Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure

Artikel ini adalah artikel kolaborasi saya dengan Diah yang harusnya tayang di akhir April lalu, namun karena kemalasan saya sedang kumat, jadilah artikel ini baru tayang hari ini, ckckck sungguh telatnya kebangetan yaa. Tapi bukankah lebih baik telat daripada gak posting sama sekali? Hahaha cari pembenaran banget deh, ckckck 🙄

Baiklah, kali ini tema yang kami pilih adalah "membawa anak ke kantor, yeay or nay?". Silakan baca tulisan Diah dengan tema ini di sini yaa 👇

Bawa Anak ke Tempat Kerja, Yeay or Nay?



Kalo menurut saya, gak ada yang salah saat membawa anak ke kantor, dengan catatan si anak nyaman berada di kantor ayah/ibunya, si anak gak mengganggu kerjaan ayah/ibunya dan paling penting adalah kantor orang tuanya mengizinkan membawa anak saat bekerja karena walau si anak nyaman di kantor dan gak mengganggu tapi kalo kantor gak mengizinkan membawa anak yaa anaknya gak akan mungkin dibawa ke kantor oleh ortunya dong yaa.

Perkara membawa anak ke kantor ortu ini udah saya saksikan sejak dahulu kala saya masih duduk di bangku sekolah dasar dulu. Guru-guru saya, terutama ibu guru, selalu membawa serta anaknya ke sekolah dan si anak ikut mamanya dalam kelas. Saat ibu guru sedang mengajar, si anak duduk manis sambil main di kursi guru. Beragam hal yang dilakukan si anak, mulai dari bermain boneka (kalo anaknya cewek), main robot-robotan (kalo anaknya cowok), menggambar hingga kadang-kadang ikutan corat-coret papan tulis.

Setelah menikah dan punya anak, suami juga sering membawa anak pertama kami yang masih balita ke sekolah tempatnya mengajar. Sama seperti anak guru-guru saya sewaktu SD, saat papanya sedang ngajar, Wahyu sibuk dengan aktivitasnya sendiri misalnya bermain robot yang dibawanya dari rumah, mewarnai gambar pola yang kami download-kan di internet dan beberapa kegiatan lainnya. Anak saya betah ikut papanya ke sekolah karena ia nyaman. Saat ini, suami juga sedang mempertimbangkan membawa anak ketiga kami ke sekolah.

Baca Juga: Buka HP Pasangan, Yeay or Nay?

Berbeda dengan suami, dulu saya gak pernah membawa anak ke kantor hingga berjam-jam lamanya menemani saya bekerja. Di kantor lama saya, pegawai dilarang membawa anak ke kantor. Selain karena suasana kantor gak mendukung adanya anak kecil, dikawatirkan keberadaan mereka akan mengganggu aktivitas orang tuaya selama bekerja. Biasanya anak saya hanya singgah sebentar untuk mengantar saya absen pagi atau datang pada saat sore melihat saya absen pulang. Ia suka banget datang menemui saya ke kantor pada pagi dan sore karena saat saya absen ia juga ikutan absen menempelkan jarinya pada mesin finger print.

Baca Juga: Contoh Surat Resign

Saat ini, setelah menjadi ASN, kantor saya gak melarang pegawainya membawa anak ke kantor. Walau perasaan saya masih belum nyaman membawa anak ke kantor (masih terbiasa dengan larangan di kantor lama) namun sepertinya sekali-sekali saya akan mencoba membawa anak saya ke kantor saat suasana kantor sedang selow dan gak banyak kerjaan.

Oh iyaa, berkaca dari pengalaman suami membawa Wahyu ke sekolah, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum membawa anak ke kantor agar si anak nyaman dan orang tuanya juga tetap bisa bekerja tanpa merasa terganggu, hal-hal tersebut antara lain:

👉🏻 Sebelum membawa anak, pastikan suasana kantor nyaman buat anak-anak

👉🏻 Pastikan bahwa membawa anak ke kantor bukanlah hal terlarang, maksudnya gak ada aturan yang melarang pegawai membawa anaknya ke kantor

👉🏻 Durasi keberadaan anak di kantor orang tua jangan terlalu lama atau sepanjang hari

👉🏻 Jangan membawa anak ketika suasana kantor sedang hectic

👉🏻 Kenyamanan anak adalah yang utama karena itu saat membawa anak ke kantor orang tua harus menyiapkan beberapa hal ini:

  • Si kecil harus memakai pakaian yang nyaman 
  • Makanan dan botol minuman
  • Snack dan botol susu (susu uht)
  • Mainan
Membawa anak ke kantor tentu bukanlah pilihan mudah bagi orang tua. Saya yakin keputusan itu diambil setelah melalui banyak pertimbangan. Jadi kalo ditanyakan pada saya, bawa anak ke kantor, yeay or nay? Jawaban saya adalah yay!

So, apa pendapat kalian tentang orang tua yang membawa anaknya ke kantor? Atau mungkin punya pengalaman membawa anak ke kantor? Yuk ceritakan di kolom komentar! 😉

Share
Tweet
Pin
Share
20 Comments

Saat sedang selow dan gak ada kerjaan, saya biasanya nonton drama korea atau film india, namun karena selow-nya masih jam 9 pagi dan sedang di kantor pula, rasanya nonton drama bukanlah pilihan bijak. Jadi untuk mengatasi keselow-an itu, saya memilih untuk mengerjakan hal yang lebih berfaedah, hehehe 😅

Apakah hal berfaedah yang dimaksud? Hmmm apa yaa? Lalu kemudian saya ingat, kalo file-file di laptop tuh udah acakadut banget. Ahaa, sepertinya ngerapihin data-data di laptop adalah cara terbaik untuk mengatasi keselow-an itu, gaes! 💪

Namun saat merapikan folder foto, hati saya jadi melow. Apa pasal? Soalnya di situ ada lumayan banyak foto saya saat kuliah dulu. Memandangi foto-foto itu berhasil membawa saya ke masa lalu, masa di mana saya hidup sebagai mahasiswi yang jauh dari orang tua. Di antara banyak foto, ada satu foto yang paling saya suka yakni foto saya bersama dua sahabat pada momen wisuda tahun 2007 lalu.

3 sahabat yang udah jarang banget ketemu karena kesibukan masing-masing

Ahh iyaa, ternyata udah selama itu saya wisuda. Bila dihitung dari tahun 2007 ke tahun 2022, kurang lebih udah 15 tahun saya meninggalkan bangku kuliah. Wow, ternyata udah lama, padahal rasanya kayak baru kemarin saya melewati momen titip absen karena suka telat ngampus karena pete-pete yang saya tumpangi muter-muter gak jelas.

Baca Juga: 10 Tahun Lalu, Sekarang & 10 Tahun Kemudian

Dan setelah saya ingat-ingat, ternyata ada beberapa momen spesial yang saya alami di tahun 2007. Momen apa sajakah itu? 

1. Study Banding ke Jawa - Bali

Setelah dua tahun kuliah di kampus LP3I, pada pertengahan tahun 2005 saya dan beberapa teman memutuskan untuk melanjutkan kuliah di STIE Patria Artha (Saat ini sudah menjadi Universitas Patria Artha, Makassar) demi meraih gelar sarjana karena di LP3I hanya D2. 

Saat kami memasuki semester akhir, pihak manajemen kampus memutuskan bahwa angkatan kami gak melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kuliah Kerja Profesi (KKP) layaknya mahasiswa tingkat akhir di tahun-tahun sebelumnya melainkan melakukan Studi Banding ke Jawa - Bali. Saya lupa apa alasan kampus melakukan ini, tapi nyaris sebagian besar teman-teman saya setuju dengan keputusan ini. Dan akhirnya, pada bulan Maret tahun 2007 saya dan teman-teman melakukan Study Banding ke Jawa - Bali. Rute kami adalah: Makassar - Surabaya - Jakarta - Bandung - Jogjakarta - Bali - Surabaya - Makassar.

Dalam studi banding tersebut, kami mengunjungi banyak tempat, di antaranya adalah beberapa kampus ternama yang ada di Jawa (salah satunya kampus STAN), perusahaan-perusahaan besar yang produknya sudah akrab dalam keseharian hingga beberapa factory outlet yang ada di Bandung.

Agenda kegiatan berjalan lancar sesuai jadwal yang ditetapkan. Semua kampus dan perusahaan yang ada di Jawa yang menjadi tujuan kami berhasil kami kunjungi. Namun di hari-hari terakhir, rencana mulai gak berjalan mulus. Agenda ke Bali terpaksa harus dibatalkan karena cuaca buruk, hiks 😰. Berita buruk ini disampaikan pihak travel yang mengurusi tur kami saat kami sedang berada dalam bus dalam perjalanan dari Jogjakarta menuju Banyuwangi. Menurut info yang diterima pihak travel, saat itu sedang terjadi kemacetan parah di Pelabuhan Banyuwangi karena kapal rute Bayuwangi - Bali gak ada yang beroperasi diakibatkan cuaca buruk. Gelombang laut sangat tinggi jadi kapal gak berani berlayar.

Baca Juga: Saat Mimpi Tak Dapat Diraih

Mendengar kabar buruk itu, saya langsung lemas. Bayangan untuk menikmati keindahan Pulau Dewata musnah sudah. Cita-cita untuk mengunjungi pantai indah yang selama ini sering saya lihat di televisi harus terkubur. Sedih banget rasanya menerima kenyataan itu 😭.

Baca Juga: Terpaksa Kuharus Melepasmu

Sebagai gantinya, tempat yang kami kunjungi berubah. Pihak travel menyarankan agar kami ke Malang saja. Menurut tour guide kami, walau tempat wisata di Malang gak se-familiar yang ada di Bali namun tempatnya gak kalah indah. Setelah mencari penginapan dan beristirahat sejenak di Surabaya, kami pun menuju Malang. Namun sayangnya (mungkin karena masih sedih dan kecewa karena batal ke Bali), saya jadi kurang menikmati perjalanan ke Malang saat itu, akibatnya gak ada satu pun tempat wisata yang kami kunjungi yang saya ingat namanya. 

Tour guide kami bercerita bahwa di Malang ada sebuah restoran yang menyediakan menu bakso yang lezat banget rasanya, kami langsung diajak kesana, dan rasanya memang sesuai yang diceritakan, namun lagi-lagi saya lupa nama restorannya. Tour guide kami ini orangnya asyik banget. Saat mengajak kami ke sebuah tempat wisata, restoran atau tempat lain yang pantas dikunjungi, ia dengan senang hati berbagi informasi tentang tempat itu. Cara berceritanya menyenangkan jadi kita selalu antusias mendengarnya. Saya yakin, kalo saat itu udah ada Makanan korea di Malang, beliau pasti akan mengajak kami ke restoran yang menyajikan makanan itu agar kami bisa menikmati kelezatannya.

Hari-hari terakhir kami habiskan di Surabaya sembari menunggu jadwal keberangkatan pesawat yang akan membawa kami pulang ke Makassar. Jujur aja, sampai sekarang saya masih sedih bila mengingat kejadian itu. Sedihnya belum terobati karena sampe hari ini, saya belum berhasil menginjakkan kaki ke Bali, hiks. Doakan semoga secepatnya saya bisa ke Bali yaa, amiiin 🤲😇.

2. Ujian Skripsi

Pulang study banding, saya mulai mencari dan menentukan judul skripsi sekaligus mengerjakan Bab I dan Bab II-nya. Beberapa bulan berlalu, akhirnya jadwal ujian skripsi saya ada juga dan alhamdulillah ujiannya berjalan lancar. Di akhir bulan Agustus 2007, gelar Sarjana Ekonomi akhirnya resmi disematkan di belakang nama saya; Irawati Hamid, SE. Ada rasa bangga dan buncah dalam hati saat nama saya dipanggil dengan titel itu. Rasanya perjuangan selama empat tahun terbayar lunas 🤩.

3. Wisuda

Satu minggu setelah ujian skripsi, kami diwisuda. Papa dan Mama datang ke Makassar untuk mendampingi saya. Melihat raut wajah bahagia papa dan mama hati saya membuncah, dalam hati saya berdoa semoga saya bisa menjadi anak yang senantiasa bisa membahagiakan kedua orang yang sangat saya cintai itu.

Saat memandangi foto wisuda saya yang didampingi papa dan mama, saya sangat bersyukur karena keempat adik saya gak bisa merasakan seperti yang saya rasakan. Saat wisuda, mereka hanya didampingi mama dan saya atau mama dan suami saya atau mama dan adik saya, atau bahkan ada adik saya hanya didampingi oleh saya dan adik saya yang lain 😢

saat papa masih sehat

Setelah 15 tahun berlalu, kini saya adalah seorang ibu dengan tiga anak lelaki tampan, seorang wanita bekerja yang berkarir sebagai ASN sekaligus blogger yang mengelola 3 Lifestyle blog. Jujur aja, saya gak pernah menyangka hidup saya akan se-berwarna ini. Dulu, yang ada dalam pikiran saya adalah, setelah kuliah saya akan bekerja di sebuah perusahaan bonafid, cinlok dengan rekan kerja lalu menikah dan dikaruniai sepasang anak. Gak pernah terbayangkan saya akan menjadi sosok seperti yang saat ini saya lakoni. 

Baca Juga: Hal yang Terjadi di Bulan Januari 2022

Ahh, gak terasa ternyata 2007 udah sangat lama berlalu, namun kenangannya masih segar di ingatan seolah baru kemarin saya alami 😊

Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments
pic source: pixabay.com

Hari Selasa, tanggal 19 Juli kemarin akhirnya saya melakukan vaksin booster juga, yeay! 💃🏻🎊🎉

Kok bahagia banget sih habis vaksin? Iyaa dong karena jujur aja selama ini walau udah dua kali vaksinasi covid-19 namun saya tuh merasa masih gak afdol kalo belum melakukan booster. Makanya setelah booster saya merasa lega dan plong. Rasanya seperti baru terbebas dari hutang, hehehe 😁

Baca Juga: Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Tahap I

Sebenarnya rencana untuk melakukan vaksin booster ini udah ada sejak dari berbulan-bulan lalu. Saya dan suami sepakat melakukan vaksin booster bersama-sama namun karena dirasa belum terlalu urgent, jadilah rencana itu terpending terus. Adaa aja alasan yang membuat kami menunda pelaksanaan vaksin booster ini.

Hingga pada hari Senin kemarin, saat apel bersama seluruh OPD di pelataran kantor Bupati Buton Tengah, Bapak Sekretaris Daerah mengimbau agar seluruh ASN dan tenaga honorer Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tengah untuk melakukan vaksin booster. Pak Sekda gak main-main dengan imbauan ini, beliau mengatakan bila mana ASN dan tenaga honorer gak melakukan vaksin booster maka gaji dan honornya akan dipending dan baru akan diberikan setelah melakukan vaksin booster. Kalo udah berkaitan dengan "kehidupan" mah, gak akan ada yang mengabaikannya dan biasanya orang akan berlomba-lomba melakukan ancaman imbuauan itu, hahaha 🤭

Mendengar imbauan Pak Sekda, saya dan beberapa rekan di kantor sepakat untuk melakukan vaksin secepatnya. Salah satu rekan bahkan menyarankan agar kami melakukan booster sesaat setelah apel, namun saya dan beberapa rekan lain gak setuju karena saat itu kondisi belum memungkinkan. Akhirnya kami sepakat untuk melakukannya keesokan harinya yakni hari Selasa kemarin.

Pagi hari pada hari H, sebelum ke puskesmas untuk booster, saya sarapan dulu. Malamnya saya tidur lebih cepat dari malam-malam sebelumnya.

Persiapan saya sangat matang saat melakukan booster ini karena jujur aja, ada rasa was-was ketika akan melakukan vaksinasi ketiga ini. Hal ini dipicu oleh banyaknya berita kurang menyenangkan yang saya terima/baca dari orang-orang yang udah lebih dulu booster. Istri adik ipar saya (kami menyebutnya lago) mengalami kipi yang lumayan parah. Dia demam tinggi usai divaksin ketiga dan baru agak baikan setelah hampir seminggu "berjuang". Belum lagi saya beberapa kali membaca berita-berita yang dibagikan teman-teman di medsos perihal pengalaman mereka usai divaksin ketiga, kipi-nya lumayan parah padahal saat vaksin pertama dan kedua mereka baik-baik aja, gak mengalami kipi sama sekali.

Pagi itu saya berangkat ke Puskesmas Lakudo.Walau ada rasa khawatir namun tekad untuk melakukan booster udah gak terbendung. Saya pasrah, apapun yang akan saya alami usai divaksin, akan saya terima, namun dalam hati tetap berharap gak mengalami kipi seperti yang dialami lago-ku. Saya berharap kondisi tubuhku akan baik-baik saja seperti saat vaksin pertama dan kedua.

Setelah kurang lebih setengah jam antre, tibalah saatnya saya dipanggil oleh perawat untuk diperiksa tekanan darah dan berlanjut di-screening kesehatan oleh dokter. Hasilnya saya sangat layak untuk divaksin. Beberapa saat kemudian saya duduk di depan bidan sembari diminta untuk menyingkap lengan baju untuk kemudian disuntik vaksin booster.

Usai disuntik, saya diminta untuk menunggu selama kurang lebih 15 menit. Gak sampe 15 menit petugas keluar mebawakan selembar kertas berisi keterangan bahwa saya sudah melakukan vaksin lengkap. Usai menerima surat keterangan itu saya langsung bertolak ke Baubau untuk bertemu mama dan adik saya.

sertifikat vaksin yang saya unduh dari PeduliLindungi

Lalu apa yang saya rasakan usai divaksin? Apakah ketakutan saya menjadi nyata? Alhamdulillah, yang saya takutkan gak terjadi. Setelah divaksin sampai saya menulis artikel ini, keadaan saya sehat wal'afiat. Gak ada demam, sakit kepala, lemas dan keluhan lain yang saya dengar dari teman-teman yang sebelumnya bikin panik. Yang saya rasakan cuman sedikit berat di lengan tempat disuntik vaksin, namun ini gak berlangsung lama, hanya sehari aja udah hilang.

So, buat teman-teman yang belum booster, yuk booster yuk! 😉. Apalagi buat yang suka traveling, terutama Travel Blogger gak ada salahnya untuk segera melakukan vaksin booster. Seperti kita tahu bersama, saat ini hampir setiap perjalanan baik menggunakan bus, kapal laut atau pun pesawat terbang pasti dimintai sertifikat vaksin. Kalo udah booster, hati terasa lebih plong (seperti yang saya rasakan, hehehe), kemana-mana pun lebih tenang. Mau traveling kemana pun bebas (asal uangnya ada), misalnya pengen melakukan Wisata Madura, kalo udah booster mah tinggal siapin koper aja, udah bisa langsung berangkat.

Sudahkah kalian vaksin booster juga? Yuk bagi ceritamu di kolom komen 😉

Share
Tweet
Pin
Share
21 Comments
pic source: pixabay.com

Saat membuka blog ini dan membaca semua artikel yang terpublish, pembaca akan langsung menarik kesimpulan bahwa niche blog ini adalah lifestyle blog. Ya, benar banget, seperti dua blog saya sebelumnya, untuk blog ketiga ini saya pun memilih niche lifestyle alias blog gado-gado agar bisa menuliskan apapun yang ingin saya tuliskan. 

Baca: Blog Baru Lagi

Beberapa orang mungkin akan bertanya mengapa saya repot-repot membuat tiga blog dengan tema yang sama? Kan kalo pengen nulis bisa langsung ditulis aja di blog yang udah ada. Jawabannya adalah karena saya pengen ajaa dan entah mengapa pada bulan Juni 2021 lalu iseng nekad buat blog ini. Dan karena udah terlanjur dibuat, rasanya kok sayang kalo gak diisi, dan biar terlihat lebih prefesional, maka pada bulan Januari lalu saya belilah domain yang sekarang jadi alamat blog ini. Yap, begitulah kronologis terciptanya blog ini, hehehe

Baca Juga: Domain Baru di Tahun Baru

Oh iyaa, mungkin ada pembaca yang belum tahu apa itu niche blog. 

Niche Blog adalah tema atau topik khusus pada sebuah blog 

Jadi bila seorang blogger membuat sebuah blog dengan niche tertentu, misalnya traveling, maka semua artikel yang diterbitkan di blog tersebut memiliki tema traveling. Banyak hal yang bisa dituliskan yang berkaitan dengan traveling, misalnya tempat-tempat wisata, tips traveling atau hal lain yang berhubungan dengan traveling. 

Bagi blogger yang ingin memonetisasi blognya, penentuan niche blog ini sangat penting karena dengan memilih satu niche blog, maka isi blognya akan lebih terarah dan tentu akan terlihat lebih profesional sehingga lebih menarik untuk diajak kerjasama. Keuntungan lain yang didapatkan adalah blog seperti ini lebih disukai oleh mesin pencari.

Berikut beberapa niche blog yang lumayan banyak peminatnya: 

💃🏻 Lifestyle

Blog dengan niche ini memiliki isi yang sangat beragam. Blogger yang memilih niche ini biasanya mereka yang menjadikan blognya sebagai diary alias tempat curhat atau tempat menuangkan ide yang ada di kepalanya (hehehe itu sih alasan saya memilih niche ini 😅). Bila kamu berkunjung ke sebuah blog dan mendapati isinya gado-gado alias gak fokus pada satu tema, sudah dipastikan itu adalah blog yang berniche lifestyle, sama seperti blog ini dan dua blog saya yang lain yaitu https://www.irawatihamid.com/ dan Tulatulana Anaana Makesa. 

💄 Beauty (Kecantikan)

Blog dengan tema ini banyak dipilih dan dimiliki oleh mereka yang suka dandan atau menyukai kecantikan. Di blog bertema beauty ini biasanya akan berisi review produk kecantikan seperti make up dan skincare, review klinik kecantikan, tips-tips tampil cantik dan hal lain yang berhubungan dengan kecantikan.

Baca Juga: Review Hanasui Milky Lotion

💰 Finance

Blog bertema keuangan atau finance ini juga lumayan banyak dipilih dan diminati. Blog seperti ini biasanya berisi informasi seputar bisnis, manajemen keuangan, perbankan, investasi atau tips dan trik menciptakan peluang usaha yang dapat menambah penghasilan. 

📱 Teknologi

Walau banyak blogger yang memilih tema ini untuk niche blognya, namun gak banyak teman blogger yang saya kenal yang memiliki blog dengan tema ini. Salah satu dari sedikit orang yang saya kenal itu adalah suami saya, hehehe. Fyi, suami saya juga punya blog loh, walaupun cuman setahun sekali publish artikel 🤦🏻‍♀️

🤸🏻‍♀️ Kesehatan

Tema kesehatan adalah tema yang sangat menarik dan memiliki banyak pembaca. gak heran bila banyak blogger memilih membuat blog dengan tema ini.

🎬 Hiburan

Blog bertema hiburan ini biasanya berisi informasi tentang hal yang bersifat hiburan misalnya tentang film, drama, sinetron, game dan hal-hal menyenangkan lainnya. Film dan drama yang dibahas juga bukan cuman produksi dalam negeri aja namun dari negara-negara lain juga. Bukan hanya filmnya, namun platform nonton filmnya juga ikut dibahas. 

👨‍👩‍👧‍👦 Parenting

Tema yang gak kalah banyak dipilih adalah parenting. Blog dengan niche ini menampilkan banyak informasi seputar keluarga

✈️ Traveling

Ada beberapa blogger yang lumayan sering berinteraksi dengan saya yang memiliki blog dengan tema traveling ini. Teman blogger yang memiliki blog dengan niche ini biasanya adalah yang suka jalan-jalan jadi pengalaman yang mereka rasakan selama traveling itu dituangkan dalam bentuk tulisan di blog. 

senja di Pantai Katembe, salah satu pantai di Kabupaten Buton Tengah

Walau banyak blogger memilih satu niche saja untuk blognya, namun ada beberapa blogger yang memutuskan untuk menggabungkan dua niche dalam satu blog, misalnya memilih niche Lifestyle dan Traveling, parenting dan kesehatan, teknologi dan finance, hiburan dan traveling, kecantikan dan kesehatan dan beberapa niche gabungan lain yang sesuai dengan passion si blogger.

Gak ada aturan pakem untuk memilih niche blog. Semua pilihan tergantung pada si empunya blog itu sendiri karena setiap blogger tentu memiliki ciri dan karakteristik masing-masing yang gak bisa ditiru oleh blogger lain. 

  "seberapa penting niche blog?"

Menurut saya, niche blog lumayan penting. Namun masih ada hal yang paling penting saat memutuskan menjadi blogger yaitu konsisten dalam berkarya, terus meng-upgrade diri untuk menghasilkan karya dan tulisan yang bermanfaat untuk banyak orang serta gak mudah merasa puas.

So, seberapa penting niche blog buat kalian?

Share
Tweet
Pin
Share
19 Comments
pic source: pixabay.com

Gak terasa 2 bulan lebih di blog ini gak ada update-an tulisan baru. Apa pasal? Jawabannya udah bisa ditebak, the one and only is la to the zy alias M A L A S, hiks 🥺😰. Sedihnya, selain malas, saya juga mengalami writer's block. Double combo! Pantas aja blog ini (dan 2 blog lain sepi banget layaknya rumah yang udah ditinggal lama sama penghuninya, kecuali blog utama yang masih sesekali posting paid article).  

Yang lebih memprihatinkan lagi, bukan cuman gak update tulisan di blog tapi juga malas ikutan blogwalking, hasilnya bisa ditebak, pageviews blog yang baru seumur jagung ini juga semakin anjlok. Pantas aja beberapa waktu lalu ditolak saat pengajuan adsense, huhuhu 😌

Namun selalu ada yang disyukuri dalam setiap kejadian sepahit apapun itu. Ini pun terjadi pada cerita di balik kemalasan saya mengisi blog ini, hahaha. Walau blog gak update, alhamdulillah kerjaan di kantor bisa terselesaikan sesuai deadline, pun dengan beberapa hal lain, semua bisa tertangani dengan baik. Kebersamaan dengan anak-anak dan suami juga semakin intens jadi quality time bersama keluarga lebih terjaga.

Lalu apa aja yang saya lakukan selama lebih dua bulan gak update tulisan di blog? Ini nih kegiatan saya:

💐 Sibuk Ngantor

Dua bulan terakhir kegiatan saya di kantor lumayan padat. Hari-hari saya lalui dengan sibuk. Laporan yang diminta atasan berhasil diselesaikan dan dikumpulkan sesuai tenggat waktu yang diberikan, semua rencana kegiatan yang udah disusun juga dapat terlaksana sesuai jadwal.

💐 Dua Orang Adik Nikah

Bulan Mei lalu dua adik kandung saya menikah. Walau gak sesibuk calon pengantin, tapi sebagai kakak saya ikutan kecipratan lelahnya juga. Alhamdulillah pernikahan dua adik saya yang diselenggarakan di waktu yang berdekatan itu berjalan lancar tanpa kendala. Doaku, semoga pernikahan mereka harmonis dan dilimpahi kebahagiaan, rezeki yang halal serta dikaruniai keturunan yang shalih salihah, amiiin 😇🤲

Baca Juga: Pungli yang Tak Terduga & Bikin Gemas

pernikahan adik bungsu

💐 Nonton

Di sela-sela kesibukan kantor dan main bersama anak, saya menyempatkan diri untuk melakukan salah satu hobby yaitu nonton. Setelah berbulan-bulan minat nonton drama korea dan film india memudar, 2 bulan ini saya akhirnya semangat untuk nonton drama korea dan film india lagi. Saya berhasil menyelesaikan beberapa judul drama korea yang udah lama terdownload dan "gak tersentuh" yang duduk manis di hardisk eksternal maupun laptop. Saya juga melakukan sesuatu yang saya hindari selama ini yakni nonton drama on going dan kemudian dibuat penasaran karena harus menunggu lanjutan cerita dramanya setiap minggu hehehe. Biar gak bosan menunggu, sepertinya saya mesti baca-baca artikel di blog review drakor nih untuk mencari referensi drama apa aja yang mesti ditonton sembari menunggu kelanjutan drama on going yang hanya tayang seminggu dua kali itu.

Untuk film india, beberapa hari lalu saya nonton film yang diperankan Kajol yang berjudul Tribhanga. Filmnya sukses membuat saya berkaca-kaca. Kalo gak malas, insyaallah akan saya tulis review film-nya di blog utama saya karena di sana saya lumayan sering menulis tentang hobby saya nonton drakor dan film india. Selain drakor dan film india, saya juga beberapa kali nonton film korea yang diperankan aktor dan aktris favorit saya. 

💐 Main Tiktok

Malas update tulisan di blog serta akun sosmed lain seperti instagram dan facebook gak lantas membuat saya malas main tiktok (lebih tepatnya nonton). Saya justru makin rajin buka sosmed yang satu ini, hehehe. Setelah bulan Januari atau Februari (?) lalu menginstalnya dan kemudian sempat ingin menghapusnya karena gak tau cara mainnya kini ia sukses membuat saya suka banget dan jadi aplikasi yang paling sering saya buka di handphone selain Whatsapp. Saya suka tiktok karena selain hiburan, ada banyak informasi bermanfaat yang saya dapatkan dari sana. Dan untuk berbelanja, di tiktok shop pun lebih menyenangkan karena harga barang dan ongkir ke daerah saya juga lebih murah dibanding shopee atau tokopedia. Bayangin aja, ongkir ke Kabupaten Buton Tengah paling mahal hanya Rp. 11.000,- aja. Saking murahnya, saya pernah belanja dengan ongkir hanya Rp. 1.000,- saja, ckckck siapa yang gak tergoda coba.

Baca Juga: Akhirnya Saya Resmi Jadi Anak Tiktok!

temanan,yuk! 😉


Itulah beberapa kegiatan yang saya lakukan selama 2 bulan lebih gak update blog. Sebenarnya masih ada beberapa kegiatan lagi yang saya lakukan, tapi biarlah 4 kegiatan di atas aja yang saya tuliskan.

Saya berharap, semoga dengan terbitnya artikel ini, semangat saya untuk menulis dan update tulisan di blog ini kembali seperti dulu lagi 💪

Share
Tweet
Pin
Share
27 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ►  2025 (2)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ▼  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ▼  Juli (5)
      • Bawa Anak ke Kantor, Yeay or Nay?
      • 2007 Dalam Kenangan
      • Akhirnya Saya Melakukan Vaksin Booster Juga
      • Niche Blog Banua Mayana Waira
      • 2 Bulan Tidak Update Blog, Ini yang Saya Lakukan!
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates