Reaksi "Tak Wajar" Terhadap Kasus KDRT Lesti Kejora

by - Oktober 12, 2022


pic source: pixabay.com

Dua minggu lalu publik dan jagat hiburan Indonesia dikejutkan oleh berita KDRT yang dialami Lesti Kejora yang dilakukan suaminya sendiri. Berita ini sangat menggemparkan karena selama ini pasangan ini menjadi role model pasangan muda kaya raya dan harmonis yang selalu memperlihatkan kemesraan dan keharmonisan rumah tangganya di mana-mana, baik di televisi, akun youtube maupun di akun sosmed mereka, yang mana setelah melihat semua yang indah-indah itu, gak sedikit muda-mudi jadi punya keinginan untuk mengikuti jejak mereka.

Namun rupanya apa yang diperlihatkan selama ini hanyalah kamuflase dan fatamorgana semata, Gaes!!! 😱😨

Lesti udah lama mengalami KDRT namun ia memendamnya seorang diri. Belum lama ini beredar rekaman CCTV yang memperlihatkan Billar melempar bola bilyard ke arah kepala Lesti. Untung aja dia terpeleset, kalo gak, kita mungkin akan lebih cepat tahu borok pernikahan mereka. Seperti kata pepatah, serapat-rapatnya menyimpan bangkai, baunya pasti akan tercium juga. Setahan-tahannya Lesti dikasari, doi pasti punya batas kesabaran juga. Hey, itu badan manusia, bukan samsak tinju, Ferguso! Lesti mengambil tindakan yang tepat, segera melaporkan apa yang dialaminya ke polisi. Good job, Lesti! 👍🏻

Setelah babak belur, alhamdulillah saat ini kondisi fisik Lesti udah jauh membaik dan sekarang dia sedang menenangkan diri sekaligus menunaikan ibadah umroh di tanah suci. Saat ini sang suami, Rizky Billar juga udah ditetapkan sebagai tersangka. Semoga dari kasus ini kita bisa mengambil banyak pelajaran yaa, khususnya buat para lajang di luar sana, agar gak gampang mengambil keputusan buru-buru nikah hanya karena tekanan dari lingkungan. Juga buat para wanita agar gak bucin-bucin amat hingga kehilangan logika dan mau aja nikah dengan laki-laki yang ringan tangan.

Baca Juga: Pesan buat adik-adik perempuan yang belum bertemu jodohnya

Saya gak akan membahas lebih jauh tentang kondisi Lesti dan Billar karena saya memang gak terlalu mengikuti berita mereka. Saya hanya tahu sedikit aja setelah melihat cuplikan-cuplikan video yang muncul di fyp tiktok saya.

Sesuai judul, yang ingin saya soroti dari kasus yang sangat viral ini adalah, ternyata berita memilukan dan menyesakkan dada ini belum mampu menyentuh hati semua orang. Percaya atau gak, masih ada (dan sedihnya lumayan banyak) yang menilai sebelah mata hingga tega membuat bercandaan yang gak lucu dan bikin emosi. Ada juga yang reaksinya mengecilkan KDRT yang didapat Lesti. Berikut beberapa tanggapan yang menurut saya gak wajar yang saya temukan:

👉🏻 Prank KDRT dari Baim Wong - Paula

Ckckck, saya nyaris gak bisa mengekspresikan perasaan saat tahu ulah menjijikkan dari Baim Wong dan Isrinya ini. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka sampai tega membuat konten prank KDRT dan melibatkan polisi pula. Saya benar-benar kehilangan kata. Apa yang mendasari mereka hingga tega membuat konten sampah seperti itu? Views-kah? Atau ada motif lain?

Mereka membuat video itu dengan penuh perhitungan dan sepertinya memang tahu dan sadar bahwa apa yang dilakukan itu salah karena di judul video yang mereka upload itu ada kata "SEBELUM DI-TAKE DOWN". Yang bikin saya heran, udah tahu salah kok masih dilakuin, mase dan mbake? 🤮

Apakah mereka iri karena fokus media saat ini hanya pada Lesti dan Billar hingga media jadi gak tertarik lagi meliput mereka? Harusnya kalo ingin mencuri perhatian media, jangan pake cara kampungan kayak gini. Bikin dong konten bermanfaat! Ahhh saya lupa, mereka ini kan memang minim prestasi, taunya cuman bikin konten prank aja. Suami istri ini memang pasangan serasi, sama-sama gak punya empati pada orang yang jadi teman mereka (saya bilang teman karena beberapa kali lihat Lesti dan Paula berada dalam satu video)

Baca Juga: Hempaskan virus KDRT sejak belum menikah

👉🏻 Korban KDRT yang membandingkan dirinya dengan Lesti

Reaksi kedua yang bikin saya geleng-geleng kepala adalah para ibu-ibu korban KDRT lain yang membanding-bandingkan dirinya dengan Lesti. Menurut mereka Lesti itu terlalu terburu-buru melaporkan suaminya. Menurut mereka, karena pernikahannya baru seumur jagung, mendapatkan KDRT dari suami itu wajar adanya. Lesti harus bertahan dan memaafkan suaminya. Pretttt!

beberapa video ibu-ibu korban KDRT yang sempat saya screenshoot

Jujur aja, saya bingung dengan para ibu ini. Apa yang mau kalian cari, Bu? Salahkah Lesti yang pengen cepat keluar dari lubang penderitaan KDRT? Salahkah Lesti yang ingin menyelamatkan hidupnya dan anak semata wayangnya? Kalo situ tahan dijadiin samsak tinju setiap hari, yaa jangan anggap semua orang bisa seperti situ. Ada perempuan lain yang gak mau direndahin sama suaminya. Ingat, istri yang di-KDRT adalah anak dari orang tua yang mencintainya. Dia adalah pribadi yang berhak bahagia dan bebas dari rasa sakit. Wake up, Bu. Yuk, hargai keputusan wanita lain!

Syukurlah setelah esmosi dengan video dari ibu-ibu korban KDRT yang masih mau bertahan dan menyalahkan keputusan Lesti, muncullah satu video yang sangat mewakili perasaan saya, ini nih screenshoot videonya 

sepertinya apa yang dirasakan si pembuat video ini sama dengan apa yang saya rasakan 😂
 

👉🏻 Pelaku Masochism yang meremehkan penderitaan Lesti

Saya kutip dari fimela.com, masochism adalah kelainan seksual dimana penderitanya mencapai kepuasan seksual ketika ia disakiti, dilukai atau dipermalukan baik secara fisik maupun psikis.

Jadi, para wanita penderita masochism ini menganggap Lesti itu lebay, karena baru dipukul dan dibanting aja udah lapor polisi, sedangkan mereka (saya sebut mereka karena yang buat video ini lumayan banyak), udah dibanting, dipukul, dihantam, diikat bahkan sampai ditusuk sama pasangannya diam-diam aja malah pengen nambah lagi.

Yaa Tuhan, saya benar-benar gak habis pikir dengan perempuan-perempuan ini. Apa coba maksudnya membuat video itu? Mau show off kalo mereka pelaku masochism? Ehhh Bu, ingat yaa, ada perempuan lain yang jangankan dikasari saat hendak berhubungan intim, diminta ngelayanin suami saat gak mood aja ogah, apalagi mau dikerasi seperti situ. Kalo situ menikmati yaa udah, nikmati aja, gak usah memandang penderitaan orang lain sebagai kesenangan buat kamu 😩

Ckckck, sebenarnya mau heran kok ada yaa perempuan kayak gini, tapi karena ini adalah kelainan, jadi saya coba memahaminya bahwa ternyata memang ada yang seperti ini. Salahnya mereka adalah mengkerdilkan korban KDRT dengan berpatok pada standar mereka.

Baca juga: Ciri-ciri lelaki yang tidak boleh dijadikan suami

Itulah tiga reaksi gak wajar yang saya temukan setelah kurang lebih dua minggu mengamati kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora. Hahaha saya udah kayak pengamat KDRT aja nih 😂

Sembari menulis artikel ini, saya bingung sama diri sendiri. Ngakunya bukan fans Leslar tapi kok niat banget bikin dua artikel dengan tema Leslar. Soalnya saya gemas dan greget banget dengan reaksi yang saya temukan, jadi yaudah lah yaa, dari pada misuh-misuh gak ada yang dengerin, mending ditulis aja di blog, kali aja ada orang lain yang merasakan hal serupa, lumayan saya jadi ada temannya plusnya lagi kalo nulis di blog itu, bisa nambah jumlah artikel, jadi kesannya saya adalah blogger produktif gitu loh, wkwkwkwk 🤣


*Update Tanggal 14 Oktober pukul 08.00 WITA

Pagi ini muncul berita kalo Lesty mencabut gugatannya 😱. Jujur agak kecewa dengan keputusan yang diambilnya, kok bisa segampang itu doi merubah keputusannya padahal kekerasan yang dialaminya menurut saya lumayan parah. Tapi apapun itu, semoga ini adalah keputusan terbaik, dan ke depannya gak ada lagi KDRT dalam rumah tangga mereka 🙏🏻



You May Also Like

23 Comments

  1. Waduh, kok serem kak, aku baru tahu kalau ada penderita kelainan yg juga merespon dengan cara pandang mereka.
    Kdrt nggak boleh didiamkan, karena itu kejahatan.

    BalasHapus
  2. jujur aku nggak ngikutin berita begituan karena memang aku jarang buka medsos mba, tapi orang kantor banyak yang bahas jadi tau sedikit banyak

    BalasHapus
  3. aku pun terkejut, kok Lesty cabut gugatannya ya, padahal kalau memang kasusnya serius mah, gpp, bisa jadi efek jera buat laki2 yang suka KDRT ke istrinya

    BalasHapus
  4. Dari kejadian orang kita bisa belajar,dan banyak berdoa agar dipertemukan oleh orang-orang baik dan pasangan yang baik pula

    BalasHapus
  5. Mungkin kita singkirkan dulu masalah lesti-billar yg penuh drama ini tapi fokus ke KDRT. Saya setuju KDRT bukan untuk lawakan. Dan siapa saja yg mengalaminya layak mendapatkan perlindungan.

    BalasHapus
  6. Sejujurnya, aku pun merasa sedikit kecewa.
    Namun ketika di posisi Lesti, aku juga mungkin akan jatuh hati (kembali) dengan suami yang bagaimanapun adalah Ayah dari anaknya Lesti dan pernah memberikan kebahagiaan bagi Lesti.

    Yang berat adalah sikap mengalahnya ini lo..
    Semoga dengan keluasan hati Lesti yang bisa menerima pasangan kembali dengan segala kekurangannya, Allah tuntun menjadi lebih baik lagi. Sama-sama belajar dan sama-sama introspeksi.

    BalasHapus
  7. KDRT itu bisa berulang lho, dan sayangnya semalam aku baca berita, mereka udah baikan. Cuma masih belum jelas sih, apakah baikan di sini sekalian balikan atau tidak. Menurutku memang ya, KDRT jangan dibiarkan. Salah-salah bisa hilang nyawa lho

    BalasHapus
  8. Mba Ira blognya update banget udah kek lambe turah mana ada updatenya juga wkwkkk mari kita nikmati sajian konflik dari para artes ini ya dan berdoa yg kenceng semoga hal tsb tidak terjadi lagi sama leslar

    BalasHapus
  9. Ya ampun ternyata netizen se-toxic itu ya. Apakah itu banyak di Tiktok? Aku sepintas tau aja sih kasus ini. Paling gedeg sama ibu2 yg merasa seumur jagung jadi wajar KDRT -___-" Berarti mereka juga korban KDRT kan? Dan merasa hal itu wajar dilakukan. Dih. Semoga mereka segera tersadarkan.

    BalasHapus
  10. Benar, ulah Baim dan Paula menjijikkan .... gak ada bagusnya bikin konten prank KDRT :((
    Lesti dan Billar sekarang kasusnya memasuki babak baru ya .. semoga saja aman tenteram dan damai setelah ini.

    BalasHapus
  11. Asli drama banget si L ini sama pasangannya. Terus si B sama Lain juga gak ngotak. Males lihat mereka di TV. Masa bodoh mereka mau kayang atau gimana

    BalasHapus
  12. Naudzubillsh min dzalik semoga kita dijauhkan dari suami ringan tangan yg bisa dengan mudahnya memukul dan menghardik ya.. dan semoga kalau ada penyintas KDRT di sekitar kita, kita jg lebih aware memberi dampingan dan dukungsb

    BalasHapus
  13. KDRT hal yang paling nggak bisa ditolerir sih harusnya, sayang banget berita terbarunya katanya laporannya dicabut yaa, semoga kita dijauhkan dari pasangan kaya gitu

    BalasHapus
  14. Rada kesel juga sih pas tau día cabut laporan. Katanya trauma tp ambil keputusan itu, huhuhu. Semoga kita dijauhkan dari orang yang kasar seperti itu.

    BalasHapus
  15. Dengan perjanjian tertulis mungkin Lesti ingin memberi kesempatan kedua kepada Rizky ya, itu haknya sih semoga saja suaminya beneran tobat, harusnya sambil terapi ke psikolog sih karena ini mah udah penyakit mental.

    BalasHapus
  16. Kasus KDRT tidak diperkenankan kepada siapapun. Tindakan yg diambil Lesti adalah bagus agar pelaku KDRT lainnya bisa takut. Nah, masalah pencabutan itu juga agak kecewa mbak. Semoga ada jalan yg lebih baik.

    BalasHapus
  17. Sama, mbaakk... aku juga kecewa sama keputusan Lesti yg cabut laporannya. Meski aku bisa paham, ada banyak alasan kenapa istri2 tetap bertahan dengan KDRT, tapi Lesti itu kan punya kesempatan, masih muda, ada duit....ada peluang buat lari, kenapa nggak larii.. duuhh

    Padahal kemarin2 udah dipuji karena keberaniannya speak up dan memutus lingkaran toxic, eh pada akhirnya ya sama saja luluh lagi ke kubangan bucin :(

    BalasHapus
  18. Konflik rumah tangga itu complicated, kadang akarnya bukan hanya dari satu cabang saja. Nah memang kita nggak bisa membanding-bandingkan apa yang kita alami dengan yang orang lain alami. Saya turut berempati atas kasus KDRT Lesti. Tapi keputusannya cabut laporan balik lagi hak penuhnya dia. Dia ada keluarga yang mendampingi, berarti keputusan itu kemungkinan besar juga sudah dibicarakan baik buruknya dengan keluarga. Semoga yang terbaik aja deh untuk dia, karena dia yang akan menjalani. Hanya saja jadikan pelajaran untuk kita semua jangan jadi pelaku KDRT dan kalau jadi korban harus berani lapor.

    BalasHapus
  19. Saya punya temen korban KDRT. Dia akhirnya berani ambil keputusan ninggalin suaminya. Apalagi anaknya yang masih kecil sering.liat kekasaran bapaknya. Teman saya ini sampai harus terapi buat ngilangin trauma, begitupun anaknya. Untungnya sekarang udah menikah lagi dan dapat suami yang baiiiik banget. Bahkan sampai sekarang teman saya ini masih ada bekas traumanya. Suaminya baik banget banget dampingi istrinya lewati semua itu. Kita perempuan tuh ya sering ditanamin mitos bisa mengubah pria kasar. Padahal perubahan perilaku itu tanggung jawab personal.

    BalasHapus
  20. Kasus KDRT memang sangat traumatis, gak seharusnya dijadikan bahan prank atau becandaan karena pasti akan sangat melukai hati penyintas. Semoga kita lebih peka sama orang orang di sekitar kita agar kasus ini tak trulang lagi

    BalasHapus
  21. Jujur aku sih gemes sama kasus yg lagi on fire tentang lesti ada ya wanita yang mau aja diperlakukan sewenang2 trus maafin gitu aja kalau saya say no

    BalasHapus
  22. Kasus KDRT yang dialami Lesti menjadi buah bibir dan banyak yg syok serta banyak pula yang berpendapat.

    Abis itu, banyak pula yg kecewa karena Lesti mencabut gugatannya. Ya, saya termasuk yg kecewa sih.

    Tapi ya, semoga mereka bisa bahagia.

    BalasHapus
  23. Kasus KDRT Lesti memang jadi sorotan dimana-mana, bahkan skrg mereka udah berdamai lagi yaa. Ya walau ini keputusannya tapi smga dia udah pikirkan matang2 apa yg terbaik buatnya

    BalasHapus

Bikin acar dari kedondong
Setelah dibaca, minta komennya dong! 😉