Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure
pic source: pixabay.com

Gak terasa 2 bulan lebih di blog ini gak ada update-an tulisan baru. Apa pasal? Jawabannya udah bisa ditebak, the one and only is la to the zy alias M A L A S, hiks 🥺😰. Sedihnya, selain malas, saya juga mengalami writer's block. Double combo! Pantas aja blog ini (dan 2 blog lain sepi banget layaknya rumah yang udah ditinggal lama sama penghuninya, kecuali blog utama yang masih sesekali posting paid article).  

Yang lebih memprihatinkan lagi, bukan cuman gak update tulisan di blog tapi juga malas ikutan blogwalking, hasilnya bisa ditebak, pageviews blog yang baru seumur jagung ini juga semakin anjlok. Pantas aja beberapa waktu lalu ditolak saat pengajuan adsense, huhuhu 😌

Namun selalu ada yang disyukuri dalam setiap kejadian sepahit apapun itu. Ini pun terjadi pada cerita di balik kemalasan saya mengisi blog ini, hahaha. Walau blog gak update, alhamdulillah kerjaan di kantor bisa terselesaikan sesuai deadline, pun dengan beberapa hal lain, semua bisa tertangani dengan baik. Kebersamaan dengan anak-anak dan suami juga semakin intens jadi quality time bersama keluarga lebih terjaga.

Lalu apa aja yang saya lakukan selama lebih dua bulan gak update tulisan di blog? Ini nih kegiatan saya:

💐 Sibuk Ngantor

Dua bulan terakhir kegiatan saya di kantor lumayan padat. Hari-hari saya lalui dengan sibuk. Laporan yang diminta atasan berhasil diselesaikan dan dikumpulkan sesuai tenggat waktu yang diberikan, semua rencana kegiatan yang udah disusun juga dapat terlaksana sesuai jadwal.

💐 Dua Orang Adik Nikah

Bulan Mei lalu dua adik kandung saya menikah. Walau gak sesibuk calon pengantin, tapi sebagai kakak saya ikutan kecipratan lelahnya juga. Alhamdulillah pernikahan dua adik saya yang diselenggarakan di waktu yang berdekatan itu berjalan lancar tanpa kendala. Doaku, semoga pernikahan mereka harmonis dan dilimpahi kebahagiaan, rezeki yang halal serta dikaruniai keturunan yang shalih salihah, amiiin 😇🤲

Baca Juga: Pungli yang Tak Terduga & Bikin Gemas

pernikahan adik bungsu

💐 Nonton

Di sela-sela kesibukan kantor dan main bersama anak, saya menyempatkan diri untuk melakukan salah satu hobby yaitu nonton. Setelah berbulan-bulan minat nonton drama korea dan film india memudar, 2 bulan ini saya akhirnya semangat untuk nonton drama korea dan film india lagi. Saya berhasil menyelesaikan beberapa judul drama korea yang udah lama terdownload dan "gak tersentuh" yang duduk manis di hardisk eksternal maupun laptop. Saya juga melakukan sesuatu yang saya hindari selama ini yakni nonton drama on going dan kemudian dibuat penasaran karena harus menunggu lanjutan cerita dramanya setiap minggu hehehe. Biar gak bosan menunggu, sepertinya saya mesti baca-baca artikel di blog review drakor nih untuk mencari referensi drama apa aja yang mesti ditonton sembari menunggu kelanjutan drama on going yang hanya tayang seminggu dua kali itu.

Untuk film india, beberapa hari lalu saya nonton film yang diperankan Kajol yang berjudul Tribhanga. Filmnya sukses membuat saya berkaca-kaca. Kalo gak malas, insyaallah akan saya tulis review film-nya di blog utama saya karena di sana saya lumayan sering menulis tentang hobby saya nonton drakor dan film india. Selain drakor dan film india, saya juga beberapa kali nonton film korea yang diperankan aktor dan aktris favorit saya. 

💐 Main Tiktok

Malas update tulisan di blog serta akun sosmed lain seperti instagram dan facebook gak lantas membuat saya malas main tiktok (lebih tepatnya nonton). Saya justru makin rajin buka sosmed yang satu ini, hehehe. Setelah bulan Januari atau Februari (?) lalu menginstalnya dan kemudian sempat ingin menghapusnya karena gak tau cara mainnya kini ia sukses membuat saya suka banget dan jadi aplikasi yang paling sering saya buka di handphone selain Whatsapp. Saya suka tiktok karena selain hiburan, ada banyak informasi bermanfaat yang saya dapatkan dari sana. Dan untuk berbelanja, di tiktok shop pun lebih menyenangkan karena harga barang dan ongkir ke daerah saya juga lebih murah dibanding shopee atau tokopedia. Bayangin aja, ongkir ke Kabupaten Buton Tengah paling mahal hanya Rp. 11.000,- aja. Saking murahnya, saya pernah belanja dengan ongkir hanya Rp. 1.000,- saja, ckckck siapa yang gak tergoda coba.

Baca Juga: Akhirnya Saya Resmi Jadi Anak Tiktok!

temanan,yuk! 😉


Itulah beberapa kegiatan yang saya lakukan selama 2 bulan lebih gak update blog. Sebenarnya masih ada beberapa kegiatan lagi yang saya lakukan, tapi biarlah 4 kegiatan di atas aja yang saya tuliskan.

Saya berharap, semoga dengan terbitnya artikel ini, semangat saya untuk menulis dan update tulisan di blog ini kembali seperti dulu lagi 💪

Share
Tweet
Pin
Share
27 Comments
pic source: pixabay.com

Hari ini saya mendadak melow karena ditelepon oleh adik yang tinggal nun jauh di seberang lautan sana. Kami ngobrol cukup lama tentang banyak hal. Saking asyiknya kami ngobrol, entah kenapa tiba-tiba kami jadi nostalgia dan mengenang hal-hal yang udah terjadi dalam keluarga kami selama 10 tahun terakhir ini.

Adik saya ngomong, 10 tahun lalu, pada bulan April juga, dia diwisuda. Saat itu papa masih hidup namun beliau dan mama gak bisa mendampinginya di acara yang paling berkesan itu karena papa udah sakit parah dan mama harus menjaganya. Bukan hanya papa yang masih hidup, Iyma (kakak mama yang sangat kami sayangi) juga masih hidup walau kanker payudara yang dideritanya udah menggerogoti tubuhnya, hiks.

Lalu sepanjang percakapan kami, saya mulai gak fokus. Ingatan saya kembali pada masa 10 tahun lalu, yang mana kehidupan saya saat itu sangat berbeda dengan saat ini. Saat itu saya belum lama menjadi seorang ibu, usia pun masih cukup muda. Masih bekerja di sebuah perusahaan pembiayaan dengan status baru diangkat sebagai karyawan tetap. Kehidupan juga masih belum mapan (sekarang pun masih belum mapan sih, namun alhamdulillah kebutuhan sehari-hari gak pernah kekukarangan lagi), masih dihantui dengan pembayaran kredit yang sering nunggak, masih bolak balik tiap hari ke Lakudo-Baubau karena ada bayi mungil yang gak boleh ditinggal lama-lama. Saat itu saya juga belum jadi blogger, hehehe

10 tahun berlalu dan sampailah pada saat ini. Saat di mana hal yang dulu hanya berani diimpikan kini mulai ada yang jadi kenyataan. Juga terjadi banyak hal yang sebelumnya gak terbayangkan sama sekali (bahkan dalam pikiran paling liar sekalipun), entah itu hal menyenangkan atau hal mengerikan yang rasanya gak bakalan sanggup kami jalani (namun ternyata sanggup juga). Intinya, dalam waktu 10 tahun banyak hal terjadi, hal yang 10 tahun lalu ada, kini gak ada lagi, begitupun sebaliknya.

Setelah menutup percakapan dengan adik, hati saya nelongso karena mikirin percakapan kami tadi. Kata-kata adik ini 👇🏻

siapa yang bisa menjamin 10 tahun ke depan, keluarga kita masih lengkap? Bisa aja, saya, kamu, mama atau saudara-saudara kita yang lain lebih dulu pergi menghadapNYA.

Kalimat adik itu masih terngiang-ngiang di telinga saya. Ya, benar! Siapa yang bisa menjamin berapa usia kita? Huhuhu 😭. Saya hanya bisa berusaha menjaga kesehatan dan meminta padaNya agar mengizinkan saya lebih lama membersamai orang-orang yang saya cintai.

Jika masih sehat, 10 tahun yang akan datang, usia saya udah mencapai 46 tahun sedangkan suami berusia 49 tahun. Anak pertama kami akan berusia 20 tahun, anak kedua 13 tahun dan anak ketiga 11 tahun. Saya gak berani memprediksi apa yang akan terjadi saat itu namun saat ini saya berusaha melakukan yang terbaik agar ketika saat itu tiba, saya siap menerima semuanya.

Duh jadi bingung mau ngelanjutin tulisan ini. Sebenarnya saya masih pengen berandai-andai namun tangan ini rasanya berat untuk menuliskannya. Dan kemudian berpikir, haruskah tulisan ini saya publish? Atau saya biarkan aja mengendap di-draft sembari menunggu mood saya membaik untuk melanjutkannya? Hmm, biarlah saya publish aja deh yaa, nanti kalo udah mood buat ngelanjutin tulisan ini, biar saya buat satu tulisan baru aja, kali aja saat itu suasana hati saya lebih baik jadi bisa menghasilkan tulisan yang lebih ceria dan gak sendu seperti tulisan ini.

Share
Tweet
Pin
Share
25 Comments
pic source: pixabay.com

Judulnya sungguh bikin geleng-geleng kepala yaa, hahaha 😂. Tapi emang benaran deh, pungli yang dialami adik saya ini benar-benar gak terduga. Jadi jika ada yang bilang "hari gini masih ada pungli?" Hmm, di banyak daerah, pungli memang masih susah dihilangkan. Salah satunya di daerah kami, hahaha *tertawa kecut* 😫

Kejadian kurang mengenakkan ini dialami oleh adik bungsu saya, pagi tadi. Adik bungsu saya ini insyaallah akan menikah selepas Idul Fitri (3 minggu pasca lebaran). Maka beberapa hari terakhir ia mulai mengurus berkas-berkas untuk keperluan nikahnya. Berkas pertama yang ia siapkan adalah surat pengantar nikah dari kelurahan.

Agar gak menyusahkan staf kelurahan, adik saya berinisiatif membuat sendiri surat pengantarnya dan ke kelurahan hanya untuk minta tanda tangan Lurah. Namun sepertinya ia gak berjodoh dengan Ibu Lurah karena saat adik saya datang, si ibu sedang keluar. Adik saya pun menitip surat tersebut pada staf magang yang ada di situ.

Keesokan harinya, si anak magang menghubungi adik saya, mengabarkan bahawa suratnya belum bisa ditandatangani Ibu Lurah karena ada hal yang harus dijawab adik saya sebelum Ibu bertandatangan. Anak magang itu mengatakan bahwa adik saya harus datang dan bertemu secara langsung dengan Ibu Lurah. Namun saat itu adik saya sedang gak di rumah (fyi, adik saya seorang guru, jadi saat itu ia sedang berada di sekolah dan jarak antara kantor lurah dan sekolah tempatnya mengajar adalah 18 km). Adik saya kemudian meminta tolong pada mama untuk ke kantor kelurahan dan bertemu Ibu Lurah.

Saat bertemu mama, Ibu Lurah bertanya apakah adik saya sudah menerima uang adat (uang adat adalah uang yang diserahkan pihak calon mempelai pria kepada mempelai wanita berdasarkan perhitungan adat). Mama menjawab, IYA. Seketika itu, tanpa malu, Ibu Lurah langsung meminta bagian. Gak tanggung-tanggung ia meminta sebesar Rp. 350.000,-. Karena gak mau ribet, mama pun membayarnya. Namun karena gak membawa uang sebesar itu, mama harus pulang ke rumah mengambil uangnya dan kembali lagi ke kelurahan untuk memberi uang yang diminta oleh Ibu Lurah ba**sat itu. 

Seolah gak puas, si ibu masih juga meminta tambahan. Ia memberitahu mama bahwa mama harus membayar uang untuk surat pengantar nikah yang diambil oleh adik laki-laki saya 2 minggu sebelumnya (kebetulan adik laki-laki saya juga akan menikah seminggu pasca lebaran namun nikahnya di kabupaten yang berbeda dengan tempat tinggal kami saat ini).

Huhuhu, saya geram banget deh mendengarnya saat diceritakan adik saya. Saking geramnya, dalam hati saya berdoa, semoga ibu itu akan menjadi pengemis untuk selamanya, ckckck.

Ibu Lurah ini adalah contoh pemimpin yang gak amanah. Ia memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Bayangin aja, saat zaman udah berubah, revolusi mental udah digaungkan kemana-mana, tanpa malu ia masih melakukan pungli yang ia samarkan sebagai uang adat yang harus diserahkan ke kelurahan. What? Sejak kapan orang kelurahan berhak meminta uang adat dari calon mempelai yang akan menikah? Mintanya pake acara maksa pula. Ckckck, pejabat tapi mental pengemis 😠. Maaf gaes, saya terlalu marah pada hal ini.

Adik saya benar-benar gak ikhlas mengeluarkan uang Rp. 350.000,- untuk selembar surat pengantar, namun mama menasehatinya untuk mengikhlaskan semuanya. Duh, mama, tahu gak sih, berat banget harus mengikhlaskan semua itu. Seharusnya, mereka adalah pelayan masyarakat yang gak boleh melakukan pungutan liar kepada masyarakat karena melayani masyarakat adalah tugas mereka. Negara sudah membayar mereka untuk itu!

Saya berharap, semoga adik saya adalah orang terakhir yang mengalami kejadian buruk ini. Semoga gak ada lagi calon penganten yang digituin sama oknum lurah saat mereka meminta surat pengantar nikah dari kelurahan. 

Share
Tweet
Pin
Share
9 Comments
pic source: pixabay.com


Sebelum memutuskan berhijab pada tahun 2011 lalu, saya sering mendengar curhatan teman yang udah lebih dulu berhijab tentang masalah rambutnya. Menurut teman saya, setelah berhijab kondisi rambutnya gak lagi sama seperti saat sebelum mengenakan hijab. Ada beberapa masalah yang timbul yang sebelumnya gak pernah ia alami.

Lalu ketika mengenakan hijab, ternyata saya pun mengalami masalah serupa. Berikut beberapa masalah rambut yang dialami teman saya yang juga saya alami saat berhijab:

💔 Rambut Lepek
Sepertinya rambut lepek menjadi masalah yang banyak dialami wanita berhijab yaa. Bukan cuman saya dan teman yang saya ceritakan di awal, tapi rekan saya yang berhijab di kantor juga mengalami hal ini. Rambut lepek terasa mengganggu banget dan sukses membuat saya gak nyaman.

💔 Rambut Berketombe
Selain rambut lepek, munculnya ketombe juga menjadi masalah yang sering dialami wanita berhijab. Penyebab munculnya ketombe salah satunya adalah penggunaan hijab di saat rambut masih lembap atau basah. Kulit kepala lembap adalah lahan subur tempat tumbuhnya Malassezia atau jamur penyebab gatal dan ketombe.

💔 Rambut Berminyak
Rambut lepek dan berminyak adalah perpaduan yang seringkali muncul pada wanita berhijab. Berdasarkan survey yang dilakukan Ipsos pada tahun 2018 lalu, suhu kulit kepala wanita berhijab di Indonesia lebih panas 0,5°C dibanding wanita yang gak berhijab. Kadar pH kulit kepala hijabers Indonesia juga lebih rendah 20RH, sehingga kulit kepala menjadi lebih gampang berkeringat. Belum lagi jika wanita menggunakan bahan hijab yang kurang bisa menyerap keringat plus panas-panasan. Gak mengherankan bila rambut wanita berhijab menjadi berkeringat dan lepek.

💔 Rambut Rapuh dan Rontok
Seperti rambut lepek, masalah rambut rontok juga seolah gak bisa dipisahkan dari wanita berhijab. Hampir semua wanita berhijab mengalaminya. Penyebabnya beragam, salah satunya adalah ketombe.

💔 Rambut Bau Apek
Hal lainnya ini juga jadi masalah rambut wanita berhijab yang sering terjadi adalah bau apek. Bau apek ini bisa terjadi karena dua hal yaitu kondisi rambut atau kondisi lingkungan. Rambut lembap aja sebenarya gak akan menimbulkan bau apek namun mengenakan hijab saat rambut masih basah ditambah lagi beberapa hari gak keramas, hal inilah yang menjadi penyebab rambut berbau apek.

Lalu faktor lingkungan juga berpengaruh banget dan dapat menjadi penyebab munculnya bau apek pada rambut. Kita yang kemana-mana menggunakan angkutan umum, banyak beraktivitas di luar ruangan dan terkena matahari secara langsung, asap dan debu jalanan berpotensi bikin rambut bau.

Suhu panas bisa mendorong produksi minyak di kulit kepala. Setelah itu, keringat muncul. Bakteri di kulit kepala akan mengurai keringat menjadi asam. Ketika minyak alami, keringat, hijab yang lembap, dan polutan bergabung, hasilnya adalah bau apek.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi 5 masalah rambut tersebut? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

🧕 Segera melepas hijab ketika tiba di rumah. Setelah seharian rambut tertutup hijab, biarkanlah ia beristirahat dan terkena udara segar

🧕 Jangan menggunakan hijab saat rambut masih basah atau lembab. Saat memakai hijab, pastikan rambut benar-benar kering saat kita mengenakan hijab

🧕 Makan makanan bergizi. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen karena selain baik untuk kulit, kolagen juga bagus untuk kesehatan rambut.

🧕Saat mengenakan hijab, jangan mengikat rambut dengan karet karena dapat menyiksa batang rambut. Bila mengikat rambut, gunakanlah scrunchie. Dan bila sedang di rumah, biarkanlah rambut terurai agar akar rambut bisa bernafas lega.

🧕 Rajin keramas. Kulit kepala yang bersih akan membuat kita lebih nyaman. Saat keramas, pilihlah shampoo dan conditioner sesuai dengan kondisi rambut kita.

**

Itulah 5 masalah rambut yang sering dialami wanita berhijab sekaligus solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Apakah kalian juga pernah mengalami 5 masalah rambut di atas?

Share
Tweet
Pin
Share
7 Comments
pic source: pixabay.com

Sebenarnya udah lama saya ingin menuliskan ini namun selalunya gak kesampaian. Namun malam ini rasanya harus saya paksakan diri ini untuk menuliskannya karena kalo gak diluapkan saya takut saya akan kepikiran dan akhirnya gak bisa tidur, hahaha bilang aja biar ada artikel yang terbit di blog ini bercanda 😅. 

Jadi gini gaes. Hal yang akan saya tuliskan ini adalah hal yang udah beberapa kali saya alami. Seperti judulnya, yang akan saya tuliskan adalah hal yang sebenarnya sangat saya sukai namun karena keadaan, saya terpaksa harus melepasnya.

Lalu apakah gerangan hal tersebut?

Jawabannya adalah hal yang seharusnya udah menjadi milik saya namun karena sesuatu dan lain hal terpaksa harus saya lepaskan. Duh, mau tulis "duit" aja susah banget sih, Neng. Iyaa, yang akan saya tuliskan ini adalah tentang rezeki yang bernilai materi alias duit.

Saya ingat, saat masih bekerja di tempat kerja yang lama, saya beberapa kali mengalami hal seperti ini. Udah "deal" dengan calon konsumen namun tiba-tiba batal karena alasan sepele. Padahal semua berkas udah oke dan udah di-acc sama pimpinan saya pula, ckckck. Hal seperti ini bukan cuman sekali saya alami, tapi berkali-kali.

Saat menekuni hobby menulis di blog dan aktif di media sosial saya lebih sering lagi mengalaminya. Dulu, saya pernah mendapat email tawaran kerjasama placement artikel untuk blog utama saya dari seseorang. Tawaran tersebut langsung dibatalkan karena saya telat membalas emailnya beberapa menit saja.

Pernah juga, saya mendapatkan tawaran kerjasama menulis plus posting di medsos dengan nilai kontrak yang lumayan. Semua hal yang berkaitan dengan kontrak kerjasama udah OK, namun si pemberi job tiba-tiba memberitahu bahwa kerjasama ini batal karena brand sedang disorot terkait black campaign yang dilakukannya.

Selain tawaran untuk blog, beberapa kali saya juga terpaksa mengikhlaskan kesempatan emas yang udah saya peroleh untuk campaign di media sosial. Setelah pertarungan cepat-cepatan isi form pendaftaran, saya ditetapkan menjadi salah satu peserta terpilih yang lolos untuk ikut campaign namun tiket yang udah saya peroleh itu harus saya lepaskan karena telat masuk grup job. Bila dihitung, dua (atau tiga?) kali saya mengalami hal ini.

Kemarin saya terpaksa membatalkan kerjasama untuk instagram dengan salah satu agency dari Malaysia karena produk yang harus ditampilkan gak dijual di daerah saya. Sebenarnya bisa sih saya beli via ecommerce namun waktunya udah gak keburu. Dengan berat hati saya batalkan padahal nilai kontraknya lumayan.

Dan puncaknya adalah malam ini. Kurang lebih sepuluh hari lalu saya mendapatkan tawaran kerjasama menulis di dua blog saya. Si pemberi job udah memberikan 2 (dua) link grup untuk job yang baru saya terima ini. Namun entah karena kurang fokus atau teledor (kalau ini mah udah jelas teledor yaa), saya cuman klik salah satu link-nya aja sementara link lainnya saya abaikan.

Saya sempat bertanya-tanya, kok belum dikasih link grup job-nya yaa? Gak biasanya seperti ini. Salahnya, saya gak bertanya. Saya hanya menunggu link tersebut. Dan sore tadi, saat saya sedang blogwalking ke blog teman-teman, saya membaca salah satu artikel yang produknya sama seperti yang ditawarkan ke saya beberapa hari lalu. Saya pun langsung membuka percakapan saya dengan si pemberi job dan mata saya langsung terbelalak karena di akhir percakapan kami beberapa hari lalu, dua link grup job itu udah dikasih ke saya namun salah satunya gak saya klik. Duh 🤦‍♀️😫.

Saya langsung bertanya pada si pemberi job apakah saya masih bisa bergabung di job tersebut? Sayangnya udah gak bisa lagi alasannya karena deadline-nya udah mepet banget, huhuhu nyesek banget rasanya 🥺.

Beberapa pengalaman di atas mengajarkan saya satu hal bahwa bila memang bukan rezeki kita, sekuat apapun usaha kita tetap gak akan kita dapatkan. Adaa aja penyebab yang membatalkannya. 

Sekeras apapun kita menggenggamnya, bila bukan milik kita pasti akan terlepas juga. Sebaliknya, bila memang itu rezeki kita, ia akan datang sesulit apapun jalannya


Adakah yang pernah mengalami hal serupa? Bagi ceritanya di kolom komen yuk! 

Share
Tweet
Pin
Share
27 Comments

Hanasui Milky Lotion ini saya beli pada bulan Januari lalu karena body lotion favorit saya dari Scarlett Whitening udah mau habis. Awalnya gak kepikiran mau beli body lotion ini, namun karena di waktu bersamaan saya juga membeli lip cream dari merk yang sama, jadilah saya memilihnya. Dan yaa, alasan tambahan saya memilihnya adalah karena kemasannya yang unik. Baru kali ini saya temukan body lotion yang kemasannya mirip susu kotak UHT kayak gini. Melihat lotion ini bawaannya pengen minum susu deh, hehehe 😃

Hanasui Milky Lotion
Ukuran: 240 ml
BPOM: NA18210103853
Harga: Rp. 14.000,- s/d Rp. 18.000,- (online)

Kemasan

Selain kemasannya yang unik, saya juga suka dengan perpaduan warna dari kemasan body lotion ini. Warna biru muda bercampur putih terlihat cantik banget di mata saya. Body lotion Hanasui ini dikemas dalam botol plastik bening yang ditempeli sticker berwarna putih dan biru. Nah botolnya ini dikemas lagi dalam dus berbentuk seperti kotak susu UHT. Di kemasan dus ini tertera banyak info mengenai produknya seperti cara pakai, ingredients, No BPOM, logo halal MUI, ukuran, manfaat, no batch, netto dan expired date.


Tekstur & Aroma

Hanasui Milky Lotion ini memiliki tekstur yang creamy berwarna putih susu. Saat dibalurkan ke kulit, gak pake lama creamnya langsung meresap. Aromanya juga soft, gak menusuk hidung.

Baca Juga: Review Tokyo Night Deodorant Roll On


Ingredients

Aqua, Stearic Acid, Glycerin, Dimethicone Glyceryl Stearate SE, Isopropyl Myristate, Cyclopentasiloxane, Paraffinum Liquidum, Stearyl Alcohol, Triethanolamine, Phenoxyethanol, Vinyl Dimethicone / Methicone Silsesquioxane Crosspolymer, Fragrance, Allantoin, Carbomer, Tetrasodium EDTA, Hydrolyzed Milk Protein, Methylparaben, Ethyparaben.

sayang banget masih mengandung paraben, hiks 🙁


Klaim Produk

Hanasui Milky Lotion dengan kandungan Hydrolyzed Milk Protein membuat kulit lebih halus, lembut dan lembap. Teksturnya yang mudah diserap kulit serta keharuman yang menyenangkan membuatnya cocok dipakai setiap hari.

Baca Juga: Review Sariayu Eksotika Tanjung Body Splash Cologne


Review

Saya suka dengan tekstur dan wangi dari body lotion ini. Sesaat setelah memakainya kulit saya memang terasa lebih lembut dan lembab. Walau wanginya hanya tahan sampai kurang lebih 3 jam-an, namun saya tetap suka wanginya yang soft. Selain setelah mandi, saya juga selalu memakainya di malam hari sebelum tidur, pagi hari saat bangun kulit saya terasa sangat lembab, suka deh melihat kulit saya saat pagi hari, saat dipegang terasa kenyal dan gak kering.

Kesimpulannya, saya suka sama produk ini. Kalo nanti milky lotion ini habis, kemungkinan besar saya akan repurchase.

Share
Tweet
Pin
Share
16 Comments
pic source: pixabay.com

Kemarin siang saya dibuat geregetan saat membaca status yang dibagikan seorang teman di facebook. Dalam statusnya, si teman membagikan meme tentang seorang suami yang curhat di sebuah grup. Si suami heran, jatah uang bulanan sebesar Rp. 350.000,- yang ia kasih ke istrinya habis dalam waktu 25 hari. Si suami heran, kok bisa istrinya seboros itu menghabiskan jatah uang untuk sebulan hanya dalam waktu 25 hari aja. Lalu ia pun menanyakan perihal keborosan tersebut namun si istri langsung ngomel, ngamuk-ngamuk dan ngancam mogok masak. Lalu sikap istrinya tersebut dijadikan alasan oleh si suami untuk mencari pengganti si istri aka menikah lagi.

Entahlah apakah meme ini memang benaran curhatan hati seorang suami kere plus pelit ataukah hanya lucu-lucuan semata, namun rasanya saya ingin urun pendapat mengenai hal ini karena kasus seperti sebenarnya banyak terjadi di sekitar kita.

Ini nih memenya

pengen nangis baca curhatan lelaki ini

Saat membaca meme ini, perasaan saya campur aduk antara gemas pengen jambak rambut si lelaki sekaligus pengen nangis karena di zaman semaju ini, kok masih ada perempuan yang mau dinikahi lelaki model ginian? 😭

Hei lelaki medit, kamu pikir uang Rp. 350.000,- itu banyak? Coba deh masuk ke supermarket sambil membawa uang segitu, berapa banyak barang yang bisa kamu bawa pulang? Atau gak usah ke supermarket deh, ke pasar aja. Duit 350rb itu gak bakalan cukup untuk membeli kebutuhan rumah tangga sebulan. Kalo kamu kere, yaa kere aja, gak usah ajak anak orang buat hidup bagai di neraka sama kamu. Udah gitu pake kepedean segala mau nikah lagi, satu aja gak sanggup, masih mau nambah lagi, ckckck 🤦🏻‍♀️.

Ya, Tuhan, saya benaran gemas banget deh. Kalo kamu gak mampu membiayai seseorang, ya gak usah nikah, Bambang! Jadi bujang lapuk aja sekalian biar gak perlu keluarin duit 350rb sebulan buat istri. Duh benaran emosi deh nulis ini 😓

Lalu muncul pertanyaan. Apakah sebab si perempuan hingga mau dinikahi lelaki kere plus pelit kayak gini? Kalo dipikir dengan logika, menyandang status single rasanya masih jauh lebih bahagia karena asal giat dan mau berusaha, perempuan pasti bisa pegang uang lebih dari yang dikasih si lelaki itu.

Tapi mungkin aja penyebabnya bukan karena alasan ekonomi. Mungkinkah penyebabnya karena udah gak tahan dengan tekanan sosial di sekitarnya? Mungkinkah perempuan mau menerima lelaki kualitas rendah seperti di atas karena udah bosan ditanyain kapan nikah ama orang-orang kepo jahat yang mengaku peduli padanya? Hmm bisa jadi 🤔

** 

Dari meme di atas, sepertinya banyak pelajaran yang bisa diambil. Salah satunya adalah apabila ada gadis lajang (yang menurut kita usianya udah pantas menikah) di sekitar kita, ada baiknya jangan ditanyain mulu kapan doi nikah. Karena bisa aja, pertanyaan kita yang jadi profokator si gadis untuk menerima lelaki mana pun yang datang. Baguslah kalo lelaki yang datang itu adalah lelaki sholeh yang baik akal budinya, lah kalo lelaki yang datang itu modelnya kayak lelaki di atas, apa kita mau bertanggungjawab atas penderitaan yang sudah diterima oleh gadis yang sangat kita pedulikan nasibnya itu? Gak kaan? Makanya tahan tuh mulut. Taro kekepoanmu di dalam hati, gak perlu diungkapkan!

Dan buat cewek-cewek di luar sana yang saat ini sedang menunggu pujaan hati. Pesan saya, kenali betul lelaki yang datang, jangan asal terima hanya karena usiamu gak muda lagi atau karena semua temanmu udah menikah. Jangan ambil keputusan menikah secara terburu-buru. Pikirkanlah secara matang karena ini bukanlah hal yang bisa diputuskan semudah itu. Menikahlah saat kamu siap dan sudah bertemu lelaki yang tepat, yang baik akhlaknya, yang memperlakukanmu dengan baik.

Berikut ciri-ciri lelaki yang harus dihindari yang gak boleh dijadikan suami agar terhindar dari penderitaan lahir batin:

👉🏻 Pecemburu berat (posesif)

Memiliki pasangan yang posesif  membutuhkan energi besar karena ia akan membatasi ruang gerak kita. Ia akan menyetir dan menyortir siapa-siapa aja yang boleh dan gak boleh berteman dengan kita. Pertengkaran akan sering terjadi apabila kita gak terima dengan sikap dia yang seperti itu. Bahkan kadang hal yang gak masuk akal pun akan dijadikan alasan buatnya cemburu. So, daripada makan hati hidup dengan lelaki seperti ini, mendingan hindarilah sejak awal.

👉🏻 Suka memaksakan kehendak

Berikutnya adalah lelaki yang suka memaksakan kehendak. Lelaki seperti ini akan berpikir bahwa istrinya adalah miliknya (memperlakukan istri seperti barang yang udah dibelinya), maka apapun yang diinginkannya, si istri wajib memenuhinya. Suami seperti ini gak akan peduli pada kondisi istrinya apakah sedang lelah dan gak mood melakukan sesuatu, ia akan tetap meminta dilayani dan dipenuhi keinginannya. Menolak melakukan "perintahnya" akan menyulut pertengkaran yang bisa jadi akan berujung pada kekerasan. Duh ngeri banget.

👉🏻 Pelit

Contoh kasusnya udah terpampang nyata dalam meme di atas. Duh jauh-jauh deh dari laki-laki begini. Biasanya, ia hanya baik pada diri sendiri dan teman-teman nongkrongnya namun pelit pada istri dan anak-anaknya. Jauhi lelaki begini bila ingin rumah tanggamu terbebas dari neraka dunia.

👉🏻 Mata jelalatan

Lelaki seperti ini juga harus dihindari kalo kamu gak mau makan hati. Lelaki seperti ini mudah dikenali, salah satunya adalah ia masih suka tebar-tebar pesona pada cewek lain walau udah punya kekasih. Matanya masih suka berbalik pada cewek yang berpapasan dengannya padahal di waktu bersamaan ia sedang bersama orang yang ditaksirnya. Menerima lelaki seperti ini  akan membuatmu hidup bagai bunga yang hidup segan mati tak mau. Menikah dengan lelaki seperti ini biasanya akan berakhir dengan perselingkuhan atau poligami tanpa persetujuan istri pertama.

👉🏻 Kere dan Malas

Lelaki kere namun bersemangat memperbaiki diri, rajin belajar untuk meningkatkan kemampuan masih bisa diterima. Namun bila yang mendekat adalah lelaki kere nan malas, duh jauh-jauh deh. Lelaki seperti ini akan akan membuat kita capek dan tersiksa lahir batin. Setelah nikah, ia gak akan semangat bekerja. Dan bila istrinya yang bekerja, tanpa malu ia akan menikmati bahkan menggerogoti hasil kerja istrinya. Lalu apa yang dilakukannya? Ia melakukan apapun yang disukainya tanpa peduli perasaan istri dan kondisi rumah. 

👉🏻 Emosian

Lelaki berikutnya yang harus dihindari adalah lelaki emosian. Menikah dengan lelaki seperti ini besar kemungkinan akan mengalami KDRT. Saat sedang berdebat, ia gak bisa menahan emosi lalu melakukan kekerasan pada pasangannya. Lelaki seperti ini biasanya memiliki suara yang menggelegar yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan saat sedang marah. Jangan sampai jadi "sasaran tembak" laki-laki seperti ini yaa. Lebih baik dihindari sejak awal daripada babak belur 

👉🏻 Perokok

Lelaki terakhir yang mesti dihindari adalah perokok. Suami saya adalah perokok dan jujur aja saya gak suka dengan hal ini. Dulu saya mau menikah dengannya karena dia janji bakalan berhenti merokok tapi ternyata janji manis itu gak ditepati bahkan hingga hari ini, hiks aku tertipu, gaes. Asap rokok sangat berbahaya untuk kesehatan, jadi bila ada seorang perokok yang mendekatimu, pikir 1000 kali untuk menerimanya, apalagi bila kamu punya penyakit asma yang gak bisa mencium bau rokok. Namun bila kamu gak keberatan dengan hal ini, yang ini bisa di-skip 💁🏻‍♀️

^^

Saya berharap semakin banyak perempuan lajang di luar sana yang berpikir bahwa telat menikah itu bukan aib atau hal yang memalukan. Yang sangat menakutkan justru adalah salah pilih pasangan hidup. Hidup ini terlalu lama untuk dihabiskan untuk hidup bersama lelaki yang salah.

Meme di atas adalah pengingat untuk kita bahwa memilih pasangan hidup itu gak boleh asal-asalan. Asal ada yang datang, langsung diterima. Jangan dong yaa! Ingatlah, kita perempuan adalah makhluk berharga yang berhak bahagia 🥰


Share
Tweet
Pin
Share
34 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates