Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure


Waktu udah menunjukkan pukul 22.00 WITA namun mata ini belum mau juga diajak terlelap. Mau nonton drama korea, rasanya nanggung, saya takut bila mulai nonton jam segini bakalan keterusan dan ujung-unjungnya bisa begadang sampe subuh dan itu bukanlah pilihan bijak. Terpaksa saya putuskan untuk membuka laptop dan menulis artikel ini untuk memancing rasa kantuk yang belum mau mendekat itu, hehehe

Kali ini saya ingin menuliskan kegiatan yang dua hari ini saya lakukan. Memang kegiatan apa sih, Ra, sampe dibuatin satu artikel khusus segala? Sebenarnya bukan hal penting sih, saya sengaja menulis ini biar jadwal posting hari ini gak terlewat aja, hahaha 😅. Dan saya rasa teman-teman yang suka baca blog ini juga udah tahu lah yaa kebiasaan saya yang suka menuliskan hal-hal unfaedah di sini. Kali ini pun sama, kebetulan dua hari ini saya punya kegiatan rutin yakni beres-beres lemari pakaian yang udah sumpek banget isinya.

Loh kok tiba-tiba beberes? Memang jin apa yang merasukimu, Ra? Jadi gini ceritanya, gaes. Sekitar tiga malam lalu, saat saya sedang scroll-scroll fyp tiktok menikmati video tentang Selena Gomes, tiba-tiba nyempil satu video tentang cara melipat rok megar agar lebih rapi saat disimpan di lemari.

Saat melihat video tersebut, mata saya langsung berbinar seperti mendapat jawaban atas pertanyaan yang udah lama saya cari kunci jawabannya. Fyi, saya tuh paling gak bisa melipat rok apalagi rok yang modelnya megar, jadinya setiap kali habis pakai rok seperti itu, saya melipatnya asal aja, yang penting bisa ditaroh di lemari, perkara rapi atau gak itu urusan belakangan. Masalahnya adalah saya suka pake rok yang modelnya kayak gitu, jadi bisa dibayangkan seberapa seringnya saya harus melipat secara "ala kadarnya" rok-rok yang udah dipakai itu. Benar-benar bikin masalah nih ibu-ibu satu, udah tahu gak bisa lipat roknya malah nekad, hahaha 🙈

Makanya ketika menemukan video tersebut saya langsung antusias untuk mecobanya. Saya langsung buka lemari dan mempraktekkan apa yang saya lihat di video. Dan ternyata hasilnya memang beneran rapi loh, saya takjub melihat hasilnya, hahaha

Lalu mulailah saya berburu video bagaimana cara melipat celana panjang kantoran, celana jins, kemeja, gamis sampai pakaian dalam. Saya langsung save video-videonya sembari mempraktekannya. Butuh waktu dua hari untuk membereskan pakaian-pakaian yang ada di lemari.

lipatannya udah lumayan rapi, tapi pengaturannya kemejanya masih belum beraturan

Setelah dua hari saya beres-beres, kondisi lemari saya mulai terlihat agak manusiawi. Lemari yang sebelumnya sumpek karena diisi pakaian yang melebihi kapasitasnya akhirnya bisa terlihat rapi. Baju-baju yang masih bagus namun jarang saya kenakan saya eliminasi dari dalam lemari. Saya kumpulin dalam sebuah tas dan rencananya akan saya berikan kepada orang yang sudi menerima.

Baca juga: Penyesalan

Setelah beres-beres pakaian formal, selanjutnya saya berpindah pada lemari yang memuat pakaian sehari-hari. Kondisi lemari ini hampir sama dengan lemari untuk menaroh pakaian formal kami namun isi dari lemari ini terlihat lebih banyak jadi kelihatan lebihh sumpek.

Hampir dua jam saya melipat ulang semua pakaian yang ada di lemari tersebut dan setelah pakaiannya diatur ulang langsung terlihat rapi, pakaiannya bisa bernafas lega seperti yang udah seharusnya. Saya juga mengeliminasi beberapa pakaian yang udah gak layak pakai lagi untuk dijadikan kain lap.

Alhamdulillah akhirnya kegiatan beres-beres lemari selesai juga. Pe er yang harus saya kerjakan selanjutnya adalah agar lebih hati-hati saat mengambil atau memilih pakaian dari lemari agar kerapihan posisi pakaian tetap bisa dipertahankan, hehehe

Share
Tweet
Pin
Share
22 Comments

 


Iya gaes, kalian gak salah baca. Saat ini saya memang sedang belajar naik sepeda, hehehe 😄. Walau masih pengen banget bisa bawa motor namun rasanya udah tipis harapan untuk belajar naik motor karena sampe saat ini saya masih belum bisa mengontrol ketakutan setiap diajar mengendarai motor. Setiap kali tangan memegang setir motor, bayangan jatuh dan terluka parah seketika membayangi dan sukses membuat saya lemas sehingga enggan untuk meneruskan.

Makanya, saya putuskan untuk belajar naik sepeda aja. Dalam hemat saya, sepeda gak seberat motor jadi belajar naik sepeda pasti bakalan lebih ringan dan mudah. Insyaallah sehari dua hari belajar saya udah bisa. Body sepeda lebih tipis jadi rasanya akan lebih mudah dikendalikan. Kali aja setelah berhasil bawa sepeda saya jadi lebih mudah belajar bawa motor karena menurut banyak orang yang saya temui, biasanya kalo udah bisa bawa sepeda, bakalan lebih mudah saat belajar naik motor. Okee makin mantaplah diri ini untuk belajar naik sepeda. Ayoo belajar, Ira! 💪🏻

Baca juga: Mau tapi takut

Namun apakah memang segampang itu? Hohoho tenyata tidak, Esmeralda. Belajar naik sepeda rupanya gak semudah yang saya bayangkan. Hari ini, udah masuk hari ketiga saya belajar namun untuk melatih keseimbangan aja belum bisa, huhuhu 🤦🏻‍♀️

Saya kadang heran dengan badan sendiri. Kok bisa badan saya tuh kaku banget saat membawa sepeda. Saking kakunya, saat sepedanya miring ke samping saya gak refleks untuk menyeimbangkan badan, malah ikut aja ke arah sepeda yang akan jatuh, untungnya yang mengajari saya sigap menahan sepedanya, ckckck. Padahal kalo melihat orang lain yang bawa sepeda terihat luwes dan santai, badan mereka bahkan bisa meliuk-liuk di atas sepeda, beda banget dengan saya yang kayak kanebo kering 🤦🏻‍♀️

Saya juga bingung dengan diri sendiri, mengapa takut banget padahal kalopun jatuh, jatuhnya juga gak separah saat naik motor. Lagian saya juga belajar bukan di jalanan beraspal yang kalo jatuh dan tersungkur bisa luka, ini saya belajar di samping rumah yang tanahnya berpasir dan ditumbuhi rumput. Yang mengajari saya juga udah berusaha meyakinkan bahwa saya gak bakalan jatuh. Doi udah menjelaskan dengan bahasa yang lemah lembut bahwa saya gak perlu takut, asalkan enjoy, saya pasti bisa.

Baca juga: Penyesalan

Saya akui, saat belajar naik motor maupun sepeda, saya memang gak percaya diri. Entah mengapa, saat belajar, mental saya tuh kayak down dan selalu merasa gak bisa padahal anak dan suami udah memberikan dukungan semaksimal mungkin. Kata-kata penyemangat yang keluar dari mulut mereka gak terhitung lagi jumlahnya tapi tetap gak bisa menambah rasa percaya diri saya, huhuhu ☹️

Saya mencoba merenung sekaligus bertanya pada diri sendiri, mengapa saya seperti ini? Mengapa udah sampe tiga hari belajar belum ada kemajuan juga? Betulkah karena saya gak percaya diri? Atau bisa jadi karena takut? Atau mungkin karena mental saya yang belum siap? Apapun penyebabnya, saya harus bisa mengalahkannya. Saya harus bisa bawa sepeda! 💪🏻

Baca juga: Ketika si penakut jalan sendiri

Ada banyak yang mendukung keputusan saya belajar naik sepeda ini. Agar mamanya lebih semangat, anak pertama saya selalu menemani dan gak pernah lelah bilang "mama lebih hebat dari Wahyu. Mama pasti bisa!". Suami juga sama, memberikan semangat dan percaya saya bisa menaklukan tantangan ini.

Saya bertekad harus bisa bawa sepeda. Selain karena memang pengen banget bisa bawa sepeda, saya gak mau menyia-nyiakan semangat yang diberikan oleh orang-orang yang saya sayangi. Melihat salah satu teman yang juga Blogger Lampung sekaligus Penulis Lampung yang enjoy banget bawa sepeda, saya bertekad harus bisa seperti dia. Saya sadar, agak lucu memang baru belajar naik sepeda di usia setua eh sedewasa ini tapi saya percaya gak ada kata terlambat untuk belajar.

Saya bukanlah orang yang gampang menyerah. Saya adalah pejuang yang gak kenal kata menyerah dan tahan banting didera kegagalan. Beberapa mimpi yang rasanya sulit diwujudkan udah berhasil saya raih karena tekad saya memang kuat. Saya percaya, gak ada usaha yang sia-sia dan semua usaha yang saya lakukan akan mendapatkan hasil yang setimpal. Intinya saya gak boleh menyerah. Ayoo Ira, kamu pasti bisa!

Mungkin waktu yang saya butuhkan untuk bisa naik sepeda akan lebih lama dibanding orang lain tapi saya percaya saya pasti bisa. Doakan agar saya segera bisa naik sepeda yaa 🙂

Share
Tweet
Pin
Share
22 Comments

Sejak tahu bahwa sunscreean adalah salah satu skincare yang sangat penting dalam merawat kulit wajah, saya mulai usahakan untuk selalu pakai dan gak pernah skip. Apalagi saya termasuk orang yang telat banget melakukan perawatan wajah, pake sunscreen ini hukumnya wajib bila ingin kondisi wajah gak makin parah kerusakannya.

Baca juga: Kebiasaan yang bikin kulit rusak

Kali ini saya akan mereview sunscreen yang udah beberapa bulan ini saya pakai. Namanya udah tertera di judul arikel ini yaitu Emina Sun Battle SPF 30 PA +++. Ini nih penampakannya!

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Emina Sun Battle SPF 30 PA +++
Netto: 60 ml
Harga: Rp. 28.000,-
NO BPOM: NA18201700393

Packaging

Fyi, yang saya review ini adalah kemasan baru, dulu namanya adalah Emina Sun Protection, namun walau berganti kemasan dan nama, sepertinya formulasinya tetap sama. Masih sama seperti kemasan lama, Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ ini juga dikemas dalam wadah berbentuk tube dengan tutup flip top. Kemasannya berwarna putih orange dengan garis biru, terlihat eye catching dan cukup segar dipandang mata.

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Buat yang penasaran dan ingin mencari tahu perihal sunscreen ini, informasi tentang produk di kemasannya cukup lengkap mulai dari expired date, cara pakai, peringatan, ingredients, netto, nomor BPOM, customer care dan logo halal MUI.

Klaim Produk

Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ merupakan sun protection dengan tekstur yang ringan dan siap melindungi kulit dari paparan sinar UV. Diperkaya dengan Aloe Vera Extract yang memberikan kesegaran ekstra pada kulit, nyaman untuk penggunaan sehari-hari.

Baca juga: Review Aulia lulur sutera bengkoang

Tekstur dan Aroma

Sunscreen ini memiliki tekstur yang creamy dan berwarna hijau sage. Aromanya wangi tapi gak nusuk di hidung, aromanya langsung hilang setelah diaplikasikan ke wajah.

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Ingredients

Aqua, Ethanol, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Glyceryl Stearate, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Dimethicone, Butylene Glycol, Phenoxyethanol, Triethanolamine, Aloe Vera (Leaf) Extract, Panthenol, Polyvinyl Alcohol, Propylene Glycol, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Fragrance, Hydrolyzed Wheat Protein/PVP Crosspolymer, BHT Disodium EDTA, Ethylhexylglycerin, Xanthan Gum, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Cara Pakai

Oleskan pada area wajah dan leher 15 (lima belas) menit sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan.

Kesimpulan usai menggunakan produknya

Saat memilih sunscreen, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan saya yaitu gak panas di wajah, gak menimbulkan white cast dan gak bleber saat wajah berkeringat. Lalu apakah saya mendapatkan ketiga hal tersebut saat memakai sunscreen emina ini? Jawabannya adalah IYA. Memakai Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ ini wajah saya rasanya seperti pakai moisturizer, gak ada rasa panas sama sekali, gak muncul white cast juga dan yang paling saya suka saat wajah berkeringat sunscreen ini gak luntur dan bleber kemana-mana 👍🏻

Saat saya aplikasikan ke wajah, sunscreen ini juga langsung meresap sehingga gak perlu waktu lama untuk nunggu dia meresap. Di wajah saya yang normal cenderung berminyak di area t-zone, hasil akhirnya terlihat dewy. Suka banget deh ❤️

Review Emina Sun Battle SPF 30 PA +++

Saya simpulkan, saya cocok memakai sunscreen ini. Selain 3 hal yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih sunscreen yang dipenuhi oleh Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ ini, hal lain yang membuat saya suka adalah dia gak bikin wajah saya breakout atau bruntusan usai memakainya. Produknya juga mudah didapat karena dijual di semua toko kosmetik, minimarket dan supermarket dengan harga yang ramah di kantong mamak-mamak perhitungan kayak saya 😄

Baca juga: Menabung setiap hari? Bisa!

Apakah saya akan terus memakai sunscreen ini? Kayaknya sih iyaa. Walau saat ini saya juga punya beberapa jenis sunscreen lain, tapi Emina Sun Battle SPF 30 PA +++ sepertinya akan tetap menjadi penghuni pouch makeup saya.

Share
Tweet
Pin
Share
13 Comments

Tanggal 01 Maret 2023 lalu, saat kami sedang bersantai usai makan siang, salah satu rekan tiba-tiba nyeletuk, "Wahh tanggal 03 Maret nanti Pak Kadis ultah, loh, yuk kita kasih pesta kejutan sederhana". Celetukan teman ini langsung disetujui rekan-rekan yang lain.

Lalu mulailah kami membahas perihal rencana kejutan ini di grup "Pangan Ceriwis", grup ciwi-ciwi kantor kami. Kami mulai menyusun rencana kejutan apa yang harus diberikan kepada Bapak. Hadiah yang akan diberikan pun menjadi perbincangan menarik. Dan setelah melalui diskusi yang cukup panjang, akhirnya kami sepakat untuk memberikan sebuah kue ulang tahun plus puding buah buat Bapak. Untuk makan-makannya, kami sepakat makan gorengan plus saraba (minuman khas Sulawesi yang terbuat dari santan, gula merah dan jahe) aja. Duh maafin kami yaa, Pak. Sesungguhnya kejutan ini memang benar-benar dadakan, jadi semuanya serba apa adanya, huhuhu 😢

Baca Juga: Serba serbi Tugas Luar (TL)

Pada hari H, Bapak datang ke kantor seperti biasa. Kami yang udah merencanakan kejutan untuknya juga bersikap biasa aja. Hingga terjadilah sesuatu yang gak pernah kami duga sebelumnya yakni secara tiba-tiba bendahara pengeluaran mengundurkan diri. Bapak yang awalnya bersikap santai, langsung memanggil kami semua untuk mendiskusikan keputusan yang dibuat pak bendahara.

Pak Kadis menanyai kami satu per satu perihal kesediaan kami untuk menjadi bendahara menggantikan bendahara lama yang mengundurkan diri. Diskusi yang kami lakukan itu gak membuahkan hasil karena semua yang ditunjuk gak ada yang bersedia memangku jabatan yang berat itu. Hingga tiba saatnya shalat jumat, Bapak memutuskan untuk mengakhiri rapat dengan catatan akan menunjuk langsung bendahara pada hari Senin nanti.

Setelah Bapak pergi shalat jumat, kami langsung beraksi, kami berbagi tugas mengerjakan apa yang bisa dikerjakan demi kesuksesan rencana dadakan ini. Ada yang menghias puding buah, mengupas pisang dan menggorengnya, mengambil kue tart ke penjualnya yang lokasinya kurang lebih 10 km dari kantor dan menghiasi ruangan Bapak dengan balon dan hiasan khas ulang tahun. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Semua yang kami kerjakan selesai sesuai waktu yang diperkirakan.

Baca Juga: Alasan saya memilih sebagai working mom

Kurang lebih pukul 14.00 WITA, Pak Sekdin (sekretaris dinas, red) menelepon Pak Kadis agar segera datang ke kantor. Pak Sekdin mengatakan bahwa ada beberapa perangkat desa yang sedang menunggu untuk meminta tandatangan Pak Kadis mengenai penyusunan APBDes. Sesungguhnya ini adalah alasan yang sengaja dibuat Pak Sekdin agar Pak Kadis segera datang dan alasan ini sangat ampuh karena Pak Kadis langsung datang ke kantor karena beliau gak mau membuat tamunya menunggu.

Mendengar Pak Kadis akan datang, kami pun bersembunyi di ruangan Bapak. Mematikan lampu ruangan sembari deg-degan menanti kehadiran Bapak. Dan tepat lima menit kami gelap-gelapan di dalam ruangan, tiba-tiba pintu terbuka, Bapak menyalakan lampu dan dari luar ruangan terdengar musik ucapan selamat ulang tahun bertepatan dengan itu kami pun bersorak menyatakan selamat ulang tahun kepada Bapak. Seperti dugaan kami, Pak Kadis terkejut, beliau gak menyangka akan mendapatkan kejutan dari kami semua.

Mata Bapak berkaca-kaca, sepertinya beliau terharu. Kami sangat bahagia melihat ekspresi Bapak yang seperti itu karena apa yang terjadi sesuai dengan yang kami harapkan. Setelah suasana tenang dari riuh rendah suara kami, Pak Kadis mulai berbicara. Beliau mengucapkan terimakasih atas kejutan yang kami berikan. Beliau benar-benar gak menyangka akan mendapatkan kejutan manis di hari spesialnya itu. Kami pun memohon maaf karena hanya bisa memberikan kejutan sederhana ini di hari bahagia itu.

Baca Juga: Ketika si penakut jalan sendiri

Acara dilanjutkan dengan foto-foto dan makan pisang goreng plus menyeruput saraba. Ahh semoga hal sederhana yang kami lakukan hari ini akan menjadi kenangan indah yang akan diingat Bapak di masa purnabakti nanti. Ulang tahunnya kali ini sekaligus penanda bahwa masa pensiun beliau tinggal setahun lagi ☹️



Kami sangat menghargai Bapak. Hampir semua pegawai di kantor kami sepakat bahwa Pak Kadis adalah pimpinan yang bijaksana, disiplin, tegas dan visioner. Beliau menjadi sosok yang paling kami hormati di kantor, bukan cuman karena beliau adalah pimpinan kami melainkan karena Bapak memiliki kepribadian menarik 👍🏻

Akhir kata, selamat ulang tahun ke-59, Pak. Semoga Allah senantiasa memberi Bapak kesehatan, makin berkah usianya, semakin bijaksana dalam bertindak dan mengambil keputusan dan semakin bahagia bersama keluarga tercinta. Doa terbaik kami panjatkan buat Bapak 🤲🏻😇

Share
Tweet
Pin
Share
25 Comments

Beberapa hari belakangan fyp tiktok saya ramai dengan berita Selena Gomez. Awalnya saya bingung, kok bisa hampir semua video yang muncul di fyp selalu memuat berita tentang Selena? Padahal sebelumnya saya gak pernah secara sengaja mencari berita tentang doi. Gak lama kemudian pertanyaan saya terjawab, rupanya Selena sedang menjadi trending karena disindir oleh Kylie Jenner dan Hailey Bieber.

Baca Juga: 3 Jenis live tiktok yang bikin emosi saat menontonnya

Cerita ini bermula saat Selena membagikan sebuah video di instagram story-nya. Dalam video tersebut Selena berbagi cerita bahwa dirinya gak sengaja melakukan treatment yang membuat alisnya terlihat aneh.

Tiga jam kemudian, Kylie Jenner membagikan sebuah foto selfie dirinya di instagram story-nya yang ditambahkan sebuah teks "ini kecelakaan?" di bagian alisnya. Ia juga membagikan capture-an video call-nya bersama Hailey Bieber dengan menyorot bagian alis mereka. Sontak para netijen berkesimpulan bahwa apa yang dilakukan Kylie tersebut adalah untuk mengolok-olok Selena.

Netijen pun mulai memberikan reaksi mereka. Banyak yang kecewa dengan ulah Kylie dan Hailey ini. Saking kecewaanya, mereka bahkan menyebut keduanya dengan mean girl atau si tukang bully. Banyak dari mereka yang akhirnya meng-unfollow kedua selebriti ini. Akibat inisiden ini Selena Gomez mendapat banyak simpati. Jumlah pengikut instagramnya langsung melejit dan menjadikannya sebagai wanita dengan followers terbanyak di instagram berhasil menggeser posisi yang semula diduduki oleh Kylie Jenner.

Rupanya tindakan olok-olok terhadap Selena yang dilakukan cyrcle Hailey Bieber ini bukan baru kali ini aja. Pada awal Januari 2023 lalu, istri Justin Bieber ini juga pernah memposting video di tiktoknya. Video tersebut menuai banyak kritikan dan mengundang reaksi negatif dari netijen karena Hailey seolah mensyukuri perilaku bullying dan body shaming yang diterima Selena. Fyi, Selena sedang mengidap lupus jadi obat yang dikonsumsinya menyebabkan dirinya mengalami moon face. Kondisi inilah yang mengundang hinaan terhadap Selena. Sungguh kejam para netijen yang melakukan ini pada orang yang sedang sakit, huhuhu 😭

Baca Juga: Be a smart netijen!

Entah apa yang membuat Hailey Bieber dan bestie-bestienya memusuhi Selena. Mungkinkah karena Selena adalah mantan pacar Justin Bieber? Seperti kita semua tahu bahwa Selena dan Justin ini pacaran lama banget sebelum akhirnya putus dan Justin menikahi Hailey yang merupakan penggemarnya. Tapi kan harusnya gak perlu sampe segitunya juga. Doi kan udah memiliki Justin, ngapain cembokur pada mantan pacar suami? Harusnya dia pede aja, toh di depan hukum posisinya lebih kuat. Selena juga kayaknya gak mungkin balikan dengan Justin, harusnya doi selow aja.

Selena & Hailey yang sempat "akur"

Selena makin dibully, makin menuai banyak simpati. Hal ini ditandai dengan banyaknya seleb yang memberikan semangat kepadanya. Belum lagi followers instagramnya terus bertambah, sedang Kylie dan Hailey justru banyak kehilangan followers. 

Mengikuti kasus ini membuat saya ingat pada kasus Zoe yang sempat viral beberapa waktu lalu. Karena diejek netijen usil, Zoe jadi menuai banyak simpati dan membuat angka followers tiktoknya meningkat tajam.

Sayangnya Selena gak seperti Zoe yang makin aktif di sosmed. Baru-baru ini Selena mengumumkan akan rehat dari sosmed. Walau agak menyayangkan keputusan ini, tapi saya dukung langkah yang diambilnya. Saat ini, mungkin sebaiknya dia lebih konsen ke real life-nya aja dulu. Menjalani pengobatannya dengan tenang agar secepatnya pulih dan prima seperti dulu. Satu hal yang saya suka dari Selena dari kasus ini adalah dia sangat bijaksana menanggapi dramanya dengan Kylie dan Hailey. Dia bahkan sempat komen di postingan klarifikasi Kylie dengan mengatakan bahwa dia adalah penggemar Kylie 👍🏻. Menurut saya, ini adalah sikap yang dewasa, dengan bersikap seperti ini orang-orang akan makin banyak yang sayang padanya.

Sukses selalu buat Selena Gomez, cepat sembuh agar bisa menghasilkan karya yang spektakuler lagi! Buat Kylie dan Hailey? Sukses juga buat kalian berdua!

Share
Tweet
Pin
Share
23 Comments

Malam Rabu lalu saya ke Kendari seorang diri. Seperti beberapa kali perjalanan ke Kendari yang saya lakukan sebelum-sebelumnya, perjalanan kali ini juga dalam rangka perjalanan dinas. Saya mewakili kantor kami menghadiri undangan yang diadakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah bersama BI Sultra dan BPS Sultra yang akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2023.

Baca Juga: A day in my life, Rabu 22/02/2023

Kok bisa jalan sendiri, Neng? Sebenarnya, perjalanan dinas ini gak saya lakukan sendirian melainkan bersama kepala dinas, namun karena beliau berangkat Selasa siang bersama kepala dinas lain dan berangkatnya lewat pelabuhan Baubau jadi saya gak bisa bersama-sama beliau. Karena sesuatu dan lain hal, saya memilih berangkat pada Selasa malam ke Kendari via pelabuhan Raha.

Penunjukan keberangkatan saya ini lumayan tiba-tiba. Senin lalu, pak kadis meminta saya untuk berangkat menghadiri kegiatan ini. Saya ditunjuk karena saat ini menjabat sebagai koordinator enumerator harga pangan kecamatan dalam kegiatan Satgas Pangan di dinas kami yang merupakan salah satu kegiatan untuk mengendalikan inflasi di daerah.

Kalo boleh jujur, sebenarnya saya gak siap menerima perintah ini. Ada banyak hal yang membuat saya berat mengiyakan, namun yang paling berat adalah karena saya takut jalan sendiri. Walau pak kadis juga ikut menghadiri kegiatan ini tapi saya gak mungkin dong jalan bareng beliau selama di Kendari? Saya gak akan seberani itu "ngekor" pada Bapak, apalagi beliau jalan bareng teman-temannya sesama kepala dinas. Apalah saya yang hanya seorang staf mau sok-sokan ikut bergabung bersama mereka, hehehe

Namun karena ini perintah, mau gak mau saya harus berangkat. Dan mau gak mau pula saya harus memberanikan diri untuk jalan sendiri. Kota Kendari, walau udah beberapa kali saya datangi, entah mengapa masih terasa asing buat saya. Tapi tekad saya udah bulat. Saya harus membuang rasa takut itu jauh-jauh, toh selama di Kendari saya udah tahu akan ngapain. Hotel tempat beristirahat saat tiba di sana juga udah saya tentukan dan untuk ke sana dan ke tempat pelaksanaan kegiatan, saya gak perlu naik angkot dan merasa takut dibawa lari sopir angkotnya (iyaa, kalo naik angkot di tempat baru saya memang suka overthinking bakalan dibawa lari sama sopirnya, hahaha 🤣🙈) karena saya akan naik taksi online. Apa yang kamu takutkan, Ira? Ayo berangkat!

Sebenarnya, melakukan perjalanan dinas seorang diri bukan baru pertama kali saya lakukan. Saat masih bekerja di perusahaan swasta beberapa tahun lalu, saya beberapa kali berangkat sendirian mewakili kantor cabang Baubau mengikuti kegiatan yang diselenggarakan kantor pusat, malah tempatnya lebih jauh dari hanya sekadar Kota Kendari. Saat itu, kegiatannya dilaksanakan di Jakarta dan Bogor.

Baca Juga: Daftar kota yang pernah saya kunjungi

Memangnya saat itu saya berani jalan sendiri? Sebenarnya saya takut sih, tapi karena udah ditunjuk yaa saya harus berangkat. Membatalkan keikutsertaan karena alasan takut tentu bukan hal yang bisa diterima.

Lalu apa bedanya perjalanan saat itu dengan perjalanan kali ini? Setelah saya ingat-ingat, yang membuat saya lebih tenang saat itu adalah karena merasa nyaman karena udah tahu saat tiba di bandara nanti akan ada tim penjemput yang sedang menunggui saya. Fasilitas penjemputan inilah yang gak saya dapatkan saat melakukan perjalanan saat ini.

Karena merasa "ditunggui", hati jadi lebih tenang dan rasa takutpun perlahan-lahan berkurang. Alasan lain adalah setelah tiba di sana, saya bakalan ketemu banyak teman sesama staf yang sama katronya dengan saya karena kami sama-sama berasal dari daerah, hahaha 😆😝. Tapi benar loh, bertemu teman senasib tuh rasanya membahagiakan sekaligus melegakan hati, hahaha.

Back to perjalanan saya kali ini

Walau udah menguatkan tekad dan memberanikan diri, faktanya saya masih juga merasa takut, apalagi saat naik kendaraan dari pelabuhan ke hotel, wiihhh hati saya deg-degan parah. Entahlah mengapa seperti itu padahal udah naik taksi online yang dipesan via aplikasi. Hati saya baru tenang setelah turun dari taksi dan check in di hotel.

Baca Juga: Serba-serbi tugas luar

Saya baru mulai menikmati perjalanan ini setelah berbaring sejenak. Setelah sarapan, saya mulai bersemangat. Mungkinkah rasa takut yang saya rasakan disebabkan karena kurang istirahat saat di kapal ataukah karena belum sarapan? Hmm bisa jadi karena keduanya 😄

cekrek dulu sebelum berangkat, hehehe

foto bersama Bapak Kepala Dinas

Walau sempat kesasar karena salah alamat di aplikasi taksi online saat akan ke kantor Perwakilan BI Sultra, tempat pelaksanaan kegiatan, tapi saya senang dengan perjalanan kali ini. Saya berharap, di perjalanan berikutnya bakalan lebih seru lagi. Kemarin, saya juga punya banyak waktu untuk merenung dan mengenali diri sendiri.

Setelah menjalaninya, ternyata jalan sendiri ke tempat baru bagi orang penakut seperti saya gak semenakutkan yang dipikirkan kok. Buktinya, selain di atas taksi dari pelabuhan ke hotel, semua hal yang saya lakukan kemarin saya cukup menikmatinya dan merasa enjoy menjalaninya. Ahh jadi gak sabar pengen jalan lagi deh, hehehe 😄


Share
Tweet
Pin
Share
20 Comments

Saya merasa a day in my life kali ini spesial karena akan menceritakan kegiatan saya sehari penuh saat berada di Kendari.

Baca Juga: Serba serbi tugas luar (TL)

Hari ini dimulai saat saya membuka mata dari atas KM. Teratai Prima Satu, kapal yang saya tumpangi dari Pelabuhan Raha ke Pelabuhan Kendari. Kapal ini tiba di Pelabuhan Kendari sekitar pukul 04.30 WITA. Saat itu, banyak penumpang yang langsung turun dan menuju tujuan masing-masing, namun karena saya berangkat sendiri dan masih lumayan asing dengan Kota Kendari (walau udah beberapa kali ke kota ini), jadi saya putuskan untuk menunggu hari agak terang baru menuju ke hotel tempat saya beristirahat.

Saya duduk menunggu di atas kapal sekitar dua jam lamanya. Pukul 06.30 WITA saya turun dari kapal dan memesan taksi online menuju hotel untuk beristirahat sebelum menghadiri undangan mewakili kantor saya mengikuti Capacity Building Statistik Pengumpulan Data Harga yang diselenggarakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Tenggara dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara, pada pukul 14.00 WITA di Aula Lantai 4 Kantor BI Perwakilan Sultra.

suasana pagi kota Kendari yang mendung

Hampir setengah jam saya menempuh perjalanan dari pelabuhan ke hotel. Setelah check in saya menuju ke kamar dan langsung bersih-bersih badan kemudian berbaring sejenak agar tubuh lebih rileks. Pukul 09.00 saya sarapan nasi kuning yang saya beli di pelabuhan. Setelah itu saya membuka laptop untuk blogwalking ke blog teman-teman, dilanjutkan dengan mengerjakan beberapa pekerjaan kantor yang menjadi tugas harian saya.

Baca Juga: Kebiasaan yang saya lakukan di awal ngeblog

Pukul 12.00 siang saya mandi dan bersiap-siap. Pukul 13.20 saya turun ke lobby menunggu taksi online yang udah saya pesan via aplikasi untuk berangkat ke`kantor Perwakilan BI Sultra. Jujur aja, ini adalah pertama kalinya saya melakukan perjalanan dinas seorang diri, eh gak sendiri sih sebenarnya, saya menghadiri undangan ini bersama bapak Kepala Dinas namun kami gak berangkat sama-sama dan gak tinggal di hotel yang sama juga karena beliau jalan dan tinggal di hotel yang sama dengan para kepala dinas lain.

Dan karena saya gak menguasai kota Kendari, jadi sehari sebelum berangkat udah bertanya pada teman-teman blogger di Kendari perihal lokasi kegiatan yang akan saya hadiri ini. Teman-teman udah memberikan alamatnya namun rupanya alamat tersebut gak sama dengan alamat yang tertera di aplikasi taksi online yang saya pesan. Alamat yang tertera di aplikasi adalah alamat lama. Dan yaa, jadinya saya ke tempat yang salah, huhuhu 😢. Rasanya perjalanan menuju lokasi yang saya tempuh selama kurang lebih setengah jam itu sia-sia. 

Syukurlah saat saya tiba di sana ada peserta dari Kabupaten Wakatobi yang juga mengalami hal yang sama. Kami sama-sama menjadi korban aplikasi, hehehe. Saat saya tiba, doi langsung bertanya apakah saya juga akan mengikuti acara itu. Mengetahui kami satu tujuan, doi langsung mengajak saya naik taksi online yang ia pesan untuk bersama-sama ke "alamat yang benar" sesuai yang disebutkan satpam yang sedang bertugas di situ (alamat tersebut sama dengan yang diberitahu teman saya di Kendari).

Baca Juga: A day in my life, Rabu 08/02/2023

Saat kami berangkat, waktu telah menunjukkan pukul 13.55 WITA, 5 menit lagi acaranya dimulai. Sayangnya jarak antara kantor yang lama dengan kantor yang baru ini lumayan jauh. Kami menempuh perjalanan kurang lebih 20 menitan dengan kecepatan lumayan. Dan  benar aja, saat kami tiba, acara telah berlangsung cukup lama. Kami langsung masuk ruangan dan bergabung dengan teman-teman lain yang berasal dari seluruh kabupaten dan kota se-Sulawesi Tenggara. Acara berlangsung lancar. Pemaparan dari pemateri berisi "daging" semua. Acara diskusi dan tanya jawab juga berlangsung seru hingga waktu jadi gak terasa, tiba-tiba udah pukul 16.30 aja, yang mana itu berarti acaranya akan segera berakhir.

Sembari menunggu SPPD ditandatangani, kami pun melakukan foto bersama dengan peserta lain kemudian berkeliling melihat-lihat koleksi kerajinan tangan lokal dari UMKM yang dipamerkan di galeri UMKM di lantai 2 kantor perwakilan BI Sultra.

kain tenun khas Sulawesi Tenggara di salah satu sudut Galeri UMKM di gedung BI Sultra


Sebelum pulang ke hotel, saya gak lupa berfoto manja di lobby gedung BI Sultra yang terlihat megah dan mengundang decak kagum ini. Sepertinya, Kantor Perwakilan BI Sultra ini harus saya buatkan satu postingan khusus nih, hehehe. Insyaallah kalo lagi rajin akan saya buat artikelnya, tapi kemungkinan gak akan saya publish di sini melainkan di blog utama.

Setelah mengambil SPPD yang telah ditandatangani, udah pula foto-foto di lobby, saya pun memesan taksi online untuk kembali menuju hotel. Setibanya di hotel saya langsung mandi dan keluar mencari makan malam, setelah itu buka laptop dan menuliskan artikel ini. Setelah artikel ini tayang, saya akan memasukkan kembali semua barang-barang ke dalam tas sebelum akhirnya on the way ke pelabuhan naik kapal malam menuju Raha dan besok kembali ke Buton Tengah.

Baca Juga: Daftar kota yang pernah saya kunjungi

Rencananya saya akan ke pelabuhan pada pukul 21.00 WITA. Nanti di perjalanan saya akan singgah ke ATM menarik uang untuk membeli tiket dan membayar sewa mobil besok saat pulang ke Lakudo, Buton Tengah. Kapal yang menuju kota Raha akan berangkat pukul 22.00 WITA malam ini. Saya gak tahu nama kapal yang akan saya tumpangi karena belum beli tiketnya, hehehe 😁.

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan namun walau begitu, saya tetap menikmatinya. Ini adalah pengalaman baru yang seru dan saya gak nyangka ternyata jalan sendiri itu gak semenakutkan yang saya bayangkan selama ini. Saya jadi punya waktu untuk merenungi banyak hal. Sepertinya sometimes saya harus kembali melakukan hal seperti ini lagi, menikmati kesendirian dan mencoba melakukan hal-hal yang belum pernah saya lakukan selama ini.

Mungkin cara ini juga bisa dilakukan teman-teman yang sedang sumpek dan butuh hiburan, atau sedang merasa "gak baik-baik aja", sebelum memutuskan untuk cek kesehatan mental atau melakukan konsultasi psikiater, mungkin bisa menikmati me time dulu seperti nginap sendirian di hotel dan melakukan hal-hal yang disukai misalnya ke salon atau belanja ke mall dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Akhir kata, tulisan a day in my life hari ini saya cukupkan sampai di sini. Saatnya saya mematikan laptop dan kembali memasukkannya ke dalam tas sebelum akhirnya saya check out dari hotel ini dan memesan taksi online yang akan mengantar saya ke pelabuhan.

Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates