pic source: pixabay.com |
Hari Senin tanggal 28 Juni 2021 lalu saya dan rekan-rekan (yang lolos screening kesehatan) melakukan vaksinasi tahap pertama. Senang banget rasanya, setelah sekian lama menunggu kepastian jadwal, kantor kami akhirnya dapat jadwal juga. Yeay! 🎉
Berbeda dengan rekan yang kebanyakan masih takut melakukan vaksin, saya merasa sangat antusias. Gimana gak antusias, saya takut banget dengan virus ini, di rumah ada lansia dan bayi yang rentan terpapar dari kami yang setiap hari diharuskan keluar rumah dan bertemu banyak orang. Saya ingin banget segera divaksin agar bisa melindungi orang-orang yang saya sayangi yang gak bisa divaksin.
Saking antusianya, agar kondisi saya fit saat divaksin keesokan harinya, malam sebelum vaksin saya tidur lebih cepat dan bangunnya juga lebih pagi dari hari biasanya. Usai apel pagi, saya dan rekan segera bertolak menuju puskesmas terdekat.
Saat tiba di puskesmas, belum banyak orang yang mendaftar. Kami segera menuju ke loket untuk bertanya, oleh petugas loket kami diarahkan untuk mengisi form pendaftaran. Setelah mengisi form, kami diminta menunggu sebelum akhirnya satu per satu dipanggil untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah oleh perawat dan screening kesehatan oleh dokter di puskesmas tersebut.
Setelah dinyatakan layak vaksin oleh dokter, saya (dan rekan) diminta untuk menandatangani surat persetujuan vaksin. Dokter juga memberitahu jenis vaksin yang akan disuntikkan pada kami dan semua yang melakukan vaksinasi pada hari itu, yakni jenis Vaksin Sinovac. Setelah itu dipersilakan menuju kursi berikutnya untuk divaksin oleh bidan yang biasa memvaksin anak saya di posyandu.
Lalu gimana rasanya disuntik vaksin? Hmmm gimana yaa? Biasa aja sih. Mungkin karena saya udah lama menantikan vaksinasi ini jadi saat disuntik saya gak merasakan apa-apa. Prosesnya cepat banget. Rasanya lebih sakit suntik KB dibanding suntik vaksin covid-19 ini karena jarum yang digunakan adalah jarum yang biasa dipakai untuk imunisasi bayi.
kami sudah divaksin. kamu kapan? 😁 |
Setelah vaksin kami belum diperbolehkan pulang. Kami diminta untuk duduk di kursi yang disediakan selama 30 menit, tujuannya untuk melihat reaksi tubuh setelah menerima vaksin. Kesempatan ini kami gunakan untuk foto-foto dan posting fotonya di medsos 😂