Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure
pic source: pixabay.com

Setelah minggu lalu menjadi minggu yang paling sibuk, minggu ini menjadi minggu yang sangat menguras emosi dan air mata. Entahlah, saya merasa, minggu terakhir bulan Oktober tahun 2022 ini menjadi minggu yang paling berat di tahun ini.

Baca Juga: A Day in My Life, Selasa 23 Oktober 2022

Disclaimer: tulisan ini berisi full curhat, bagi yang gak berkenan membaca, boleh skip dan pilih tulisan lain yang ada di blog ini (asal jangan langsung closed tab yaa, soalnya si empunya blog sedang butuh views nih, hehehe)

Sejak pulang dari Kendari hari Jumat minggu lalu, keadaan tubuh saya memang udah gak baik-baik aja. Saya diserang flu dan sakit kepala yang lumayan parah. Namun karena harus menyelesaikan tugas yang diamanahkan kepada saya, hari Senin saya paksakan diri masuk kantor, walau memang masuknya udah agak siangan.

Pulang kantor, saya gak bisa istirahat secara maksimal karena anak kedua lagi gak enak badan. Kesayangan kami yang kedua ini sedang demam dan udah beberapa malam gak bisa tidur nyenyak, jadi saya pun ikut-ikutan begadang menemaninya sepanjang malam.

Hari Selasa saya tetap memaksakan diri masuk kantor. Rencana kegiatan saya di hari itu adalah meyelesaikan laporan perjalanan dinas yang saya lakukan ke Kendari pada hari Rabu - Jumat di minggu sebelumnya dan berencana izin gak masuk kantor keesokan harinya agar bisa beristirahat di rumah, namun saya lupa, rupanya di hari itu ada kegiatan pembagian 2000 bibit sayuran kepada masyarakat yang terdampak kenaikan BBM beberapa waktu lalu di salah satu kelurahan di Kecamatan Lakudo. Akibatnya hingga jam pulang laporan yang rencananya akan saya selesaikan hari itu gak terselesaikan juga.

Saya merasa hari itu adalah hari yang sangat panjang namun kerjaan saya gak ada yang tuntas. Rasanya sibuk banget tapi kerjaan gak beres jadi kayak gak ngelakuin apa-apa. Hmm kayak gimana yaa? agak sulit saya bahasakan, intinya saya gak puas dengan apa yang saya lakukan hari itu karena kerjaan gak ada yang selesai.

Pukul 16.00 saya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, saya langsung mandi. Ba'da maghrib saya lanjut mengerjakan laporan di kamar sembari menemani anak kedua yang demamnya belum turun juga. Karena takut memberinya obat (disebabkan maraknya berita tentang obat sirup anak yang viral itu), saya pun mengompresnya dengan air hangat. Namun belum setengah jam membuka laptop, tubuh anak saya tiba-tiba menegang dan tatapan matanya kosong. Saat saya menyentuhnya, badannya terasa kaku. Ya, anak saya kejang!. Seketika saya panik dan langsung memanggil suami. Kami langsung membawanya ke UGD RSUD Buteng untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

cepat pulih, kesayanganku 😘

Alhamdulillah, anak saya ditangani dengan baik oleh dokter dan perawat yang sedang berjaga. Kejangnya perlahan berhenti. Malam itu, dokter meminta agar anak saya diopname agar bisa mendapatkan penanganan yang lebih intensif. Sayangnya saat dokter memberitahukan hal itu, kami juga diberitahu bahwa untuk saat ini, perawatan anak di rumah sakit ini belum dicover oleh BPJS alasannya karena dokter anaknya masih baru jadi beliau sedang dalam tahap pengurusan dengan pihak BPJS.

Keesokan harinya, sesaat setelah menerima kunjungan dokter di kamar anak saya, ada bunyi pesan di whatsapp saya, rupanya dari Ibu Andi, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan yang merupakan atasan langsung saya di kantor. Pesannya berisi kalimat perpisahan. Rupanya pagi itu beliau menjadi salah satu Pejabat Eselon III yang dilantik. Beliau dipindahkan ke kecamatan Gu sebagai Sekretaris Camat. Membaca pesan itu, hancur rasanya hati ini. Rasanya gak ikhlas melepas kepergian Ibu, atasan yang sangat baik dan penyayang itu. Yang membuat saya lebih sedih adalah karena hari itu saya gak bisa melepas kepergiannya.

Baca Juga: Mendung

Seolah rasa sedih yang saya alami belum cukup juga, malam harinya telinga ini masih harus mendengarkan berita buruk lainnya. Suami yang ikutan mendaftar sebagai kepala sekretariat panwaslu kecamatan Lakudo dinyatakan gak lolos, yang lolos justru sahabatnya sendiri. Suami menyampaikan kabar itu dengan ekspresi "biasa aja", maksudnya gak ada raut kesedihan di matanya tapi entah mengapa hati saya kok sedih banget yaa. Saya menangis di dalam hati. Entahlah mengapa saya secengeng itu, mungkinkah hal-hal kurang baik yang saya alami beberapa hari terakhir membuat hati saya serapuh ini?

Keesokan harinya, awan kelabu masih ingin berlama-lama menggelayut di atas sana. Saat pulang menjenguk anak saya, sepeda motor yang ditumpangi mama jatuh dan tergelincir. Saat mendengar berita ini dari suami, saya shock dan gak percaya soalnya baru beberapa menit sebelumnya mama pamit pulang dalam keadaan segar bugar. Syukurlah keadaan mama baik-baik aja walau memang ada beberapa luka di sekujur tubuhnya. Saya merasa bersalah banget atas kejadian ini, hiks 😭😭 

pesan perpisahan yang dikirm Ibu Andi

Mengalami kejadian buruk selama seminggu terakhir sungguh membuat saya berpikir. Apakah ini ujian yang harus saya lewati? Rasanya kok seperti gak ada jedanya yaa? Ingin saya mengeluh tapi rasanya malu pada orang-orang yang gak pernah ngeluh padahal ujiannya lebih berat. Baru dikasih ujian segini udah mengeluh. Namun kemudian saya sadar, bukankah kelapangan hati dan penerimaan terhadap cobaan bagi setiap orang itu berbeda? Gak papa kali yaa, sekali-sekali saya mengeluh dan menuliskan kesedihan saya, toh saya juga menuliskannya di blog pribadi. Hitung-hitung ini sebagai stress realese agar saya gak kelamaan memendam kesedihan.

Selain menulis, saya juga mungkin harus membangkitkan hobby yang udah lama banget saya tinggalkan yaitu membaca buku. Setelah membaca buku, saya bisa menuliskan review atau resensinya di blog. Ada banyak manfaat yang mungkin bisa saya dapatkan bila menjadi book reviewer, selain sebagai stress realese bagi diri sendiri, saya juga bisa membantu orang lain untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dari sebuah buku yang ingin mereka ketahui.

Atau mungkin saya bisa sesekali refreshing (yang benar-benar tujuannya adalah piknik) ke tempat-tempat indah misalnya di Bali, Lombok, Raja Ampat atau daerah-daerah lainnya yang memiliki keindahan alam yang memanjakan mata? Kali aja setelah melakukan itu selain stressnya hilang, saya juga bisa jadi travel blogger yang membagikan cerita perjalanannya di blog. Who knows yaa kan?

sesaat sebelum pembagian bibit

atasan rasa sahabat

Malam ini, saat saya menulis ini, saya masih di rumah sakit menunggui anak kesayangan yang kondisinya masih belum stabil. Doakan semoga kondisinya segera pulih yaa. Saya menuliskan ini sebagai salah satu cara mengurai kesedihan yang wujudnya seperti benang kusut di dalam hati dan pikiran saya.

Ayoo semangat lagi, Ira! Gak papa sesekali merasa sedih, itu adalah hal yang sangat manusiawi, tapi sedihnya jangan lama-lama yaa! 😉

Share
Tweet
Pin
Share
29 Comments
pic source: pixabay.com

Hari Rabu, tanggal 19 kemarin saya kembali mengunjungi kota Kendari. Gak seperti biasanya yang suka koar-koar dan memberi tahu kedatangan saya pada teman-teman di Kendari, kunjungan (ciyee KUNJUNGAN, udah kayak menteri aja nih, hahaha 😄😝) kali ini saya lakukan secara diam-diam, eh maksudnya gak bilang sama teman-teman.

Ini adalah kunjungan kedua saya ke Kendari pada tahun 2022 ini. Seperti kunjungan pertama pada bulan Juni lalu, kunjungan saya kali ini juga dalam rangka perjaanan dinas ke kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ngomong-ngomong tentang perjalanan ke luar kota, saya jadi iseng ngitungin kota yang udah saya kunjungi selama ini. Walau belum sebanyak teman-teman lain, untuk ukuran orang yang jarang berpergian, sepertinya udah lumayan (lumayan di sini artinya udah lebih dari 5 kota) jumlahnya. Berikut adalah kota-kota yang pernah saya kunjungi selama ini:

⭐ Makassar

Sampai saya tamat SMA, Makassar adalah kota terjauh yang saya kunjungi. Saya ke Makassar dengan tujuan untuk kuliah, jadi saya lumayan lama tinggal di kota ini, tepatnya sejak tahun 2003 - 2008. Setelah tamat kuliah di tahun 2007, saya putuskan untuk tinggal lebih lama sembari mencari pekerjaan. Sayangnya saya gak berjodoh dengan perusahaan-perusahaan bonafid di sana, hahaha. Setelah lama mencari kerja, akhirnya saya diminta pulang kampung.

Kurang lebih lima tahun tinggal di Makassar banyak kenangan yang kalo diingat bikin senyum-senyum sendiri. Yang bikin betah tinggal di sini adalah harga barang-barangnya murah banget dibanding dengan harga-harga di kampung. Sama satu lagi, ada banyak jajanan yang enak-enak. Bukan berarti di kampung gak ada makanan dan jajanan enak yaa, tapi jajanan di sini tuh lebih banyak jenisnya, apalagi kalo bulan puasa, wahh puas banget deh milih takjil untuk berbuka. Saat berbuka, saya paling suka beli es pisang ijo, es cendol, es cincau di pasar, tapi kalo udah gak sempat ke pasar saya kadang-kadang beli  es jelly cokelat yang dijual tetangga kost. Ahh jadi kangen masa-masa kuliah deh. Kapan saya bisa ke Makassar lagi yaa? Pengen lihat perubahan kotanya yang pasti udah lebih maju lagi sekarang ini dibanding belasan tahun lalu 🤩

pake baju bodo saat jadi pagar ayu di pernikahan tetangga. foto bersama ibu kost dan tetangga

Selama kuliah di Makassar, saya juga mengunjungi beberapa kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, di antaranya Gowa (sempat juga berwisata ke Hutan Pinus Malino), Takalar, Maros (ke Air Terjun Bantimurung) dan Soppeng (lupa euy, ke mana aja). Sempat nyaris ke Toraja diajakin jalan sama tetangga kost tapi gak jadi karena dilarang ortu. 

⭐ Kendari

Pertama kali saya menginjakkan kaki ke Kendari adalah akhir tahun 2008 (kalo gak salah ingat). Tujuan saya ke Kendari saat itu adalah untuk melamar kerja (biasalah yaa, pengangguran berdasi, yang sibuk masukin lamaran kerja, hahaha 😄). Pengalaman pertama ke Kendari ini adalah pengalaman yang gak akan pernah saya lupakan karena kali itu saya kesasar dan nyaris dikejar anjing, huhuhu. Rupanya saya salah mengartikan petunjuk yang diberikan adik saya sehingga salah turun terminal. Untungnya sebelum hape saya mati karena lowbat, saya sempat sms adik saya memberitahu tempat saya berada. Saya udah nangis ketakutan karena hari mulai gelap dan anjing-anjing di sekitaran terminal itu mulai berkeliaran dan mendekati saya, sedang di situ suasananya sunyi. Jujur aja, saya ketakutan setengah mati, takut bakalan dikejar anjing, takut "diapa-apain" sama orang jahat dan takut adik saya gak datang jemput. Air mata mulai mengalir, bibir gak berhenti beristighfar dan berdoa memohon keselamatan. 

Setelah kurang lebih 20 menitan dilanda ketakutan, Alhamdulillah adik saya datang. Saya berlari memeluknya dan tangis saya pecah di pelukannya. Entah apa yang terjadi bila hape saya lowbat sebelum mengiriminya pesan. Hiiih, membayangkannya aja masih membuat bulu kudukku merinding, bahkan sampai hari ini. Jangan pernah lagi deh saya mengalami kejadian seperti itu.

Bila dihitung, total udah 9 kali saya ke Kendari. Pertama kali adalah yang saya ceritakan tadi, kali kedua saat adik pertama (yang jemput saya tadi) wisuda, ketiga saat perjalanan dinas (saat masih jadi karyawan), keempat saat tes CPNS di Kemenkumham (hasilnya gak lolos, huhuhu), kelima saat adik bungsu wisuda, keenam dan ketujuh saat ikut latsar CPNS tahun lalu, kedelapan bulan Juni lalu dan kesembilan tanggal 19 kemarin. Kesepuluh?? Entah kapan lagi, hehehe


⭐ Surabaya

Pertama kali menginjakkan kaki ke Surabaya adalah tahun 2007 saat saya dan teman-teman kampus melakukan study banding ke Jawa-Bali. Gak banyak tempat yang kami kunjungi saat di Surabaya, kalo gak salah ingat kami berkunjung hanya ke dua tempat aja yakni Pasar Turi dan Tunjungan Plaza. Saat itu kami nginap di Islamic Center Surabaya. Selain Surabaya, saya dan teman-teman juga sempat berkunjung ke beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, di antaranya Sidoarjo, Lamongan dan Malang.

foto di Islamic Center Surabaya

Di Sidoarjo, kami berkunjung ke tempat pengrajin tas di Tanggulangin. Saat berkunjung ke sana, suasananya terlihat sunyi karena banyak rumah-rumah yang tutup dan ditinggal penghuninya akibat lumpur lapindo yang saat itu semakin luas jangkauannya. Namun kesunyian itu gak mematahkan semangat teman-teman saya untuk berbelanja tas (kalo saya gak belanja karena kondisi keuangan yang pas-pasan, hahaha).

Selain Sidoarjo, kami juga ke Lamongan. Ingatan saya saat ke Lamongan ini agak samar, yang sedikit saya ingat adalah kami diajak oleh guide ke sebuah tempat wisata yang gedungnya itu berwarna biru berhiaskan kepiting yang sangat besar di pintu masuknya. Sedangkan di tembok lain ada gambar/patung lumba-lumba. Saya udah googling mencari tahu nama tempat ini berdasarkan foto yang saya miliki, agaknya tempatnya lebih mirip sama Wisata Bahari Lamongan, namun untuk lebih jelasnya kayaknya saya mesti tanya Blogger Lamongan nih yang lebih tahu. Benarkah yang kami kunjungi pada tahun 2007 lalu itu adalah WBL?


foto tahun 2007, saat kami berkunjung ke salah satu tempat wisata di Lamongan

Untuk Malang, ingatan saya juga agak samar, yang saya ingat kami diajak menikmati bakso yang rasanya lezat banget namun lagi-lagi nama restorannya saya lupa.

Kota di pulau Jawa berikutnya yang pernah saya kunjungi adalah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Bogor, Tangerang dan Magelang. Beberapa kota ini, ada yang saya kunjungi sampe nginap di situ tapi ada juga yang hanya selewat doang, misalnya kayak Magelang, saya cuman lewat mengunjungi Candi Borobudur setelah itu jalan lagi mengunjungi kota lainnya.


bersama rekan-rekan admin dari kota lain saat ikutan training admin di salah satu hotel di Bogor

Setelah puas berkunjung ke Candi Borobudur, kami pun melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi dengan tujuan ke Bali. Sayangnya saat itu cuaca gak mendukung, jadilah kami kembali ke Surabaya dan menghabiskan waktu di sana sebelum akhirnya pulang ke Makassar.

Itulah beberapa kota yang udah pernah saya kunjungi. Setelah diperhatikan, ternyata saya baru mengunjungi kota-kota yang ada di Sulawesi dan Jawa aja (itu pun baru sebagian kecil). Untuk pulau-pulau lain seperti Sumatera, Kalimantan, Papua, Bali, Maluku dan Nusa Tenggara belum pernah saya kunjungi. Semoga suatu saat saya bisa menginjakkan kaki ke kota-kota tersebut yaa, amiiin 🤲🏻😇

Share
Tweet
Pin
Share
39 Comments
pic source: pixabay.com

Hari ini, Selasa 18 Oktober 2022 menjadi salah satu hari yang sibuk banget dalam kehidupan saya di tahun ini. Kok bisa gitu, Ra? Memang apa yang terjadi hari ini hingga disebut sebagai salah satu hari tersibuk tahun ini? 🤔

Jadi gini ceritanya, gaes!

Hari ini kantor saya melaksanakan Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman). Sejak dulu, kegiatan ini menjadi kegiatan rutin dinas kami, namun karena dua tahun belakangan pandemi menghatam negara kita, jadilah dua tahun belakangan kegiatan ini gak dianggarkan dan barulah tahun ini dilaksanakan kembali.

Lomba Cipta Menu B2SA Kab. Buton Tengah 2022
Lomba Cipta Menu B2SA Kab. Buton Tengah 2022

Lomba Cipta Menu B2SA ini bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Buton Tengah, jadi pesertanya adalah ibu-ibu PKK kecamatan se-Kabupaten Buton Tengah. Sebagai pelaksana lomba, dinas kami udah sibuk sejak beberapa hari yang lalu. Saya yang ditunjuk sebagai salah satu anggota panitia pun mulai menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan terkait penjurian dan kelengkapan berkas untuk laporan pertanggungjawabannya nanti.

Baca Juga: Alasan saya memilih sebagai working mom

Hari ini saya tiba di kantor lebih awal dari hari-hari biasanya. Setibanya di kantor, saya langsung buka laptop dan memprint semua berkas yang diperlukan. Seperti yang saya bilang di atas, sebenarnya berkas-berkas ini udah saya siapkan sejak beberapa hari lalu, namun ketika bertemu salah satu dewan juri kemarin sore, ternyata masih ada yang mesti direvisi jadilah berkas tersebut pagi tadi saya print kembali.

Setelah berkutat menyelesaikan semua perlengkapan, saya dan beberapa rekan segera menuju tempat pelaksanaan kegiatan yaitu Gedung Kesenian Lakudo. Saat tiba di sana, TKP udah ramai dipenuhi undangan, peserta lomba dan rombongan ibu-ibu PKK dari tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Buton Tengah. 

Setibanya di gedung, kami langsung memasang nomor di meja peserta. Setelah itu, ditemani seorang rekan, saya berkeliling membagikan daftar hadir ke seluruh peserta lomba, meminta mereka mengisi namanya dan bertanda tangan. Gak lupa lembaran penilaian pun dibagikan ke dewan juri.

Acara Lomba Cipta Menu B2SA hari ini dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah dan Pelantikan Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Buton Tengah. Usai dilakukannya kedua pelantikan tersebut, barulah acara Lomba Cipta Menu ini dimulai.

Sekitar pukul 11.00 WITA, waktu penjurian dimulai. Oh iyaa, hampir lupa, peserta lomba diminta menyiapkan dua menu yakni menu makan dalam sehari dan menu kudapan. Ada beberapa aspek yang menjadi dasar penilaian dewan juri yakni keseimbangan menu, keanekaragaman jenis pangan yang digunakan, kreativitas pengembangan menu, cita rasa dan yang terakhir adalah tampilan, penyajian dan aspek keamanan pangan.

menu yang ditampilkan salah satu peserta

Pak Bupati & Pak Sekda berkeliling melihat menu yang ditampilkan peserta lomba

Setelah melakukan penilaian, dewan juri berembuk untuk menentukan siapa pemenang lomba. Pukul 12.00 WITA, sang pemenang diumumkan. Dilanjutkan dengan penyerahan piala dan piagam kepada para pemenang.

Dengan berakhirnya penyerahan hadiah, maka berakhir pula kegiatan Lomba Cipta Menu B2SA tahun anggaran 2022 ini. Kami semua yang hadir di tempat itu dipersilakan menikmati menu-menu yang ditampilkan peserta.

Pukul 14.00 WITA saya dan rekan-rekan balik ke kantor dan melanjutkan pekerjaan seperti biasa. Saya ditugaskan untuk membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan tadi. Saya dibantu beberapa rekan menyusun semua berkas yang sudah ditandatangani peserta dan dewan juri guna keperluan penyusunan laporan tersebut. Alhamdulillah gak ada kesulitan dalam melakukannya, semua berjalan lancar. Namun masih ada beberapa berkas yang belum lengkap. Insyaallah hari Senin baru saya selesaikan semuanya.

gak lupa mengabadikan momen

Gak terasa waktu terus berlalu dan udah menunjukkan hampir pukul 16.00 WITA. Kami pun melakukan apel sore sebelum akhirnya kembali ke rumah masing-masih untuk beristirahat dan bertemu keluarga tercinta.

Sesampainya di rumah, saya langsung mandi, mengurus anak-anak dan makan malam. Usai melemaskan otot-otot, saya pun bergerak menyiapkan pakaian dan memasukannya ke dalam tas alias packing karena besok akan berangkat ke Kendari dalam rangka perjalanan dinas.

Sebelum tidur, saya sempatkan menulis artikel ini sebagai arsip kegiatan saya hari ini. Saya ingin mengenang hari ini dengan perasaan bahagia. Walau capek tapi saya semangat menjalaninya. Saya berharap, bila suatu hari nanti merasa lelah dan gak semangat, saya bisa membaca tulisan ini dan jadi bersemangat kembali menjalani hari.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan selamat beristirahat, semoga apa yang kita lakukan hari ini bermanfaat dan bernilai ibadah. Semoga esok hari kita bangun dalam keadaan sehat dan ceria. Sampai jumpa di tulisan a day in my life di hari lainnya 😊

Share
Tweet
Pin
Share
32 Comments
pic source: pixabay.com

Beberapa hari terakhir, selain berita KDRT Lesti, ada satu sosok yang wajahnya sering muncul di fyp tiktok saya. Mungkin ada yang bisa tebak siapa doi? Yap, dia adalah Bunda Corla yang fenomenal itu. Awalnya saya cuekin dan selalu skip karena menurut saya annoying banget. Saya juga sempat mempertanyakan, siapa sih ibu-ibu ini? kok rajin banget muncul, rasanya wajahnya ada di mana-mana deh, hahaha. Maafin saya yaa, Bunda. Tolong jangan marahi saya di live-mu. Eh gak bakalan dibaca juga sih, soalnya dia kan live-nya di Instagram 😄

Tapi lama kelamaan kok saya jadi penasaran juga yaa? Hahaha jiwa kepo saya memang tinggi gaes, jadilah saya coba tonton sampe habis salah satu video yang berisi Bunda Corla yang sedang mendengarkan lagu dangdut sambil berjoget. Sembari berjoget dia bercerita dan ngedumelin penontonnya yang mana menurut saya cara ngedumelnya itu lucu.

Jadilah sejak saat itu, semua video yang berisi Bunda Corla selalu saya tonton sampai habis. Dan setiap kali menonton videonya itu saya pasti tertawa. Auranya yang jenaka dan ceria bisa sampe ke kita eh maksudnya saya yang menontonnya. Menurut saya ini hal yang sulit, tapi Bunda bisa melakukannya dengan paripurna. Jempol buat Bunda Corla 👍🏻

Lalu saya pun sadar. Selama kurang lebih setahun saya menginstal aplikasi tiktok, udah lumayan banyak sosok-sosok random yang  muncul di fyp. Dan sosok-sosok tersebut memiliki imej yang bermacam-macam, mulai dari yang lucu hingga yang menjengkelkan, eh.

Namun di artikel ini, sesuai judulnya saya hanya akan menuliskan sosok yang unik dan lucu aja. Penasaran dengan sosok mereka? Berikut ini saya sebutkan satu per satu. Check this out:

1. Tante Lala

Saya pertama kali melihat video Tante Lala di facebook. Video yang saya tonton tersebut adalah videonya sedang mempromosikan lulur (itu loh lulur yang berwarna hitam). Kesan pertama yang saya rasakan saat melihat video tersebut adalah lucu. Visualnya yang dibuat mirip tante-tante (padahal aslinya dia kelahiran tahun 1995) yang sedang berbicara dengan logat yang gak asing di telinga saya (logat Sulawesi), cukup ampuh menarik perhatian. Ia mempromosikan produk yang di-endorse-nya dengan gaya yang unik (teriak-teriak sambil marah-marah).

pic source: akun tiktok tantelalapunyacerita

Saat awal-awal bermain tiktok, saya akhirnya tahu kalo nama si Tante dengan alis serupa arit itu adalah Tante Lala. Saya pun mulai menonton video-video Tante Lala baik yang dibagikan sendiri oleh Tante Lala maupun cuplikan video-videonya saat live yang dibagikan oleh fansnya. Dan seketika fyp saya dipenuhi video Tante Lala. Namun seiring bertambahnya jumlah videonya yang saya tonton, saya pun mulai merasa gak nyaman dengan banyaknya makian dan kata-kata kasar yang keluar dari mulut Tante Lala. Dan sejak saat itu sampai hari ini saya gak tertarik lagi menonton videonya. Maaf yaa, Tante! 🙏🏻

2. Kak Jill

Saya gak ingat persis sejak kapan video-video tentang Kak Jill muncul di fyp saya. Yang jelas, videonya mulai bermunculan sejak saya gak sengaja menonton live-nya karena saat itu sedang cari-cari rekomendasi gorden. Saya lumayan betah nonton live-nya karena menurut saya cara ngomongnya unik. Berbeda dengan Tante Lala yang ngomongnya nge-gas, cara ngomong Kak Jill ini terdengar manja, centil lemah lembut dan suka cekikikan sendiri, hehehe. Kak Jill memanggil semua orang dengan sebutan "adik kak jill", jadi kita sebagai penonton merasa seperti punya kakak yang penyayang (atau saya ajaa yaa yang merasa seperti itu, hahaha 😂)

foto Kak Jill yang saya comot dari google

Kak Jill terkenal dengan tagline "sepuluh gelombang kanan, sepuluh gelombang kiri". Saking tenarnya Kak Jill, sampe dibuatin efek khusus oleh tiktok. Luar biasa! 👏🏻

Baca Juga: Berat Badan yang Mulai Meresahkan

3. Bunda Corla

Inilah sosok yang saya tuliskan di awal artikel tadi. Di tengah gempuran video berita KDRT yang dialami Lesti Kejora, video yang berisi cuplikan live Bunda Corla di instagram pun seolah gak mau kalah membanjiri lini masa tiktok saya. Dan walaupun awalnya gak suka, sekarang saya malah selalu menantikan video-video Bunda, hahaha kualat kamu, Ra!😝

foto hasil comot dari google

Dan demi apa coba, semalam saya ikutan nonton live Bunda Corla di instagram dong. Dan tahu gak berapa penontonnya? Saat saya nonton itu, penontonnya lebih 100K. Ckckck, hebat banget yaa, Bunda Corla bisa mengumpulkan penonton sebanyak itu. Dan saya adalah salah satu orang dari 100K itu. Ihhh benar-benar deh, selama ini saya gak pernah loh nonton-nonton orang live di IG (kecuali itu adalah job), tapi tadi malam saya bela-belain nonton karena ingin menyaksikan kelucuan Bunda Corla secara langsung, huhuhu aku sudah terjangkiti virus Bunda Corla, gaes! 😭😭

Setelah menonton banyak video tentang Bunda, akhirnya saya tahu kalo Bunda adalah orang Medan. Wahh Travel Blogger Medan boleh nih ajak jalan-jalan Bunda Corla saat doi balik ke Medan nanti. Saya bayangkan, jalan-jalan seharian keliling Medan kayaknya seru banget tuh, dan pasti gak bakalan boring karena perjalanannya dihiasi kekonyolan dan kelucuan Bunda, hehehe.

Sayangnya Bunda Corla gak eksis di tiktok, padahal kalo doi punya akun tiktok, saya yakin followersnya bakalan membludak dan jumlah penonton live-nya pun gak kalah banyak dari penonton live-nya di instagram.  

🌸🌸


Itulah tiga sosok random yang unik dan lucu yang videonya terus-terusan muncul di fyp tiktok saya. Apakah ketiga sosok ini juga muncul di fyp kalian, gaes? Ataukah ada sosok random nan lucu lainnya yang muncul di fyp tiktok kalian? Kalo ada, tolong tulis namanya di kolom komentar yaa supaya saya bisa kepoin akunnya dan ikutan nonton videonya dan menikmati kelucuannya juga.

Di tengah suasana perekonomian negara kita yang katanya gak baik-baik aja, kita butuh hal-hal yang dapat memberikan efek positif salah satunya dengan menonton video-video yang menghibur agat kita tetap bisa "waras" menghadapi tahun depan yang katanya (lagi) lebih berat karena diramalkan akan terjadi resesi (mudah-mudahan ramalannya meleset yaa 🤲🏻)

Share
Tweet
Pin
Share
22 Comments


pic source: pixabay.com

Dua minggu lalu publik dan jagat hiburan Indonesia dikejutkan oleh berita KDRT yang dialami Lesti Kejora yang dilakukan suaminya sendiri. Berita ini sangat menggemparkan karena selama ini pasangan ini menjadi role model pasangan muda kaya raya dan harmonis yang selalu memperlihatkan kemesraan dan keharmonisan rumah tangganya di mana-mana, baik di televisi, akun youtube maupun di akun sosmed mereka, yang mana setelah melihat semua yang indah-indah itu, gak sedikit muda-mudi jadi punya keinginan untuk mengikuti jejak mereka.

Namun rupanya apa yang diperlihatkan selama ini hanyalah kamuflase dan fatamorgana semata, Gaes!!! 😱😨

Lesti udah lama mengalami KDRT namun ia memendamnya seorang diri. Belum lama ini beredar rekaman CCTV yang memperlihatkan Billar melempar bola bilyard ke arah kepala Lesti. Untung aja dia terpeleset, kalo gak, kita mungkin akan lebih cepat tahu borok pernikahan mereka. Seperti kata pepatah, serapat-rapatnya menyimpan bangkai, baunya pasti akan tercium juga. Setahan-tahannya Lesti dikasari, doi pasti punya batas kesabaran juga. Hey, itu badan manusia, bukan samsak tinju, Ferguso! Lesti mengambil tindakan yang tepat, segera melaporkan apa yang dialaminya ke polisi. Good job, Lesti! 👍🏻

Setelah babak belur, alhamdulillah saat ini kondisi fisik Lesti udah jauh membaik dan sekarang dia sedang menenangkan diri sekaligus menunaikan ibadah umroh di tanah suci. Saat ini sang suami, Rizky Billar juga udah ditetapkan sebagai tersangka. Semoga dari kasus ini kita bisa mengambil banyak pelajaran yaa, khususnya buat para lajang di luar sana, agar gak gampang mengambil keputusan buru-buru nikah hanya karena tekanan dari lingkungan. Juga buat para wanita agar gak bucin-bucin amat hingga kehilangan logika dan mau aja nikah dengan laki-laki yang ringan tangan.

Baca Juga: Pesan buat adik-adik perempuan yang belum bertemu jodohnya

Saya gak akan membahas lebih jauh tentang kondisi Lesti dan Billar karena saya memang gak terlalu mengikuti berita mereka. Saya hanya tahu sedikit aja setelah melihat cuplikan-cuplikan video yang muncul di fyp tiktok saya.

Sesuai judul, yang ingin saya soroti dari kasus yang sangat viral ini adalah, ternyata berita memilukan dan menyesakkan dada ini belum mampu menyentuh hati semua orang. Percaya atau gak, masih ada (dan sedihnya lumayan banyak) yang menilai sebelah mata hingga tega membuat bercandaan yang gak lucu dan bikin emosi. Ada juga yang reaksinya mengecilkan KDRT yang didapat Lesti. Berikut beberapa tanggapan yang menurut saya gak wajar yang saya temukan:

👉🏻 Prank KDRT dari Baim Wong - Paula

Ckckck, saya nyaris gak bisa mengekspresikan perasaan saat tahu ulah menjijikkan dari Baim Wong dan Isrinya ini. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka sampai tega membuat konten prank KDRT dan melibatkan polisi pula. Saya benar-benar kehilangan kata. Apa yang mendasari mereka hingga tega membuat konten sampah seperti itu? Views-kah? Atau ada motif lain?

Mereka membuat video itu dengan penuh perhitungan dan sepertinya memang tahu dan sadar bahwa apa yang dilakukan itu salah karena di judul video yang mereka upload itu ada kata "SEBELUM DI-TAKE DOWN". Yang bikin saya heran, udah tahu salah kok masih dilakuin, mase dan mbake? 🤮

Apakah mereka iri karena fokus media saat ini hanya pada Lesti dan Billar hingga media jadi gak tertarik lagi meliput mereka? Harusnya kalo ingin mencuri perhatian media, jangan pake cara kampungan kayak gini. Bikin dong konten bermanfaat! Ahhh saya lupa, mereka ini kan memang minim prestasi, taunya cuman bikin konten prank aja. Suami istri ini memang pasangan serasi, sama-sama gak punya empati pada orang yang jadi teman mereka (saya bilang teman karena beberapa kali lihat Lesti dan Paula berada dalam satu video)

Baca Juga: Hempaskan virus KDRT sejak belum menikah

👉🏻 Korban KDRT yang membandingkan dirinya dengan Lesti

Reaksi kedua yang bikin saya geleng-geleng kepala adalah para ibu-ibu korban KDRT lain yang membanding-bandingkan dirinya dengan Lesti. Menurut mereka Lesti itu terlalu terburu-buru melaporkan suaminya. Menurut mereka, karena pernikahannya baru seumur jagung, mendapatkan KDRT dari suami itu wajar adanya. Lesti harus bertahan dan memaafkan suaminya. Pretttt!

beberapa video ibu-ibu korban KDRT yang sempat saya screenshoot

Jujur aja, saya bingung dengan para ibu ini. Apa yang mau kalian cari, Bu? Salahkah Lesti yang pengen cepat keluar dari lubang penderitaan KDRT? Salahkah Lesti yang ingin menyelamatkan hidupnya dan anak semata wayangnya? Kalo situ tahan dijadiin samsak tinju setiap hari, yaa jangan anggap semua orang bisa seperti situ. Ada perempuan lain yang gak mau direndahin sama suaminya. Ingat, istri yang di-KDRT adalah anak dari orang tua yang mencintainya. Dia adalah pribadi yang berhak bahagia dan bebas dari rasa sakit. Wake up, Bu. Yuk, hargai keputusan wanita lain!

Syukurlah setelah esmosi dengan video dari ibu-ibu korban KDRT yang masih mau bertahan dan menyalahkan keputusan Lesti, muncullah satu video yang sangat mewakili perasaan saya, ini nih screenshoot videonya 

sepertinya apa yang dirasakan si pembuat video ini sama dengan apa yang saya rasakan 😂
 

👉🏻 Pelaku Masochism yang meremehkan penderitaan Lesti

Saya kutip dari fimela.com, masochism adalah kelainan seksual dimana penderitanya mencapai kepuasan seksual ketika ia disakiti, dilukai atau dipermalukan baik secara fisik maupun psikis.

Jadi, para wanita penderita masochism ini menganggap Lesti itu lebay, karena baru dipukul dan dibanting aja udah lapor polisi, sedangkan mereka (saya sebut mereka karena yang buat video ini lumayan banyak), udah dibanting, dipukul, dihantam, diikat bahkan sampai ditusuk sama pasangannya diam-diam aja malah pengen nambah lagi.

Yaa Tuhan, saya benar-benar gak habis pikir dengan perempuan-perempuan ini. Apa coba maksudnya membuat video itu? Mau show off kalo mereka pelaku masochism? Ehhh Bu, ingat yaa, ada perempuan lain yang jangankan dikasari saat hendak berhubungan intim, diminta ngelayanin suami saat gak mood aja ogah, apalagi mau dikerasi seperti situ. Kalo situ menikmati yaa udah, nikmati aja, gak usah memandang penderitaan orang lain sebagai kesenangan buat kamu 😩

Ckckck, sebenarnya mau heran kok ada yaa perempuan kayak gini, tapi karena ini adalah kelainan, jadi saya coba memahaminya bahwa ternyata memang ada yang seperti ini. Salahnya mereka adalah mengkerdilkan korban KDRT dengan berpatok pada standar mereka.

Baca juga: Ciri-ciri lelaki yang tidak boleh dijadikan suami

Itulah tiga reaksi gak wajar yang saya temukan setelah kurang lebih dua minggu mengamati kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora. Hahaha saya udah kayak pengamat KDRT aja nih 😂

Sembari menulis artikel ini, saya bingung sama diri sendiri. Ngakunya bukan fans Leslar tapi kok niat banget bikin dua artikel dengan tema Leslar. Soalnya saya gemas dan greget banget dengan reaksi yang saya temukan, jadi yaudah lah yaa, dari pada misuh-misuh gak ada yang dengerin, mending ditulis aja di blog, kali aja ada orang lain yang merasakan hal serupa, lumayan saya jadi ada temannya plusnya lagi kalo nulis di blog itu, bisa nambah jumlah artikel, jadi kesannya saya adalah blogger produktif gitu loh, wkwkwkwk 🤣


*Update Tanggal 14 Oktober pukul 08.00 WITA

Pagi ini muncul berita kalo Lesty mencabut gugatannya 😱. Jujur agak kecewa dengan keputusan yang diambilnya, kok bisa segampang itu doi merubah keputusannya padahal kekerasan yang dialaminya menurut saya lumayan parah. Tapi apapun itu, semoga ini adalah keputusan terbaik, dan ke depannya gak ada lagi KDRT dalam rumah tangga mereka 🙏🏻



Share
Tweet
Pin
Share
23 Comments
pic source: Dodi/JabarNews

Kurang lebih seminggu lalu, tepatnya pada hari Kamis terakhir di bulan September 2022, saya dikagetkan dengan pertanyaan salah satu rekan yang mejanya ada di depan meja saya. "Kak Ir, benarkah berita ini?" sembari bertanya, ia menunjukkan sebuah berita yang dilihatnya dari salah satu akun gosip, yang berbunyi kurang lebih seperti ini

"Lesti Kejora Melaporkan Suaminya ke Polisi Karena Sang Suami Melakukan KDRT"

Membaca berita itu, saya gak percaya, lebih tepatnya shock karena walau selama ini jarang dan gak terlalu tertarik mengikuti berita tentang Lesti dan Billar, suaminya, saya gak nyangka akan mendengar berita buruk ini. Apalagi selama ini berita tentang mereka selalu berisi hal yang baik-baik seperti prestasi Lesti yang segambreng atau hal positif lainnya. Ada juga berita tentang pamer-pamer harta dan hal-hal yang bersifat hura-hura lainnya. Intinya, berita tentang mereka tuh selalu berisi berita bahagia, makanya saya gak percaya saat mendengar berita miris nan memilukan ini.

Jujur aja, walau benci banget dengan konten prank, tapi mendengar berita buruk yang menimpa Lesti, saya berharap ini cuman settingan dan konten prank aja. Saya sedih banget membayangkan dia harus mengalami kekerasan dari orang yang seharusnya melindunginya. Membayangkan tubuhnya yang mungil itu harus menerima pukulan keras nan menyakitkan dari suaminya sendiri, orang yang sangat dicintainya, hiks hati saya ikut teriris 😭

Saya akui, saya bukan fans Lesti dan Billar. Saya termasuk orang yang percaya bahwa kedekatan mereka adalah settingan semata demi konten untuk menyenangkan fans sekaligus mempertebal pundi-pundi kekayaan mereka. Entahlah, walau banyak yang klepek-klepek dengan kedekatan dan kemesraan mereka, saya kok merasa biasa aja dan melihat cinta mereka gak sekuat itu. Saya bahkan melihat Lesti bukanlah tipikal wanita yang disukai Billar (maaf buat yang gak sependapat). Di hubungan mereka, saya melihat cinta Lesti bertepuk sebelah tangan 💔

Tapi walau begitu, saya gak pernah membayangkan akhir kisah mereka akan setragis ini. Pernikahan yang digelar dengan begitu mewah dan meriah laksana pernikahan putri dan pangeran di novel-novel romantis dan disiarkan langsung di televisi itu, yang usianya baru berjalan kurang lebih setahun harus berakhir di kantor polisi. Saya membayangkan hati kedua orang tua Lesti yang hancur berkeping-keping menyaksikan anak perempuan satu-satunya yang mereka cintai sepenuh hati sejak kecil, di-kdrt oleh orang asing yang baru dua tahun terakhir dekat dengan Lesti.

pic source: Instagram @aldiphoto

Dari kisah Lesti dan Billar ini, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik, diantaranya:

⭐ Jangan Menikah karena tekanan

Bila disebut siapa yang paling bertanggung jawab terhadap terjadinya pernikahan Lesti dan Billar, maka saya berani jawab; NETIJEN alias fans leslar yang hatinya berbunga-bunga dan jantungnya berdebar-debar melihat kedekatan Lesti dan Billar. Saya melihat pernikahan Lesti dan Billar ini gak didasari cinta. Seperti yang saya tulis di atas, di pernikahan ini hanya ada cinta Lesti, sedangkan Billar? Dari gesture tubuhnya gak ada tanda-tanda cinta, imho. 

Di sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa jangan menikah karena tekanan orang-orang di sekeliling atau lingkungan, jangan pula menikah dengan tujuan untuk menyenangkan orang lain karena ketika terjadi hal yang gak diinginkan dalam pernikahan kita (misal KDRT), maka kita sendirilah yang menanggungnya, orang lain yang dulunya sangat mendukung itu, alih-alih bersimpati, yang ada mereka cuek dengan penderitaan kita. Mereka hanya menjadi penonton yang gak bisa berbuat apa-apa.

So, buat teman-teman atau adik-adik yang saat ini sedang jomblo dan belum bertemu jodoh, nikmatilah kesendirian kalian. Jika belum menemukan pasangan yang tepat, jangan menikah dulu walau orang-orang di sekitarmu udah kepanasan melihat kesendirian kalian. Ingat, menikah itu bukan perkara cinta-cintaan aja, ada banyak cobaan menanti di sana. Konflik yang ada dalam pernikahan itu sangat kompleks dan gak sama dengan konflik percintaan muda mudi yang ada di novel remaja yang mana bisanya selalu happy ending, maka untuk mengarunginya sebaiknya dengan orang yang benar-benar tepat agar ketika masalah muncul di kemudian hari, bisa dicari solusinya bersama-sama. 

Baca Juga: Nasehat Buat Adik-Adik Perempuan yang Belum Bertemu Jodohnya

⭐ Sebelum menikah, cari tahu lebih dalam tentang kehidupan calon pasangan

Sebelum memutuskan menikah, pertajam radar kita. Walau udah cinta, tetap utamakan logika sehingga bisa mengenali tipikal laki-laki yang gak pantas dinikahi. Bila saja Lesti mau membuka mata dan mendengar bisik-bisik di sekitarnya, mungkin dia bisa menghindari pernikahan itu. Sayangnya mungkin rasa cinta udah menutup matanya hingga ia mengabaikan semua hal "miring" tentang Billar yang diungkap banyak orang yang mengenal calon suaminya itu di masa lalu.

Ya, setiap manusia memang punya masa lalu namun kita bisa memilih meninggalkan orang yang masa lalunya gak bisa dimaafkan. Hidup kita terlalu berharga untuk dihabiskan dengan seseorang yang tabiatnya buruk.

⭐ Apa yang ditampilkan di medsos, belum tentu seperti itu adanya

Sebelum muncul berita Lesti melaporkan Billar ke polisi atas dugaan KDRT, kita sering disuguhkan berita keromantisan mereka. Melihat hal tersebut, saya yakin gak ada yang berpikir kejadian mengerikan yang baru terjadi seminggu lalu ini akan menjadi headline berita di mana-mana. 

Sebenarnya kasus Lesti - Billar ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, udah banyak contoh bahwa apa yang ditampilin di kamera atau medsos itu cuman pencitraan semata. Makanya saya gak percaya pada orang-orang yang terlihat too good to be true, siapa pun dia.

⭐ Perlunya mendiskusikan keberadaan anak

Saat hendak menikah diskusikan dengan pasangan apakah akan memiliki anak atau child free. Jika sepakat ingin memiliki anak, sepakati juga berapa jumlah anak yang akan lahir dalam pernikahan itu, termasuk mendiskusikan bagaimana bila anak yang lahir adalah ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Suami istri harus sepakat mengenai hal ini karena membesarkan anak bukanlah perkara mudah dan harus dilakukan berdua. 

Ahh jadi ingat saat awal-awal saya main tiktok. Saat itu, bertepatan dengan kelahiran Baby L, anak Lesti - Billar, di  fyp tiktok saya berseliweran video yang membully Baby L. Entah apa yang ada di hati para orang-orang itu hingga tega menghina bayi yang gak berdosa. Hiks, sedih banget rasanya melihat video-video itu. Semoga di masa depan, Baby L gak melihat video-video tersebut, amiiin 🤲🏻

💔💔

Sejatinya, gak ada pernikahan yang berjalan tanpa masalah, namun kita punya pilihan untuk mengakhirinya apabila keadaan rumah tangga udah gak nyaman lagi untuk salah satu pihak. Menurut saya, selingkuh dan KDRT adalah duo combo kesalahan fatal yang gak termaafkan dalam sebuah pernikahan. Melanjutkan hubungan yang udah ternodai dua hal ini akan terasa menyakitkan seperti menabur garam pada luka. Hidup ini terlalu lama untuk dilalui dalam penderitaan, maka menyudahinya adalah pilihan terbaik, imho.

Harapan saya, semoga Lesti secepatnya pulih dan bisa beraktivitas secara normal seperti semula. Saya percaya dia adalah perempuan kuat yang bisa melewaii semua hal buruk ini 💪🏻🤗


*Disclaimer

Semua yang saya tulis di atas adalah opini pribadi saya yaa. Kalian yang membaca tulisan ini boleh gak setuju dengan yang saya tuliskan. Saya adalah pribadi yang terbuka menerima perbedaan 😊✌🏻 

Share
Tweet
Pin
Share
29 Comments
pic source: pixabay.com

Yuhuiii, kembali lagi di tulisan a day in my life, hehehe

Sebenarnya saya gak kepikiran mau buat tulisan ini, tapi karena hari ini aktivitasnya agak lumayan berkesan, jadilah saya putuskan untuk menuliskannya di blog ini.

Baca Juga: A Day In My Life; Kamis 22/09/2022

Lalu apa aja sih kegiatan saya hari ini? Baca tulisan ini hingga selesai yaa 😉

Seperti biasa, pagi hari diawali dengan bangun pagi, lanjut buka handphone dan scroll-scroll medsos. Setelah itu langsung ke dapur buat jus andalan tomat + wortel dan rebus kunyit + jahe buat pak suami. Dilanjut urusin anak-anak, sebelum "ditangani" alias dititipin ke mertua.

Sebelum mandi, sarapan oatmeal dulu. Oh iyaa, ini adalah pertama kalinya saya sarapan oatmeal dan langsung kaget dengan rasanya, hahaha gini nih kalo sok-sokan gak mau sarapan nasi kuning lagi. Tapi gak papa, walau rasanya "aneh" di lidah saya, saya tetap suka kok, apalagi udah dicampur madu, lidah saya bisa langsung beradaptasi.

Usai sarapan langsung mandi dan siap-siap ke kantor. Setelah tiga puluh menit bersiap, langsung otw kantor diantar pak suami. Tiba di kantor, suasana kantor lumayan lengang, ternyata pak kadis, ibu kabid atasan saya dan beberapa teman enumerator udah berkumpul di kantor bupati. Hari ini, pak Bupati diagendakan akan berkunjung ke Pasar Lombe di Kecamatan Gu, salah satu pasar tradisional di Buton Tengah dalam rangka melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat pasca kenaikan BBM beberapa waktu lalu.

Dalam pemantauan ini, Pak Bupati didampingi TPID (Tim Penanggulangan Inflasi Daerah yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah). Kepala Dinas saya menjadi salah satu anggota dari TPID ini. Pak Kadis meminta seluruh kepala bidang, tenaga enumerator dan saya sebagai staf pembuat laporan untuk mengikuti kegiatan ini.

Baca Juga: Alasan Saya Memilih Sebagai Working Mom

Saya pun bergegas ke kantor bupati menyusul teman-teman yang udah lebih dulu berada di sana. Setelah kurang lebih setengah jam menunggu, rombongan Bupati segera meninggalkan kantor menuju lokasi pemantauan. Namun rupanya, agenda Pak Bupati bukan cuman melakukan pemantauan harga aja melainkan ada dua kegiatan lain yakni pemantauan pembangunan gedung baru Puskesmas Lombe di Kecamatan Gu dan penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat Kecamatan Gu yang terdampak kenaikan BBM yang bertempat di Kantor Pos Lombe, Kecamatan Gu.

salah satu kendaraan dinas yang akan ditumpangi rombongan

Lokasi Kantor Pos Lombe ini hanya berjarak beberapa meter aja dari rumah mama. Kebetulan sebulan terakhir saya belum berkunjung lagi ke rumah mama dan belum melewati jalan ke kantor pos ini lagi. Mengetahui akan menyusuri jalan ke kantor pos Lombe ini seketika membangkitkan ingatan saya saat masih kecil dulu. Saat itu, setiap kali hujan turun, saya dan teman-teman selalu berlomba dan berlari cepat-cepatan ke kantor pos untuk mandi hujan sembari menadahkan kepala kami di air pancuran dari atap kantor pos. Ada sensasi yang sulit diungkapkan saat air pancuran atap itu mengenai kulit kepala kami.

Kami gak pernah merasa bosan melakukan ini. Kami baru berhenti ketika badan mulai menggigil kedinginan dan bibir membiru, atau saat hujannya benar-benar reda atau saat orang tua kami datang membawa sepotong kayu sembari menyuruh kami segera berhenti main hujan dan diperintahkan pulang ke rumah.

Lalu apa yang kami lakukan hingga betah berlama-lama mandi hujan? Banyaak. Biasanya, sambil mandi kami main tebak-tebakan, kadang kala kami juga saling bertanya tentang cita-cita yang ingin diraih saat dewasa nanti. Saya ingat, saya selalu bilang pada teman-teman akan menjadi dokter bila udah besar nanti. Yang ada di pikiran saya, dokter itu keren. Dan karena masih kecil, saat itu saya belum tahu kalo ternyata dokter juga bermacam-macam tergantung spesialis apa yang diambilnya, misal ada dokter gigi, dokter kandungan, dokter bedah, dokter anak, dokter mata dan banyak lagi dokter spesialis lainnya. Tapi bila diingat-ingat lagi, sepertinya cita-cita masa kecil saya itu merujuk pada dokter umum, dokter yang biasanya tugas di puskesmas, hehehe 

Entahlah apa yang mendasari saya, si anak yang sulit makan ini ingin menjadi dokter walau memang saat itu saya termasuk anak yang berprestasi di sekolah (ehem, sombong dikit boleh dong yaa 😝). Sepertinya alasannya sederhana, karena dokter adalah pekerjaan mulia yang selalu menolong orang tanpa pamrih.

Duhh, saya kok jadi flashback ke masa lalu gini yaa? Tulisannya jadi kemana-mana euy! Ok, Ira, back to topic!

Tempat pertama yang dikunjungi oleh Bupati adalah Puskesmas Lombe. Beliau berada di sini kurang lebih tiga puluh menit. Saat kegiatan ini, hanya Pak Kadis aja yang mendampingi Bupati, sedangkan saya dan teman-teman tetap menunggu di mobil.

Dari puskesmas, rombongan menuju Kantor Pos Lombe. Saat rombongan Bupati tiba, udah banyak warga penerima bantuan yang menunggu. Setelah penyerahan bantuan secara simbolis oleh Bupati Buton Tengah kepada perwakilan masyarakat penerima bantuan, rombongan segera bergegas ke Pasar Lombe untuk melakukan pemantauan harga bahan pokok.

Para pedagang sangat antusias menerima kunjungan Bupati dan rombongan. Seolah gak mau menyia-nyiakan kesempatan langka ini, pertemuan ini mereka manfaatkan sebagai ajang curhat tentang apa yang mereka alami setelah kenaikan BBM beberapa waktu lalu. Kegiatan ini baru berakhir menjelang adzan dzuhur. Sebelum balik ke kantor masing-masing, Bupati dan rombongan singgah shalat berjamaah di salah satu masjid yang ada di Lombe.

pose ala charlie's angels 😂😝

Setibanya di kantor, saya dan teman-teman langsung makan siang. Selanjutnya mengerjakan pekerjaan rutin seperti hari-hari kerja biasanya. Menjelang pulang kami apel sore. Tepat pukul empat sore, satu persatu mulai meninggalkan mejanya untuk kemudian pulang menuju rumahnya masing-masing.

Saat tiba di rumah, anak-anak sedang tidur, sepertinya mereka kecapean main. Usai berganti pakaian, saya segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri menghilangkan debu dan keringat yang menempel di kulit saat turun ke lapangan siang tadi.

Gak terasa hari mulai gelap. Saya pun menjalani rutinitas di malam hari, mulai dari menyiapkan makan malam untuk anak-anak, menemani anak pertama belajar hingga bermain dengan dua bocil sebelum akhirnya mereka lelah dan tertidur.

Pukul sepuluh malam saya ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi dilanjutkan dengan pakai skincare. Dan saat ini, hampir pukul dua belas malam, saya masih duduk di depan laptop menyelesaikan artikel ini, sebelum akhirnya istirahat dan mengumpulkan tenaga agar bisa beraktivitas kembali keesokan harinya.

Akhirnya tulisan a day in my life kali ini saya cukupkan sampai di sini. Sampai jumpa di tulisan a day in my life lainnya di hari-hari berikutnya 😊

Share
Tweet
Pin
Share
33 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates