pic source: pixabay.com |
Wahh udah lama banget gak nulis di sini dan sekalinya nulis langsung curhat, hehehe. Gak papa dong yaa, toh blog ini memang sengaja dibuat untuk menuangkan apapun yang dirasakan.
Bulan Oktober lalu saya mengalami hal yang menjadi titik balik kehidupan saya. Ada kejadian yang membuat saya yang awalnya di awang-awang, tiba-tiba terhempas jatuh dalam kubangan. Hal yang selama ini saya banggakan, dalam sekejab berubah menjadi aib yang gak akan terhapuskan hingga kapan pun. Saya jatuh teramat dalam hingga rasanya gak sanggup untuk bangkit kembali, bahkan hanya untuk mengangkat wajah.
Saya mengalami hal yang gak pernah terpikirkan bahkan dalam mimpi terburuk sekalipun, makanya saat mengalaminya saya shock banget. Pertama kali tahu kejadian itu, tubuh saya gemetar, tulang belulang seolah lepas dari tubuh. Saya lemas hingga gak sanggup berdiri. Dalam tangis saya bertanya, mengapa kejadian ini harus menimpa saya?
Dua bulan terakhir adalah waktu yang teramat berat. Setiap hari saya terseok-seok berusaha melepaskan diri dari belenggu ini, namun rasanya teramat sulit. Otak saya berusaha menenangkan bahwa semua ini akan berlalu namun hati saya menolak, gak ini akan jadi aib seumur hidup. Ya, saat ini saya sedang berada dalam fase denial, menyangkal apa yang udah terjadi. Dan saya tersiksa dengan penyangkalan ini. Saya berharap secepatnya bisa menerima dengan lapang dada kejadian buruk ini.
Dalam senyap malam saya merenung, mungkinkah ini adalah balasan atas kesombongan saya selama ini? Saya terlalu membanggakan diri hingga membuat orang-orang yang melihatnya merasa muak. Setelah mengalami kejadian ini, rasanya gak ada lagi yang perlu dibanggakan. Kejadian ini seperti pengingat agar saya gak sombong dan jangan terlalu membanggakan diri lagi
Ya Allah, mengapa Engkau menegurku dengan cara seperti ini. Engkau memberikan shock therapy yang nyaris gak bisa kupikul.
Kejadian ini adalah pelajaran berharga yang mengajarkan banyak hal sekaligus membuat saya takut berharap. Saat ini, bisa melewati hari tanpa dihantui rasa sedih adalah hal mewah. Dalam lubuk hati yang terdalam saya meminta agar saya kuat menjalani semua ini. Saya juga berharap agar secepatnya ikhlas menerimanya agar hati lebih tenang.