Dejavu?

by - Mei 10, 2025


 

"Dejavu adalah perasaan atau pengalaman bahwa sesuatu yang sedang terjadi saat ini (padahal sebenarnya belum pernah terjadi atau baru pertama kali dialami) terasa familiar atau sudah pernah terjadi sebelumnya"


Sebenarnya agak bingung mau kasih judul apa untuk tulisan ini. Agak berat untuk menuliskannya karena cukup menguras emosi, namun kok pengen juga ikut nimbrung tentang ini. Saat menulisnya, saya harus menghela nafas berkali-kali, mencoba merangkai kembali memory yang hampir terlupa namun kemudian perlahan-lahan muncul karena adanya berita viral yang serupa.

Saat melihat gambar ibu dan anak di atas, teman-teman mungkin udah bisa menebak saya akan menulis tentang apa. Yap, tebakan teman-teman benar, yang akan saya tuliskan adalah tentang berita duka yang menimpa empat anak balita yang meninggal terbakar di rumahnya dikarenakan ditinggal ibunya pergi beli makanan hingga tiga jam lamanya.

Saya gak akan menghakimi si ibu. Saya udah cukup kenyang melihat dan membaca ratusan komentar netijyen maha sempurna yang mengutuk perbuatan si ibu yang memang salah banget meninggalkan anak-anaknya yang masih sekecil itu di dalam rumah tanpa pengawasan orang dewasa di banyak platform sosial media. Sungguh, hati saya sedih banget melihat begitu banyaknya berita duka ini di-share sehingga membangkitkan kembali ingatan pedih yang saya pikir udah terlupa namun ternyata masih tersimpan di ingatan.

Saya juga gak akan menuliskan opini dan pendapat saya terkait tindakan ibu korban dan juga gak akan mempertanyakan kemana ayah anak-anak malang itu (walau hati saya tetap berontak ingin tahu keberadaannya). Kok bisa ibu dengan usia semuda itu harus merawat cukup banyak anak yang masih kecil-kecil tanpa ayah anak-anak di sampingnya 😔

Dan karena judul tulisan ini adalah "dejavu?", maka yang akan saya ceritakan pada tulisan ini adalah bahwa puluhan tahun silam, kejadian serupa pernah terjadi. Dan sedihnya, itu dialami oleh tetangga yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah kami. Saya lupa kapan persis kejadiannya, yang saya ingat itu terjadi pada tahun 2000-an karena saat itu saya udah SMA (tapi lupa saya kelas berapa).

Ceritanya hampir mirip. Anak-anak ditinggalkan oleh ibunya di dalam rumah dan terjadilah kejadian nahas itu. Bedanya, dulu si ibu mengunci anaknya di dalam kamar bukan untuk membeli makanan melainkan untuk nonton sinetron ke rumah tetangga (saat itu, belum semua rumah punya televisi, jadi masih sangat lumrah bila orang-orang pergi menonton televisi di rumah tetangganya, termasuk kami).

Malam yang tenang tiba-tiba menjadi heboh lantaran munculnya kobaran api dari sebuah rumah lantai dua. Kami yang sedang asyik nonton sinetron Bidadari di rumah tetangga langsung keluar dan berkumpul. Sebagian ada yang menuju TKP, sebagian lagi pulang ke rumah masing-masing mengamankan barang berharga, takut kobaran api tak terkendali dan kemudian menjalar ke rumah lain.

Saya dan beberapa teman bergerak menuju TKP dan sesampainya di sana kami menyaksikan kobaran api yang udah sangat besar. Api dengan ganasnya membakar habis rumah dua lantai yang sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu itu. Di tengah kobaran api, terdengar bunyi ledakan yang sangat besar (huhuhu di situlah saya mendengar bahwa sebenarnya di dalam rumah yang terbakar itu ada tiga orang anak yang terkunci di dalam kamar, Ya Allah saya langsung lemas 😭). Saya langsung merasa ngeri dan ketakutan. Seketika saya langsung pulang ke rumah karena gak tahan berlama-lama di TKP.

Entah jam berapa api berhasil dipadamkan. Menurut info, ibunya menangis meraung-raung dan beberapa kali pingsan mengetahui ketiga buah hatinya meninggal karena keteledorannya. Niatnya mengunci anaknya di dalam kamar agar anaknya segera tidur namun siapa yang menyangka ternyata ketiganya masih ingin bermain dan sialnya mainan yang mereka mainkan mengenai lampu minyak yang menjadi alat penerangan di dalam kamar tersebut. Ditengarai, lampu minyak inilah penyebab kebakaran terjadi. Lampunya tersenggol, minyaknya tertumpah dan mengenai benda yang mudah terbakar dan duaaarrr terjadilah hal mengerikan itu 😭

Akibat kejadian itu, saya diserang ketakutan setiap hari selama beberapa waktu. Saya takut masuk ke dalam kamar sendirian. Saya merasa pengap dan susah bernapas saat lampu kamar dipadamkan. Bunyi ledakan yang saya dengar di tengah kobaran api itu selalu datang menghantui, huhuhu 😭. Saya yang biasanya selalu lewat di belakang TKP setiap kali ke sekolah, mulai mencari jalan lain. Gak sanggup rasanya melihat rumah yang tersisa puing-puing itu 😢 

Ketakutan itu baru perlahan-lahan menghilang saat saya meninggalkan kampung halaman dan pergi merantau untuk kuliah.

---


Duh, maafkan karena memilih menulis ini sebagai artikel comeback setelah beberapa bulan gak nulis 🙏. Entah mengapa, melihat berita menyedihkan itu berseliweran di beranda sosmed, menuntun saya untuk membuka dashboard blog ini untuk menulis kisah serupa.

Semoga terpublishnya artikel ini menjadi pertanda aktifnya kembali saya menjadi blogger 💪

You May Also Like

0 Comments

Bikin acar dari kedondong
Setelah dibaca, minta komennya dong! 😉