim? Atau mungkin orang di sekitarnya udah pasrah karena doi gak mau terima masukan?

Saking bingungnya, saya akhirnya kepoin profilnya dan menonton beberapa videonya. Setelah menonton videonya saya pun mahfum dengan apa yang terjadi, saya simpulkan sepertinya dia memang agak susah menerima kritik dan saran dari orang lain.

Walau gak sreg dan agak terganggu dengan cara berpakaiannya, namun saya sedih saat membaca banyak komentar hate speech dan body shaming yang ditujukan kepadanya, makanya saya ikutan senang saat video nge-gym-nya muncul di fyp saya. Saya ikut mengaminkan keinginannya untuk mendapatkan body goal agar orang-orang berhenti menghina fisiknya.

Baca juga: Berat badan yang mulai meresahkan

Berita tentang kedekatannya dengan Saipul Jamil juga sempat mewarnai fyp tiktok saya, namun berita itu gak bertahan lama. Entah bagaimana hubungan mereka saat ini, saya gak tahu lagi perkembangannya. Duh, jangan-jangan nanti ada yang bepikir saya fansnya Lina Mukherjee lagi, hahaha 😂🙈. Gak lah yaa, saya tahu beritanya karena videonya rajin banget muncul di fyp, jadi saya agak sedikit tahulah perkembangan beritanya. 

Setelah itu video Lina gak pernah muncul lagi di fyp saya, mungkin karena fyp saya dipenuhi berita tentang Selena Gomez vs Kylie Jenner & Hailey Bieber yang keseruannya mengalahkan sinetron itu. Hingga beberapa hari lalu doi kembali muncul dan membuat heboh dengan mengupload videonya makan babi.

Saat videonya muncul di fyp saya, saya sih biasa aja. Karena doi seorang influencer jadi saya pikir mungkin ini salah satu cara yang ia lakukan agar dapat panggung dan dibahas lagi sama netijen, makanya reaksi saya B aja. Menurut saya, selama videonya gak mengganggu yaa udah gak perlu dibahas apalagi diperpanjang, ntar dia kesenangan lagi 😌. Namun rupanya tanggapan saya berbanding terbalik dengan netijyen di luar sana. Mereka gak terima dengan video tersebut dan munculah banyak video yang menanggapi video Lina ini. Saya yang awalnya gak mau menulis tentang ini, akhirnya jadi ketrigger pengen bahas doi juga deh, hahaha dasar labil kamu, Ra! 😅

Lina yang diketahui beragama islam, dinilai gak pantas makan babi apalagi sampe direkam dan disebarluaskan ke khalayak ramai. Menurut netijyen yang terhormat, Lina udah melecehkan agama islam. Beragam tanggapan kontra muncul, mulai dari yang bahasanya biasa aja sampe yang bahasanya setajam silet dan menusuk ke ulu hati karena penuh hate speech dan body shaming.

Baca Juga: 3 Jenis live tiktok yang annoying

Selain heboh di tiktok dan sosmed lainnya, rupanya berita viral ini sampai juga ke telinga seorang ustadz bernama M Syarif Hidayah, SH yang tinggal nun jauh di Sumatera Selatan sana. Beliau gak terima dan langsung melaporkan Lina ke Polisi. Lina dinilai melakukan tindakan penistaan agama di kontennya. Menurut si ustadz, tindakan Lina salah karena mencampuradukan konten sara dan keimanan.

Lalu bagaimana tanggapan saya tentang pelaporan ini? Kalo boleh jujur, saya agak menyayangkan pelaporan ini. Menurut saya, harusnya Lina jangan buru-buru dilaporkan ke polisi melainkan diberi nasehat dan siraman rohani terlebih dahulu bahwa tindakannya itu keliru karena melanggar akidah. Namun si ustadz juga mungkin udah tahu watak Lina yang agak susah menerima kritik dan saran, jadi langsung menempuh jalan ini. Semoga aja setelah kejadian ini Lina bisa lebih bijak memposting video.

Saat ini mungkin Lina sedang menyesali keputusannya mengupload kegiatannya makan daging babi itu. Sebagai seleb tiktok yang punya banyak followers dan keberadaannya juga mulai diperhitungkan di layar kaca, wajar bila saat ini ada rasa takut kehilangan popularitasnya. Semoga setelah ini doi gak mengulangi kejadian serupa karena dapat menghambat perjalanan karirnya yang masih panjang.

Dan buat netijen yang marah dengan ulah Lina yang melanggar akidah ini, kalian boleh kok memberikan tanggapan, tapi kalimatnya tolong djaga dong, gak perlu mencaci maki dan menghina fisik Lina, toh Lina lah yang menanggung dosa akibat perbuatannya itu. Semoga Lina dan kita semua bisa mengambil hikmah dari kejadian ini agar sebelum memposting sesuatu di medsos harus dipikir matang-matang, jangan hanya karena mengejar #trending dan ingin viral kita sampai mengabaikan logika dan melanggar akidah.

Gimana tanggapan kalian tentang kasus Lina Mukherjee ini, gaes?

Share
Tweet
Pin
Share
35 Comments


Waktu udah menunjukkan pukul 22.00 WITA namun mata ini belum mau juga diajak terlelap. Mau nonton drama korea, rasanya nanggung, saya takut bila mulai nonton jam segini bakalan keterusan dan ujung-unjungnya bisa begadang sampe subuh dan itu bukanlah pilihan bijak. Terpaksa saya putuskan untuk membuka laptop dan menulis artikel ini untuk memancing rasa kantuk yang belum mau mendekat itu, hehehe

Kali ini saya ingin menuliskan kegiatan yang dua hari ini saya lakukan. Memang kegiatan apa sih, Ra, sampe dibuatin satu artikel khusus segala? Sebenarnya bukan hal penting sih, saya sengaja menulis ini biar jadwal posting hari ini gak terlewat aja, hahaha 😅. Dan saya rasa teman-teman yang suka baca blog ini juga udah tahu lah yaa kebiasaan saya yang suka menuliskan hal-hal unfaedah di sini. Kali ini pun sama, kebetulan dua hari ini saya punya kegiatan rutin yakni beres-beres lemari pakaian yang udah sumpek banget isinya.

Loh kok tiba-tiba beberes? Memang jin apa yang merasukimu, Ra? Jadi gini ceritanya, gaes. Sekitar tiga malam lalu, saat saya sedang scroll-scroll fyp tiktok menikmati video tentang Selena Gomes, tiba-tiba nyempil satu video tentang cara melipat rok megar agar lebih rapi saat disimpan di lemari.

Saat melihat video tersebut, mata saya langsung berbinar seperti mendapat jawaban atas pertanyaan yang udah lama saya cari kunci jawabannya. Fyi, saya tuh paling gak bisa melipat rok apalagi rok yang modelnya megar, jadinya setiap kali habis pakai rok seperti itu, saya melipatnya asal aja, yang penting bisa ditaroh di lemari, perkara rapi atau gak itu urusan belakangan. Masalahnya adalah saya suka pake rok yang modelnya kayak gitu, jadi bisa dibayangkan seberapa seringnya saya harus melipat secara "ala kadarnya" rok-rok yang udah dipakai itu. Benar-benar bikin masalah nih ibu-ibu satu, udah tahu gak bisa lipat roknya malah nekad, hahaha 🙈

Makanya ketika menemukan video tersebut saya langsung antusias untuk mecobanya. Saya langsung buka lemari dan mempraktekkan apa yang saya lihat di video. Dan ternyata hasilnya memang beneran rapi loh, saya takjub melihat hasilnya, hahaha

Lalu mulailah saya berburu video bagaimana cara melipat celana panjang kantoran, celana jins, kemeja, gamis sampai pakaian dalam. Saya langsung save video-videonya sembari mempraktekannya. Butuh waktu dua hari untuk membereskan pakaian-pakaian yang ada di lemari.

lipatannya udah lumayan rapi, tapi pengaturannya kemejanya masih belum beraturan

Setelah dua hari saya beres-beres, kondisi lemari saya mulai terlihat agak manusiawi. Lemari yang sebelumnya sumpek karena diisi pakaian yang melebihi kapasitasnya akhirnya bisa terlihat rapi. Baju-baju yang masih bagus namun jarang saya kenakan saya eliminasi dari dalam lemari. Saya kumpulin dalam sebuah tas dan rencananya akan saya berikan kepada orang yang sudi menerima.

Baca juga: Penyesalan

Setelah beres-beres pakaian formal, selanjutnya saya berpindah pada lemari yang memuat pakaian sehari-hari. Kondisi lemari ini hampir sama dengan lemari untuk menaroh pakaian formal kami namun isi dari lemari ini terlihat lebih banyak jadi kelihatan lebihh sumpek.

Hampir dua jam saya melipat ulang semua pakaian yang ada di lemari tersebut dan setelah pakaiannya diatur ulang langsung terlihat rapi, pakaiannya bisa bernafas lega seperti yang udah seharusnya. Saya juga mengeliminasi beberapa pakaian yang udah gak layak pakai lagi untuk dijadikan kain lap.

Alhamdulillah akhirnya kegiatan beres-beres lemari selesai juga. Pe er yang harus saya kerjakan selanjutnya adalah agar lebih hati-hati saat mengambil atau memilih pakaian dari lemari agar kerapihan posisi pakaian tetap bisa dipertahankan, hehehe

Share
Tweet
Pin
Share
22 Comments

 


Iya gaes, kalian gak salah baca. Saat ini saya memang sedang belajar naik sepeda, hehehe 😄. Walau masih pengen banget bisa bawa motor namun rasanya udah tipis harapan untuk belajar naik motor karena sampe saat ini saya masih belum bisa mengontrol ketakutan setiap diajar mengendarai motor. Setiap kali tangan memegang setir motor, bayangan jatuh dan terluka parah seketika membayangi dan sukses membuat saya lemas sehingga enggan untuk meneruskan.

Makanya, saya putuskan untuk belajar naik sepeda aja. Dalam hemat saya, sepeda gak seberat motor jadi belajar naik sepeda pasti bakalan lebih ringan dan mudah. Insyaallah sehari dua hari belajar saya udah bisa. Body sepeda lebih tipis jadi rasanya akan lebih mudah dikendalikan. Kali aja setelah berhasil bawa sepeda saya jadi lebih mudah belajar bawa motor karena menurut banyak orang yang saya temui, biasanya kalo udah bisa bawa sepeda, bakalan lebih mudah saat belajar naik motor. Okee makin mantaplah diri ini untuk belajar naik sepeda. Ayoo belajar, Ira! 💪🏻

Baca juga: Mau tapi takut

Namun apakah memang segampang itu? Hohoho tenyata tidak, Esmeralda. Belajar naik sepeda rupanya gak semudah yang saya bayangkan. Hari ini, udah masuk hari ketiga saya belajar namun untuk melatih keseimbangan aja belum bisa, huhuhu 🤦🏻‍♀️

Saya kadang heran dengan badan sendiri. Kok bisa badan saya tuh kaku banget saat membawa sepeda. Saking kakunya, saat sepedanya miring ke samping saya gak refleks untuk menyeimbangkan badan, malah ikut aja ke arah sepeda yang akan jatuh, untungnya yang mengajari saya sigap menahan sepedanya, ckckck. Padahal kalo melihat orang lain yang bawa sepeda terihat luwes dan santai, badan mereka bahkan bisa meliuk-liuk di atas sepeda, beda banget dengan saya yang kayak kanebo kering 🤦🏻‍♀️

Saya juga bingung dengan diri sendiri, mengapa takut banget padahal kalopun jatuh, jatuhnya juga gak separah saat naik motor. Lagian saya juga belajar bukan di jalanan beraspal yang kalo jatuh dan tersungkur bisa luka, ini saya belajar di samping rumah yang tanahnya berpasir dan ditumbuhi rumput. Yang mengajari saya juga udah berusaha meyakinkan bahwa saya gak bakalan jatuh. Doi udah menjelaskan dengan bahasa yang lemah lembut bahwa saya gak perlu takut, asalkan enjoy, saya pasti bisa.

Baca juga: Penyesalan

Saya akui, saat belajar naik motor maupun sepeda, saya memang gak percaya diri. Entah mengapa, saat belajar, mental saya tuh kayak down dan selalu merasa gak bisa padahal anak dan suami udah memberikan dukungan semaksimal mungkin. Kata-kata penyemangat yang keluar dari mulut mereka gak terhitung lagi jumlahnya tapi tetap gak bisa menambah rasa percaya diri saya, huhuhu ☹️

Saya mencoba merenung sekaligus bertanya pada diri sendiri, mengapa saya seperti ini? Mengapa udah sampe tiga hari belajar belum ada kemajuan juga? Betulkah karena saya gak percaya diri? Atau bisa jadi karena takut? Atau mungkin karena mental saya yang belum siap? Apapun penyebabnya, saya harus bisa mengalahkannya. Saya harus bisa bawa sepeda! 💪🏻

Baca juga: Ketika si penakut jalan sendiri

Ada banyak yang mendukung keputusan saya belajar naik sepeda ini. Agar mamanya lebih semangat, anak pertama saya selalu menemani dan gak pernah lelah bilang "mama lebih hebat dari Wahyu. Mama pasti bisa!". Suami juga sama, memberikan semangat dan percaya saya bisa menaklukan tantangan ini.

Saya bertekad harus bisa bawa sepeda. Selain karena memang pengen banget bisa bawa sepeda, saya gak mau menyia-nyiakan semangat yang diberikan oleh orang-orang yang saya sayangi. Melihat salah satu teman yang juga Blogger Lampung sekaligus Penulis Lampung yang enjoy banget bawa sepeda, saya bertekad harus bisa seperti dia. Saya sadar, agak lucu memang baru belajar naik sepeda di usia setua eh sedewasa ini tapi saya percaya gak ada kata terlambat untuk belajar.

Saya bukanlah orang yang gampang menyerah. Saya adalah pejuang yang gak kenal kata menyerah dan tahan banting didera kegagalan. Beberapa mimpi yang rasanya sulit diwujudkan udah berhasil saya raih karena tekad saya memang kuat. Saya percaya, gak ada usaha yang sia-sia dan semua usaha yang saya lakukan akan mendapatkan hasil yang setimpal. Intinya saya gak boleh menyerah. Ayoo Ira, kamu pasti bisa!

Mungkin waktu yang saya butuhkan untuk bisa naik sepeda akan lebih lama dibanding orang lain tapi saya percaya saya pasti bisa. Doakan agar saya segera bisa naik sepeda yaa 🙂

Share
Tweet
Pin
Share
22 Comments

Sejak tahu bahwa sunscreean adalah salah satu skincare yang sangat penting dalam merawat kulit wajah, saya mulai usahakan untuk selalu pakai dan gak pernah skip. Apalagi saya termasuk orang yang telat banget melakukan perawatan wajah, pake sunscreen ini hukumnya wajib bila ingin kondisi wajah gak makin parah kerusakannya.

Baca juga: Kebiasaan yang bikin kulit rusak

Kali ini saya akan mereview sunscreen yang udah beberapa bulan ini saya pakai. Namanya udah tertera di judul arikel ini yaitu Emina Sun Battle SPF 30 PA +++. Ini nih penampakannya!

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Emina Sun Battle SPF 30 PA +++
Netto: 60 ml
Harga: Rp. 28.000,-
NO BPOM: NA18201700393

Packaging

Fyi, yang saya review ini adalah kemasan baru, dulu namanya adalah Emina Sun Protection, namun walau berganti kemasan dan nama, sepertinya formulasinya tetap sama. Masih sama seperti kemasan lama, Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ ini juga dikemas dalam wadah berbentuk tube dengan tutup flip top. Kemasannya berwarna putih orange dengan garis biru, terlihat eye catching dan cukup segar dipandang mata.

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Buat yang penasaran dan ingin mencari tahu perihal sunscreen ini, informasi tentang produk di kemasannya cukup lengkap mulai dari expired date, cara pakai, peringatan, ingredients, netto, nomor BPOM, customer care dan logo halal MUI.

Klaim Produk

Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ merupakan sun protection dengan tekstur yang ringan dan siap melindungi kulit dari paparan sinar UV. Diperkaya dengan Aloe Vera Extract yang memberikan kesegaran ekstra pada kulit, nyaman untuk penggunaan sehari-hari.

Baca juga: Review Aulia lulur sutera bengkoang

Tekstur dan Aroma

Sunscreen ini memiliki tekstur yang creamy dan berwarna hijau sage. Aromanya wangi tapi gak nusuk di hidung, aromanya langsung hilang setelah diaplikasikan ke wajah.

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Ingredients

Aqua, Ethanol, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Glyceryl Stearate, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Dimethicone, Butylene Glycol, Phenoxyethanol, Triethanolamine, Aloe Vera (Leaf) Extract, Panthenol, Polyvinyl Alcohol, Propylene Glycol, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Fragrance, Hydrolyzed Wheat Protein/PVP Crosspolymer, BHT Disodium EDTA, Ethylhexylglycerin, Xanthan Gum, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Cara Pakai

Oleskan pada area wajah dan leher 15 (lima belas) menit sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan.

Kesimpulan usai menggunakan produknya

Saat memilih sunscreen, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan saya yaitu gak panas di wajah, gak menimbulkan white cast dan gak bleber saat wajah berkeringat. Lalu apakah saya mendapatkan ketiga hal tersebut saat memakai sunscreen emina ini? Jawabannya adalah IYA. Memakai Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ ini wajah saya rasanya seperti pakai moisturizer, gak ada rasa panas sama sekali, gak muncul white cast juga dan yang paling saya suka saat wajah berkeringat sunscreen ini gak luntur dan bleber kemana-mana 👍🏻

Saat saya aplikasikan ke wajah, sunscreen ini juga langsung meresap sehingga gak perlu waktu lama untuk nunggu dia meresap. Di wajah saya yang normal cenderung berminyak di area t-zone, hasil akhirnya terlihat dewy. Suka banget deh ❤️

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Saya simpulkan, saya cocok memakai sunscreen ini. Selain 3 hal yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih sunscreen yang dipenuhi oleh Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ ini, hal lain yang membuat saya suka adalah dia gak bikin wajah saya breakout atau bruntusan usai memakainya. Produknya juga mudah didapat karena dijual di semua toko kosmetik, minimarket dan supermarket dengan harga yang ramah di kantong mamak-mamak perhitungan kayak saya 😄

Baca juga: Menabung setiap hari? Bisa!

Apakah saya akan terus memakai sunscreen ini? Kayaknya sih iyaa. Walau saat ini saya juga punya beberapa jenis sunscreen lain, tapi Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ sepertinya akan tetap menjadi penghuni pouch makeup saya.

Share
Tweet
Pin
Share
13 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates