pic source: pixabay.com |
Saat sekrol-sekrol foto teman-teman di instagram, tiba-tiba mata saya tertuju pada satu foto terbaru yang dibagikan oleh salah satu teman. Dalam foto tersebut ia bersama seorang lelaki. Bukaan, lelaki tersebut gak saya kenal dan jelas bukan suami orang juga namun yang membuat alis saya berkerut adalah sosok lelaki itu berbeda dengan yang beberapa bulan lalu digandeng si cewek walau perawakan kedua lelaki itu agak mirip. Karena kepo, langsunglah kubuka profil si cewek dan saya baru tahu kalo ternyata cowok yang bersamanya di foto tersebut adalah pacar barunya.
Duh, saya memang se-selow itu gaes, hahaha. Dan setelah melihat foto terbaru yang dibagikan, rasanya gak afdol kalo gak julid. Duh, jangan ditiru yaa sifat buruk ini. Jadi, dalam kurun waktu setahun terakhir, si cewek ini udah ganti cowok tiga kali (saya tahu karena kami memang saling follow jadi foto yang dibagikannya sering muncul di feed saya).
Sebenarnya bukan masalah banyaknya cowoknya sih, cuman yang jadi masalah adalah setiap punya cowok baru selalu diposting di instagram. Udah posting foto plus caption mesra seolah mereka pasangan yang gak akan terpisahkan (posting foto perayaan ulang bulan jadian segala) ehh beberapa saat kemudian putus, foto-foto mesra yang udah banyak terposting itu pun dihapus. Siklus serupa terus berulang dengan cowok berbeda.
Sebenarnya suka-suka dia juga sih, toh akun akun dia juga dan saya punya pilihan untuk unfollow. Tapi karena saya udah terlanjur lihat fotonya, sebelum unfollow sebaiknya uneg-uneg di dalam hati ini saya tuangkan di sini dulu, lumayan kan bisa jadi satu artikel, wkwkwkwk.
Lalu saya pun teringat dengan salah satu rekan yang bulan Desember tahun lalu menikah. Sampai prosesi lamaran, banyak teman-teman yang gak tahu siapa calon suaminya. Ia menutup rapat identitas si calon suami. Ia baru mau berbagi jati diri si calon, beberapa saat sebelum mencetak undangan pernikahan. Saat kami tanya mengapa ia melakukan itu? Alasannya karena ia takut gak jadi nikah dengan si pacar dan malu. Menurutnya, kalo hubungannya gak diketahui banyak orang, saat putus orang-orang juga gak bakalan tahu, nah sangat berbeda dengan apabila hubungan tersebut sudah diketahui banyak orang dan hubungannya putus sebelum berlanjut ke pernikahan, rasa sakit dan malunya tentu lebih besar.
Kejadian pacaran yang sudah diketahui khalayak umum seperti ini sebenarnya sudah sering kita jumpai, khususnya di dunia entertainment. Kita tentu masih ingat dengan kisah percintaan fenomenal Luna Maya & Reino Barack, Desy Ratnasari & Irwan Danny Mussry, Laudya Cintya Bella & Chico Jericho, Citra Kirana & Ali Syakieb, Primus Yustisio & Nafa Urbach, Paramitha Rusadi & Onky Alexander (duh, jadi ketahuan nih usianya soalnya kisah Mitha & Onky ini kisah jadul banget, hahaha). Betapa hubungannya sudah sangat dekat dan diketahui banyak orang namun ternyata mereka gak berjodoh, masing-masing malah nikah dengan orang lain.
Dari hubungan banyak pesohor di atas kita bisa belajar bahwa bila belum halal, hubungan percintaan sebaiknya jangan diumbar. Bila untuk sekedar memberitahu, cukuplah membagikan info tersebut sekali saja. Tapi hal seperti itu mungkin tidak cocok dilakukan di era apa-apa harus di-share di medsos ini. Di masa kini, apapun yang kita alami dan rasakan, khalayak mesti tahu.
Di zaman medsos ini, tidak mengumbar masalah percintaan bukanlah opsi yang akan dipilih banyak orang. Memang, tetap ada yang melakukan ini, namun jumlahnya tentu gak banyak. Di zaman medsos ini, banyak orang berlomba-lomba membagikan ceritanya. Perkara cerita yang dibagikan itu sesuai dengan norma yang berlaku, itu urusan belakangan. Yang penting viral dulu.
Bila saja masa pacaran saya dan suami terjadi di zaman medsos ini, saya gak munafik, saya juga pasti akan membagikan momen-momen kebersamaan kami walau tentu foto dan captionnya gak semesra dan seberani teman yang saya ceritakan di awal paragraf tadi.