Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure

Hari ini adalah hari pertama cuti lebaran tahun 2023. Saat bangun tidur tadi pagi, rasanya mager banget, masih pengen tidur-tiduran sembari memeluk anak-anak saya dan menikmati liburan di hari pertama ini namun apalah daya saya gak bisa seperti itu karena hari ini ada tugas negara yang harus dilakukan. Loh kok bisa? Memang tugas apakah yang dimaksud hingga membuat saya gak bisa berleha-leha di hari pertama cuti lebaran ini?

Ahaaa, pekerjaan inilah yang akhirnya menginisiasi terbitnya artikel a day in my life hari ini, hehehe 😁

Jadi, hari ini, dinas kami memiliki satu kegiatan yang sangat dinantikan masyarakat menjelang lebaran ini. Adakah yang bisa menebak? Yap, anda benar, dinas kami menyelenggarakan Pasar Murah dan kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang ada di bidang saya, karena itulah saya wajib banget berpartisipasi.

Baiklah gak perlu basa-basi, segera aja kita mulai cerita tentang kegiatan saya hari ini 😊😉

Pukul 08.30 WITA saya langsung mandi usai menyiapkan sarapan untuk anak kedua. Setelah mandi dan bersiap-siap segeralah saya otw ke kantor Lurah Lakudo, lokasi penyelenggaraan kegiatan pasar murah ini. Saat tiba di sana, masyarakat udah lumayan banyak yang datang namun rekan-rekan dari kantor belum semuanya hadir. Saya pun meminta izin ke pasar untuk melakukan tugas harian saya sebagai enumerator yakni mengambil data harga bahan pangan untuk nanti diinput di website panel harga pangan, kebetulan jarak antara kantor lurah dan pasar itu hanya sepelemparan batu alias dekat banget.

Baca juga: A day in my life; Rabu 08/02/2023

Hampir satu jam saya berada di pasar dan syukurlah harga-harga menjelang lebaran ini lumayan stabil dan terkendali, gak ada kenaikan yang membuat masyarakat mengeluh. Suasana pasar sangat ramai dan karena anak pertama kami belum punya baju lebaran, saya pun singgah di pedagang pakaian pilih-pilih baju untuk si sulung, alhamdulillah ketemu kemeja kotak-kotak berwarna biru yang pas di tubuhnya.

Pulang dari pasar, saya kembali ke TKP dan rupanya rekan-rekan udah berkumpul. Setelah semuanya siap, kegiatan pasar murah pun dibuka oleh Bapak Kepala Dinas. Saya bertindak sebagai kasir yang memegang semua uang hasil penjualan tiga komoditas yang kami jual hari ini yakni beras, gula pasir dan minyak goreng. 

beras salah satu komoditas yang kami jual di pasar murah kali ini

Pelaksanaan pasar murah hari ini berjalan lancar dan tertib. Ba'da Dzuhur kegiatan ini berakhir namun kami gak langsung balik ke rumah masng-masing melainkan ke kantor dulu untuk menghitung semua uang yang kami peroleh dari hasil penjualan yang tadi saya terima dari pembeli. Kami baru balik ke rumah pada pukul 16.00 WITA.

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah saya merasa was-was. Saya dihantui rasa takut dirampok karena uang hasil penjualan tadi diamanahkan kepada saya untuk memegangnya. Saya diminta untuk menyimpan uang ini sebelum akhirnya diserahkan ke pihak Perum Bulog saat masuk kantor usai lebaran nanti.

Jujur aja, memegang uang sebanyak itu membuat saya ketakutan. Baru kali ini saya merasa ada banyak mata yang seolah memperhatikan saya eh salah uang yang saya pegang, seolah-olah mereka akan mencuri uang itu dari saya padahal mah orang-orang di luar sana juga gak tahu kalo saya memegang uang ini, tapi begitulah perasaan saya. Rasanya hati dan pikiran ini gak tenang dan jujur aja saya merasa berat banget menerima amanah ini. 

Setibanya di rumah saya langsung mandi dan istirahat sejenak sembari menunggu waktu berbuka puasa. Usai berbuka dilanjutkan dengan shalat maghrib, tadarus beberapa lembar, makan malam, shalat isya lanjut tarawih kemudian main sejenak dengan anak dan gak terasa waktu terus berjalan hingga sampailah saat ini, saat di masa saya sedang menulis artikel ini.

Rencananya setelah mempublish tulisan ini saya akan bersiap untuk tidur, tentu aja setelah melaksanakan rutinitas saya setiap malam yaitu skincare-an, hehehe

Baca juga: Penyesalan

Okee, akhirnya tulisan a day in my life hari ini saya cukupkan sampai di sini. Sampai bertemu lagi di tulisan a day in my life di harii-hari berikutnya. Selamat beristirahat dan selamat menikmati liburan bersama orang-orang tercinta! 😊

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Setelah beberapa waktu lalu menulis tentang minyak kayu putih asli dari Maluku, sekarang saya jadi kepikiran pengen nulis tentang minyak-minyakan yang ada di rumah kami yang sering digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing, hahaha ada-ada aja nih ide yang muncul di kepala 🙈

Saya memang serandom itu gaes, apalagi hari ini adalah jadwalnya saya mempublish artikel di blog ini namun sampe jam segini belum ada ide cemerlang yang muncul, yang muncul malah ide absurd ini jadilah dieksekusi ajalah yaa daripada gak ada sama sekali, seperti kata pepatah tak ada rotan akar pun jadi, tak dapat ide cemerlang, ide receh pun tak masalah, hahaha 😂

Ternyata setelah saya hitung, ada beberapa jenis minyak yang ada di rumah yang sering kami gunakan. Yang akan saya tuliskan ini adalah minyak gosok yang digunakan orang dewasa yaa, bukan minyak telon atau baby oil yang digunakan bayi atau anak-anak, soalnya karena saya masih punya balita jadi kedua minyak itu juga ada di rumah ini, hehehe

Penasarankah kalian minyak-minyak apa aja itu? Check this out:

✅ Minyak Tawon

Minyak tawon adalah minyak yang harus selalu ada di rumah kami. Ia gak boleh kosong karena keberadaannya sangat dibutuhkan. Minyak tawon ini memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai obat luka, obat lebam atau benjol saat kejedot, obat batuk ringan, obat sakit perut, obat digigit serangga, obat totol jerawat dan obat untuk beberapa sakit ringan lain, pokoknya dia bisa dibilang multifungsi karena menjadi obat pertolongan pertama saat terjadi luka atau sakit ringan.


Kebiasaan menyiapkan minyak tawon ini udah sejak dulu kami lakukan bahkan sebelum saya menikah. Di rumah mama si minyak tawon ini juga udah menjadi sahabat keluarga yang selalu ada. Menurut mama, saat kami (saya dan adik-adik) masih bayi, minyak tawon inilah yang dioleskan ke perut dan tubuh kami setelah mandi agar gak masuk angin alias pengganti minyak telon.

Saya termasuk yang jarang banget menggunakan minyak tawon karena gak suka baunya. Kalo kata teman saya, baunya kayak bau nenek-nenek, hahaha. Saya menggunakan minyak tawon hanya pada saat sedang luka atau sekali-sekali saya oles ke jerawat saat jerawat muncul di wajah biar gak terlalu perih.

 ✅ Minyak Kutus Kutus

Demam minyak kutus kutus yang melanda jagat facebook beberapa tahun lalu juga menyerang rumah kami, hehehe. Minyak gosok yang digadang-gadang memiliki sejuta manfaat ini juga menjadi penghuni rumah kami.

Dulu saya tertarik beli karena testimoni teman saya yang merupakan penjual minyak kutus-kutus ini. Katanya minyak kutus kutus ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak bila sering digosokkan ke badan anak. Sayangnya anak saya malah mabok saat saya gosokkan minyak ini karena gak suka baunya, jadinya setiap kali saya ingin menggosokkan ini ke badannya doi selalu menolak, huhuhu padahal harganya lumayan mahal menurut saya. Saat sedang pegal karena kelelahan, saya kadang-kadang pakai ini walau setelah pakai selalu dikomplain suami karena doi juga gak suka baunya. Sungguh anak dan bapak yang kompak! 🤦‍♀️

Mertua suka pakai minyak ini karena lumayan ampuh meredakan pegal-pegal yang ia derita. Saya juga beli minyak kutus kutus ini untuk mama agar beliau bisa pakai saat tubuhnya sedang pegal.

✅ Mama's Choice Herbal Oil

Pertama kali pakai herbal oil ini adalah beberapa bulan setelah lahiran anak kedua. Saya yang saat itu masuk kantor setiap hari pulang pergi Baubau - Lakudo merasa sangat letih. Memakai minyak ini lumayan membantu membuat badan saya lebih rileks sehingga bisa tidur nyenyak di malam hari 👍


Saat itu saya dapat minyak ini secara gratis dari sponsor dan reviewnya udah saya tulis d blog utama. Wanginya enak banget dan bikin tenang. Suami gak komplain saat saya pakai ini, malah beliau yang semangat pijitin saya setiap malam, hehehe.

Kekurangannya cuman satu si herbal oil ini yakni harganya yang lumayan menguras kantong, lebih mahal dari harga minyak kutus kutus, tapi memang diklaim aman untuk ibu hamil dan menyusui.

✅ Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih juga menjadi minyak yang selalu ada di rumah kami. Tak hanya minyak kayu putih asli tapi juga minyak kayu putih keluaran pabrik yang dibeli di toko. Minyak kayu putih keluaran pabrik ini biasa saya oles di jidat atau pelipis saat merasa pusing sedangkan minyak kayu putih asli ini selalu jadi andalan saat saya sakit perut masuk angin karena ampuh banget.

**

Itulah beberapa jenis minyak gosok yang menjadi sahabat kami di rumah. Kami bukan tipikal orang yang dikit-dikit langsung minum obat. Saat merasa sakit, biasanya kami atasi dulu menggunakan minyak-minyakan ini, nanti bila gak bisa ditangani barulah kami ke puskesmas untuk berobat.

Apakah kalian juga punya minyak gosok andalan di rumah, gaes?

Share
Tweet
Pin
Share
31 Comments

Hari ini saya ingin menulis tentang salah satu hal yang saya sukai, lebih tepatnya buah yang paling saya sukai. Yap, sepertinya teman-teman udah bisa menebak yaa buah apa yang dimaksud karena gambarnya udah terpampang nyata di atas dan namanya juga udah tertulis secara gamblang di judul. Kalian benar, saya akan menulis tentang buah durian. Hayoo, siapa yang juga suka buah ini? Ayoo toss dulu karena itu artinya kita se-frekuensi, hehehe 😁

Menurut saya, durian adalah buah yang unik. Banyak yang suka padanya namun gak sedikit yang benci. Bila dijumlah, antara pecinta dan pembencinya seimbang. Hahaha ngomongin durian udah kayak ngomongin orang yaa, tapi beneran deh, jumlah teman-teman saya yang suka durian itu sebanding dengan jumlah teman saya yang gak suka durian.

Saya iseng bertanya, apa yang membuat mereka gak suka durian? Rata-rata alasannya adalah karena gak suka baunya. Jadi mereka ini gak suka karena udah mabok duluan cium bau durian yang harum itu (versi hidung saya dan pecinta durian yang lain). Menurut mereka bau durian itu busuk dan bikin mual. Suami saya termasuk dalam golongan orang kayak gini, langsung mual saat cium bau durian 🤦‍♀️

Saya ingat, sejak kecil saya udah sering mendengar orang bercerita (termasuk mama) bahwa durian itu baunya busuk kayak (maaf) t*i ayam. Maka melekatlah stigma durian seperti itu di otak saya selama bertahun-tahun hingga saya kuliah dan semuanya berubah.

Teman kost saya pulang kampung ke Polmas (Polewali Mamasa) dan saat balik ke Makassar dia membawa durian sebagai oleh-oleh buat kami. Teman-teman kost bahagia banget dapat oleh-oleh itu, gak perlu waktu lama mereka langsung mengeksekusinya. Saya diajak untuk menikmati si durian. Saya yang saat itu belum pernah makan durian dan udah tercuci otaknya bahwa bau durian itu busuk awalnya ogah dan menolak untuk mencoba namun karena dipaksa terus sembari dijelaskan bahwa durian itu enak, akhirnya saya tertarik juga untuk mencobanya, hahaha untung aja saat itu semua teman satu kost kompak membujuk saya, kalo gak, mungkin sampai saat ini saya gak akan pernah tahu  dan merasakan ternyata ada buah yang rasanya seenak itu 😍👍 

Lalu apa yang terjadi setelah hari itu? Sejak merasakan kenikmatan buah durian untuk pertama kalinya di hari itu, saat itu juga saya langsung menasbihkan diri sebagai pecinta durian. Durian langsung menduduki kasta tertinggi sebagai buah yang paling saya sukai setelah mangga.

Lalu setiap musim durian tiba saya galau karena harga durian itu mahal, huhuhu. Maksud hati pengen menikmatinya namun apa daya kantong mahasiswaku berteriak dan meronta-ronta karena gak bisa memenuhi keinginan hati. Namun yang namanya rezeki yaa, adaaa aja jalannya. Rupanya istri sopir yang rumahnya berada di samping kost-an kami tahu kalo saya pecinta durian. Suaminya yang merupakan sopir bus rute Makassar - Palopo sering membawa pulang durian ke rumah mereka. Oleh sang istri si durian ini dikupas lalu didinginkan di kulkas. Si istri sering memanggil saya untuk datang menikmati durian itu. Wahh bahagia banget rasanya 🤩

Setelah tamat kuliah dan pulang kampung, saya kembali kesulitan makan durian. Sebabnya yaa karena harga durian di sini tuh mahal banget, mau beli harus mikir berkali-kali dan akhirnya gak jadi beli karena harganya memang semahal itu. Alternatif yang saya pilih adalah beli es kirim yang rasa durian, kebetulan ada salah satu merek es krim yang rasa duriannya di lidah saya tuh hampir sama dengan rasa durian asli. Namun semirip apapun rasanya tetap aja hati ini pengen makan durian asli, huhuhu.

Saya ingat, saat hamil anak kedua beberapa tahun lalu, di bagian Ambon dan sekitarnya sedang banjir durian. Saking banyaknya, harga durian di sana tuh murah banget, katanya Rp. 10.000,-/buah. Istri teman suami yang kebetulan tugas di daerah sana mengirimi saya satu karung durian. Wahh senang banget rasanya mendapatkan kiriman durian sebanyak itu. Kalo gak mikir sedang hamil, saya mungkin bisa menghabiskan satu buah durian sekali makan. Suamilah yang jadi rem, jadi penasehat agar saya gak terlalu rakus dan harus mikirin anak kami karena banyak yang bilang ibu hamil gak boleh makan durian banyak-banyak, bisa bahaya kata mereka.

Sepertimya itu kali terakhir saya makan durian. Hmm kalo dihitung-hitung udah hampir lima tahun lalu. Udah lama juga ternyata saya gak makan durian, pantas aja tadi siang saat salah satu teman facebook posting jualan durian, saya langsung tergoda untuk pesan padahal harganya lumayan mahal untuk ukuran kantong saya di pertengahan bulan dan belum terima THR ini, hahaha. Gak papalah yaa, hitung-hitung ngasih reward pada diri sendiri.

Dan sore tadi, sesaat sebelum buka puasa duriannya tiba di rumah. Mencium aromanya langsung tergoda untuk segera mencicipinya tapi saya tahan dulu. Saya baru menikmatinya tadi setelah shalat isya, sebelum saya menulis arikel ini. 

segini harganya 85K 😭

Bagaimana rasanya makan durian lagi setelah sekian lama? Jawabannya adalah masih kurang puas dan masih pengen nambah, hahaha 😂

Teman-teman masuk dalam golongan mana nih? Tim penyuka durian seperti saya ataukah tim yang gak suka durian? Tulis jawabannya di kolom komentar yaa

Share
Tweet
Pin
Share
40 Comments

Untuk kesekian kalinya, saya lupa menginput daftar harga pangan yang udah saya pantau di website harga pangan. Saya akui, hari ini saya memang agak telat ke pasar karena telat bangun, penyebabnya adalah karena saya tidur kembali usai shalat subuh. Saya baru terjaga saat mendengar suara mama mengetuk pintu sembari memanggil nama saya 🤦🏻‍♀️

Saya kaget dan langsung melihat jam yang telah menunjukkan pukul 09.00 WITA, ckckck. Mama datang membawakan kue pesanan saya. Kurang lebih lima belas menit kami ngobrol, mama pamit pulang dan saya langsung bersiap-siap ke pasar untuk melakukan survey harga bahan makanan pokok.

Baca juga: A day in my life; Rabu 08/02/2023

Setelah kurang lebih satu jam berada di pasar, saya pulang ke rumah dan langsung membersihkan ikan dan sayur yang saya beli, menaruhnya di wadah dan memasukannya ke dalam kulkas dan freezer, lanjut mencuci dua lembar celana preloved yang tadi saya beli dengan harga Rp. 65.000,- aja. 

Setelah menjemur dua lembar celana itu, saya langsung masuk kamar berbaring santai sambil ikutan antre ngelist di sebuah grup support pv blog. Antreannya lumayan heboh karena banyak banget teman-teman yang daftar, saya sampe ngelist tiga kali karena teman salah copy list sehingga nama dan link artikel yang udah saya masukkan gak dicopy oleh mereka, ckckck. Syukurlah kehebohan itu gak lama karena akhirnya semua kembali tertib 👍🏻

Baca juga: Gabut berfaedah

Tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 12.00 siang. Saya belum ngeuh juga bila sejak pulang dari pasar tadi belum menginput data harga. Saya lanjutkan kegiatan main dengan anak sembari menunggu shalat dzuhur yang rencananya akan saya lakukan pada pukul 13.00 WITA.

Semua kegiatan saya lakukan sesuai rencana yang udah saya susun. Dan tibalah saatnya pukul 17.00 WITA, tiba-tiba saya sadar kalo belum menginput harga pangan 😱. Saya gelagapan dan langsung buka laptop untuk memastikan apakah saya memang benar-benar gak menginput dan jawabannya adalah IYA. Saya langsung lemas dan menyesali kenapa bisa lupa melakukan kegiatan rutin yang setiap hari saya kerjakan itu. Harus saya akui, hari ini saya memang benar-benar lupa dan baru ingat setelah udah lewat jauh banget dari deadline penginputan yakni pukul 14.00 WITA 😰

Baca juga: Parno vs sembrono

Seperti yang saya katakan di awal, ini bukan pertama kalinya saya lupa menginput daftar harga ini. Sejak ditunjuk menjadi Enumerator Pemantau Harga di awal tahun 2022 lalu hingga saat ini, lupa menginput seolah udah menjadi kejadian rutin yang pasti terjadi setiap bulan. Dalam bulan berjalan, adaa aja satu atau dua kali saya lupa input, entahlah kenapa bisa begitu padahal setiap hari saya udah pasang alarm setiap jam 10.00 WITA agar gak lupa. Untuk kasus hari ini, alarmnya berbunyi saat saya masih di pasar jadi langsung saya matikan.

Bukan cuman input daftar harga, saat memasak sesuatu saya juga sering lupa akibatnya udah banyak panci yang jadi korban. Panci-panci itu hangus dan menghitam. Makanan yang saya masak? Hohoho gak usah ditanya, pancinya aja udah sehitam itu, gimana isinya? Teman-teman pasti udah bisa menebaknya.

Saat memasak, saya gak suka menunggui apa yang saya masak kecuali masak mie instan atau goreng telur. Bila waktu yang dibutuhkan untuk memasak makanan itu lumayan lama, maka setelah mendudukan pancinya di atas kompor, saya biasanya akan melakukan aktivitas lain. Namun yang terjadi kemudian adalah saya keasyikan melakukan aktivitas lain tersebut dan lupa kalo di saat bersamaan saya juga masak, saya baru sadar saat mencium bau gosong 😩

makanan gosong yang sempat saya abadikan

Sifat (bisakah ini disebut sebagai sifat?) pelupa ini rasanya mulai meresahkan. Saking seringnya saya lupa, sebagian besar orang yang kenal saya pasti udah tahu fakta ini. Mereka udah mahfum banget saat saya katakan saya lupa membawa barang yang saya pinjam padahal udah janji untuk mengembalikannya. Mereka akan sering menelepon atau kirim pesan pada saya untuk mengingatkan apa aja yang harus saya lakukan. Bila saya menjanjikan sesuatu pada mereka, saya biasanya meminta mereka untuk jangan lelah mengingatkan saya. 

Karena punya sifat pelupa ini, saya juga jadi lebih suka nyetok barang-barang karena takut saat barangnya habis saya lupa membelinya, tentu ini selain alasan yang pernah saya tulis di artikel nyetok atau habis baru beli ini.

Namun setelah saya ingat-ingat, rasanya ada yang aneh dengan sifat pelupa saya ini. Mengapa saya bilang aneh? Karena saya gak pelupa dalam hal mengingat rasa sakitnya ditinggal mantan saat sedang sayang-sayangnya 😄 eh momen yang udah berlalu atau wajah orang yang pernah berinteraksi dengan saya.

Saya bisa mengingat suatu momen secara detail lengkap dengan tanggal dan jam kejadiannya, makanya saya bisa menceritakan kisah-kisah yang pernah saya alami di masa lalu dengan runut dan lancar. Pun dengan wajah orang-orang yang pernah berinteraksi dengan saya, bila bertemu lagi di suatu tempat di waktu yang berbeda saya akan tetap mengingat wajahnya walau mungkin udah lupa namanya. Saya biasanya juga akan ingat jalan yang pernah saya lalui sebelumnya. Intinya, saya kuat mengingat hal yang udah berlalu namun sering lupa pada hal yang saya lakukan atau mau saya lakukan.

Baca juga: 2007 dalam kenangan

Kalo kayak gini, apakah saya memang benar-benar pelupa? 🤔


Share
Tweet
Pin
Share
31 Comments

Hari Jumat lalu, saat saya pulang istirahat ke rumah, tiba-tiba salah satu rekan yang ada di kantor nge-chat. Dia mengatakan sedang sakit perut yang terasa melilit dan meminta saya untuk membawakannya minyak kayu putih. Sayangnya karena suami sedang pergi shalat jumat dan saya gak bisa mengendarai motor jadinya saya gak bisa memenuhi permintaan rekan tersebut. Tapi alhamdulillah, sesaat setelah pulang shalat jumat, suami si rekan segera mengantarkan minyak kayu putih untuk istrinya. Hati saya lega banget mendengar hal itu. 

Baca juga: Mau tapi takut

Ngomongin sakit perut yang melilit, ingatan saya langsung kembali ke beberapa tahun silam saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Saat itu saya juga mengalami sakit perut melilit hingga badan ini rasanya gak bisa diluruskan. Saking sakitnya saya gak bisa tiduran telentang, saya hanya bisa tiduran sambil memeluk lutut. Saya menangis sesungukan menahan sakit yang rasanya betah banget berlama-lama tinggal di tubuh saya.

Melihat saya yang kesakitan hingga sulit bergerak, mama langsung membuka lemari dan mengeluarkan benda pusaka yang telah lama beliau simpan eh minyak kayu putih asli dari Maluku. Minyak kayu putih ini adalah oleh-oleh dari keluarga mama yang pulang merantau dari Ambon, makanya mama menyimpannya dalam lemari dan baru mengeluarkannya saat benar-benar dibutuhkan, seperti saat itu.

Mama langsung membalurkannya ke perut dan punggung saya dan bagaikan sihir, beberapa menit kemudian sakit perut yang menyiksa itu hilang entah kemana. Ya, sakit perut saya benaran hilang, gaes. Ampuh banget si minyak kayu putih ini padahal sebelumnya saya juga udah dibaluri beberapa jenis minyak-minyakan lainnya (saat itu saya memang gak minum obat).

Karena keampuhan si minyak kayu putih, saat berangkat kuliah ke Makasaar saya meminta kepada mama untuk memasukkan minyak kayu putih itu ke dalam tas saya. Saya takut sakit perut melilit seperti yang saya rasakan sebelumnya akan kembali menyerang. Dan ternyata feeling saya benar, di suatu malam saya sakit perut dan muntah-muntah, untung ada minyak kayu putih ini. Saya meminta tolong pada teman untuk membalurkannya ke tubuh saya dan gak lama kemudian sakitnya berhenti. Malam itu saya bisa tidur dengan nyenyak. Minyak kayu putih yang saya bawa dari kampung itu akhirnya habis karena dipakai juga oleh teman-teman kost.

Baca juga: 2007 dalam kenangan

Waktu pun berlalu, saya akhirnya tamat kuliah dan mulai bekerja. Tak lama kemudian saya menikah dan punya anak. Saya gak pernah lagi merasakan sakit perut melilit seperti itu. Dan karena di tempat kami gak ada yang jual minyak kayu putih asli ini, saya pun gak pernah pakai lagi. Untuk jaga-jaga, saya beli minyak kayu putih biasa yang banyak dijual di pasaran. Hingga beberapa bulan lalu mama cerita kalo tetangganya yang baru pulang dari Namrole, salah satu kecamatan di Buru Selatan Provinsi Maluku, menjual minyak kayu putih asli ini. 

Mendengar berita itu, saya langsung beli satu botol dengan harga Rp. 75.000,-. Namun karena gak hati-hati menyimpannya, botolnya yang dari kaca itu tersenggol dan jatuh. Minyak kayu putih yang baru saya temukan lagi itu akhirnya tumpah. Saya cuman bisa gigit jari mendapati kenyataan pahit itu. Barang langka yang baru saya dapatkan itu akhirnya harus saya ikhlaskan.

Baca juga: Terpaksa kuharus melepasmu

Saya curhat pada mama mengenai kejadian ini. Dan minggu lalu, mama kembali mengabarkan bahwa si tetangga masih memiliki stok dua botol minyak kayu putih. Saya langsung minta tolong kepada mama untuk dibelikan kedua botol minyak kayu putih itu. Dan hari Sabtu kemarin mama datang ke sini untuk membawakannya.


Selain untuk meredakan sakit perut, saya juga suka mencium aroma minyak kayu putih asli ini. Menurut saya, aromanya enak dan melegakan pernafasan. Saat terserang flu, saya teteskan minyak kayu putih ke dalam air panas dan saya hirup uapnya. 

Namun walau suka banget pakai minyak kayu putih asli ini, saya gak berani memberikannya kepada anak-anak saya karena khawatir kulit mereka terbakar. Saya rasa, minyak kayu putih asli ini lebih panas dibanding minyak kayu putih kemasan plastik yang biasa dijual di pasaran.

Apakah teman-teman juga pernah memakai minyak kayu putih asli dari Maluku ini?

Share
Tweet
Pin
Share
19 Comments

Bingung mau nulis tentang apa. Udah mikir dan mencoba mencari topik yang sedang #Trending namun kok kayaknya topiknya berat-berat semua. Ku tak sanggup nulis yang berat-berat karena spesialisasiku adalah tulisan receh, hahaha 😅

Lalu tiba-tiba balon lampu di kepala saya nyala, ahaa tadi kan blog ini baru ganti template, gimana kalo bahas tentang itu aja? Hahaha benar-benar deh, saking bingungnya jadi hal kayak gini aja dijadiin bahan tulisan 🤣🙈

Kok bisa tiba-tiba ganti template blog, Neng? Emang kenapa dengan templatenya? Apakah template lama itu jelek? Ataukah ada masalah teknis yang terjadi? Atau... Gak perlu bertanya-tanya, gaes, karena dengan senang hati akan saya ceritakan kronologisnya. Jadi gini ceritanya..

Beberapa hari lalu saya blogwalking ke blog teman-teman yang tergabung dalam grup bewe Blogging Happy Family. Saat itu saya menyelesaikan utang bewe yang udah beberapa hari lalu saya lewatkan. Saat bewe itu, ada blog salah satu teman yang template-nya plek ketiplek dengan blog ini. Saya langsung kaget dong, kok bisa template blog kami sama? Ya elah, Ira, kalo merasa pake gratisan mah gak usah sok-sokan kaget saat nemu template yang sama dipakai blogger lain, hahaha 😆

Saat menyadari template kami sama, saya masih sedikit ragu. Ahh jangan-jangan ini cuman perasaan saya aja nih. Usai komen di blog teman tersebut, saya gak langsung tutup artikelnya. Saya selesaikan dulu kewajiban bewe ke blog beberapa teman lain dan baru kemudian balik lagi ke blog yang template-nya sama ini.

Baca juga: 4 Kebiasaan saya di awal ngeblog

Untuk memastikannya, saya sampai screenshoot tampilan blog ini dan blog teman tersebut dan setelah saya perhatikan secara seksama, memang benar kami memakai tema yang sama, hahaha. Lalu apakah saat itu saya langsung kepikiran buat ganti template? Jawabannya adalah GAK. Rasanya udah nyaman pakai template blog yang saat itu saya pakai. Saat memakai template itu loading blog ini lumayan cepat, tampilannya juga oke. Menurut saya belum ada alasan untuk menggantinya.

Namun tadi sore, saya berubah pikiran. Saat menanti waktu berbuka puasa, iseng-iseng saya klik template blogger responsive di laman pencarian google. Di situ saya menemukan beragam pilihan template yang cantik-cantik dan menggoda iman. Setelah beberapa menit klak-klik beberapa template, bertemulah saya dengan template yang saat ini saya gunakan. Langsung deh saya download versi gratisnya, hahaha benar-benar gak mau keluarin duit untuk beli versi premiumnya nih mamak-mamak pelit nan perhitungan. Saya rasa ibu-ibu yang berada dalam satu server ruangmamak perhitungan kayak ini pasti setuju dengan yang saya lakukan ini 🤝🏻. Iya dong, prinsipnya adalah kalo ada gratisan ngapain beli 😝🙈

Baca juga: Menabung setiap hari? Insyaallah bisa, kok!

Kurang lebih satu jam saya utak-atik hingga akhirnya nemu tampilan yang menurut saya oke dan sesuai dengan imej blog ini yang simpel dan sederhana. Hasil akhirnya seperti yang saat ini kalian lihat.

Menurut salah satu sahabat saya, Diah, yang merupakan Blogger Kendari, minimal ada 5 poin yang mesti diperhatikan dalam memilih template blog, yaitu mudah diakses (user friendly), layout bersih dan rapi, responsive dan mobile friendly, loading cepat dan yang terakhir adalah jenis huruf yang digunakan.

Namun bagi saya, hanya ada dua hal yang menjadi pertimbangan utama saya dalam memilih template untuk blog ini. Pertama adalah templatenya harus responsif dalam artian tampilannya harus menyesuaikan media apapun yang digunakan pembaca saat membuka blog ini. Dan yang kedua adalah templatenya ringan sehingga loadingnya cepat jadi pembaca gak kesulitan membuka blog ini.

Lalu bagaimana performance blog ini dengan template barunya saat saya cek di gtmetrix.com? Berikut hasilnya


Kalo melihat hasilnya, performa blog ini masih tergolong bagus yakni 89%. Saat tahu hasil ini, saya sebenarnya agak kurang puas, saya ingin performancenya di atas 90%, namun saya udah malas untuk mencari template baru lagi. Capek rasanya harus utak-atik dari awal lagi. Untuk saat ini, biarlah saya pakai template ini dulu, nanti deh kapan-kapan saat waktu saya sedang selow baru ganti template lagi, hehehe 😄

Harapan saya, semoga setelah menggunakan template baru ini semangat ngeblog saya bisa terus terjaga sehingga bisa tetap mematuhi kalender ngeblog yang udah saya buat di awal tahun lalu 🤲🏻

Menurut kalian yang suka berkunjung ke sini, manakah yang lebih bagus, template lama ataukah template baru ini? Share jawabannya di kolom komen yaa 😉

Share
Tweet
Pin
Share
31 Comments


Yuhuuuu kembali lagi di artikel a day in my life. Sebenarnya agak ragu mau nulis tentang a day in my life hari ini, khawatir pembaca bosan karena minggu lalu saya juga nulis dengan tema ini, tapi setelah saya pikir-pikir lagi, kan kegiatan yang saya lakukan hari ini gak sama dengan minggu lalu, jadi kayaknya gak papa lah yaa, hehehe 😄

Baca juga: A day in my life; Rabu 22/03/2023

Lalu apa aja kegiatan saya hari ini?

Hari Rabu ini adalah hari yang lumayan sibuk. Hari ini Tim Satgas Pangan hendak mengadakan operasi pasar di pasar tradisional di salah satu kecamatan di Kabupaten Buton Tengah yakni Kecamatan Mawasangka. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan harga bahan pangan pokok agar gak terjadi inflasi di daerah kami.

beberapa anggota tim satgas pangan dari dinas pangan kabupaten buton tengah

Kecamatan Mawasangka dipilih menjadi tempat pertama yang dikunjungi oleh Satgas Pangan karena menurut data, di sana telah terjadi kenaikan harga bahan pokok yang lumayan signifikan dibanding kecamatan lain yang ada di Buton Tengah selama bulan ramadan ini.

Kegiatan operasi pasar hari ini rencananya akan dipimpin oleh Bapak Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Buton Tengah, namun rupanya beliau gak bisa hadir bersama kami karena pagi tadi kakak ipar beliau meninggal dunia. Akhirnya disepakati kegiatan ini dilakukan oleh anggota tim satgas aja. Saya diminta untuk ikut turun ke pasar bersama Tim Satgas Pangan yang berasal dari beberapa dinas itu.

Pukul 08.30 WITA kami meninggalkan Kecamatan Lakudo yang merupakan ibukota Kabupaten Buton Tengah menuju Kecamatan Mawasangka. Jarak antara Kecamatan Lakudo ke Kecamatan Mawasangka kurang lebih 60 km. Kami menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dengan kecepatan lumayan, hehehe.

Saat tiba di sana, rupanya anggota satgas dari dinas lain udah ada yang lebih dulu tiba. Setelah menunggu anggota tim yang lain kurang lebih setengah jam, kami akhirnya masuk ke pasar. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah distributor beras dan telur. Kami menanyakan berapa harga beras dan telur saat ini dan rupanya memang benar, terjadi kenaikan yang lumayan signifikan yang disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat namun pasokan yang ada kurang banyak. Hukum permintaan dalam ekonomi berlaku, semakin tinggi permintaan terhadap suatu barang, maka harga barang tersebut juga akan meningkat.





Selanjutnya kami mulai bertanya kepada pedagang eceran yang menjual bahan pangan lainnya. Rupanya untuk harga bahan pangan lain seperti cabe-cabean, bawang-bawangan, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, daging ayam, ikan dan udang masih stagnan harganya, belum ada kenaikan berarti.

Baca juga: Berat badan yang mulai meresahkan

Kurang lebih dua jam lamanya tim satgas keliling pasar. Usai kepala dinas melakukan wawancara dengan wartawan terkait kegiatan hari ini, kami putuskan untuk kembali ke kantor. Saat meninggalkan pasar Mawasangka, kondisi langit mulai mendung dan di tengah perjalanan ke Lakudo, hujan mulai turun dengan derasnya. Langit menghitam dan air hujan turun laksana ditumpahkan dari atas langit sana dan saat kami tiba di kantor, hujan belum juga reda.

Setibanya di kantor, sebenarnya saya ingin langsung pulang ke rumah dan gak lanjut ngantor lagi karena hari ini saya memang tugas luar, namun karena hujan belum reda juga, saya akhirnya membatalkan rencana kepulangan itu dan menetap di kantor hingga jam pulang sembari berusaha menyelesaikan beberapa laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas untuk diajukan ke bendahara agar segera cair di rekening masing-masing pelaku perjalanan dinas.

Baca juga: Serba serbi tugas luar (TL)

Gak terasa waktu telah menunjukkan pukul 15.00 WITA dan itu berarti waktunya pulang kantor. Walau cuaca masih gerimis, saya putuskan untuk tetap pulang ke rumah, karena kebetulan jarak kantor dan rumah memang gak terlalu jauh, gak papa lah basah-basahan dikit asalkan bisa beristirahat nyaman di rumah, hehehe

Setibanya di rumah saya langsung mandi dan main bersama anak. Untuk buka puasa, kami putuskan untuk beli takjil aja, kebetulan banyak banget teman yang jual takjil. Beli takjil adalah solusi untuk orang-orang malas bikin takjil seperti saya. Sembari menunggu waktu berbuka, saya sempatkan diri untuk blogwalking ke blog teman-teman.

Baca juga: Kebiasaan yang dilakukan blogger pemula

Hari ini saya juga bahagia karena selepas shalat maghrib tadi kurir mengantarkan paket belanja online yang udah lama saya tunggu kedatangannya. Alhamdulillah barang yang saya beli sesuai ekspektasi, yeay! 🤩

Sekarang waktu menunjukkan pukul 21.00 WITA saatnya saya menuliskan kegiatan hari ini dalam sebuah blogpost yang saat ini sedang kalian baca. Rencananya, usai publish artikel ini saya siap-siap ke kamar mandi untuk bersih-bersih, skincare-an dan lanjut tidur agar bisa bangun sahur tepat waktu esok dini hari.

Demikian a day in my life hari ini, sampai ketemu di tulisan a day in my life di hari dan kesempatan lainnya 😉

Share
Tweet
Pin
Share
26 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2024 (9)
    • ▼  Desember (1)
      • Holiday Shapewear Deals You Can’t Afford to Miss T...
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates