Banua Mayana Waira

jejak kata dan sisi lain blogger perempuan dari buton tengah

facebook twitter instagram youtube
  • Home
  • About Me
  • Another Blog
    • First Blog
    • Second Blog
  • Disclosure

Hari ini saya ingin mereview splash cologne yang udah saya pakai sejak masa kuliah yaitu Sariayu Eksotika Tanjung Body Splash Cologne. Iyaa udah selama itu pakenya dan baru sempat direview sekarang, hehehe 😁

Ini nih penampakan produknya 

Review Sariayu Eksotika Tanjung Body Splash Cologne


Sariayu Eksotika Tanjung Body Splash Cologne
Ukuran: 150 ml
BPOM: NA18180600112
Harga: Rp. 28.000,- s/d Rp 32.000,- (online)


Seperti yang saya bilang di awal, cologne ini udah membersamai saya sejak masa kuliah, yang artinya udah lama banget saya pakai (gak perlulah saya ungkap tahun berapa saya kuliah yaa, ntar ketahuan tuanya, hahaha. Yang jelas, saya mulai kuliah itu tahun 2000-an). Saking lamanya, orang-orang yang mengenal saya mengidentikkan cologne ini sebagai bau badan saya, hehehe

Dan selalu ada alasan mengapa seseorang setia pada satu produk dalam waktu lama dong yaa. Yap, alasannya gak lain adalah karena udah suka banget dan cocok dengan produknya. Wanginya yang segar dan tahan lama membuat saya kepincut dan susah berpaling pada produk lain ❤️. Wangi ekstrak bunga tanjungnya sangat cocok di hidung dan tubuh saya. 




Kemasan splash cologne ini sangat sederhana. Dikemas dalam botol plastik berwarna putih susu dengan gambar bunga tanjung. Di kemasan tertera banyak info mengenai produknya seperti cara pemakaian, komposisi (ingredients), No BPOM, manfaat, peringatan, No Batch, netto, expired date dan logo halal MUI.

Tutupnya berbentuk ulir jadi untuk memakainya harus langsung dipercikan ke kulit atau boleh dituang ke telapak tangan kemudian diusap ke leher, belakang telinga atau bagian tubuh lain yang diinginkan. Saya juga memakainya di baju dan hijab agar wanginya lebih nampol lagi, hehehe

Selain terdaftar di BPOM, Sariayu Eksotika Tanjung Body Splash Cologne ini juga udah memiliki sertifikat halal MUI, no animal testing dan udah teruji secara dermatologis. Jadi saat memakainya, saya gak punya keraguan sedikitpun karena yakin banget produknya aman. Apalagi ini adalah produk dalam negeri, yang mana dengan memakainya itu berarti kita mendukung produksi kosmetik dalam negeri.





Ada satu kejadian lucu yang menurut saya cukup berkesan terkait cologne ini. Saat itu sepupu suami dan anaknya menginap di rumah kami. Di suatu pagi, sesaat sebelum saya ke kantor, anak sepupu suami masuk ke kamar kami dan langsung buru-buru keluar. Ia curhat pada mamanya bahwa baru aja mencium aroma melati di kamar kami. Raut wajahnya ketakutan setelah mencium aroma itu. Mendengar curhatannya pada mamanya saya langsung tertawa. Saya katakan padanya bahwa itu bukan wangi melati melainkan wangi parfum saya, hahaha. Setelah saya beritahu, barulah raut wajahnya kembali normal.

Saya belum pernah mencium aroma melati maupun aroma bunga tanjung secara langsung. Namun banyak teman yang mengatakan aroma parfum saya mirip melati, jadi saya simpulkan aroma bunga tanjung sama seperti aroma bunga melati.

Hmm apa lagi yaa yang pengen saya tulis tentang Sariayu Eksotika Tanjung Body Splash Cologne ini? Oh iyaa, saya ingin memberi saran pada Sariayu, kalo boleh cologne-nya dibuatin juga dalam bentuk spray dong agar saat memakainya cukup disemprot aja, karena menurut saya disemprot itu lebih gampang dibanding di-splash, dan tentu lebih hemat, hehehe. Itu aja sih sedikit saran dari saya sebagai pemakai setia. Tapi kalo gak dibuatkan versi spray-nya, yaa tetap gak bakalan berpaling ke lain hati juga.

Adakah yang juga memakai splash cologne dari Sariayu ini? 😊



Share
Tweet
Pin
Share
17 Comments
pic source: pixabay.com

Viralnya ucapan seseustazah dalam ceramahnya yang membenarkan KDRT dengan dalih jangan membuka aib suami, mau gak mau membangkitkan memori saya ketika pertama kali diajak menikah oleh suami (yang saat itu masih pacar).

Saat ia mengajak saya menikah, rasa bahagia di dalam dada gak bisa diungkapkan dengan kata-kata karena saya memang ingin banget jadi istrinya. Saya sayang padanya dan rasa sayang itu tentu akan lebih afdol diungkapkan bila kami sudah berada dalam ikatan pernikahan.

Namun walau sangat ingin jadi istrinya, alarm dalam diri saya tetap berbunyi. Walau sangat sayang padanya, saya gak boleh bucin "yang mau aja diapa-apain asal bisa bersamanya". Maka saat ia bertanya apakah saya mau nikah dengannya, saya langsung mengajukan beberapa syarat. Bila saja saat itu ia gak menyetujui syarat yang saya ajukan, dengan berat hati terpaksa saya harus menyudahi hubungan kami. Namun syukurlah, ternyata ia menyetujui syarat itu, hahaha 😃

Saya menganggap syarat yang saya ajukan tersebut sebagai tameng yang akan melindungi saya kelak ketika ia mulai berubah menjadi "lelaki yang gak asyik" lagi. Saya gak mau hidup menderita karena sifat dan tabiat kasar seorang lelaki. Prinsip saya, orang tua yang udah membesarkan dan sangat berjasa pada kehidupan saya aja gak pernah mengasari saya, masa saya harus terima dikasari lelaki asing yang baru saya kenal. Tak sudi akutu, Ferguso! 

Ini 5 syarat yang saya ajukan kepada pacar sebelum akhirnya mantap memutuskan untuk menikah dengannya:

1. Saya gak mau dicemburui

Karena pernah punya pengalaman buruk pacaran dengan lelaki pecemburu, maka saya putuskan untuk gak mau lagi pacaran dengan lelaki cemburuan. Makanya awal pacaran saya kaget banget saat tahu kalo ternyata suami (saat itu masih pacar) adalah lelaki pecemburu. Langsung saya tegaskan padanya bahwa saya gak mau dicemburui. Kalo ia masih tetap ingin melanjutkan hubungan kami, maka rasa cemburunya harus ia kikis sembari perlahan-lahan saya beri pengertian bahwa saya adalah tipe perempuan setia yang gak perlu dicemburui.

Mengapa saya gak mau dengan lelaki pecemburu? Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya (dan juga pengalaman beberapa sahabat), lelaki pecemburu biasanya tukang selingkuh. Nah lho! Jadi rasa cemburu yang ia perlihatkan ke pasangannya itu hanya kamuflase atau tipu daya agar pasangannya percaya bahwa si lelaki sangat mencintainya, padahal mah bohong! Itu adalah taktik untuk menyembunyikan perbuatan buruknya. Dan satu hal lagi, lelaki pecemburu, saat sedang cemburu berat, ia sangat bisa melakukan kekerasan. Duh ngeri banget deh! 😓

Lalu apakah suami berubah menjadi sosok so sweet yang gak cemburuan? Sejauh ini, selama lebih sepuluh tahun menikah hanya sesekali saja ia memperlihatkan rasa cemburunya. Itu juga menurut saya cute karena yang ia cemburui adalah aktor-aktor yang saya gemari, hahaha. Ia gak pernah cemburu pada teman-teman laki-laki saya karena semuanya ia kenal.

2. Saya gak mau diduakan

Punya pengalaman buruk pernah diselingkuhi, membuat saya bertekad untuk mencari laki-laki setia. Makanya saat suami ngajak nikah, saya pastikan sekali lagi (sebelum menerimanya sebagai pacar saya juga udah memastikan dia bukanlah seorang playboy), dia bukanlah tipe pria yang matanya jelalatan alias suka tebar pesona pada banyak wanita. Saya katakan padanya bahwa kelak, saat kami udah menikah dan amit-amit dia terbukti selingkuh, maka saya akan pergi meninggalkannya dengan membawa semua hal yang kami punya termasuk harta dan anak-anak. Alhamdulillah untuk hal yang satu ini kami satu pemikiran karena ternyata ia juga trauma karena pernah diselingkuhi mantannya, hahaha 🤭.

3. Saya gak mau diminta berhenti bekerja (kecuali atas keinginan sendiri)

Sebelum bertemu suami, saya adalah working woman. Makanya saat dia ngajak nikah, saya langsung ngomong bahwa saya gak mau dilarang bekerja. Saya katakan padanya bahwa saya bukanlah wanita yang bisa tenang tinggal di rumah hanya mengurus anak dan suami. Bila ia mencari wanita seperti itu, maka bukan saya orangnya. Silakan cari wanita lain yang sesuai keinginannya. Saya baru akan berhenti bekerja saat saya ingin, bukan karena diminta oleh orang lain, termasuk suami. Alhamdulillah, untuk syarat yang satu ini dia gak keberatan karena ibunya juga seorang wanita pekerja.

4. Saya gak mau dikasari (termasuk di antaranya dibentak)

Saya adalah orang yang gak bisa dengar suara bentakan. Ketika mendengar bentakan (walau bukan saya yang dibentak), seketika tubuh akan gemetar dan lemas karena ketakutan. Makanya lelaki kasar udah saya coret sebagai calon suami idaman. "Apakah kamu pernah dibentak/dikasari oleh pacarmu?" adalah pertanyaan pertama yang selalu diajukan orang tua setiap kali saya cerita sedang dekat dengan seseorang. Lelaki semenarik apapun wajahnya, bila ia ringan tangan dan suka melakukan kekerasan (terutama pada perempuan) akan berubah menjadi hina dina dan buruk rupa di mata saya. 

5. Saya gak mau dipaksa melakukan apapun yang gak saya sukai

Paksaan adalah hal yang paling saya benci, dari mana pun datangnya. Orang terdekat saya udah tahu sifat ini. Makanya lelaki yang gak suka maksa menjadi syarat wajib yang saya pilih sebagai calon suami. Menurut saya, lelaki yang suka maksa punya kans besar melakukan kekerasan pada kita bila keinginannya gak terpenuhi. Sedangkan menjadi seorang istri, pastilah gak selamanya berada dalam mood yang bagus. Ada saatnya istri malas melakukan sesuatu dan pengen leyeh-leyeh manja. Suami yang baik harusnya bisa membaca suasana hati istri, jangan meminta untuk selalu diutamakan dan dipenuhi permintaannya padahal ia gak pernah mengutamakan perasaan pasangannya. Hal ini juga berlaku dalam hubungan intim. Saya gak mau dipaksa bercinta bila sedang gak mood.

Bayangkan, saat kita sedang gak mood dan suami meminta kita untuk melakukan sesuatu. Pasti rasanya tersiksa banget. Please, jangan beri nasehat bahwa mengikuti dan melaksanakan perintah suami adalah jalan menuju surga. Sorry, nasehat ini gak berlaku buat saya, karena bagi saya, lelaki penghuni surga adalah lelaki yang mengerti perasaan pasangannya, bukan lelaki pemaksa! Lelaki yang baik adalah lelaki yang paham bagaimana memperlakukan istrinya.  Lelaki pemaksa? Ke laut aje lu! 👎🏻

Tanpa diingatkan, sebenarnya istri udah tahu kewajibannya karena setiap wanita yang memutuskan untuk menikah pasti udah paham kewajiban istri itu apa aja. Kalo pun ingin mengingatkan, harusnya dengan cara lembut, bukan dengan paksaan.

~~~

Itulah 5 syarat yang dulunya saya ajukan pada calon suami sebelum meng-iyakan permintaannya untuk menjadi istrinya. Alhamdulillah, selama menikah, suami gak pernah berlaku sewenang-wenang. Beberapa kali memang terjadi pertengkaran dan salah paham tapi semua bisa diselesaikan dengan baik tanpa kekerasan.

So, menurut saya, sebenarnya KDRT udah bisa kita cegah sejak dini bahkan sebelum menikah. Menetapkan standar yang tinggi untuk calon suami demi mendapatkan kenyamanan lahir batin bukanlah hal yang salah, justru memang itu adalah hal wajib yang semestinya dilakukan wanita. Makanya, keputusan menikah itu harus datang dari pemikiran yang matang, bukan karena tekanan sosial atau takut dengan usia yang semakin menua. Karena salah memilih pasangan, kita yang akan merasakan akibatnya.

Masih menurut saya, dalam pernikahan, posisi suami istri itu setara. Suami bukanlah yang dipertuanagung yang keinginannya harus selalu dituruti sedang istri adalah hamba sahaya yang wajib menyenangkan tuannya. No, gak ada sedikitpun dalam bayangan saya untuk menjadi istri yang seperti itu. Oke, suami sebagai kepala rumah tangga, namun ia gak boleh memperlakukan istrinya secara sewenang-wenang hanya karena merasa namanya ada di urutan atas kartu keluarga. Menikah semestinya adalah untuk membangun rumah tangga yang harmonis, bahagia lahir batin baik untuk suami maupun istri.

So, Ladies, tetapkan standar yang tinggi untuk calon suamimu. Ingatlah bahwa kita punya hak yang sama dengan lelaki dalam hal memilih pasangan terbaik. KDRT sebenarnya sudah bisa kita cegah sejak dini dengan cara memilih pasangan yang tepat. Gak ada salahnya mengajukan syarat (yang sekiranya bisa melindungi diri kita di masa depan) pada calon pasangan. Bila ia memang pasangan yang baik, ia gak akan keberatan dengan semua syarat yang kamu ajukan.

Dan untuk seseustazah yang memberikan ceramah itu, semoga dirinya, keluarganya atau anak-anak perempuannya gak ada yang mengalami kekerasan yaa 😉.

Share
Tweet
Pin
Share
22 Comments
layangan tidak putus, hehehe

Akhirnya tergoda buat nulis Layangan Putus juga, hahaha 🙈. Kalo cuman sendiri sih sebenarnya agak ogah-ogahan nulis tentang hal ini, namun karena ada teman nulis dengan tema serupa jadilah oke aja deh.

Jadi gini, saya ini kan semangat nulisnya suka timbul tenggelam, antara ada dan tiada gitu deh. Jadi saat nekad buat blog ini dan kemudian men-tld-kannya, akhirnya bingung dong, mau diisi pakai apa nih blog? Dengan mood yang sering berubah ditambah malas pula, membuat blog baru (lagi) adalah kesalahan fatal, lah 2 blog sebelumnya aja udah keteteran dan nyaris gak keurus, masih mau sok-sokan nambah beban baru 🤦‍♀️

Namun karena udah terlanjur, mau gak mau saya harus komit dengan diri sendiri. Sejak didomainkan pada tanggal 4 Januari lalu, dalam hati saya berjanji akan selalu mengisi blog ini (walau mungkin cuman 1 artikel sebulan) 💪🏻

Saat saya posting alamat blog baru ini di whatsapp story, Diah, teman sesama blogger Sultra langsung komen. Dia mengajak saya untuk collab. Gayung pun bersambut, ajakan Diah ini seperti menjawab kekhawatiran saya sebelumnya, kekhawatiran gak bisa ngisi blog ini. Ajakan Diah ini "memaksa" saya untuk menghasilkan minimal 1 artikel di blog ini setiap bulannya. Thank you yaa, Say, sudah berkenan mengajak saya collab 🤗.

Dan kemudian kami sepakati untuk publish artikel collabnya setiap akhir bulan. Dan setelah mendiskusikan tema apa yang akan kami bahas pada bulan pertama ini, kami sepakati untuk membahas Layangan Putus. Jadi begitulah sodara-sodara, mengapa akhirnya tulisan tentang Layangan Putus bisa terbit juga di blog ini 😃.

Silakan baca tulisan Diah tentang layangan putus ini di sini yaa 👇

Layangan Putus

Namun jangan salah, walau judulnya adalah layangan putus, saya gak akan bahas dramanya karena memang gak nonton dramanya. Lalu apa yang akan saya bahas? Agak bingung sebenarnya mau bahas apa karena seperti yang saya bilang tadi, saya gak nonton serialnya. Walau teman-teman kantor hampir setiap hari membahasnya dan berusaha meracuni saya agar mau nonton dramanya, namun hati saya bergeming, sedikitpun gak ada ketertarikan untuk nonton. Entahlah rasanya gak mood aja mau nonton, padahal link untuk nonton drama ini udah tersebar luas di seantero facebook. 

Singkat cerita. Di suatu malam yang sunyi (karena udah tengah malam), saya terbangun dari tidur karena kebelet pipis. Saat itu saya melihat suami belum tidur, ia sedang serius menatap layar laptopnya. Melihatnya seserius itu membuat saya kepo dong, lalu saya mendekatinya dan tahukah kalian apa yang sedang dilakukannya, gaes? Yap, kalian benar, my honey bunny strawberry itu sedang menonton layangan putus (LAYANGAN PUTUS), gaes 😱! Saya shock dibuatnya (lebay deh, hahaha 🤣), kok bisa ia tertarik nonton layangan putus? 

Lalu saya pun bertanya apa alasan yang mendasari keputusannya nonton layangan putus? Jawabannya adalah karena penasaran. Rasa penasaran itu menuntunnya untuk mendownload dramanya dan kemudian menontonnya. Menurut suami, dramanya bagus, akting para pemainnya juga jempolan. Hanya satu kalimat yang keluar dari mulut suami saat saya minta ia menceritakan kembali apa yang sudah ditontonnya. "Aris jahat banget, ia tega menghianati istri dan anaknya demi Lidya, selingkuhannya".

Mendengar jawaban suami, saya bersyukur dengan keputusan yang saya ambil untuk gak nonton serial layangan putus ini. Berikut beberapa alasan yang mendasari saya gak nonton:

  1. Takut gak bisa kontrol emosi 
  2. Takut jadi suudzon sama suami
  3. Beberapa tahun terakhir memang udah gak tertarik nonton sinetron Indonesia, siapapun pemerannya.

Ahh iyaa, saya baru ingat, rupanya ini bukan kali pertama suami saya nonton serial serupa Layangan Putus ini. Tahun lalu, ia juga keranjingan nonton My Lecture My Husband yang secara kebetulan juga diperankan oleh Reza Rahadian. Wahh ternyata suami saya pecinta sinetron, gaes!

Namun ketika saya tanya apakah ia gak tertarik nonton Ikatan Cinta? Jawaban yang keluar dari mulutnya adalah "OGAH!". Hahaha rupanya saya salah, sepertinya ia bukanlah pecinta sinetron melainkan hanya penyuka akting Reza Rahadian saja (?).

Adakah yang sama seperti suami saya, suka pada serial Layangan Putus? Atau malah ogah nonton seperti saya? Yuk bagikan ceritamu di kolom komen 😉 


Share
Tweet
Pin
Share
33 Comments
Tokyo Night Deodorant

Beberapa waktu lalu, saat belanja makeup dan skincare di toko langganan di Shopee, saya memasukan deodorant Tokyo Night ini dalam keranjang belanja. Melihat harganya yang hanya enam ribuan, langsung ambil dua picis karena kebetulan deodorant yang biasa saya pakai udah mau habis.

Dan benar aja, saat si Tokyo Night Dedorant Roll On ini tiba di rumah, deodorant yang saya pakai udah habis, jadi langsung saya pakai deh si Tokyo Night ini.

Saat paket datang, saya buru-buru membukanya dan yang pertama saya cari adalah si deodorant ini karena rencananya setelah mandi saya akan langsung memakainya. Lalu bagaimana tanggapan saya setelah memakainya? 

Tokyo Night Deodorant Roll On
Netto: 50ml
No. BPOM: NA 18130900123
Harga: Rp. 6.000,- (Beli Online)


Saya suka melihat kemasannya yang berwarna pink cerah (btw, deodorant ini memiliki 3 varian: pink, ungu dan biru, tapi yang saya beli hanya warna pink). Di kemasan tertera banyak info mengenai produknya seperti cara penggunaan, komposisi (ingredients), No BPOM, manfaat, peringatan, No Batch, netto dan expired date. Gak ada yang spesial dengan kemasan deodorant ini. Sama seperti deodorant lain, kemasannya terbuat dari plastik berwarna putih yang dibungkus plastik tipis berwarna pink.

Review Tokyo Night Deodorant Roll On

Menurut saya, produk ini sangat sederhana. Ia gak memberikan klaim berlebih, di kemasannya hanya tertulis untuk mengharumkan dan mengurangi bau badan aja. Sangat berbeda dengan deodorant lain yang mengklaim dapat mencerahkan dan menghaluskan tekstur keti yang kasar dengan ketahanan bisa sampai 48 jam. Produk ini malah gak ada keterangan dapat mengurangi bau badan sampe berapa lama, gak ada keterangan ia akan mengharumkan keti sampe berapa jam setelah dipakai. Mungkinkah ini penyebab harganya jauh di bawah harga deodorant lainnya? Tapi bagi saya gak masalah sih, toh pake deodorant lain yang lebih mahal juga gak terbukti mencerahkan keti, hahaha 😃

Saat diaplikasikan ke keti, rasanya biasa aja, sama seperti deo lain yang saya pakai sebelumnya. Cuman setelah diaplikasikan, agak lumayan lama keringnya. Jadi setelah pakai deo ini gak bisa langsung pakai baju, takutnya bisa lengket tapi gak papa, setelah pake deo saya memang biasanya gak langsung pake baju.

Yang bikin saya suka adalah ia gak bikin noda kuning di pangkal lengan baju putih saya dan gak bikin noda putih di baju hitam atau baju warna gelap/pekat lainnya. Sungguh ini yang gak saya dapatkan dari deodorant roll on yang saya pakai selama ini. Love banget deh! ❤️

Untuk wanginya juga saya suka. Lembut dan gak menusuk hidung. Wanginya cukup bersahabat dengan hidung saya yang sensitif dengan "wangi tajam".

Lalu bagaimana dengan ketahanannya? Untuk ukuran deo dengan harga semurah ini, sejak awal saya memang gak mengharap terlalu tinggi sih. Gak bau badan selama berada di kantor aja udah syukur banget. Dan memang benar, sepertinya ketahanannya hanya mampu bertahan 12 jam saja, lewat dari itu bau alami keti mulai keluar, hahaha 😃

Jadi waktu tanggal 31 Desember 2021 lalu, saya lembur hingga pukul 23.30 WITA. Pukul 22.00 saya mulai merasa gak nyaman dengan bau badan sendiri, jadi saya asumsikan ketahanannya paling lama bertahan 12 jam aja.


Review Tokyo Night Deodorant Roll On
expired date ada di bawah kemasan


Review Tokyo Night Deodorant Roll On
komposisi, cara penggunaan & peringatan terpampang jelas di kemasan

Selain waktu stay-nya yang gak terlalu lama, kekurangan lainnya adalah produk ini masih mengandung paraben.


Kelebihan

👍🏻 Harganya murah banget

👍🏻 Gak bikin noda di baju

👍🏻 Wanginya enak

👍🏻 Sudah terdaftar di BPOM


Kekurangan

👎🏻 Waktu staynya gak terlalu lama

👎🏻 Masih mengandung paraben

👎🏻 Keringnya lumayan lama


Lalu apakah saya akan me-repurchase produk ini? Rencananya iyaa. Saat ini saya sedang memakai kemasan kedua. Kalo yang kedua ini udah habis, saya berencana mau beli lagi yang varian lainnnya 😁

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
pic source: pixabay.com

Pernah merasakan sedihnya ketika apa yang diharapkan gak dapat diraih? Saya cukup sering mengalami ini. Sepanjang usia, entah sudah berapa puluh (atau ratus?) kali saya mengalami hal ini. Entah sudah berapa banyak penolakan yang saya rasakan.

Harus saya akui, saya bukanlah orang yang mudah mendapatkan sesuatu. Semua yang saya peroleh saat ini, harus melalui perjuangan panjang yang gak hanya sekali saya lakukan. Ketika menginginkan sesuatu, saya gak pernah mendapatkannya dalam sekali coba, saya baru akan mendapatkan apa yang saya inginkan setelah beberapa kali mencoba.

Saya ingat, setelah tamat kuliah, entah ada berapa surat lamaran kerja yang saya layangkan kepada perusahaan yang sedang membuka lowongan pada saat itu. Beberapa dari surat lamaran saya mendapat tanggapan, saya dipanggil untuk melakukan tes dan wawancara. Sedangkan beberapa lainnya gak ada kabar sama sekali.

Namun entah apa yang salah dengan diri ini hingga saya jarang banget lolos tes. Saya baru diterima bekerja setelah berbulan-bulan melakoni hal ini tanpa lelah. Dan sayangnya pekerjaan yang saya dapatkan dengan susah payah itu hanya saya jalani tiga bulan saja. Capek dan terlunta-lunta di kampung orang membuat saya mengambil keputusan untuk pulang ke kampung halaman sendiri.

Setela tiba di kampung halaman, saya baru diterima bekerja di salah satu perusahaan pembiayaan setelah hampir dua tahun menjadi pengangguran berdasi. Padahal sejak pulang, saya gak pernah lelah memasukan lamaran ke hampir semua perusahaan yang sedang membuka lowongan di kampung halaman. Saking lamanya jadi pengangguran, saya sampai malu banget pada orang tua. Udahlah dikuliahin jauh-jauh, setelah jadi sarjana masih pula jadi beban mereka.

Baca Juga: Contoh Surat Resign

Hal yang sama juga berlaku pada tes CPNS. Sepuluh tahun saya berjuang untuk mendapatkan NIP. Saya ingat, saya ikutan seleksi CPNS mulai dari tahun 2009, dan baru dinyatakan lolos pada tahun 2019. Saya mengikuti tes CPNS hingga enam kali dan baru dinyatakan lolos pada kesempatan keenam di usia ke-35 tahun. Bagi yang suka melamar CPNS pasti udah tahu apa arti usia 35 tahun itu.

Lalu bagaimana dengan kisah asmara? Ini pun gak luput dari perjuangan dan jatuh bangun. Beberapa kali saya mengalami kegagalan sebelum akhirnya dipertemukan dengan suami.

Itu hanya beberapa kisah kegagalan yang saya alami. Masih banyak kegagalan lain yang jika dituliskan akan sangat panjang deretannya. Kegagalan demi kegagalan ini melatih hati saya hingga terbiasa menerima penolakan. Saking seringnya gagal, hati saya udah gak sakit lagi ketika mendapat kegagalan. Ya, saya gak bisa bohong, sebagai manusia, saat kenyataan gak sesuai harapan pasti ada rasa kecewa namun itu gak bertahan lama. Tanpa butuh waktu lama, saya bisa bangkit kembali dan move on menjalani hari seolah gak ada apa-apa. 

Tapi berbeda dengan kegagalan diri sendiri, rupanya hati saya gak kuat bila melihat orang yang saya sayangi mendapatkan kegagalan. Hati saya sedih banget saat mengetahui suami ditolak usulan pengajuan sertifikat pendidiknya dengan alasan ia belum lama menjadi PNS dan SK magangnya juga gak berlaku. Saya patah hati melihat suami yang terdiam ketika menerima berita dari operator dapodik yang menginput dan mengajukan datanya.

Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama. Beberapa tahun lalu, suami juga gagal menjadi kandidat koordinator Kabupaten Pendamping PKH. Yang paling menyedihkan, ia bahkan gak lolos berkas, hiks. Kesedihan yang teramat dalam membuat saya gak tega memandang wajahnya.

Saya hanya berharap, semoga rasa patah hati saya kali ini akan secepatnya sembuh dan berganti dengan kebahagiaan. Seperti dulu, suami gak jadi koordinator tapi akhirnya lolos ketika tes CPNS. Semoga kali ini Tuhan berkenan mengganti rasa patah hati ini dengan hal yang lebih baik, amiiin.

Share
Tweet
Pin
Share
9 Comments
pic source: pixabay.com

Sesaat setelah bertemu teman-teman di reuni akbar sekolahnya, Pipit pulang dengan wajah masam dan kondisi hati yang sedih. Apa pasal? Beberapa teman yang baru ditemuinya setelah puluhan tahun gak bertemu melontarkan kalimat yang membuatnya patah hati. Melihat istrinya yang sedih usai menghadiri reuni sekolah, sang suami langsung melarang istrinya untuk mengikuti kegiatan seperti itu lagi di kesempatan berikutnya.

Pipit sedih dan marah (namun hanya bisa dipendamnya dalam hati) karena beberapa temannya mengomentari perubahan bentuk fisiknya. Teman-temannya membandingkan bentuk fisik Pipit saat ini dengan bentuk fisik Pipit belasan tahun lalu. Duh, gemas banget yaa, bisa-bisanya orang-orang itu membandingkan kondisi fisik saat ini dengan kondisi fisik saat masih sekolah. Yaaa jelas bakalan bedaa, Juleha!

Pernah mengalami hal yang sama dengan yang dialami Pipit? Walau gak mengalami hal yang sama persis, saya beberapa kali mengalami body shaming seperti yang dialami Pipit di atas. Hal ini yang juga kadang membuat saya malas bertemu orang-orang di masa lalu karena kebanyakan dari mereka akan mengomentari perubahan fisik saya.

Fyi, saat masih anak-anak hingga SMA gak jarang saya mengalami bullying. Makanya trauma banget bila bertemu teman lama dan yang dibahas hanyalah fisik karena jaman dulu fisik saya sering jadi "sasaran tembak" mulut jahat teman-teman. 

Lalu pelajaran apa yang bisa diambil dari kisah Pipit di atas? JAGA MULUT! Oh come on gaes, saat bertemu teman lama, bisakah kalian gak melakukan basa basi busuk seperti itu? Bila gak ada bahan untuk ditanyakan, lebih baik DIAM aja! Gak usah sok-sokan perhatian dengan alasan untuk mencairkan suasana tapi dengan mengajukan pertanyaan yang bisa melukai hati teman yang kamu tanyai! Hindari membahas fisik, walau mulutmu udah meronta-ronta ingin memuntahkan kalimat sampah yang kelak bakalan menyakiti hati temanmu.

Coba posisikan dirimu di posisi teman yang kalian komentari itu. Bagaimana bila kondisinya dibalik? Dirimulah yang jadi sasaran tembak. Pasti gak mau dong yaa. Makanya, jangan lakukan hal serupa pada orang lain. Cubit kulitmu dulu sebelum mencubit kulit orang lain. Bila kamu merasa sakit, orang lain pun sama.

Dan yaa, selain fisik, ada beberapa kalimat basa basi busuk lain yang sebaiknya dihindari saat ngumpul bareng teman-teman, diantaranya:


👎🏻  Menanyakan marital status

Pikir seribu kali sebelum menanyakan hal seperti kapan nikah, kapan cerai, mengapa masih betah nge-jombo atau pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan status pernikahan teman kita. Gak semua orang senang ditanyai hal seperti ini, yang ada malah melukai hati mereka. Terlebih setelah menanyakan itu masih dihakimi pula, ckckck!

Baca Juga: Nasehat buat adik-adik perempuan yang belum bertemu jodohnya

Jangan menanyakan pada teman mengapa ia belum menikah padahal usianya udah matang (buah kali, matang 😃) karena kita gak tahu apa alasan di balik semua itu, bisa jadi karena belum ada laki-laki yang cocok di hatinya, atau masih pengen menikmati kesendirian dan kebebasan lebih lama, atau bisa juga ia masih ingin membahagiakan orang tuanya, atau bisa saja ia memang gak mau nikah. Intinya, apapun alasannya, itu adalah haknya yang gak boleh kita atur-atur.


👎🏻 Menanyakan kapan punya anak

Selain ogah ditanya kapan nikah, ditanya kapan punya (dan nambah) anak juga adalah jenis pertanyaan yang bikin gerah. Kita gak tahu alasan orang mengapa ia belum punya anak. Apa alasan mereka memutuskan belum nambah anak padahal anak pertamanya udah beranjak remaja, misalnya. Toh kita juga gak bakalan bantu membiayai kehidupan anak-anak mereka kan? So, gak usah tanya-tanya masalah ini kalo niatnya hanya basa basi.

Kita gak tahu seberapa besar usaha teman kita dalam memiliki anak. Mungkin juga mereka sengaja menunda punya anak karena merasa waktunya belum tepat, bisa juga ada alasan medis yang mendasari keadaan ini atau bisa saja mereka memang gak mau punya anak (penganut child free).


👎🏻 Menanyakan jumlah penghasilan

Kepo pada penghasilan teman kita boleh aja, namun jangan sampe keceplosan menanyakan berapa besaran penghasilannya per bulan (kecuali bila ia berbaik hati membagikan informasi ini). Menurut saya, ini adalah hal yang sangat tabu untuk ditanyakan. Bila ingin sukses seperti teman kita, tanya aja kiat-kiat mengapa ia sukses, kali aja kita bisa menirunya agar bisa mengikuti jejak kesuksesannya. Namun bila ia gak ingin berbagi, jangan maksa. Jangan lagi bilang mereka pelit gak mau bagi ilmu. Hargai apapun keputusannya.


👎🏻 Menanyakan kenapa belum berkerudung (bagi yang muslim)

Ditanya kenapa belum berkerudung itu juga bikin jengkel. Emang salah yaa bila belum berkerudung? Kebebasan seseorang dalam memilih pakaiannya adalah hak asasinya yang gak boleh kita atur-atur. Emang kita siapa yang berhak mengatur cara berpakaian orang lain? Biarlah orang lain berpakaian sesuai kenyamanannya. Apakah ia akan berdosa karena belum menutup aurat, biarlah itu menjadi urusannya dengan Sang Pencipta. Kita gak usah ikut campur masalah ini. Kalo memang peduli padanya, cukup doakan aja semoga kebaikan selalu bersamanya.

~ ~ ~

Itulah beberapa bentuk basa basi yang menurut saya gak banget yang masih sering dilakukan beberapa orang saat bertemu orang lain di acara-acara tertentu, misal acara reuni sekolah.

Basa basi seperti ini, menurut yang melakukannya mungkin biasa aja, tapi gak bagi yang dituju. Kita gak pernah tahu batas toleransi rasa sakit orang lain sampai kita merasakan hal serupa. Yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol itu mungkin belum pernah berada di posisi "korban".

Harapan saya, semoga semakin banyak yang sadar bahwa basa basi busuk itu gak perlu dilakukan. Ada banyak cara elegan untuk mencairkan suasana dan menyapa teman yang udah lama gak ketemu. Jangan karena basa basi setitik rusak persahabatan selamanya.



Share
Tweet
Pin
Share
30 Comments
pic source: pixabay

Hari ini, tanggal 4 Januari 2022, saya resmi men-TLD-kan blog ini. Blog yang nekad saya buat pada bulan Juni tahun 2021 setelah sebelumnya udah punya dua blog, yang mana satu dari dua blog itu juga sering terabaikan (blog utama juga jarang saya isi, sih 😪.

Lalu apa yang mendasari kenekadan saya membuat blog lagi? Alasannya udah saya tulis di artikel pertama yang saya tayangkan sesaat setelah membuat blog ini.

Saya hanya berharap semoga blog ini gak terbengkalai dan bisa menghasilkan artikel bermanfaat atau minimal dapat menjadi tempat untuk menampung curahan hati saya saat sedang sedih, kecewa, bahagia atau sedang ingin menuangkan uneg-uneg yang mungkin gak bisa saya tumpahkan di tempat lain.

Saya berharap dengan hadirnya blog ini dapat meningkatkan silaturahmi dengan teman-teman di dunia maya juga dapat menambah pundi-pundi penghasilan, eh (padahal ini nih yang jadi tujuan utama dibuatnya blog ini, ups, hahaha 🤣🤭)

Akhir kata doain semoga saya konsisten untuk mengisi blog ini yaa, gak perlu setiap hari deh, minimal dalam sebulan ada artikel yang terpublish udah bersyukur banget

Share
Tweet
Pin
Share
21 Comments
Newer Posts
Older Posts

About me


Hai, Saya Ira. Pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan  sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan  hubungi saya melalui email di  wewahyu2011@gmail.com

Lets's Be Friends

  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Followers

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Teka Teki Silang
      • Bukan Dejavu
  • ►  2024 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
  • ►  2023 (35)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  April (8)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2022 (51)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)

Labels

#Trending A Day In My Life All About Women Beauty & Healthy Collaboration Cuap-cuap Hikmah Of Blablabla Honest Review In My Opinion Info Kece Relationship Tips & Trick ❤️ Produk Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

`

Recent Posts

Popular Posts

  • Layangan Putus
  • Saat Mimpi Tak Dapat Diraih
  • Review Tokyo Night Deodorant Roll On
  • Minyak Gosok yang Ada di Rumah Kami
  • Hempaskan Virus KDRT Sejak Belum Menikah

Member Of




Created with by BeautyTemplates